cover
Contact Name
Suci Megawati
Contact Email
sucimegawati@unesa.ac.id
Phone
+6281342706458
Journal Mail Official
publika@unesa.ac.id
Editorial Address
Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum UNESA Kampus Ketintang Jalan Ketintang Gedung I3 Lantai 1 Postal Code: 60231
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
Publika
ISSN : -     EISSN : 2354600X     DOI : https://doi.org/10.26740/publika.v9n2
Core Subject : Social,
PUBLIKA is available for free (open access) to all readers. The articles in PUBLIKA include developments and researches in Public Policy, Public Management, and Local Administration (theoretical studies, experiments, and its applications).
Articles 15 Documents
Search results for , issue "Vol 6 No 4 (2018)" : 15 Documents clear
IMPLEMENTASI PROGRAM M-BONK DI DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG KABUPATEN SIDOARJO Nanda Eka Andryani
Publika Vol 6 No 4 (2018)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/publika.v6n4.p%p

Abstract

Abstrak Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Sidoarjo yang memiliki tugas pokok dan fungsi di bidang pekerjaan umum dan penataan ruang dituntut untuk meningkatkan kualitas layanan yang diberikan dengan memanfaatkan teknologi informasi (E-Government). Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Sidoarjo meluncurkan aplikasi berbasis elektronik yang bernama M-Bonk. M-Bonk merupakan aplikasi pengaduan kondisi kerusakan jalan oleh masyarakat Sidoarjo yang menjawab keluhan masalah keterlambatan penanganan kerusakan jalan yang berdampak pada kepuasan masyarakat Sidoarjo. Dengan adanya M-Bonk diharapkan mampu menangani masalah yang kerusakan yang ada di Sidoarjo.Penelitian program M-Bonk menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Adapun pengumpulan data dalam penelitian ini melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Adapun fokus yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan Perangkat Keras (Hardware), Perangkat Lunak (Software), Human Resources (SDM), Data dan Informasi, Struktur Organisasi, Komunikasi, dan Sikap Pelaksana. Teknik analisis data yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan atau verifikasi data. Hasil dari penelitian menunjukkan implementasi program M-Bonk telah mendapatkan respon baik dari masyarakat Sidoarjo, dengan infrastruktur yang telah memadai dari segi Hardware dan Software membuat pelayanan pengaduan jalan melalui aplikasi MBonk dapat berjalan dengan baik. Human Resources (SDM) yang ada tidak berlatar belakang pendidikan yang sesuai namun SDM yang ada telah dibekali pelatihan khusus untuk admin yang menjalankan program M-Bonk. SDM mampu bekerja dengan baik dan professional. Komunikasi antara Dinas dengan Pemkab Sidoarjo dan masyarakat berjalan baik. SDM pelaksana program M-Bonk memiliki respon positif dan mendukung keberhasilan pelaksanaan program ini. Masyarakat pengguna aplikasi M-Bonk dapat merasakan bentuk respon tersebut melalui kecepatan pemberian tanggapan dan penanganan yang diberikan oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Sidoarjo. Kata kunci: Implementasi, Program M-Bonk
INOVASI LAYANAN ANAK LAHIR MEMBAWA AKTA KELAHIRAN  DAN KARTU KELUARGA (ALAMAK) DI KABUPATEN SIDOARJO TAHUN 2017 SOVIE FAJAR NINGTIAS
Publika Vol 6 No 4 (2018)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/publika.v6n4.p%p

