cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
jstni_batan@batan.go.id
Editorial Address
PSTNT BATAN Bandung Jalan Tamansari 71
Location
Kota adm. jakarta selatan,
Dki jakarta
INDONESIA
Jurnal Sains dan Teknologi Nuklir Indonesia (Indonesian Journal of Nuclear Science and Technology)
Focus of Publication in Indonesian Journal of Nuclear Science and Technology : Result of experiment in the field of nuclear science and technology and its applications in various fields. Acceptable topics include: Radioisotope, Radiopharmacy, Nuclear Medicine, Nuclear Radiation and its Measurement, Nuclear Physics and Reactors, Nuclear Instrumentation and Radioactive Waste including its applications in the fields of health, biology, industry, agriculture, metallurgy and environment
Articles 280 Documents
SYNTHESIS AND CHARACTERIZATION OF BENZOTRIAZOLIUM-BASED IONIC LIQUIDS FOR TECHNETIUM-99M SEPARATION FROM MOLYBDENUM BY IL-MEDIATED EXTRACTION PROCESS Yanuar Setiadi; Muhamad Basit Febrian; Ahmad Mudzakir; Azmairit Aziz; Duyeh Setiawan; Anna Kurnia Illahi; Dwi Ayu Rahmawati
Jurnal Sains dan Teknologi Nuklir Indonesia (Indonesian Journal of Nuclear Science and Technology) Vol 20, No 2 (2019): Agustus 2019
Publisher : BATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (294.854 KB) | DOI: 10.17146/jstni.2019.20.2.5588

Abstract

Various separation techniques for separation of technetium-99m (99mTc) from molybdenum-99 (99Mo) are being developed to overcome the drawbacks of using 99Mo from neutron activation technique. Ionic liquids (ILs) were used in many extraction processes in metal separation due to their high selectivity. In this research, two benzotriazolium-based ionic liquids were used as co-extractant in 99mTc/ Mo separation process via liquid-liquid extraction. 1-octyl-3-methyl-benzotriazolium iodide ([MeOcBtu]I) and 1-octyl-3-methyl-benzotriazolium bis (trifluoromethanesulfonyl) imide ([MeOcBtu]TF2N) were successfully synthesized and analyzed by FTIR, 1H-NMR and 13C-NMR. Extraction processes were conducted in various organic solvents, pH, and extraction time without/ with ionic liquids addition. The data of ratio between 99mTc distribution coefficient compared to Mo distribution coefficient showed that the addition of ionic liquids exhibited significant improvement of separation factor. The separation factor of extraction using conventional water immiscible solvent ranged between 0 – 8 and increased to 30 – 600 as ILs were added. The optimum conditions which achieved highest separation factor were pH 14 using [MeOcBtu]I-chloroform. Benzotriazolium-based ionic liquid potential to be developed as extractant in the separation of 99mTc from 99Mo. Keywords: Ionic liquids, benzotriazolium, technetium-99m, molybdenum, liquid-liquid extraction.
IN VIVO BIODISTRIBUTION OF 99mTc-MDP FOR EARLY OSTEOPOROSIS MONITORING IN OVARIECTOMIZED BALB/C MICE Ahmad Kurniawan; Yulianne Mahesa; Teguh Hafidz Ambar Wibawa; Iswahyudi Iswahyudi; Isti Daruwati; Aang Hanafiah Wangsaatmadja
Jurnal Sains dan Teknologi Nuklir Indonesia (Indonesian Journal of Nuclear Science and Technology) Vol 21, No 1 (2020): Februari 2020
Publisher : BATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (535.803 KB) | DOI: 10.17146/jstni.2020.21.1.5598

