cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
Paradigma
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Education,
Arjuna Subject : -
Articles 28 Documents
Search results for , issue "Vol 5, No 1 (2017): Vol 5 Nomer 1 (2017)" : 28 Documents clear
PRAKTIK KOMPETENSI SOSIAL GURU DI MTS AL-AMIN RAJUN PASONGSONGAN SUMENEP FAUZI,
Paradigma Vol 5, No 1 (2017): Vol 5 Nomer 1 (2017)
Publisher : Paradigma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Pendidikan merupakan tanggung jawab bersama antara pemerintah, keluarga , dan masyarakat. Realitas pendidikan saat ini masih saja dihinggapi oleh berbagai persoalan. Semisal kompetensi sosial yang dimiliki oleh seorang guru, dimana hal ini terkadang tidak  diperhatikan, guru oleh kebanyakan orang hanya dianggap orang yang berilmu dan dapat mengaktualisasikan ilmunya sesuai bidangnya tanpa harus memperhatikan apakah guru tersebut memiliki kompetensi sosial yang baik. Dalam kenyataan sering terjadi permasalahan-permasalahan dalam proses belajar mengajar yang kebanyakan hanya terletak pada tuntasnya materi yang disajikan, sedangkan dari segi pembinaan, memberi bimbingan, perhatian serta pengawasan terhadap siswa masih kurang sehingga kegiatan proses belajar mengajar tidak bejalan sebagaimana yang diharapkan. Penelitian ini bertujuan untuk melihat dan menganalisis bentuk-bentuk praktik kompetensi sosial guru di MTs Al-Amin dan menganalisis peran ranah dan modal dalam membentuk habitus guru yang ada di MTs Al-Amin. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif-deskriptif, dengan menjabarkan setiap informasi yang didapatkan secara observasi, wawancara, dan catatan lapangan. Setelah data terkumpul, dilakukan analisis dengan mengkategorisasikan data dan simpulan. Hasil penelitian ini yaitu berupa perkumpulan yang diadakan setiap bulan dengan bentuk hatmil Qur-an yang sifatnya kontinyu, dan juga perkumpulan yang bersifat insidental (sewaktu-waktu), bentuk kegiatan ini dilakukan untuk menjaga kesolidan para dewan guru. Modal yang dimiliki oleh guru dapat mendukung dalam  praktik kompetensi sosial mereka, dan menjadikan sekolah dan lingkungan masyarakat sebagai ranah yang mereka gunakan untuk melatih kompetensinya. Kata Kunci : Kompetensi Sosial, Guru, Praktik Sosial ABSTRACT Education is a responsibility between government, families, and communities. The reality of education today still had many various problems. Social competence possessed by a teacher, where it is sometimes not observed, most of the people just assume a teacher is the knowledgeable and can only teach the knowledge in accordance field without having to attention whether the teacher has a good social competence. In fact, many problems in learning process that only concern on the completely of the presented material, while in terme of coaching, provide guidance, attention and supervision of student is still less, so that learning process is not as expected. This research have purpose to see and analyze from of teacher social competency practice in MTs Al-Amin and analyze the role and capital that create teachers habitus in MTs Al-Amin, this study using qualitative-descriptive method, with explain any information from get in observation, interview and field note. After collecting data, we do analyzes with categorizes the data and take the result. The of this study that every months they had hatmil Qur-an gathering and sometimes insidental, this activity, do to maintain the solidity of the teachers. The role of the capital that teachers had, supporting their social competence practice and the community as a source of anything they want. Keywords : social competence, teacher, social practice.