Abstract

Abstrak Sebagai instansi penyelenggara layanan publik di tingkat kabupaten, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Sidoarjo, berusaha memberikan pelayanan yang mudah dalam kepengurusan akta kelahiran dan Kartu Keluarga dengan membuat inovasi layanan Anak Lahir Membawa Akta Kelahiran dan KK (ALAMAK). Inovasi ini merupakan inovasi pertama di Kabupaten Sidoarjo dengan pengurusan akta kelahiran dan kartu keluarga secara mudah dan bekerjasama dengan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Sidoarjo. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan Inovasi Layanan Anak Lahir Membawa Akta Kelahiran dan Kartu Keluarga (ALAMAK) di Kabupaten Sidoarjo. Jenis penelitian yang digunakan yaitu deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subyek penelitian terdiri dari Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Sidoarjo, Kasubbag Umum, Kepala Bidang Pencatatan Sipil, dan masyarakat Kabupaten Sidoarjo yang menggunakan layanan Anak Lahir Membawa Akta Kelahiran dan KK (ALAMAK). Fokus penelitian berdasarkan 5 (Lima) Faktor Keberhasilan Inovasi menurut Cook, Matthews dan Irwin dalam Grisna dan Wawan (2013) yang meliputi Leadership (Kepemimpinan), Management / Organization (Manajemen / Organisasi), Risk Management (Manajemen Risiko), Human Capital (Sumber Daya Manusia) dan Technology (Teknologi). Teknik analisis data terdiri Dari observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data dilakukan dengan pengumpulan data,reduksi data,penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian inovasi Anak Lahir Membawa Akta Kelahiran dan Kartu Keluarga (ALAMAK). 1) Leadership, pemimpin Dispendukcapil memiliki komitmen yang tinggi terhadap pekerjaan,bisa bekerja dalam tim serta mempunyai sikap ramah, dan disiplin. 2) Management/Organization, dilakukan mulai dari proses perencanaan dan penetapan strategi yang digunakan dalam layanan inovasi ALAMAK yaitu bekerjasama dengan RSUD Kabupaten Sidoarjo. 3) Risk Management, Dispendukcapil memiliki solusi untuk mengatasi dan mencegah risko yang bisa muncul dalam inovasi ALAMAK yaitu terkait kesalahan data dan teknis. 4) Human Capital, Pegawai DispendukCapil mengemban tugas dengan penuh tanggungjawab, serta dilakukan Bimbingan Teknis (BIMTEK) terkait proses pembuatan Akta Kelahiran dan Kartu Keluarga. 5) Technology, DispendukCapil menggunakan teknologi berupa web Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK) dan web DispendukCapil Kabupaten Sidoarjo. Dapat disimpulkan bahwa inovasi layanan ALAMAK di Kabupaten Sidoarjo sudah berjalan dengan baik. Saran dari peneliti adalah menambahkan jumlah pegawai agar dalam proses pembuatan dokumen tidak telat dalam menyerahkannya, menyediakan aplikasi online yang terhubung dengan pihak RSUD, serta memaksimalkan sosialisasi. Kata Kunci :Inovasi,Layanan, (ALAMAK)
ANALISIS KEBERHASILAN INOVASI PELAYANAN PAKET HEMAT 1   (PENERBITAN AKTA KELAHIRAN DAN KARTU KELUARGA) DI DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KOTA SURABAYA Vania Pravijanti
Publika Vol 6 No 4 (2018)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/publika.v6n4.p%p

Abstract

Abstrak Inovasi pelayanan Paket Hemat 1 merupakan sebuah pelayanan dalam menerbitkan akta kelahiran dan kartu keluarga sekaligus dalam sekali pelayanan dan dapat diakses melalui beberapa fasilitas kesehatan oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Surabaya. Inovasi ini merupakan pembaharuan dari layanan penerbitan akta kelahiran yang sebelumnya dinilai belum efektif dan efisien bagi masyarakat Kota Surabaya. Tujuan penelitian yaitu untuk mendeskripsikan dan menganalisis faktor-faktor keberhasilan inovasi pelayanan Paket Hemat 1 di Dispendukcapil Kota Surabaya. Jenis penelitian yaitu deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik triangulasi yakni kombinasi antara teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data dilakukan dengan pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada inovasi pelayanan Paket Hemat 1 sudah memiliki faktor-faktor keberhasilan inovasi (Innovation Success Factors) menurut Cook, Matthews, dan Irwin (dalam Grisna dan Wawan, 2013) yang terdiri dari Leadership, Management/Organization, Risk Management, Human Capital, dan Technology, sehingga dapat dikatakan berhasil walaupun masih memiliki kendala dalam pelaksanaannya. Saran yang dapat diberikan yaitu dengan terus berusaha semaksimal mungkin dalam meningkatkan kualitas pada inovasi pelayanan Paket Hemat 1. Kata kunci: Pelayanan Publik, Inovasi, Paket Hemat 1.
EVALUASI PERATURAN DAERAH KOTA SURABAYA NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG KESEJAHTERAAN LANJUT USIA (STUDI PADA POSYANDU LANSIA SEKAR MELATI RW II KELURAHAN BARATAJAYA KECAMATAN GUBENG KOTA SURABAYA) MAHENDRA GITA NILASARI; INDAH PRABAWATI
Publika Vol 6 No 4 (2018)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/publika.v6n4.p%p

