cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Management of Aquatic Resources Journal (Maquares)
Published by Universitas Diponegoro
ISSN : -     EISSN : 27216233     DOI : -
Core Subject : Science,
Jurnal Management of Aquatic Resources diterbitkan oleh Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan, Departemen Sumberdaya Akuatik, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Diponegoro. Jurnal Management of Aquatic Resources menerima artikel-artikel mengenai bidang perikanan, manajemen sumberdaya perairan.
Arjuna Subject : -
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol 9, No 2 (2020): MAQUARES" : 5 Documents clear
Hubungan Panjang - Berat, Faktor Kondisi dan Ukuran Pertama Kali Tertangkap Ikan Tuna Sirip Kuning (Thunnus Albacares) di Pelabuhan Perikanan Samudra Cilacap Length - Weight Relationship, Condition Factors and Legth of The First Time Caught of Yellowfin Tuna (Thunnus albacares) in Cilacap Ocean Fishing Port Azizi, Nurul Amin; Saputra, Suradi Wijaya; Ghofar, Abdul
Management of Aquatic Resources Journal (MAQUARES) Vol 9, No 2 (2020): MAQUARES
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (840.247 KB) | DOI: 10.14710/marj.v9i2.27764

Abstract

ABSTRAK Ikan Tuna Sirip Kuning (Thunnus albacares) yang ditangkap di Samudera Hindia merupakan komoditas penting karena memiliki nilai manfaat dan ekonomis yang tinggi. Berdasarkan hal tersebut, perlu dilakukan penelitian mengenai parameter yang mempengaruhi populasi tuna sirip kuning. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui struktur ukuran, hubungan panjang dan berat, faktor kondisi serta ukuran pertama kali tertangkap. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli-Agustus 2019 di Pelabuhan Perikanan Samudera Cilacap. Jumlah sampel tuna sirip kuning sebanyak 267 ekor dari 27 kapal yang melakukan bongkar di lokasi penelitian. Metode pengambilan sampel adalah dengan mengukur panjang dan berat. Hasil pengukuran yang diperoleh kemudian dilakukan analisis statistik dengan melakukan perhitungan dan hipotesis. Sampel ikan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu ikan tuna sirip kuning dengan ukuran >0,5 meter dan berat >15 kilogram. Sampel kapal merupakan kapal tuna longline dengan ukuran >10 GT (Gross Tonage). Hasil penelitian didapatkan ukuran panjang antara 88-174 cmFL (panjang cagak) dan berat antara 17-98 kilogram. Hubungan panjang dan berat bersifat allometrik negatif. Faktor kondisi diperoleh sebesar 0,97-1,25. Ukuran pertama kali tertangkap (Lc) sebesar 140 cmFL. Lc>Lm, menunjukan ikan tuna sirip kuning yang tertangkap sudah pernah memijah dan diperbolehkan ditangkap. ABSTRACT Yellowfin Tuna (Thunnus albacares) caught in the Indian Ocean is an important commodity because it has high economic and benefits. Based on this, research needs to be done on the parameters that affect yellow fin tuna population. This study aims to determine the size structure, length and weight relationship, condition factors and the leght of the first time caught. This research was conducted in July-August 2019 at the Cilacap Ocean Fishing Port. The number of yellowfin tuna samples was 267 from 27 ships unloading at the study site. The sampling method is by measuring length and weight. The measurement results obtained are then carried out statistical analysis by doing calculations and hypotheses. Yellow fin tuna samples>> 0.5 meters in size and> 15 kilograms in weight. The sample ship is a longline tuna ship with size> 10 GT (Gross Tonage). The results showed a length of between 88-174 cmFL (fork length) and a weight of 17-98 kilograms. The length and weight relationship is negative allometric. The condition factor is obtained from 0.97 to 1.25. Length of first catch (Lc) was 140 cmFL. Lc> Lm, indicating that yellowfin tuna caught have spawned and are allowed to be caught. 
Efektivitas Eceng Gondok (Eichhornia crassipes (Mart.) Solm) sebagai Fitoremediator pada Limbah Cair Produksi Tahu Effectiveness of Eceng Gondok (Eichhornia crassipes (Mart.) Solm) as Phytoremediator for Tofu Production Liquid Waste Ningrum, Yulita Dwi; Ghofar, Abdul; Haeruddin, Haeruddin
Management of Aquatic Resources Journal (MAQUARES) Vol 9, No 2 (2020): MAQUARES
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (791.514 KB) | DOI: 10.14710/marj.v9i2.27765