PENYIMPANGAN SEKSUAL REMAJA DI LINGKUNGAN PROSTITUSI DI DESA MAOSPATI  KABUPATEN MAGETAN KALSUM, YAYUK
Paradigma Vol 5, No 1 (2017): Vol 5 Nomer 1 (2017)
Publisher : Paradigma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Remaja adalah masa peralihan dari usia anak-anak menuju usia dewasa. Pada usia ini, remaja berada dalam potensi seksual yang aktif, dimana adanya dorongan yang tinggi dipengaruhi hormon yang membuat remaja tidak dapat menahan hasrat seksualnya yang berdampak dengan banyaknya penyimpangan seksual yang dilakukan remaja. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan memahami bentuk-bentuk, motif, serta dampak yang ditimbulkan akibat penyimpangan seksual remaja. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Lokasi penelitian ini di Desa Maospati, Kecamatan Maospati, Kabupaten Magetan. Informan penelitian ini lima (5) remaja warga Desa Maospati. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik wawancara mendalam, teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bentuk penyimpangan seksual ditandai dengan kumpul kebo, gigolo, dan biseksual. Motif sebab ditunjukkan dengan sosialisasi yang salah, latar belakang keluarga, kemiskinan, serta seks bebas, dampak yang ditimbulkan ditunjukkan dengan hamil diluar nikah, bahan perbincangan masyarakat, serta dijauhi teman sebaya. Kata kunci:  Penyimpangan seksual, Motif sebab, Motif tujuan Abstract Teenage is the transition from the age of children towards adulthood. At an early age, teenagers are in active sexual potency, where high impetus influenced hormones that make teenagers can not resist his sexual desires which affects the sexual irregularities teenagers. The purpose of this research is to know and understand the forms, motifs, as well as the impact of its adolescent sexual perversion. This study uses a qualitative method. The research location in the Village Maospati, District Maospati, Magetan. The informants five (5) juvenile Maospati village residents. The data collection technique using the technique of in-depth interviews, data analysis using descriptive analysis. The results showed that the form of sexual deviation characterized by cohabiting, gigolo, and bisexual. Motif cause shown with the wrong socialization, family background, poverty, as well as free sex, the impact is shown by pregnant outside of marriage, public discussion materials, as well as shunned by their peers. Keywords : Sexual perversion, because Motif, Motif destination
ANALISIS FENOMENOLOGI TENTANG MOTIF-MOTIF SOSIAL PENGGIAT SENI JALANAN GRAFITI DI SURABAYA ZAINAL ARIFIN, MOCHAMMAD
Paradigma Vol 5, No 1 (2017): Vol 5 Nomer 1 (2017)
Publisher : Paradigma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak   Di tengah-tengah usaha untuk memperoleh piala adipura, pada kenyataannya kondisi lingkungan tidak selalu bersih. Saat ini sering kita jumpai goresan cat dengan warna yang beraneka ragam pada tembok, jembatan layang, rolling door, pada tembok bangunan kosong maupun tembok bangunan yang berpenghuni di seluruh penjuru kota. Pada umumnya tembok yang kita jumpai berwarna polos, hanya terdiri dari satu warna, yang umumnya berwarna putih, abu-abu, atau coklat mudaSaat ini, tembok-tembok dengan warna demikian selalu dihiasi coretan atau gambar yang menghadirkan berbagai macam bentuk dan warna, terlbih lagi, jika tembok itu terletak di lokasi yang sering atau ramai dilewati oleh orang banyak. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui motif – motif para penggiat seni Grafiti Jalanan yang ada di Surabaya. Teknik pengumpulan dilakukan dengan cara observasi dan Indepth Interview subjek dalam penelitian ini adalah anggota seni jalanan yang membuat graffiti di Surabaya. Selanjutnya data dianalisis menggunakan fenomenologi Alferd Scuthz untuk menggali motif sebab dan motif tujuan. Selanjutnya hasil penelitian menunjukkan bahwa motif sebab dipengaruhi karena kondisi ekonomi, lingkungan Surabaya, permasalahan sosial Surabaya dan Aparatus Koersif. Sedangkan motif tujuan tersebut dilakukan denagn tujuan untuk menunjukkan bahwa seni grafiti merupakan seni perlawanan, seni sebagai estetika, seni sebagai soft power/ wacana, dan menunjukkan bahwa seni graffiti bukan merupakan seni anarkis.   