Abstract

ABSTRAK EVALUASI PERATURAN DAERAH KOTA SURABAYA NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG KESEJAHTERAAN LANJUT USIA (STUDI PADA POSYANDU LANSIA SEKAR MELATI DI RW II KELURAHAN BARATAJAYA KECAMATAN GUBENG KOTA SURABAYA) Nama : Mahendra Gita Nilasari NIM : 14040674047 Program Studi : S-1 Ilmu Administrasi Negara Jurusan : Administrasi Publik Fakultas : Ilmu Sosial dan Hukum Nama Lembaga : Universitas Negeri Surabaya Pembimbing : Indah Prabawati, S.Sos., M.Si. Program Posyandu Lanjut Usia merupakan salah satu upaya Pemerintah Kota Surabaya dalam mengatasi masalah kesehatan dan kesejahteraan sosial lanjut usia di Kota Surabaya. Posyandu Lanjut Usia Sekar Melati merupakan salah satu Posyandu yang ada di wilayah kerja Puskesmas Pucang Sewu yaitu di RW II Kelurahan Baratajaya. Bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan lanjut usia melalui pelayanan kesehatan yang diberikan.Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan Evaluasi Peraturan Daerah Kota Surabaya Nomor 3 Tahun 2014 Tentang Kesejahteraan Lanjut Usia (studi pada Posyandu Lansia Sekar Melati RW II Kelurahan Baratajaya Kecamatan Gubeng Kota Surabaya). Pelaksana program Posyandu Lansia adalah dokter Puskesmas Pucang Sewu, kader posyandu lansia dan Ibu-ibu Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK). Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif-kualitatif. Data yang dikumpulkan menggunakan teknik wawancara dan dokumentasi. Penelitian ini berfokus pada evaluasi Program Posyandu Lansia di Posyandu Lansia Sekar Melati RW II Kelurahan Baratajaya. Dengan menggunakan enam kriteria evaluasi yaitu efektivitas, efisiensi, kecukupan, perataan, responsivitas dan ketepatan. Hasil penelitian menunjukan bahwa manfaat dan tujuan program belum semua tercapai adalah efektivitas pelaksanaan program, dari 80 jumlah lansia yang ada di Posyandu Sekar Melati hanya 65-75 lansia yang aktif dalam pelaksanaan program, dan belum terlaksananya program pemberdayaan lansia akibat dari kurangnya antusias lansia dalam mengikuti pelaksanaan program. Efisiensi pelaksanaan program dapat dikatakan sudah efisien karena dapat memberikan pelayanan kesehatan yang dapat dijangkau oleh seluruh kalangan. Kurangnya kecukupan anggaran untuk mendukung pelaksanaan program pemberdayaan lansia, sehingga program tersebut tidak bisa dilaksanakan. Perataan belum bisa dikatakan merata, karena sebagian besar lansia yang mengikuti program ini merupakan lansia perempuan. Ketepatan sudah dikatakan tepat sasaran karena program ini khusus dibuat untuk memenuhi kebutuhan kesehatan lansia, sehingga mereka tidak perlu mengeluarkan biaya untuk memenuhi kebutuhan kesehatannya. Dengan demikian maka perlu adanya dukungan dari pihak-pihak terkait untuk mendukung pelaksanaan program, selain itu frekuensi pelaksanaan program pemeriksaan kesehatan perlu ditambah untuk memenuhi kebutuhan kesehatan lansia, penambahan anggaran dana untuk program pemberdayaan lansia perlu dilakukan untuk mengaktifkan kembali program tersebut. Kata Kunci : Evaluasi, Program Posyandu Lansia ABSTRACT EVALUATION OF THE LOCAL REGULATIONS CITY SURABAYA NUMBER 3 2014 ABOUT THE WELFARE ELDERLY (STUDY CASE ELDERLY POSYANDU PROGRAM SEKAR MELATI RW II KELURAHAN BATARAJA KECAMATAN GUBENG SURABAYA) Name : Mahendra Gita Nilasari NIM : 14040674047 Study Program : S-1 Ilmu Administrasi Negara Major : Administrasi Publik Faculty : Ilmu Sosial dan Hukum Name Of Department : Universitas Negeri Surabaya Mentor : Indah Prabawati, S.Sos., M.Si. Elderly posyandu program is one of the government of Surabaya effort to decrease health and welfare problem elderly in Surabaya. elderly Posyandu Seni Sekar Melati is one of the Posyandu applied in the work area of Puskesmas Pucang Sewu in RW II Baratajaya Village. This program aims are to improve the welfare of the elderly through health services provided such as medical examinations, elderly gymnastics, supplementary feeding and free medicines. The aims of the program is to describe evaluation of the program of elderly posyandu in puskesmas pucang sewu. The implementor of the program are Puskesmas doctor, puskesmas pucang sewu cadres and Welfare Family Welfare Mothers (PKK). This type of research is descriptive-qualitative research. Data has found from interview and documentation. This research is focussed on evaluation elderly program in puskesmas pucang sewu Surabaya. on this research used six evaluation criteria are effectiveness, efficiency, adequacy, leveling, responsiveness and accuracy.The results showed that the benefits and objectives of the program have not all been achieved is the effectiveness of the program implementation, from 80 elderly number in Posyandu Sekar Melati only 65-75 elderly active in the implementation of the program, and the implementation of elderly empowerment program due to lack of enthusiastic elderly in following program implementation. Efficiency of the program can be said to be efficient because it can provide health services that can be reached by all walks of life. Lack of budgetary adequacy to support implementation of empowerment program elderly, so that program can not be implemented. Alignment can not be said evenly, because most of the elderly who follow this program is elderly women. Accuracy is said to be right on target because the program is tailored to meet the health needs of the elderly, so they do not have to pay to meet their health needs. Therefore, there is a need for support from related parties to support the implementation of the program, in addition to the frequency of implementation of the health examination program needs to be added to meet the health needs of the elderly, the additional budget for the empowerment program elderly need to be done to reactivate the program. Keyword : Evaluation, Elderly posyandu program
Dampak Program Kampung Unggulan di Kampung Tempe, Kelurahan Tenggilis Mejoyo, Kecamatan Tenggilis Mejoyo, Kota Surabaya AYU PURWANINGSIH; WENI ROSDIANA
Publika Vol 6 No 4 (2018)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/publika.v6n4.p%p

