Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Analisis Kandungan Bahan Organik, Nitrat dan Fosfat pada Sedimen Mangrove Jenis Avicennia dan Rhizophora di Desa Tapak Tugurejo, Semarang The Analysis of Organic Content, Nitrate, Phosphate in the Sediment of Mangrove Rhizophora dan Avicennia at Tapak Village, Tugurejo Semarang Citra, Lalik Salistia; Supriharyono, Supriharyono; Suryanti, Suryanti
Management of Aquatic Resources Journal (MAQUARES) Vol 9, No 2 (2020): MAQUARES
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (606.289 KB) | DOI: 10.14710/marj.v9i2.27766

Abstract

ABSTRAKKawasan Tugu merupakan kawasan pesisir yang ditanami mangrove yang bermanfaat untuk menanggulangi dampak abrasi dan memiliki produktivitas yang tinggi, sehingga  perlu untuk dikaji kandungan nutriennya. Tujuan penelitian ini untuk mengkaji perbedaan kandungan nutrien pada sedimen antar stasiun dan antar  tegakan Avicennia dan Rhizophora. Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan November 2019 di Desa Tapak Tugurejo, Semarang dengan menggunakan metode purposive random sampling. Pengambilan sampel sedimen dilakukan pada empat stasiun pengamatan. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata kandungan bahan organik pada tegakan Avicennia dan Rhizophora di keempat stasiun berturut-turut adalah 10,67% dan 13,21%.  Rata-rata kandungan nitrat pada tegakan Avicennia dan Rhizophora di keempat stasiun berturut-turut adalah 5,42 mg/100 g dan 5,6 mg/100 g. Rata-rata kandungan fosfat pada tegakan Avicennia dan Rhizophora di keempat stasiun berturut-turut adalah 1,16 mg/100 g dan 1,74 mg/100 g. Berdasarkan analisis kandungan bahan organik, nitrat dan fosfat antar tegakan mangrove tidak berbeda nyata (P>0,05), artinya kandungan nutrien tidak dipengaruhi oleh jenis mangrove Avicennia ataupun Rhizophora. ABSTRACTTugu area is a coastal area planted by mangroves that is useful to overcome the impacf of abration and has high primary productivity so it needs to be reviewed. This study aims to examine the differences of nutrient content in sediments between stations and between Avicennia and Rhizophora grounds. The study was conducted in November 2019 at Tapak Tugurejo Village, Semarang using a purposive random sampling method. Sediment sampling at four observation stations with the specified point, namely Avicennia and Rhizophora. The results showed the average organic matter content in Avicennia and Rhizophora stands at the four stations are 10,67% and 13,21% respectively. The average nitrate content in Avicennia and Rhizophora grounds in the four stations are 5,42 mg/100 g and 5,6 mg/100 g respectively. The average phosphate content in Avicennia and Rhizophora grounds in the four stations are 1,16 mg/100 g and 1,74 mg/100 g respectively. Based on result of the analysis organic matter content, nitrate and phosphate between mangrove stands was not significantly different (P>0,05). It means that the nutrient content was not influenced by the types of Avicennia or Rhizophora mangroves.   
IDENTIFIKASI DESAIN DAN KONSTRUKSI BUBU LIPAT IKAN 170 CM DI BALAI BESAR PENANGKAPAN IKAN (BBPI) SEMARANG, JAWA TENGAH. Wiraditama, Arif Prayoga; Syahputra, Fauzi; Syah Putri, Aprilia; Citra, Lalik Salistia
Jurnal Marshela (Marine and Fisheries Tropical Applied Journal) Vol 3 No 1 (2025): Mei
Publisher : Program Studi Perikanan Tangkap Politeknik Negeri Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25181/marshela.v3i1.3998