Abstract

ABSTRAK Industri tahu saat ini berkembang pesat dan tersebar luas dan rata-rata masih dilakukan dengan teknologi yang sederhana, sehingga pengolahan limbah belum optimal. Akibatnya limbah hasil pengolahan tahu yang dibuang ke perairan belum sepenuhnya sesuai dengan baku mutu yang diharapkan. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui kemampuan eceng gondok dalam mereduksi bahan pencemar organik limbah cair tahu dengan perlakuan pemberian aerasi dan non aerasi . Penelitian ini dilaksanakan pada 9 Juli – 5 Agustus 2019 di Laboratorium Biologi Manajemen Sumberdaya Perairan, FPIK Universitas Diponegoro, Semarang. Untuk mengetahui pengaruh enceng gondok dalam mereduksi bahan organik dilakukan dengan pemberian aerasi dan non aerasi terhadap limbah dan air kontrol dengan konsentrasi yang telah diperoleh dari hasil uji pendahuluan (6,25%) selama 5 hari dan diulang tiga kali. Variabel yang diamati adalah penurunan amonia, nitrit, COD dan BOD serta variabel pendukung yaitu temperatur, pH dan DO. Hasil penelitian menunjukkan bahwa enceng gondok dengan aerasi mampu mereduksi NH3 95,14%, NO2 29,90%, COD 70,83% dan BOD 29,18%. Sedangkan tanpa aerasi dapat mereduksi NH3 97,07%, NO2 72,47%, COD 63,32% dan BOD 52,12%. Pemberian aerasi tidak berpengaruh secara nyata terhadap penurunan amonia, nitrit, dan COD namun berpengaruh terhadap penurunan BOD. Enceng gondok memiliki efektivitas yang baik untuk mereduksi bahan pencemar pada limbah cair industri tahu. 
Analisis Kandungan Bahan Organik, Nitrat dan Fosfat pada Sedimen Mangrove Jenis Avicennia dan Rhizophora di Desa Tapak Tugurejo, Semarang The Analysis of Organic Content, Nitrate, Phosphate in the Sediment of Mangrove Rhizophora dan Avicennia at Tapak Village, Tugurejo Semarang Citra, Lalik Salistia; Supriharyono, Supriharyono; Suryanti, Suryanti
Management of Aquatic Resources Journal (MAQUARES) Vol 9, No 2 (2020): MAQUARES
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (606.289 KB) | DOI: 10.14710/marj.v9i2.27766

Abstract

ABSTRAKKawasan Tugu merupakan kawasan pesisir yang ditanami mangrove yang bermanfaat untuk menanggulangi dampak abrasi dan memiliki produktivitas yang tinggi, sehingga  perlu untuk dikaji kandungan nutriennya. Tujuan penelitian ini untuk mengkaji perbedaan kandungan nutrien pada sedimen antar stasiun dan antar  tegakan Avicennia dan Rhizophora. Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan November 2019 di Desa Tapak Tugurejo, Semarang dengan menggunakan metode purposive random sampling. Pengambilan sampel sedimen dilakukan pada empat stasiun pengamatan. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata kandungan bahan organik pada tegakan Avicennia dan Rhizophora di keempat stasiun berturut-turut adalah 10,67% dan 13,21%.  Rata-rata kandungan nitrat pada tegakan Avicennia dan Rhizophora di keempat stasiun berturut-turut adalah 5,42 mg/100 g dan 5,6 mg/100 g. Rata-rata kandungan fosfat pada tegakan Avicennia dan Rhizophora di keempat stasiun berturut-turut adalah 1,16 mg/100 g dan 1,74 mg/100 g. Berdasarkan analisis kandungan bahan organik, nitrat dan fosfat antar tegakan mangrove tidak berbeda nyata (P>0,05), artinya kandungan nutrien tidak dipengaruhi oleh jenis mangrove Avicennia ataupun Rhizophora. ABSTRACTTugu area is a coastal area planted by mangroves that is useful to overcome the impacf of abration and has high primary productivity so it needs to be reviewed. This study aims to examine the differences of nutrient content in sediments between stations and between Avicennia and Rhizophora grounds. The study was conducted in November 2019 at Tapak Tugurejo Village, Semarang using a purposive random sampling method. Sediment sampling at four observation stations with the specified point, namely Avicennia and Rhizophora. The results showed the average organic matter content in Avicennia and Rhizophora stands at the four stations are 10,67% and 13,21% respectively. The average nitrate content in Avicennia and Rhizophora grounds in the four stations are 5,42 mg/100 g and 5,6 mg/100 g respectively. The average phosphate content in Avicennia and Rhizophora grounds in the four stations are 1,16 mg/100 g and 1,74 mg/100 g respectively. Based on result of the analysis organic matter content, nitrate and phosphate between mangrove stands was not significantly different (P>0,05). It means that the nutrient content was not influenced by the types of Avicennia or Rhizophora mangroves.   
Analisis Sebaran Klorofil-a Lamun di Pantai Pokemon dan Bobby di Karimunjawa menggunakan Citra Satelit Sentinel-2A Analysis of chlorophyl-a distribution in Pokemon dan Bobby Beachs in Karimunjawa Using Sentinel-2A Sembiring, Yoan Teresia Br; Hartoko, Agus; Latifah, Nurul
Management of Aquatic Resources Journal (MAQUARES) Vol 9, No 2 (2020): MAQUARES
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1050.845 KB) | DOI: 10.14710/marj.v9i2.27767