Abstract

Technetium-99m Methylene Diphosphonate (99mTc-MDP) has been utilized in a variety of clinical situations to identify bone areas due to the strong affinity of hydroxyapatite crystals in the mineral phase of the bone with the diphosphonate compounds. Osteoporosis is a disease characterized by decreased bone mass and increased fracture risk and represents a significant population health issue. It has been observed that 99mTc-MDP can be used for bone scintigraphy especially in case of bone cancer, but biodistribution study of 99mTc-MDP on ovariectomized mice for early monitoring of osteoporosis model remains unclear. Therefore, we aimed to investigate the biodistribution of 99mTc-MDP both in normal and ovariectomized mice. The experiment was performed on BALB/c mice weighing approximately 30 g. Mice were divided into a normal and ovariectomized group. After the first, second and third hours, mice were euthanized using the accepted protocol and the tissue of interest was collected. All tissue and blood were weighed using an analytical scale and counted for radioactivity using Automatic Gamma Counter with NaI(Tl) detector. Administration of 99mTc-MDP showed in normal mice compared with an animal model of osteoporosis, there are significant differences at 1 hour post-injection from (20.32±1.38) %ID/g decreased to (7.42±2.61) %ID/g, 2 hours from (13.75±0.01) %ID/g to (5.25±0.25) %ID/g and 3 hours from (12.18±1.44)%ID/g to (4.86±1.34) %ID/g uptake in the bones with (p<0.05). This study can be a consideration for the clinical application of 99mTc-MDP for early detection of osteoporosis conditions by looking at bone uptake and become a concern in the application for bone scintigraphy if the patient is indicated osteoporosis because it will affect visualization of the organ.
KARAKTERISASI UNSUR PM 2,5 PADA PERIODE KEBAKARAN HUTAN DI PEKANBARU DENGAN TEKNIK ANALISIS AKTIVASI NEUTRON Indah Kusmartini; Natalia Adventini; Dyah Kumala Sari; Syukria Kurniawati; Diah Dwiana Lestiani; Muhayatun Santoso
Jurnal Sains dan Teknologi Nuklir Indonesia (Indonesian Journal of Nuclear Science and Technology) Vol 20, No 1 (2019): Februari 2019
Publisher : BATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (299.041 KB) | DOI: 10.17146/jstni.2019.1.1.4655

Abstract

Kebakaran hutan merupakan salah satu penyebab kerusakan hutan yang berdampak pada penurunan kualitas lingkungan. Untuk mengetahui dampak kualitas udara akibat kebakaran hutan, telah dilakukan karakterisasi dan evaluasi cuplikan partikulat udara yang dikumpulkan pada periode terjadinya kebakaran hutan di Pekanbaru. Karakterisasi cuplikan telah dilakukan dengan metode AAN yang memiliki beberapa kelebihan antara lain sensitivitas tinggi, multiunsur dan limit deteksi yang rendah. Validasi metode dilakukan pengujian terhadap cuplikan bahan acuan SRM NIST 1648a Urban Particulate Matter. Konsentrasi massa saat terjadi kebakaran hutan di Pekanbaru terdeteksi 5 hingga 7 kali lebih tinggi dari kondisi normal. Hasil karakterisasi cuplikan telah terkuantifikasi 15 unsur (Al, Ca, Ti, Cl, Mn, As, Br, Na, K, As, Fe, Zn, Cr, Co, Sb). Output dari kegiatan ini diharapkan dapat menggambarkan unsur utama yang menjadi indikator sumber pencemar yang selanjutnya dapat digunakan sebagai early warning dalam mengantisipasi bencana kebakaran hutan. Selain itu evaluasi unsur karsinogenik dan non-karsinogenik dapat menunjukkan resiko kesehatan masyarakat di sekitar lokasi kebakaran hutan yang secara tidak langsung dapat terpapar oleh emisi sumber partikulat udara.
KAJIAN NUMERIK KORELASI PERPINDAHAN PANAS KONVEKSI ALAMIAH ALIRAN NANOFLUIDA ZrO2-AIR PADA ANULUS VERTIKAL reinaldy nazar
Jurnal Sains dan Teknologi Nuklir Indonesia (Indonesian Journal of Nuclear Science and Technology) Vol 17, No 1 (2016): Februari 2016
Publisher : BATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (303.202 KB) | DOI: 10.17146/jstni.2016.17.1.2340

