cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Pendidikan Khusus
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Education,
Arjuna Subject : -
Articles 7 Documents
Search results for , issue "Vol 10, No 4 (2018)" : 7 Documents clear
STUDI DESKRIPTIF PERAN KOMUNITAS DISLEKSIA “PARENTS SUPORT GROUP (PSG)” ANGGARINI, AMANDA; WIJIASTUTI, ASRI
Jurnal Pendidikan Khusus Vol 10, No 4 (2018)
Publisher : Jurnal Pendidikan Khusus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan peran komunitas disleksia ?Parents Support Group?, permasalahan yang dialami oleh anak disleksia, cara komunitas disleksia ?Parents Support Group? dalam mengatasi permasalahan anak disleksia, keorganisasian pada komunitas disleksia ?Parents Support Group?, jejaring dalam komunitas disleksia ?Parents Support Group? dan hambatan dalam mengelola komunitas disleksia ?Parents Support Group? di Lembaga Terapi Cita Hati Bunda. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Tahapan penelitian ini dimulai dengan menentukan fokus, mengumpulkan data, menganalisis data dengan menggunakan model alirnya Miles dan Huberman dan memberikan hasil laporan. Temuan penelitian ini yaitu, peran dalam komunitas disleksi sudah sesuai dengan peran yaitu tempat coming out, tempat tukar informasi, tempat menunjukkan eksistensi dan tempat untuk saling mengelurakan pendapat. Untuk permasalahan anak disleksia yaitu pembalikan huruf dan kata, tidak sanggup menyimpan informasi dalam memori sampai waktu yang cukup lama, kurang mandiri, emosi tidak stabil, ceroboh, koordinasi motorik tangan-kaki lemah,hiperaktif. Ada struktur organisasi, tidak adanya kerja sama dengan komunitas lain, dan hambatan yang dialami selama mengelola komunitas adalah anggota yang masih kurang aktif saja. Kata Kunci: peran komununitas, komunitas disleksia, anak disleksia. The purpose of this study was to describe the role of the dysfunctional community "Parents Support Group", the problems experienced by dyslexic children, the way the dyslexic community "Parents Support Group" in overcoming the problem of dyslexic children, organization in the dyslexic community "Parents Support Group", networks in dyslexic communities "Parents Support Group" and obstacles in managing the dyslexic community "Parents Support Group" in the Mother Heart Care Therapy Institute. The method used in this study is a qualitative descriptive method. The stages of this research began with determining focus, collecting data, analyzing data using the flow model of Miles and Huberman and providing the results of the report. The findings of this study are, the role in the disleksi community is in accordance with the role of coming out, where to exchange information, a place to show existence and a place to express opinions. For the problem of dyslexic children namely reversal of letters and words, unable to store information in memory for a long time, lack of independence, emotional instability, carelessness, weak hand-motorized coordination, hyperactivity. There is an organizational structure, the absence of cooperation with other communities, and the obstacles experienced during managing the community are members who are still less active. Keywords: community role, dyslexic community, dyslexic children.