Abstract

ABSTRAK Lamun merupakan salah satu tumbuhan air yang memiliki peranan sangat penting baik secara fisik maupun biologis pada biota laut. Lamun mengandung klorofil-a yang berfungsi dalam proses fotosintesis dimana proses tersebut dapat membantu penyerapan karbon dan penyimpan karbon sehingga dapat menjadi cara untuk mengatasi terjadinya perubahan iklim. Kandungan klorofil-a lamun dapat dipengaruhi oleh adanya faktor fisika dan kimia perairan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara kualitas perairan dengan klorofil-a yang ada di pantai Pokemon dan Bobby Karimunjawa ditinjau dari konsentrasi kedalaman perairan, suhu, pH, intensitas cahaya dan salinitas yang ada di Pantai Pokemon. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober 2019 di Pantai Pokemon dan Bobby Pulau Karimunjawa. Metode analisis yang diambil adalah klorofil-a menggunakan spektrofotometer, kerapatan  dan tutupan lamun dengan menggunakan seagrasswatch. Hasil penelitian ditemukan adalah  Halodule pinifolia, Enhalus acoroides dan Halophila ovalis. Nilai kerapatan jenis masing – masing spesies yaitu 160,44 ind/m2, 26,22 ind/m2 dan 4,44 ind/m2 . Kerapatan lamun di Pantai Bobby adalah Thalasssia hemprichii sebesar 126,66 ind/m2 dan Enhalus acoroides dengan nilai 3,55 ind/m2 . Tutupan  lamun yang didapatkan adalah jenis lamun Halodule pinifolia yaitu sebesar 70 % dan tutupan lamun terendah pada Halophila ovalis yaitu sebesar 1%. Tutupan lamun di pantai Bobby adalah  jenis Thalassia hemprichii sebesar 95 % dan Enhalus acoroides sebesar 5 %. Nilai klorofil-a pada Pantai Pokemon tertinggi pada , Enhalus acoroides dengan sebesar 20,819 mg/ml dan nilai klorofil-a terendah pada jenis lamun Halodule pinifolia sebesar 5,854 mg/ml. Nilai klorofil-a pada Pantai Bobby tertinggi pada Thalassia hemprichii dengan nilai 14,133 mg/ml dan nilai klorofil-a terendah pada jenis lamun Thalassia hemprichii sebesar 3,485 mg/ml.                                                                                     ABSTRACT         Seagrass is one of the aquatic plants that has a very important role both physically and biologically in marine biota. Seagrass contains chlorophyll-a which functions in the process of photosynthesis in which the process of can help carbon sequestration and carbon storage so that it can be a way to cope with climate change. The content of chlorophyll-a seagrasses can be influenced by the physical and chemical factors of the waters. The purpose of this study was to determine the relationship between water quality and chlorophyll-a on the Pokemon beach and Bobby Karimunjawa in terms of water depth, temperature, pH, light intensity and salinity concentration in Pokemon Beach. This research was conducted in October 2019 at Pokemon Beach and Bobby Karimunjawa Island. The analytical method taken was chlorophyll-a using a spectrophotometer, density and seagrass cover using a seagrasswatch. The results found were Halodule pinifolia, Enhalus acoroides and Halophila ovalis. Species density values for each species are 160.44 ind / m2, 26.22 ind / m2 and 4.44 ind / m2. The density of seagrass in Bobby Beach is thalasssia hemprichii of 126.66 ind / m2 and enhalus acoroides with a value of 3.55 ind / m2. Seagrass cover obtained was Halodule pinifolia seagrass which was 70% and the lowest seagrass cover in Halophila ovalis was 1%. Seagrass cover on Bobby beach is a Thalassia hemprichii species at 95% and enhalus acoroides at 5%. The highest chlorophyll-a value in Pokemon Beach was at Enhalus acoroides with 20.819 mg / ml and the lowest chlorophyll-a value in the species of seagrass Halodule pinifolia was 5.854 mg / ml. The highest chlorophyll-a value on Bobby Beach was in Thalassia hemprichii with a value of 14.133 mg / ml and the lowest chlorophyll-a value in the species of seagrass Thalassia hemprichii was 3,485 mg / ml. 
Class Conservation Morfologi Karang berdasarkan Kedalaman pada Struktur Terumbu Karang di Pulau Kemujan dan Pulau Sintok, Karimunjawa, Jawa Tengah Coral Morphology Class Conservation Based on Depth of Coral Reef Structure in Kemujan and Sintok Islands, Karimunjawa, Central Java Erviana, Renanda Nur; Purnomo, Pujiono Wahyu; Supriharyono, Supriharyono
Management of Aquatic Resources Journal (MAQUARES) Vol 9, No 2 (2020): MAQUARES
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (910.491 KB) | DOI: 10.14710/marj.v9i2.27768