Abstract

KAJIAN NUMERIK KORELASI PERPINDAHAN PANAS KONVEKSI ALAMIAH ALIRAN NANOFLUIDA ZrO2-AIR PADA ANULUS VERTIKAL. Salah satu aspek penting dalam keselamatan reaktor nuklir adalah kemampuan fluida pendingin dalam mengambil panas dari sumber panas. Sejalan dengan hal tersebut telah berkembang banyak pemikiran untuk menggunakan nanofluida sebagai fluida pendingin alternatif menggantikan fluida air guna memaksimalkan pengambilan panas dari sumber panas di dalam teras reaktor. Hasil beberapa penelitian menunjukkan bahwa penggunaan nanofluida pada sistem pendingin reaktor nuklir dapat meningkatkan batas CHF (critical heat flux). Selain itu mengurangi penyerapan neutron, dan meningkatkan konduktivitas panas air pendingin. Belum banyak dilakukan penelitian yang berkaitan dengan karakteristik perpindahan panas nanofluida di dalam reaktor untuk menunjang analisis termohidrolik reaktor berpendingin nanofluida. Berkaitan dengan hal tersebut, pada penelitian ini dilakukan kajian numerik korelasi perpindahan panas aliran nanofluida ZrO2-air pada model berkas bahan bakar reaktor melalui pendekatan aliran fluida pada anulus vertikal, menggunakan metode Computational of Fluid Dynamic (CFD). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan nanofluida ZrO2-air dengan konsentrasi 1% meningkatkan nilai bilangan Nusselt (NU) sekitar 8 - 15% dibandingkan menggunakan fluida dasar (air), dan diperoleh persamaan empirik korelasi perpindahan panas konveksi alamiah aliran nanofluida ZrO2-air pada pipa anulus vertikal sebagai   dan  .    
RANCANGAN TANGKI TUNDA REAKTOR TRIGA PELAT BANDUNG Reynaldi Nazar; Sudjatmi Kustituantini Alfa; Ketut Kamajaya; Rian Fitriana
Jurnal Sains dan Teknologi Nuklir Indonesia (Indonesian Journal of Nuclear Science and Technology) Vol 19, No 2 (2018): Agustus 2018
Publisher : BATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (944.015 KB) | DOI: 10.17146/jstni.2018.19.2.4140

Abstract

RANCANGAN TANGKI TUNDA REAKTOR TRIGA PELAT BANDUNG. Dalam kondisi dilematis karena General Atomic (GA) menghentikan memproduksi bahan bakar reaktor TRIGA, PSTNT bersama satker-satker lain di BATAN melakukan terobosan baru dengan mengusulkan konversi bahan bakar standard TRIGA ke elemen bakar dengan jenis yang sama dengan reaktor RSG-GAS yang saat ini sudah diproduksi di dalam negeri. Salah satu yang harus mendapatkan perhatian dalam konversi reaktor TRIGA 2000 ke reaktor TRIGA Pelat adalah naiknya paparan radiasi N-16 di permukaan tangki reaktor, karena mengganti moda pendinginan teras reaktor menjadi konveksi paksa. Oleh karena itu perlu dirancang sistem tunda yang ditempatkan pada sistem primer, untuk menunda aliran N-16 keluar dari tangki reaktor hingga paparan radiasi N-16 yang keluar dari tangki reaktor turun. Sistem tunda ini dapat berupa pipa tunda atau tangki tunda Pada makalah ini disampaikan hasil kajian menggunakan paket program komputer FLUENT tentang keunggulan rancangan tangki tunda yang mempunyai tiga buffle untuk digunakan pada sistem tunda reaktor TRIGA Pelat sebagai reaktor TRIGA 2000 Bandung yang dikonversi.
KETANGGUHAN RETAK, KEKERASAN DAN KONDUKTIVITAS IONIK CSZ SEBAGAI ELEKROLIT PADAT SOFC DENGAN PENAMBAHAN CuO Ila Lailatun Sholihah; Dani Gustaman Syarif; Andhy Setiawan
Jurnal Sains dan Teknologi Nuklir Indonesia (Indonesian Journal of Nuclear Science and Technology) Vol 16, No 2 (2015): Agustus 2015
Publisher : BATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (420.548 KB) | DOI: 10.17146/jstni.2015.16.2.2360