Abstract

ABSTRAK Dampak Program Kampung Unggulan di Kampung Tempe, Kelurahan Tenggilis Mejoyo, Kecamatan Tenggilis Mejoyo, Kota Surabaya Nama : Ayu Purwaningsih NIM : 14040674048 Program Studi : S1 Administrasi Negara Jurusan : Administrasi Publik Fakultas : Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum Nama Lembaga : Universitas Negeri Surabaya Pembimbing : Hj. Weni Rosdiana, S.Sos., M.AP. Program Kampung Unggulan merupakan program yang dibuat oleh Pemerintah Kota Surabaya melalui Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Surabaya dari tahun 2010 yaitu dilakukan kegiatan pembinaan Industri Kecil Menengah (IKM) di 10 kampung unggulan yang akan dijadikan sentra IKM. Program ini bertujuan untuk memberdayakan rakyat kecil melalui usahanya. Salah satu kampung unggulan tersebut adalah kampung tempe yang terletak di Kelurahan Tenggilis Mejoyo, Kecamatan Tenggilis Mejoyo, Kota Surabaya. Kampung tempe merupakan suatu kampung yang hanya memproduksi tempe setelah ada campur tangan dari dinas, kampung tersebut dapat membuat varian olahan tempe. Tujuan penelitian adalah mendeskripsikan dampak Program Kampung Unggulan di Kampung Tempe, Kelurahan Tenggilis Mejoyo, Kecamatan Tenggilis Mejoyo, Kota Surabaya. Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Fokus penelitian ini dilihat dari unit-unit sosial pendampak yaitu: Dampak Individual, Dampak Organisasional, Dampak Masyarakat dan Dampak Lembaga dan Sistem Sosial. Teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan sedangkan teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis kualitatif meliputi reduksi, data, penyajian data, penarikan kesimpulan. Dampak individual, Program Kampung Unggulan telah memberikan dampak aspek psikologi, ekonomi, dan sosial. Pada aspek psikologi, pengrajin tempe termotivasi untuk mengembangkan usahanya meskipun belum memiliki koperasi. Pada aspek ekonomi, pengrajin tempe mendapatkan penambahan pendapatan melalui pembinaan, memiliki jaringan pemasaran lebih luas tetapi ada kendala dalam mendapatkan label halal. Pada aspek sosial, pengrajin tempe dikenal oleh masyarakat luas sehingga dijadikan sebagai wisata industri. Pada dampak organisasional, terbentuknya kelompok pengrajin tempe dan produk olahan tempe. Sentra UKM Siola mendapatkan keuntungan dari penjualan keripik tempe tetapi lokasi stand tidak mencukupi. Pada dampak masyarakat, mendapatkan manfaat pembinaan dari dinas dalam kegiatan pelatihan membuat varian olahan tempe. Pada dampak Lembaga dan Sistem Sosial, Karang Taruna ikut dilibatkan ketika ada kunjungan dari wisatawan mancanegara sedangkan untuk Ibu PKK terlibat dalam pelatihan yang diberikan oleh dinas. Peneliti menyarankan untuk Dinas Perdagangan Kota Surabaya melakukan kerja sama dengan Dinas Pariwisata Kota Surabaya agar menambah destinasi kunjungan, membatu dalam pembuatan label halal, membantu mempromosikan produk olahan tempe melalui media jual beli online. Pemerintah Kota Surabaya sebaiknya menyediakan stand bagi UKM Sentra Siola Kota Surabaya untuk tempat memamerkan barang, gudang penyimpanan barang dan mengikutkan kegiatan pameran. Karang Taruna sebaiknya membantu memasarkan produk olahan tempe secara online. Pengrajin tempe sebaiknya mendapat pelatihan untuk mampu membuat inovasi baru varian olahan bahan dasar tempe, membuat paket wisata di Dinas Pariwisata Kota Surabaya dan melebarkan jangkauan pemasaran. Kampung tempe sebaiknya membuat badan hukum yang kuat yaitu koperasi. Kata Kunci: Dampak, Program Kampung Unggulan ABSTRACT The Impact of Superior Program in Tempe Village, Tenggilis Mejoyo Village, Tenggilis Mejoyo Sub-district, Surabaya City Name : Ayu Purwaningsih NIM : 14040674048 Study Programme : S1 Science of Public Administration Departement : Public Administration Faculty : The Faculty of social and law Institution : Universitas Negeri Surabaya Lecturer : Hj. Weni Rosdiana, S.Sos., M.AP. The superior program is a program created by the Government of Surabaya City through the Department of Trade and Industry of Surabaya City from 2010 which is carried out activities of small and medium industry (IKM) development in 10 leading villages that will be used as the IKM sentra. The goal of his program is empowering the small people through their efforts. One of the leading villages is the tempe village located in Tenggilis Mejoyo Village, Tenggilis Mejoyo District, Surabaya City. Kampung tempe is a village that only produced tempe after the intervention from the service, the village can make variants of tempe processed. The purpose of this research is to describe the impact of thr superior program tempe village in tempe village, Tenggilis Mejoyo district, Surabaya City. The research used descriptive method with qualitative approach. The focus of this research is from the social impact units: Individual Impact, Organizational Impact, Community Impact and Impact of Social Institutions and Systems. Data collection technics through observation, interview and while data analysis technic in this study using qualitative approach technic which is include reduction, data, data presentation, drawing conclusions. Individual impacts, from kampung tempe program has psychological, economic and social impacts. In the aspect of psychology, tempe craftsmen are motivated to develop their business even though they do not have cooperatives yet. In the economic aspect, tempe craftsmen get additional income through coaching, have a wider marketing network but there are many obstacles in getting halal label. On the social aspect, tempe craftsmen are known by the wider community to serve as an industrial tourism. On the organizational impact, the formation of tempe craftsmen and processed products tempe. Sentra SMEs Siola benefit from the sale of tempe chips but the location of the stand is not sufficient. On the impact of the community, get the coaching benefits from the service in training activities to make tempe processed variants. On the impact of Institutions and Social System, Karang Taruna is involved when there are visits from foreign tourists while for PKK Mothers are involved in the training provided by the department. Researchers suggest Surabaya City Trade Department to cooperate with Surabaya City Tourism Office to increase the visiting destination, petrified in making halal label, helping to promote tempe processed products through online trading media. Surabaya City Government should provide a stand for SMEs Sentra Siola Surabaya City to place the exhibition of goods, warehouse and carrying goods exhibition activities. Karang Taruna should help to market tempe processed products online. Tempe artisans should get training to be able to make new innovations of processed variants of tempe basic ingredients, making tourism package at Surabaya Tourism Office and widening marketing range. Kampung tempe should create a strong legal entity that is cooperative. Keyword: Impact, The Program of Kampung Unggulan
Implementasi Peraturan Daerah Kabupaten Gresik Nomor 18 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan dan Pengelolaan Perpustakaan (Studi pada Program Perpustakaan Mini Kota Wali (Pusmintali) di Kabupaten Gresik) DWI YUNI KARTIKASARI; WENI ROSDIANA
Publika Vol 6 No 4 (2018)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/publika.v6n4.p%p