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PERMULAAN ANAK AUTIS MELALUI IMPLEMENTASI SENAM OTAK ARM ACTIVATION DI TAMAN KANAK-KANAK DEWI SETYANI, TRIANA; ARDIANINGSIH, FEBRITA
Jurnal Pendidikan Khusus Vol 10, No 4 (2018)
Publisher : Jurnal Pendidikan Khusus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilatar belakangi pentingnya meningkatkan kemampuan menulis permulaan pada anak autis yang mengalami hambatan dalam bidang motorik halus. Hal ini terlihat pada kemampuan anak autis di TK Mentari School Sidoarjo dalam menulis seperti tangan anak terlihat kurang mantap dan kaku, dalam menebali garis dan huruf masih belum rapi sehingga masih perlu ditingkatkan. Melalui Senam otak arm activation anak autis dapat mengaktifkan tangan agar mampu merelaksasikan kekakuan pada tangan, sehingga kemampuan menulis permulaan anak meningkat.Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pembelajaran anak. Secara khusus (1) Mendeskripsiskan aktivitas guru; (2) Mendeskripsikan aktivitas anak; (3) Mendeskripsiskan hasil belajar menulis permulaan pada anak autis melalui Senam otak arm activation. Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas. Penelitian dilaksanakan dalam dua siklus terdiri dari tahap perencanaan, perlakuan, pengamatan dan refleksi. Data aktivitas guru dan anak mmenggunakan lembar pengamatan aktivitas guru dan anak. Sedangkan data hasil belajar anak menggunakan tes hasil belajar. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa: (1) Aktifitas guru dalam setiap pertemuan mengalami peningkatan dimana pada siklus I sebesar 85% dan meningkat menjadi 90% pada ssiklus II; (2) Aktivitas anak setiap pertemuan mengalami peningkatan dimana pada siklus I mencapai 70% dan meningkat menjadi 75% pada siklus II.; (3) Kemampuan menulis permulaan anak autis melalui senam otak arm activation pada anak autis mengalami peningkatan pada setiap pertemuan setiap siklus. Peningkatan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut pada siklus I pertemuan I rata-rata nilai sebesar 58,97% menjadi 76,93% pada siklus I pertemuan III. Pada siklus II pertemuan I rata-rata nilai sebesar 49,83% menjadi 70,5% pada siklus II pertemuan III. Sehingga dapat disimpulkan peningkatan kemampuan menulis permulaan pada anak autis melalui implementasi senamotak arm activation di TK Mentari School Sidoarjo dapat dikatakan berhasil. Kata kunci : anak autis, senam otak arm activation, menulis permulaan
PENERAPAN OUTDOOR LEARNING UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA PADA SISWA TUNAGRAHITA DI SDLB SETYORINI, ARI; WIJIASTUTI, ASRI
Jurnal Pendidikan Khusus Vol 10, No 4 (2018)
Publisher : Jurnal Pendidikan Khusus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh dari metode outdoor learning untuk meningkatkan prestasi belajar IPA pada siswa tunagrahita di SDLB C AKW II Surabaya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan rancangan penelitian pre eksperiment dengan jenis one group pre test post test. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas 3 di SDLB C AKW II Surabaya dengan jumlah 6 siswa yang memiliki prestasi belajar IPA rendah. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan statistik non parametrik dengan rumus wilcoxon match pairst test. Hasil penelitian menunjukkan perolehan nilai rata-rata pre-test 38,86. Setelah pelaksanaan outdoor learning diberikan sebanyak 6 kali pada siswa tungrahita, diperoleh nilai rata-rata post test 61,06. Dari hasil analisis diperoleh Z hitung (Zh) = 2,201 dengan Z tabel (Zt) = 1,96 nilai krisis 5% atau Z hitung > Z tabel. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima artinya ada pengaruh signifikan dari penerapan metode outdoor learning dalam meningkatkan prestasi belajar IPA pada siswa tunagrahita. Kata kunci : tunagrahita, outdoor learning, prestasi belajar IPA
MODEL OUTDOOR LEARNING TERHADAP KETERAMPILAN FOTOGRAFI SISWA CEREBRAL PALSY IKBAL HIDAYAT, ANDI; PUDJIASTUTI SARTINAH, ENDANG
Jurnal Pendidikan Khusus Vol 10, No 4 (2018)
Publisher : Jurnal Pendidikan Khusus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Keterampilan vokasional yang ada di SMPLB-D YPAC Surabaya yaitu keterampilan fotografi, keterampilan fotografi wajib diberikan kepada semua siswa termasuk siswa cerebral palsy dengan klasifikasi ataxia, paraplegia, spastik dan hemiplegia. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh model outdoor learning terhadap keterampilan fotografi pada siswa cerebral palsy. Rancangan penelitian menggunakan pre experimental jenis one-group pretest posttest. Jumlah subyek penelitian sebanyak 8 siswa cerebral palsy. Rata-rata hasil pretest 26,28 dan rata-rata hasil posttest 62,24 dengan pemberian intervensi sebanyak 6 kali pada halaman sekolah. Simpulan hasil penelitian H nol (Ho) ditolak dan hipotesis kerja (Ha) diterima, Z hitung (Zh) = 2,52 lebih besar dari Z tabel (Zt) = 1,96 dengan ? = 5 %. berarti terdapat pengaruh model outddor learning terhadap keterampilan fotografi siswa cerebral palsy Kata Kunci: cerebral palsy, outdoor learning, Fotografi, Ataxia