Abstract

ABSTRAKKemujan dan Sintok merupakan pulau yang termasuk ke dalam zona pemanfaatan sebagai wisata bahari dan memiliki keanekaragaman bentuk pertumbuhan karang yang tinggi. Bentuk pertumbuhan karang dibedakan menjadi karang acropora dan non-acopora dengan perbedaan morfologi seperti tipe branching, massive, encruisting, foliose, dan digitae. Analisis morfologi karang sebagai pendukung status penutupan karang dapat mengetahui kondisi terumbu karang sesuai class conservation. Tujuan penelitian ini mengetahui kualitas perairan, struktur terumbu karang, morfologi karang berdasarkan class conservation dan pengaruh kedalaman terhadap struktur serta morfologi karang di Pulau Kemujan dan Sintok. Pengambilan data dilaksanakan pada bulan November 2019.  Metode penelitian yang digunakan adalah metode Underwater Photo Transect (UPT) dengan menggunakan transek sepanjang 30 meter. Data yang diambil adalah parameter kualitas perairan dan foto underwater karang. Data hasil penelitian diolah menggunakan aplikasi CPCe (Coral Point Count with Excel extensions) dan uji non parametrik dengan SPSS serta dianalisis menggunakan diagram r-K-S. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas perairan pada lokasi penelitian masih dalam keadaan normal. Persentase kelimpahan karang hidup termasuk dalam kategori sedang sampai dengan sangat baik yaitu  berkisar 25,56 -76,22%. Persentase morfologi karang berdasarkan Class conservation secara umum memiliki dominasi kelompok kompetitors (K) atau CC=2 yang berkisar 48,72 – 76,5%,  hal ini menunjukkan bahwa pada lokasi penelitian didominasi karang bentuk branching maupun foliose serta tidak ada pengaruh signifikan kedalaman air terhadap morfologi karang. ABSTRACTKemujan and Sintok are islands in the utilization zone as marine tourism and have high diversity of coral growth forms. The coral’s life form can be grouped into acropora and non-acopora corals with morphological differences such as branching, massive, encruisting, foliose, and digitae types. Morphological analysis of corals as supporting the status of coral cover can determine the condition of coral reefs according to class conservation. The purpose of this study are to determine the quality of the waters, the structure of coral reefs, coral morphology based on class conservation and the influence of depth on the structure and morphology of corals in Kemujan and Sintok Islands. Data collection was carried out in November 2019. The research method used was the Underwater Photo Transect (UPT) method using a 30 meter transect. The data collected the parameters of water quality and underwater coral photos. The research data were processed using the CPCe (Coral Point Count with Excel extensions) application and non-parametric tests with SPSS and analyzed using the r-K-S diagram. The results showed that the water quality at the study area was still in a normal condition. However, there was no significant effect of water depth on coral morphology. The percentage of live coral abundance was included in the moderate to very good category, ranging from 25.56 to 76.22%. Percentage of coral morphology based on Class conservation generally has a predominance of competitor groups (K) or CC = 2 ranging from 48.72 - 76.5%. Moreover, the results show that based on the coral growth forms at the study sites were dominated by branching and foliose corals and there was no significant effect of water depth on coral morphology.  

Page 1 of 1 | Total Record : 5