Abstract

ABSTRAK Implementasi Peraturan Daerah Kabupaten Gresik Nomor 18 Tahun 2013 Tentang Penyelenggaraan Dan Pengelolaan Perpustakaan (Studi Pada Program Perpustakaan Mini Kota Wali (Pusmintali) Di Kabupaten Gresik) Nama : Dwi Yuni Kartikasari NIM : 14040674029 Program Studi : S1 Ilmu Administrasi Negara Jurusan : Administrasi Publik Fakultas : Ilmu Sosial dan Hukum Nama Lembaga : Universitas Negeri Surabaya Pembimbing : Hj. Weni Rosdiana, S.Sos., M.AP. Program Perpustakaan Mini Kota Wali (Pusmintali) merupakan salah satu program yang dibuat oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Gresik yang berpedoman pada landasan Peraturan Daerah Kabupaten Gresik Nomor 18 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan dan Pengelolaan Perpustakaan yang bertujuan untuk mendekatkan pelayanan kepada masyarakat serta meningkatkan minat dan budaya membaca masyarakat Kabupaten Gresik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan Implementasi Peraturan Daerah Kabupaten Gresik Nomor 18 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan dan Pengelolaan Perpustakaan (Studi pada Program Perpustakaan Mini Kota Wali (Pusmintali) di Kabupaten Gresik). Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian kualitatif dengan menggunakan teori Van Metter Van Horn meliputi sumber daya, standar dan sasaran kebijakan, karakteristik agen pelaksana, komunikasi antar organisasi dan aktivitas pelaksana, sikap atau kecenderungan para pelaksana (disposisi), lingkungan sosial, ekonomi dan politik. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu dengan observasi, wawancara dan dokumentasi sedangkan teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis kualitatif menurut Miles dan Huberman meliputi reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa implementasi program Perpustakaan Mini Kota Wali (Pusmintali) berjalan kurang maksimal, hal ini didasarkan pada variabel implementasi Van Metter Van Horn yaitu dari stansdar dan sasaran kebijakan yang telah ditetapkan sudah dilakukan pemantauan, akan tetapi masih adanya buku yang rusak, hilang dan banyak masyarakat yang tidak mengembalikan buku dikarenakan tidak ada sanksi dan buku yang hilang tidak dipermasalahkan oleh para pelaksana. Dari variabel sumber daya manusia sudah ada tim pelaksana untuk pusmintali, sumber daya dana tidak ada dana khusus untuk program pusmintali dan sumber daya waktu terus berjalan dan berkembang hingga saat ini. Variabel karakteristik agen pelaksana adalah Dinas Perpustakaan dan Kearsipan khususnya Tim Pelaksana Pusmintali menerima tugasnya dengan baik dan memberikan respon positif namun dalam pelaksanaanya tidak ada lagi hasil monitoring dan evaluasi secara tertulis. Dari variabel komunikasi antar organisasi dan aktivis pelaksana tidak ada kendala dalam komunikasi antar Tim Pelaksana maupun dengan Dinas Perhubungan Kabupaten Gresik namun sosialisasi kepada masyarakat umum masih kurang. Variabel sikap atau kecenderungan para pelaksana (disposisi) mendapatkan respon yang positif dan terus mengembangkan pusmintali, namun hanya di wilayah Kota. Variabel lingkungan sosial, ekonomi dan politik, dalam lingkungan sosial awalnya masyarakat tidak mengetahui adanya program namun setelah mengetahui masyarakat mendukung program pusmintali meskipun kesadaran masyarakat untuk ikut menjaga pusmintali masih sangat kurang, secara ekonomi memberikan dampak yang baik bagi masyarakat karena dapat membantu masyarakat membiasakan budaya membaca tanpa harus membeli buku dan lingkungan politik pihak yang terkait mendukung pelaksanaan program. Saran dari penelitian ini yaitu melakukan pemantauan yang lebih efektif, tidak hanya dipantau tapi juga diisi kembali, melakukan sosialisasi yang lebih menyeluruh ke masyarakat umum serta pemasangan banner disetiap jalan, menindaklanjuti hasil monitoring dan evaluasi secara berkelanjutan, memberikan cctv dan memperluas penempatan pusmintali di wilayah lain. Kata kunci : Implementasi, Program, Pusmintali ABSTRACT The Implementation Of Local Regulations Gresik Number 18 Year 2013 About Organizing And Management