Kata kunci: Fenomenologi, Graffiti, Jalanan     Abstract   In the midst of an effort to obtain trophies adipura, in fact the environment does not always clean. Nowadays we often encounter paint scratches with a wide range of colors on the walls, overpasses, rolling door, on a wall of empty buildings and walls of buildings are inhabited throughout the city. In general, the wall that we have encountered in a solid color, consists of only one color, which is mostly white, gray, or brown hues Currently, walls with color thus always decorated with graffiti or images that present a variety of shapes and colors, terlbih again, if the wall was located in a common location or crowded bypassed by the crowd. Therefore, this study aims to determine the motives - motives of the instigators of the Streets Graffiti art in Surabaya. Collection techniques by observation and indept Interview. subject in this study were members of street art that made graffiti in Surabaya. Furthermore, the data were analyzed using the phenomenological Alferd Scuthz to dig motive causes and motives of interest. Furthermore, the results showed that the motive cause is affected due to economic conditions, environmental Surabaya, Surabaya and social issues Coercive apparatus. While the motive is done denagn objectives aim to show that graffiti art is an art of resistance, as an aesthetic art, art as a soft power / discourse, and show that graffiti art is not an anarchist art.   Keywords: Phenomenology, Graffiti, Street
PRAKTIK SOSIAL SABUNG AYAM DI DESA BECIRONGENGOR KECAMATAN WONOAYU BASUKI, WIDODO
Paradigma Vol 5, No 1 (2017): Vol 5 Nomer 1 (2017)
Publisher : Paradigma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Artikel ini membahas tentang praktik sosial sabung ayam di Desa Becirongengor Kecamatan Wonoayu. Tujuannya yaitu mengetahui bentuk praktik sosial sabung ayam di Desa Becirongengor. Teori yang digunakan yaitu “habitus” Pierre Bourdieu yang mengunakan metode kualitatif, metode kualitatif mendefinisikan penelitian kualitatif sebagai proses mencari pola-pola dan nilai. Pendekatan yang dipakai etnografi untuk belajar mendalami kehidupan masyarakat. Pemilihan subjek dilakukan secara purposive, Subjek penelitian yang dipilih berdasarkan beberapa pertimbangan yaitu memiliki dua aspek terpenting, yakni petarung sabung ayam dan pemilik tempat sabung ayam. Teknik pengumpulan data getting in agar lebih mendalam, kemudian melakukan wawancara dan dokumentasi. Analisis strukturalis genetis yang mengedepankan pada fokus teori Bourdie yaitu habitus melalui lingkungan dan keluarga,perbandingan  modal antara petarung sabung ayam kecil dan petarung sabung ayam besar, ranah perjudian, praktik persaingan antar kelompok yang menimbulkan kelas sosial ketika ayam yang bertarung kalah di tempat sabung ayam kalangan. Kata kunci : petarung kecil dan besar,sabung ayam, kelas sosial   ABSTRACT  Sidoharjo This article discusses about social practices of gambling fihhting cocks in the village of the District Becirongengor Wonoayu. The purpose of this article is to know how the form of social practice cockhfights gambling in the Becirongengor village. Tjhe theory used is the “habitus” Pierre Bourdieu who use qualitative methods define qualitative research as a process looking for pattern and values. The approach used etnography to learn and explore the life of the community. Subject selection is purposive, subject of the study were selected based on several considerations which has two important aspects, the owner the cock and the owner of fighting cocks area. The data collection technique getting in to be more profound, then conduct interviews and documentation. Analysis structuralist genetic emphasis on the theorical focus Bourdieu namely habitus through neighborhood and family, a comparation of capital between fighthers cockfight small and fighter cockfights large,the realm of gambling,the practice of inter-agency rivalry which give rise to social classes when the chickens are fighting losing in a cockfighting kalangan. Keywords : small dan big fighter,cock fight gambling, social class.
KONFLIK SOSIAL PASCA PEMBANGUNAN SENTRA PASAR IKAN BULAK KENJERAN SURABAYA DANANG WIJAYA, WULUNG
Paradigma Vol 5, No 1 (2017): Vol 5 Nomer 1 (2017)
Publisher : Paradigma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

FENOMENA SNEAKERS IMPOR (STUDI KONSTRUKSI SOSIAL PEMAKAIAN SNEAKERS IMPOR UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA) PUTRA DHARMAWAN, OSHA
Paradigma Vol 5, No 1 (2017): Vol 5 Nomer 1 (2017)
Publisher : Paradigma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Penelitian ini dilatar belakangi penggunaan sneakers yang tidak mengenal usia tua ataupun muda, hampir setiap golongan dapat memakai sepatu sneakers kemudian muncul fenomena-fenomena maraknya penggunaan sneakers impor di Universitas Negeri Surabaya sebagai suatu realitas yang nyata dengan beralihnya fungsi sebuah sepatu dahulunya untuk melindungi kaki kemudian sekarang ini sebagai sarana trend fashion style di kalangan mahasiswa. Rumusan masalah di dalam penelitian ini adalah bagaimana konstruksi sneakerhead tentang pemakaaian sneakers impor. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi objektif dan konstruksi Sneakerhead tentang sejauh mana pemakaian sneakers impor di Universitas Negeri Surabaya.Metode penelitian menggunakan kualitatif deskriptif dengan pendekatan fenomenologi Teori Konstruksi Sosial Peter L. Berger. Metode pengumpulan data menggunakan teknik observasi dan wawancara dengan pemilihan subyek secara Snowball dan Incidental, sasaran subyek sebagai informan berjumlah 5(lima) orang pengkoleksi sneakers (Sneakerhead) di Universitas Negeri Surabaya kemudian melakukan proses analisis dengan reduksi data,penyajian data dan verifikasi sehingga dapat merumuskan sebuah hipotesis awal. Penelitian ini memperoleh temuan awal bahwa subyek informan memakai sepatu sneakers sebagai suatu hobby selain itu sebagai sarana untuk tampil modern dan trend di kalangan anak muda Indonesia, sehingga memperoleh hasil sebagai berikut : (1) Pemakaian sneakers impor sebagai Prestige (2) Pemakaian sneakers impor dapat menumbuhkan rasa kepercayaan diri (3) Pemakaian sneaker impor sebagai refleksi kepribadian diri. Kata kunci : Konstruksi sosial, Makna, Fashion style, Sepatu, Sneakers, Sneakerhead Abstract Research background who use sneakers that do not know the age old or young, almost every class can wear sneakers then appeared phenomena widespread by use of sneakers imported at the State University of Surabaya as a tangible reality with the shift function of a shoe was formerly to protect his foot now as a means style fashion trend among college students. The problem is how the contruction sneakershead that use of impoeted sneakers. The purpose of this study was to determine an objective conditions and construction sneakerheads about the extent of the using imported sneakers at the State University of Surabaya. Qualitative research method using descriptive phenomenology Social Construction Theory Peter L. Berger. Methods of data collection using observation and interviews with the 5 (five) selection of subjects is Snowball and incidental with five targets of a sneakerheads at the State University of Surabaya. then do the analysis with data reduction, data presentation and verification so as to formulate an initial hypothesis This study obtained preliminary findings that the subject informant wearing sneakers as a hobby in addition as a means to appear modern and trend among the youngsters in Indonesia, research obtained the following results : (1) using  imported sneakers as a pride and prestige. (2) using imported sneakers can foster self confidence. (3) using imported sneakers can represent oneself. Keyword : Social Construction, Means, Fashion Style, Shoes, Sneakers, Sneakerheads
STRATEGI ADAPTIF PENGENDARA OJEK PANGKALAN DALAM MENGHADAPI PERSAINGAN DENGAN OJEK ONLINE DI STASIUN GUBENG LAMA SURABAYA KARTIKASARI,
Paradigma Vol 5, No 1 (2017): Vol 5 Nomer 1 (2017)
Publisher : Paradigma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Penelitian ini tentang strategi adaptif pengendara ojek pangkalan dalam menghadapi ojek online. Jasa transportasi ojek sudah lama ada di indonesia. Namun demikian, saat ini ojek mengalami perubahan dengan memanfaatkan teknologi internet. Oleh karena itu, para pengendara ojek pangkalan harus beradaptasi dengan adanya ojek online sehingga mereka dapat tetap bertahan ditengah persaingan dengan ojek online. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak dari masuknya ojek online dan strategi adaptasi para pengendara ojek pangakalan. Penelitian ini menggunakan teori mekanisme survive yang dikemukakan oleh Clark. Metode dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi Alfred Scutz. Subjek dalam penelitian ini diambil secara snowball dan pengumpulan data dengan cara observasi dan wawancara. Hasil dari penelitian ini adalah masuknya ojek online berdampak pada penghasilan ojek pangkalan yang menurun. Para pengendara ojek pangkalan melakukan strategi, karena menurunnya penghasilan pengendara ojek pangkalan  dengan tujuan untuk bertahan dan mengembalikan penghasilan mereka seperti sebelum adanya ojek online. Strategi adaptif pengendara ojek pangkalan meliputi menambah layanan jasa, menstabilkan tarif, meningkatkan pelayanan, dan memberi potongan harga untuk pelanggan. Selain itu, mengandalkan jaringan sosial untuk meminjam uang, menganekaragamkan usaha dengan mempekerjakan anggota keluarganya, dan membuka usaha lain. Pengendara yang telah berkeluarga menggunakan cara menghemat pengeluarannya. Selain itu, para pengendara ojek melakukan strategi adaptif secara berkelompok dengan cara membayar iuran setiap bulan yang hasilnya akan diserahkan pada pihak kepolisian. Kata Kunci: strategi adaptif, ojek, ojek online   Abstract This research is about adaptive strategy to face of the base motorcycle rider motorcycle online. Motorcycle transport services have a long existed in Indonesia. However, the current motorcycle change by using Internet technology. Therefore, the motorcycle rider must adapted to their bases motorcycle online so they can survive in competition with a motorcycle online. This study goals to determine the impact of the entry of motorcycles online and adaptation strategies motorcycle riders. This study uses the theory of survival mechanism by Clark. The method of this research is qualitative method based phenomenological approach