STUDI DISKRIPTIF PELAKSANAAN METODE MATERNAL REFLEKTIF PADA KEMAMPUAN BERBICARA ANAK TUNARUNGU DI KELAS PERSIAPAN TKLB ULIYAH, FAQIHATUL; PUDJIASTUTI SARTINAH, ENDANG
Jurnal Pendidikan Khusus Vol 10, No 4 (2018)
Publisher : Jurnal Pendidikan Khusus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Metode Maternal Reflektif merupakan metode yang menuntut guru berperan seperti ibu bagi anaknya. tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan pelaksanaan Metode Maternal Reflektif dalam Pembelajaran Berbicara pada Anak Tunarungu di Kelas Persiapan TKLB-B Pertiwi Kota Mojokerto Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Lokasi penelitian adalah di SLB-B Pertiwi kota Mojokerto. Teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan data reduction (reduksi data), data display (penyajian data) dan conclution drawing/verification (penarikan kesimpulan dan verifikasi). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan Metode Maternal Reflektif pada kemampuan berbicara anak tunarungu sudah terlaksana dengan baik dan sesuai dengan RKH yang dibuat oleh guru dan telah disesuaikan dengan kemampuan masing-masing anak. Untuk hambatanya Metode Maternal Reflektif pada kemampuan berbicara anak tunarungu guru mengalami hambatan dalam sarana dan prasarana. Selanjutnya untuk solusi guru memberikan pembelajaran menggunakan bahasa isyarat dengan baik dan benar. Kata kunci : Metode Maternal Reflektif, kemampuan Berbicara, Anak Tunarungu
TUGAS POKOK GURU PEMBIMBING KHUSUS (GPK) DI SDN SURABAYA RAJAB, ABDUL; , BUDIYANTO
Jurnal Pendidikan Khusus Vol 10, No 4 (2018)
Publisher : Jurnal Pendidikan Khusus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKBerdasarkan hasil studi pendahuluan di SDN Babatan V/460 Surabaya menunjukkan ada 61 siswa ABK dengan berbagai ketunaan yang tersebar di kelas satu sampai kelas enam. Sedangkan, hanya ada 6 GPK yang menangani siswa ABK tersebut. Setiap GPK mendampingi tidak kurang dari 8-12 siswa ABK dalam setiap kelas. Hal ini menunjukkan ketidak seimbangan antara jumlah siswa ABK dengan jumlah GPK. Sehingga kondisi ini penting untuk diteliti lebih lanjut tentang tugas pokok GPK. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tugas pokok GPK di SDN Babatan V/460 Surabaya, yaitu membangun sistem koordinasi dan kolaborasi antar dan inter tenaga pendidikan dan kependidikan, serta masyarakat; membangun jejaring kerja antar lembaga; melaksanakan case conference (bedah kasus); menyusun instrumen asesmen akademik dan nonakademik; menyusun program pembelajaran individual bagi peserta didik berkebutuhan khusus; menyusun program layanan kompesatoris bagi peserta didik berkebutuhan khusus; melaksanakan pendampingan dan/atau pembelajaran akademik bagi peserta didik berkebutuhan khusus; memberikan bantuan layanan khusus bagi peserta didik berkebutuhan khusus berupa remidi ataupun pengayaan; melaksanakan pembelajaran khusus di ruang sumber bagi peserta didik yang membutuhkan; melaksanakan layanan kompesatoris sesuai dengan kebutuhan khusus peserta didik; memberikan bimbingan secara berkesinambungan dan membuat catatan khusus kepada peserta didik berkebutuhan khusus. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian ini mendeskripsikan tugas pokok GPK yang ada di SDN Babatan V/460 Surabaya. Data dikumpulkan melalui metode wawancara, observasi langsung, dan dokumentasi. Selanjutnya, data disajikan secara utuh, diinterpretasikan oleh peneliti, dianalisis dengan mereduksi data dan verifikasi data. Berdasarkan hasil penelitian dari sebelas tugas pokok GPK yang ada dalam buku pedoman penyelenggaraan pendidikan inklusi menunjukkan bahwa aspek membangun sistem koordinasi dan kolaborasi antar tenaga pendidikan dan kependidikan, aspek menyusun instrumen asesmen akademik dan nonakademik, aspek menyusun program pembelajaran individual, aspek melaksanakan pendampingan dan/atau pembelajaran akademik, aspek melaksanakan pembelajaran khusus di ruang sumber, aspek membuat catatan khusus, telah dilaksanakan oleh GPK. Kemudian, aspek menyusun program layanan kompesatoris dan aspek memberikan pengayaan bagi peserta didik berkebutuhan khusus belum dilakukan oleh GPK. Simpulan dari penelitian