Of Library (Study On The Program Library Mini City Guardian (Pusmintali) In Gresik Regency) Name : Dwi Yuni Kartikasari Registration Number : 14040674029 Program of Study : Bachelor of Public Administration Departement : Public Administration Faculty : Social and Law Institution : Surabaya State University Adviser : Hj. Weni Rosdiana, S.Sos., M.AP. Mini Library Program of Kota Wali (Pusmintali) is a program created by the Department of libraries and Archives Gresik which based on the cornerstone of the regulation region of Gresik Regency number 18 Year 2013 about Organizing and The management of the Library that aims to bring closer their service to the community as well as increasing interest in cultural and community reading Gresik Regency. The purpose of this study was to describe the implementation of local regulations Gresik number 18 Year 2013 about Organizing and management of Library (study on the Program Library Mini City Guardian (Pusmintali) in Gresik Regency). This type of research i.e. qualitative research used by using a theory that Metter Van Van Horn includes resources, standards and objectives policies, implementing agents, characteristics of the communication between the Organization and the activity implementer, attitude or the tendency of the executor (disposition), social, economic, environmental and political. Data collection techniques used by observation, interview and documentation while the data analysis techniques in this study using qualitative analysis techniques according to Miles and Huberman include reduction of data, data presentation, withdrawal conclusion. The results of this research show that the implementation of the Mini Library Program of Kota Wali (Pusmintali) runs less maximum, it is based on the variable implementation that Metter Van Van Horn from stansdar and set policy goals the monitoring was done, but the book still damaged, lost and many people who did not return the book because there is no sanction and the missing book is not in question by the executor. Of the variables already existing human resources managing team to pusmintali, the resources of the Fund there are no funds specifically for the pusmintali program and resource time keep going and growing. Variable characteristics of the implementing agency is the Department of libraries and Archives in particular the implementing Team Pusmintali accept his duty well and give a positive response but in pelaksanaanya there are no more results of monitoring and evaluation in writing. From the variable communication between implementing organizations and activists there is no obstacle in communication between the implementing Team nor the service relationship of Gresik Regency but dissemination to the general public is still lacking. Variable attitude or inclination of the executor (disposition) gain a positive response and continue to develop pusmintali, but only in areas of the city. Environment variables of social, economic and political, in the social environment originally society is not aware of any program but after knowing the community support program pusmintali although public awareness to keep pusmintali still very less economically, providing a good impact for the community because it helps the public get used to the culture of reading without having to buy the book and the related-party political environment supports the implementation of the program. Suggestions of the research is to conduct a more effective monitoring, not only monitor but also filled back, doing a more thorough dissemination to the general public as well as the installation of banners in every way, follow up on the results of monitoring and evaluation on an ongoing basis, provide cctv and expand the pusmintali placement in other regions. Keywords: Implementation, Programming, Pusmintali
PELAYANAN PRIMA PROGRAM SAGASIH (SAPA KELUARGA DENGAN KASIH) DI PUSKESMAS KANOR KECAMATAN KANOR KABUPATEN BOJONEGORO DINA SRI ANITA; INDAH PRABAWATI
Publika Vol 6 No 4 (2018)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/publika.v6n4.p%p