Abstract

ABSTRAK KETANGGUHAN RETAK, KEKERASAN DAN KONDUKTIVITAS IONIK CSZ SEBAGAI ELEKROLIT PADAT SOFC DENGAN PENAMBAHAN CuO. Penelitian mengenai pengaruh penambahan CuO terhadap konduktivitas ionik, kekerasan dan ketangguhan retak CSZ sebagai elektrolit padat SOFC telah dilakukan. CSZ didoping dengan CuO dengan konsentrasi 0, 1, dan 2 % berat. Pelet CSZ yang didoping CuO dikompaksi dengan tekanan 4 ton/cm2 dan disinter pada suhu 1475 0C selama 3 jam. Konduktivitas ionik diukur dengan menggunakan alat LCR meter. Konduktivitas ionik CSZ dengan doping 0, 1, dan 2 % berat CuO adalah 0,063 mS/cm; 0,110 mS/cm; dan 0,082 mS/cm. Kekerasan dan ketangguhan retak diukur dengan metode vickers menggunakan alat uji keras Zwick. Hasil kekerasan vickers berturut-turut 9,9 GPa; 12,1 GPa; dan 10,5 GPa, dan ketangguhan retak berturut-turut 1,61 MPa/m0,5; 1,85 MPa/m0,5; dan 1,54 MPa/m0,5. Analisis struktur kristal dilakukan dengan menggunakan XRD. Hasil analisis menunjukkan bahwa keramik yang dibuat berfase kubik FCC. Analisis struktur mikro dengan menggunakan mikroskop optik menunjukkan bertambahnya ukuran butir dengan peningkatan 1% berat CuO. Secara keseluruhan penambahan CuO dengan konsentrasi 1% berat dapat memperbaiki sifat listrik dan sifat mekanik CSZ sebagai elektrolit padat. ABSTRACT FRACTURE TOUGHNESS, HARDNESS AND IONIC CONDUCTIVITY OF CSZ AS SOLID ELECTROLYTE WITH ADDITION OF CuO. A research on effect of CuO addition on ionic conductivity, hardness and fracture toughness of CSZ as solid electrolyte had been conducted. CSZ was doped with 0, 1, and 2 wt % CuO. Pellets of CuO doped CSZ had been prepared by pressing with pressure of 4 ton/cm2 and sintered at 1475oC for 3 hours. Ionic conductivity was measured by means of LCR meter. Ionic conductivity values of CSZ with doped 0, 1, and 2 % CuO were 0.063 mS/cm, 0.110 mS/cm, and 0.082 mS/cm. Hardness and fracture toughness were measured by vickers method using a hardness tester Zwick. The measured vickerss hardness were 9.9 GPa, 12.1 GPa and 10.5 GPa, and fracture toughness were 1.61 MPa/m0,5, 1.85 MPa/m0,5, and 1.54 MPa/m0,5. Crystal structure analysis was done by using XRD. The analysis result showed that the prepared ceramics have cubic phase of FCC. Microstructure analysis by using an optical microscope showed that grain size increased with the increased of 1 wt % CuO. The addition of CuO at conscentration of 1 wt % can improve the electrical and mechanical properties of CSZ as solid electrolyte.
EVALUASI HUBUNGAN DOSIS RADIASI TERHADAP KERUSAKAN DNA SEL LIMFOSIT DENGAN MENGGUNAKAN TES COMET Darlina Yusuf; Tur Rahardjo; Mukh Syaifudin
Jurnal Sains dan Teknologi Nuklir Indonesia (Indonesian Journal of Nuclear Science and Technology) Vol 19, No 1 (2018): Februari 2018
Publisher : BATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (418.188 KB) | DOI: 10.17146/jstni.2018.19.1.3658

Abstract

EVALUASI  HUBUNGAN DOSIS RADIASI TERHADAP  KERUSAKAN DNA SEL LIMFOSIT DENGAN MENGGUNAKAN TES COMET. Kerusakan asam nukleat (DNA) akibat radiasi atau faktor lain dapat mengarah ke efek yang lebih parah seperti sel kanker. Oleh karena itu diperlukan suatu metode deteksi untuk mengetahui besarnya kerusakan tersebut antara lain dengan metode uji komet yang sederhana. Tujuan penelitian ini adalah mengkaji efek radiasi pada sel limfosit akibat radiasi melalui teknik uji komet. Spesimen darah diiradiasi dosis gamma 2-8 Gy kemudian diisolasi limfositnya dengan histopaque. Isolat limfosit diproses  uji komet pada slide dalam kondisi alkali dan hasil pencitraan dianalisis dengan software khusus. Hasil menunjukkan bahwa terdapat korelasi positif parameter komet dengan dosis radiasi, semakin besar dosis paparan semakin besar kerusakan DNA. Diantara parameter uji komet, tail DNA memberikan korelasi yang terbaik dengan dosis radiasi. Disimpulkan bahwa uji komet sangat baik digunakan untuk mengetahui kerusakan DNA akibat radiasi.
Cover dan Redaksi, Vol 16, No:1, 2015 - Februari 2015 Muhamad Basit Febrian
Jurnal Sains dan Teknologi Nuklir Indonesia (Indonesian Journal of Nuclear Science and Technology) Vol 16, No 1 (2015): Februari 2015
Publisher : BATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (595.878 KB) | DOI: 10.17146/jstni.2015.16.1.3652