Abstract

Bubu merupakan alat penangkap ikan yang bersifat pasif dan memiliki satu atau lebih injab (pintu bubu) dan dioprasikan dengan jumlah bubu kurang dari 300 buah serta dirangkai satu bubu dengan bubu yang lainnya. Kegiatan pengambilan data untuk melengkapi Tugas Akhir (TA) ini dilakukan di Balai Besar Penangkapan Ikan (BBPI) Semarang pada tanggal 04 Maret-21 Juni 2024. Adapun tujuan kegiatan ini Mengetahui Desain dan Kontruksi bubu lipat ikan 170 cm. Metode yang digunakan dalam memperoleh data pada kegiatan ini yaitu dengan cara Metode observasi lapangan kegiatan ini dilakukan dengan mengukur, perhitungan, dokumentasi. Secara keseluruhan, bubu memiliki komponen badan (body), mulut (funnel) atau injab, dan pintu. Desain dan konstruksi bubu lipat ikan 170 cm di Balai Besar Penangkapan Ikan (BBPI) Semarang terdiri dari kerangka bubu, kerangka tali, badan jaring (webbing), mulut bubu/ injab. Kerangka bubu lipat ikan 170 cm terbuat dari besi eser SNI berukuran 12 mm dan 8 mm dengan panjang 170 cm, lebar 110 cm, tinggi 60 cm. Pada bagian tali menggunakan tali Polyethylene (PE) ø6mm untuk kerangka tali utama sedangkan untuk tali injab memiliki diameter ø2mm dan Pada bagian jaring berbahan dasar Polyethylene (PE) dengan ukuran mesh size 3 inci dengan ukuran benang D36. Pada mulut bubu/injab terbuat dari besi eser SNI dengan tiga buah rangka yaitu rangka tegak 92 cm, rangka miring 87 cm, dan ragka datar 90 cm.
Pemberian Nuget Ikan Daun Kelor di Pekon Kota Jawa Kabupaten Pesisir Barat sebagai Pencegahan Stunting. Putri, Aprilia Syah; Tirtana, Denta; Setya, Dona; Sitepu, Mestiria Harbani; Syahputra, Fauzi; Nuzapril, Mulkan; Handayani, Muliawati; Citra, Lalik Salistia; Putri, Ryana Tammi
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 8, No 9 (2025): Volume 8 No 9 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v8i9.21169

Abstract

ABSTRAK Kota Pekon Jawa Pesisir Barat, Lampung  merupakan daerah yang termasuk 3T yaitu terdepan, tertinggal, dan  terluar. Mengingat bahwa potensi perikanan yang ada di Pesisir Barat ini sangat menjanjikan untuk keberlanjutannya. Dengan potensi yang ada, perlu pengolahan hasil tangkapan yang baik dan dimanfaatkan untuk kehidupan di masyarakat khususnya di keluarga nelayan. Tujuan dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah pemberian nugget ikan, melakukan edukasi, pelatihan dan pemberian informasi kepada ibu hamil dan balita di desa Pekon Kota Jawa. Metode yang dilakukan adalah dengan pemberian nugget ikan selama 4 minggu kepada ibu hamil dan balita serta melakukan edukasi, pelatihan dan pemberian informasi. Hasil intervensi diamati menggunakan parameter antropometri meliputi Berat Badan (BB), Tinggi Badan (TB), Lingkar lengan Atas (LLA) dan Lingkar Perut pada ibu hamil, kemudian pengukuran Berat Badan (BB), Tinggi Badan (TB) dan Lingkar kepala (LK) pada anak baduta. Pada pengukuran tersebut didapatkan bahwa setelah pemberian nugget ikan didapatkan hasil pengukuran yang semakin meningkat untuk setiap minggunya. Kesimpulannya dari permasalahan yang ada kami mencoba melakukan edukasi, pelatihan pembuatan nugget ikan dan pemberian informasi untuk pencegahan stunting di daerah tersebut. Sehingga harapannya dengan kegiatan pelatihan dan edukasi serta pemberian asupan makanan bergizi dapat menambah wawasan dari masyarakat nelayan dan bisa menambah kegiatan perekonomian mereka serta dapat secara mandiri terhindar dari stunting dan terciptanya masyarakat serta lingkungan yang sehat.  Kata Kunci: Telur Dan Daun Kelor, Nugget Ikan, Stunting, Pekon Kota Jawa Pesisir Barat.  ABSTRACT Pekon Jawa Pesisir Barat City, Lampung is an area included in the 3T, namely the outermost, most remote, and most remote. Given that the fisheries potential in Pesisir Barat is very promising for its sustainability. With the existing potential, it is necessary to process the catch well and utilize it for the life of the community, especially in fishing families. The purpose of this community service activity is to provide fish nuggets, provide education, training and provide information to pregnant women and toddlers in Pekon Kota Jawa village. The method used is to provide fish nuggets for 4 weeks to pregnant women and toddlers and provide education, training and information. The results of the intervention were observed using anthropometric parameters including Body Weight (BW), Height (TB) and Upper Arm Circumference (LLA) in pregnant women, then measuring Body Weight (BW), Height (TB) and Head Circumference (LK) in toddlers. In these measurements, it was found that after providing fish nuggets, the measurement results increased every week. Therefore, from the existing problems, we tried to provide education, training in making fish nuggets and provide information to prevent stunting in the area. So it is hoped that training and education activities as well as providing nutritious food intake can increase the insight of the fishing community and can increase their economic activities and can independently avoid stunting and create a healthy society and environment. Keywords: Eggs and Moringa, Fish Nuggets, Stunting, Pekon City Pesisir Barat.