Abstract

ABSTRAK PELAYANAN PRIMA PROGRAM SAGASIH (SAPA KELUARGA DENGAN KASIH) DI PUSKESMAS KANOR KECAMATAN KANOR KABUPATEN BOJONEGORO Nama :Dina Sri Anita NIM :14040674013 Program Studi :S1 Ilmu Administrasi Negara Jurusan :Administrasi Publik Fakultas :Ilmu Sosial dan Hukum Nama Lembaga :Universitas Negeri Surabaya Pembimbing :Indah Prabawati, S.Sos., M.Si. Program Sagasih (sapa keluarga dengan kasih) merupakan program dari Dinas Kesehatan Kabupaten Bojonegoro berupa gerakan kasih sayang yang dilakukan dengan kunjungan rumah/keluarga dengan masalah kesehatan tertentu dan tidak memiliki biaya untuk berobat. Program ini memiliki tujuan yaitu menyelesaikan masalah kesehatan untuk mewujudkan kemandirian individu, keluarga, masyarakat sehingga mencapai derajat kesehatan yang optimal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan Pelayanan Prima Program Sagasih di Puskesmas Kanor Kecamatan Kanor Kabupaten Bojonegoro. Pelaksana Program Sagasih adalah seluruh puskesmas yang ada di Kabupaten Bojonegoro, Tim Sagasih desa dan Lintas sektor (Dinas Sosial, Tentara, dan Polisi).Penelitian ini merupakan penelitian Deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subyek penelitian ini adalah Staf (Pegawai) Dinas Kabupaten Bojonegoro selaku pembuat dan penanggung jawab Program Sagasih, Tenaga Medis (Dokter, Perawat, danBidan) Puskesmas Kanor selaku penyedia pelayanan program Sagasih dan masyarakat penerima pelayanan program Sagasih. Dengan menggunakan empat variabel yaitu Sikap (Attitude), Perhatian (Attention), Tindakan(Action), Antisipasi(Anticipation).Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Pelayanan Prima Program Sagasih di Puskesmas Kanor, pada proses pelayanannya sudah berjalan baik , meskipun masih terdapat kendala. Hal tersebut diketahui melalui konsep Sikap dalam pelayanan Program Sagasih sudah memberikan pelayanan yang baik, ramah, sopan, dan santun. Konsep Perhatian, pegawai Puskemas Kanor bersikap sigap dan cekatan dalam menyelesaikan masalah kesehatan masyarakat. Tindakan berupa pembuatan rujukan, Kartu Jaminan Kesehatan Nasional untuk masyarakat tidak mampu, tetapi menemui masalah yaitu pembuatan kartu rujukan membutuhkan waktu berhari-hari bahkan mingguan, sehingga masyarakat tidak dapat ditangani secara langsung. Konsep Antisipasi berupa penyediaan ambulance ketika penyuluhan dan koordinasi terhadap lintas sektor (Kepolisian dan Tentara). Saran dari pelaksanaan Program Sagasih adalah pembuatan Kartu jaminan Kesehatan Nasional lebih cepat dilaksanakan agar masyarakat dapat ditangani secara langsung. Kata kunci: Pelayanan Prima, Program Sagasih
PELAYANAN PRIMA DALAM PEMBUATAN AKTA KELAHIRAN MELALUI “PROGRAM SALAM 30 MENIT” (Studi Pada Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Kabupaten Sidoarjo) VEBRIN PRASETYAN RAMADHAN; PRASETYO ISBANDONO
Publika Vol 6 No 4 (2018)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/publika.v6n4.p%p

Abstract

Abstrak Pemerintah telah berupaya memberikan pelayanan publik yang terbaik untuk memudahkan dan memberi kenyamanan kepada masyarakat, khususnya dalam layanan umum agar menerima pelayanan prima, salah satu contoh pelayanan pada sektor pembuatan akta kelahiran seperti yang terjadi di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Sidoarjo. Persoalan yang terjadi adalah pelayan yang diberikan kepada masyarakat dengan durasi 14 hari kerja, namum dapat dipersingkat melalui “Program salam 30 menit” dengan durasi 1 hari kerja. Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan Pelayanan Prima Dalam Pembuatan Akta Kelahiran Melalui “Program Salam 30 Menit” Studi Pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Sidoarjo. Metode Penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif dengan kualitatif. Sedangkan fokus penelitiannya mengunakan teori dari Sinambela(2014:6) yang meliputi Tranparansi, Akuntabilitas, Kondisional, Partisipatif, Kesamaan Hak, Keseimbangan Hak dan Kewajiban, teknik pengumpulan data yang digunakan berupa observasi, wawancara, telaah dokuman, dan dokumentasi. Anaslisis data dilakukan dengan pengumpalan data, pengelolaan data, penyajian data, dan penariak kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukan pelayanan prima yang diberikan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Sidoarjo dilakukan dengan 6 indikator diantaranya, pertama Transparansi dimana pelayanan yang diberikan terbuka untuk umum dan dimengerti oleh semua pihak. Kedua Akuntabilitas dimana pelayanana yang diberikan dapat dipertangungjawabakan sesuai regulasi yang tetapakan. Ketiga Kondisional pelayanan yang diberikan telah memenuhi kebutuhan masyarakat, keempat Partisipatif mengikutsertakan peran masyarakat dalam pelayanan salam 30 menit. Kelima Kesamaan Hak pelayanan tidak melakukan diskriminasi atau perbedaan pelayanan kepada semua pemohon. Keenam Keseimbangan Hak dan Kewajiban petugas memberikan pelayanan prima apabila pemohon mematuhi aturan yang diberikan. Kata Kunci: Pelayanan. Akta. Kelahiran
Pengembangan Wisata Kweden River Park RIO YOGGHY ANGGARA; MUHAMMAD FARID MARUF
Publika Vol 6 No 4 (2018)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/publika.v6n4.p%p