Abstract

KANDUNGAN 226Ra, 210Pb, 210Po DAN 40K PADA BEBERAPA TEMBAKAU ROKOK DI INDONESIA Putu Sukmabuana
Jurnal Sains dan Teknologi Nuklir Indonesia (Indonesian Journal of Nuclear Science and Technology) Vol 17, No 2 (2016): Agustus 2016
Publisher : BATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (253.304 KB) | DOI: 10.17146/jstni.2016.17.2.2696

Abstract

Kandungan 226Ra, 210Pb, 210Po dan 40K pada beberapa tembakau rokok di Indonesia.  Pada penelitian ini telah dilakukan pengukuran radionuklida alam 226Ra, 210Pb, 210Po dan 40K yang terkandung didalam tembakau rokok, tujuannya untuk memperkirakan dosis efektif yang diterima oleh orang yang menghisap asap rokok.  Sampel tembakau yang telah diukur meliputi 14 merek rokok yang umum dijual dan dikonsumsi di Indonesia.  Konsentrasi 226Ra, 210Pb dan 40K diukur menggunakan spektrometri sinar γ, didapat konsentrasi 226Ra bervariasi dari 2,86 hingga 6,04 Bq/kg, rata-rata 4,18 ± 0.67 Bq/kg, untuk 210Pb bervariasi dari 3,04 hingga 6,76 Bq/kg rata-rata 4,71 ± 0.82 Bq/kg, sedangkan konsentrasi 40K bervariasi dari 23,57 hingga 32,69 Bq/kg rata-rata 26,50 ± 2,08 Bq/kg.  210Po dihitung berdasarkan kesetimbangan radioaktif, hasilnya bervariasi dari 2,65 hingga 5,88 Bq/kg rata-rata 4,09 ± 0,71 Bq/kg.  Dengan menggunakan koefisen dosis efektif yang diberikan oleh ICRP, dapat dilakukan estimasi dosis efektif tahunan yang diterima oleh perokok.  Rata-rata dosis efektif tahunan untuk 226Ra adalah 80,46 ± 12,93 µSv/tahun, untuk 210Pb rata-rata 28,47 ± 4,96 µSv/tahun, dan 210Po rata-rata 74,31 ± 12,96 µSv/tahun.  Dengan menjumlahkan dosis rata-rata dari 226Ra, 210Pb dan 210Po, didapat total estimasi dosis efektif rata-rata pertahun 183,24 µSv/tahun atau sekitar 14,5% dari batas dosis paparan radiasi secara inhalasi di dunia 1260 µSv/tahun.  Estimasi dosis efektif radionuklida 40K tidak dapat dilakukan karena koefisien dosis untuk 40K tidak tersedia di ICRP 71.
PENGARUH WAKTU POSTSINTERING HEAT TREATMENT (PHT) PADA KONDUKTIVITAS IONIK ELEKTROLIT PADAT CALCIA STABILIZED ZIRCONIA (CSZ) YANG MENGANDUNG SILICA (SiO2) DAN MAGNESIA (MgO) Herdyka Sulistiardi; Dani Gustaman Syarif; Endi Suhendi
Jurnal Sains dan Teknologi Nuklir Indonesia (Indonesian Journal of Nuclear Science and Technology) Vol 17, No 1 (2016): Februari 2016
Publisher : BATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (356.384 KB) | DOI: 10.17146/jstni.2016.17.1.2275