Alfred Schudtz. The subjects in this study were taken as a snowball and data collected by observation and interviews. The results in this study is the inclusion of online motorcycle motorcycle impacted the income base is declining. The base motorcycle riders pursuing a strategy, because motorcycle riders declining income base with the aim to survive and restore their income as before the motorcycle online. The motorcycle rider base adaptive strategy includes adding services, rates stabilize, improve the services, and give rebates to customers. In addition, relying on social networks to borrow money, to diversify its business by hiring family members, and other businesses open. The  motorists who have a family to use way to save expenses. In addition, the motorcycle riders perform adaptive strategy in groups by paying dues every month the results will be handed over to police. Keywords: adaptive strategies, motorcycles, motorcycle online
MAHASISWA DAN KEKUASAAN (KONFLIK SOSIAL  PADA PEMILIHAN UMUM RAYA BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA 2013 SAMPAI 2015) DZULKIFLI, MOHAMMAD
Paradigma Vol 5, No 1 (2017): Vol 5 Nomer 1 (2017)
Publisher : Paradigma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Penelitian ini membahas tentang konflik sosial yang terjadi pada pemilihan umum raya Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Negeri Surabaya 2013 sampai 2015. Tujuanya adalah untuk mengetahui dan mengidentifikasi konflik sosial yang terjadi pada Pemilihan Umum Raya (Pemira) BEM Unesa periode 2013 sampai 2015. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan struktural konflik Ralf Dahrendorf. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa konflik sosial yang terjadi pada Pemira BEM Unesa dilatarbelakangi oleh konflik horizontal dan konflik vertikal, yang melibatkan mahasiswa dengan mahasiswa dan mahasiswa dengan birokrasi. Peran Organisasi Ekstra Kampus (Omek) sebagai kelompok kepentingan menjadi aktor konflik sosial tersebut, dimana Omek satu dengan Omek yang lain memiliki orientasi yang sama sehingga kedudukan Presiden BEM Unesa diperebutkan. Konflik sosial yang terjadi di BEM Unesa terjadi karena adanya distribusi otoritas yang tidak merata, sehingga melahirkan dua kelompok yakni kelompok superordinat dan subordinat. Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) sebagai kelompok dominan menempati posisi superordinat dan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) dan Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) sebagai kelompok yang didominasi sebagai kelompok subordinat. Konflik tersebut mengakibatkan BEM Unesa dibekukan selama dua periode, yang tentunya hal ini memberikan dampak kepada internal kampus dan eksternal kampus. Adapun resolusi konflik yang ditawarkan oleh pihak birokrasi kampus meliputi mediasi, rekonstruksi Pemira dan dibekukan untuk sementara waktu. Karena mediasi dan rekonstruksi Pemira gagal dijalankan maka BEM Unesa untuk sementara waktu dibekukan. Pada bulan desember 2015 BEM Unesa kembali dibentuk melalui semangat rekonsiliasi mahasiswa.   Kata Kunci: Konflik Sosial, BEM UNESA, dan Mahasiswa   Abstract This study discusses the social conflicts that occur in the general elections highway Student Executive Body (BEM) Surabaya State University from 2013 to 2015. The aim is to find and identify the social conflict on Election Kingdom (Pemira) BEM Unesa the period from 2013 to 2015. Research this uses a qualitative method with a structural approach of conflict Ralf Dahrendorf. The data collection is done by interview and documentation study. These results indicate that the social conflict in Pemira BEM Unesa motivated by conflicts horizontal and vertical conflicts, involving students and students and students with the bureaucracy. Role of Campus Extra Organisation (Omek) as interest groups become actors of social conflict, where Omek one with Omek others have the same orientation so that the position of President BEM Unesa grabs. The social conflict in BEM Unesa occurs because of the uneven distribution of authority, thus giving birth to two groups, superordinate and subordinate groups. Islamic Students Association (HMI) as the dominant group occupies a superordinate position and the Indonesian Islamic Students Movement (PMII) and the Indonesian National Student Movement (GMNI) as a group dominated as a subordinate group. The conflict resulted in BEM Unesa frozen for two periods, which of course it had an impact on internal and external college campus. As for the conflict resolution offered by the campus bureaucracy includes mediation, reconstruction Pemira and frozen for a while. Because mediation and reconstruction Pemira failed to run the BEM Unesa temporarily frozen. In December 2015 BEM Unesa re-formed through the spirit of reconciliation student. Keywords: Social Conflict, BEM UNESA, and Students 

Page 3 of 3 | Total Record : 28