Abstract

Pengambangan pariwisata lintas daerah bertujuan untuk mendorong pergerakan ekonomi, agar tidak terpusat pada daerah tertentu saja, salah satu yang dapat dikembangangkan dalam upaya pengembangan sektor wisata adalah pada tingkatan terendah sistem pemerintahan Negara Indonesia yaitu desa. Pengembangan Wisata Kweden River Park merupakan salah satu contoh pengemban desa wisata. Berdasarkan surat keputusan kepala desa dengan nomor 188/19/144.508.2007/2016 Wisata Kweden River Park telah ditetapkan sebagai salah satu unit usaha dari BUMdes Bhakti sejahtera. Aspek yang menunjang pengembangan pariwisata menurut Suwantoro (2004:19) memiliki lima indikator yaitu Objek dan daya Tarik wisata, Prasarana wisata, Sarana wisata, Tata Laksana/Insfrastruktur, Masyarakat /Lingkungan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Adapun tujuan penelitian ini adalah mendepskripsikan pengembangan Wisata Kweden River Park melalui Objek dan daya Tarik wisata, Prasarana wisata, Sarana wisata, Tata Laksana/Insfrastruktur, Masyarakat/Lingkungan. Teknik analisis data yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan atau verifikasi data.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Wisata Kweden River Park, merupakan Kawasan wisata dalam kelompok minat khusus, baik sarana wisata, prasarana wisata serta insfrasutuktur/tatalaksana sudah cukup mewadahi dan telah tersedia dengan baik hanya saja pihak pengelola harus terus berupaya mengembangan pelayanan wisata agar selalu menawarkan hal-hal yang dibutuhkan wisatawan sehingga dapat berdampak fositif terhadap masyarakat/lingkungan. Kunci: Pengembangan,Wisata
INOVASI LAYANAN MATOH KARIR DI DINAS PERINDUSTRIAN DAN TENAGA KERJA KABUPATEN BOJONEGORO BAGAS FERRY HARDIANTO; EVA HANY FANIDA
Publika Vol 6 No 4 (2018)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/publika.v6n4.p%p

Abstract

Abstrak Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja Kabupaten Bojonegoro menciptakan sebuah inovasi pelayanan untuk meningkatkan kualitas pelayanan, inovasi tersebut adalah layanan Matoh Karir. Inovasi ini dilatarbelakangi meningkatnya jumlah angka pengangguran yang ada di Kabupaten Bojonegoro dan perusahaan milik pemerintah maupun swasta sekarang juga mulai mengandalkan internet dalam melakukan perekrutan tenaga kerjanya. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan Inovasi Layanan Matoh Karir di Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja Kabupaten Bojonegoro. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode deskriptif kualitatif, sedangkan teknik analisis data yang digunakan yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan dan verifikasi. Fokus yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan teori Cook, Mathew, dan Erwin dalam Fadilla (2016) yaitu Leadership (kepemimpinan), Management/ Organizations (Manajemen/Organisasi), Risk Management (Manajemen Resiko), Human Capital (Kemampuan Sumber Daya Manusia), Technology (Teknologi). Hasil penelitian menunjukkan bahwa inovasi pelayanan publik di Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja melalui layanan Matoh Karir sudah cukup berhasil dan diterima oleh masyarakat, hal tersebut dapat dilihat dari faktor keberhasilan inovasi yaitu faktor Kepemimpinan yang menunjukkan adanya peran dan tanggung jawab seorang pemimpin. Faktor Managemen/Organisasi menunjukkan adanya strategi dalam mengembangkan layanan Matoh Karir dengan mensosialisasikan layanan Matoh Karir ke masyarakat. Faktor Managemen Resiko menunjukkan sebagian perusahaan dan masyarakat masih belum paham dalam mengoperasikan layanan Matoh Karir. Faktor Sumber Daya Manusia menunjukkan adanya pelatihan khusus staf layanan Matoh Karir untuk mengoperasikan layanan Matoh Karir. Faktor Teknologi menunjukkan adanya aplikasi yang berbasis website sebagai alat pendukung layanan Matoh Karir. Kata Kunci: Pelayanan Publik, Inovasi Layanan, Matoh Karir.

Page 1 of 2 | Total Record : 15