Abstract

PENGARUH WAKTU POSTSINTERING HEAT TREATMENT (PHT) PADA KONDUKTIVITAS IONIK ELEKTROLIT PADAT CALCIA STABILIZED ZIRCONIA (CSZ) YANG MENGANDUNG SILICA (SiO2) DAN MAGNESIA (MgO). Pengaruh waktu Postsintering Heat Treatment (PHT) pada konduktivitas ionik elektrolit padat CSZ yang mengandung SiO2 dan MgO telah diteliti. PHT dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan konduktivitas ionik elektrolit padat CSZ yang mengandung SiO2 dan MgO. Elektrolit padat CSZ yang mengandung SiO2 dan MgO dibuat menggunakan metode pressing dengan komposisi CSZ, SiO2, dan MgO berturut-turut 99 %berat, 0,5 %berat, dan 0,5 %berat. Pelet kemudian disinter pada suhu 1450ᵒC selama 4 jam dan PHT pada suhu 1350ᵒC dengan variasi waktu 0 jam, 4 jam, dan 8 jam. Analisis struktur kristal menunjukkan bahwa pelet yang telah dibuat membentuk kristal kubik dan tidak terpengaruh PHT. Analisis densitas menunjukkan bahwa terjadi peningkatan densitas seiring peningkatan waktu PHT tetapi peningkatan tersebut tidak begitu signifikan. Analisis struktur mikro menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan ukuran butir yang signifikan seiring peningkatan waktu PHT, namun terjadi perubahan distribusi pori. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan diketahui bahwa seiring peningkatan waktu PHT terjadi pula peningkatan konduktivitas ionik elektrolit padat CSZ yang mengandung SiO2 dan MgO.

Page 2 of 28 | Total Record : 280


Filter by Year

2000 2023


Filter By Issues
All Issue Vol 24, No 2 (2023): August 2023 Vol 24, No 1 (2023): February 2023 Vol 23, No 2 (2022): Agustus 2022 Vol 23, No 1 (2022): February 2022 Vol 22, No 2 (2021): Agustus 2021 Vol 22, No 1 (2021): February 2021 Vol 21, No 2 (2020): Agustus 2020 Vol 21, No 1 (2020): Februari 2020 Vol 20, No 2 (2019): Agustus 2019 Vol 20, No 1 (2019): Februari 2019 Vol 19, No 2 (2018): Agustus 2018 Vol 19, No 1 (2018): Februari 2018 Vol 18, No 2 (2017): Agustus 2017 Vol 18, No 1 (2017): Februari 2017 Vol 17, No 2 (2016): Agustus 2016 Vol 17, No 1 (2016): Februari 2016 Vol 16, No 2 (2015): Agustus 2015 Vol 16, No 1 (2015): Februari 2015 Vol 15, No 2 (2014): Agustus 2014 Vol 15, No 1 (2014): Februari 2014 Vol 14, No 2 (2013): Agustus 2013 Vol 14, No 1 (2013): Februari 2013 Vol 13, No 2 (2012): Agustus 2012 Vol 13, No 1 (2012): Februari 2012 Vol 12, No 2 (2011): Agustus 2011 Vol 12, No 1 (2011): Februari 2011 Vol 11, No 2 (2010): Agustus 2010 Vol 11, No 1 (2010): Februari 2010 Vol 10, No 2 (2009): Agustus 2009 Vol 10, No 1 (2009): Februari 2009 Vol 9, No 2 (2008): Agustus 2008 Vol 9, No 1 (2008): Februari 2008 Vol 8, No 2 (2007): Agustus 2007 Vol 8, No 1 (2007): Februari 2007 Vol 7, No 2 (2006): Agustus 2006 Vol 7, No 1 (2006): Februari 2006 Vol 6, No 2 (2005): Agustus 2005 Vol 6, No 1 (2005): Februari 2005 Vol 5, No 2 (2004): Agustus 2004 Vol 5, No 1 (2004): Februari 2004 Vol 4, No 4 (2003): Agustus Edisi Khusus 4 2003 Vol 4, No 3 (2003): Agustus Edisi Khusus 3 2003 Vol 4, No 2 (2003): Agustus Edisi Khusus 2 2003 Vol 4, No 1 (2003): Agustus Edisi Khusus 1 2003 Vol 4, No 1 (2003): Februari 2003 Vol 3, No 2 (2002): Agustus 2002 Vol 3, No 1 (2002): Februari 2002 Vol 2, No 2 (2001): Agustus 2001 Vol 2, No 1 (2001): Februari 2001 Vol 1, No 2 (2000): Agustus 2000 Vol 1, No 1 (2000): Februari 2000 More Issue