ini adalah 90% tugas pokok GPK berdasarkan Buku Pedoman Umum Penyelenggaraan Pendidikan Inklusif Tahun 2011 telah dilaksanakan oleh GPK di SDN Babatan V/460 Surabaya. Kata kunci: GPK, asesmen, PPI, pendampingan akademik.ABSTRACT Based on the results of a preliminary study at SDN Babatan V / 460 Surabaya, there were 61 students with special needs with various disabilities who were scattered in the first to sixth grades. Whereas, there are only 6 special tutors who handle students with special needs. Each special tutor mentor not less than 8-12 students with special needs in each class. This shows an imbalance between the number of students with special needs and the number of special tutors. So this condition is important to be investigated further about the main task of the special tutor teacher. The purpose of this study was to describe the main tasks of special tutors at the SDN Babatan V / 460 Surabaya, namely to establish a system of coordination and collaboration between and among education and education personnel, as well as the community; build networks between institutions; carry out a case conference (case surgery); compile instruments for academic and non-academic assessment; preparing individual learning programs for students with special needs; compile a comparative service program for students with special needs; carry out mentoring and / or academic learning for students with special needs; provide special services for students with special needs in the form of remedies or enrichment; carry out special learning in the resource room for students who need it; carry out comparative services in accordance with the special needs of students; provide continuous guidance and make special notes to students with special needs. This study uses qualitative research methods with qualitative descriptive research. This study describes the main tasks of special tutor teachers at the SDN Babatan V / 460 Surabaya. Data is collected through interview methods, direct observation, and documentation. Furthermore, the data is presented in full, interpreted by researchers, analyzed by reducing data and verifying data. Based on the results of the research of the eleven main duties of the special counselor teacher in the implementation of inclusive education shows that the aspect of building a system of coordination and collaboration between education and education personnel, aspects of preparing academic and non-academic assessment instruments, aspects of individualized learning programs, aspects of mentoring and / or academic learning, aspects of carrying out specific learning in the source room, aspects of making special notes, have been carried out by special tutors. Then, the aspect of preparing a comparative service program and providing enrichment aspects for students with special needs have not been carried out by special tutors. The conclusions from this study are that 90% of the main task of a special mentor teacher based on the General Guidelines Book for the Implementation of 2011 Inclusive Education has been carried out by a special tutor at the SDN Babatan V / 460 Surabaya. Keywords: special tutor teacher, assessment, individual learning program, academic assistance.
PENERAPAN MULTIMEDIA INTERAKTIF BERBASIS COMPUTER ASSISTED INSTRUCTION (CAI) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN LITERAL ANAK AUTIS FATHUR ROHMAH, HESTI; , SUJARWANTO
Jurnal Pendidikan Khusus Vol 10, No 4 (2018)
Publisher : Jurnal Pendidikan Khusus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini dilatarbelakangi oleh kemampuan membaca pemahaman literal anak autis yang masih rendah di sekolah inklusi khususnya di SDN Lemah Putro Sidoarjo dan SDN Percobaan Surabaya. Anak autis lebih cepat menerima informasi jika belajar secara visual dengan salah satunya menggunakan media berbasis ICT seperti vidio atau gambar. Tujuan penelitian ini untuk meningkatkan kemampuan membaca anak autis menggunakan multimedia interaktif berbasis CAI.Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif dengan rancangan penelitian menggunakan penelitian pre ? eksperimen yaitu one ? group pretest ? postest. Teknis analisis data dalam penelitian ini dengan menggunakan uji non-parametrik dengan menggunakan uji peringkat bertanda wilcoxon. Data yang dikumpulkan dengan menggunakan teknik tes (Pre ? test dan Post - test). Jumlah subyek yang diguakan berjumlah 6 anak autis ringan yang sudah mampu mengoperasikan komputer dan sudah mampu membaca.Hasil analisis data diatas menggunakan uji non-parametrik dengan menggunakan uji peringkat bertanda wilcoxon. Menunjukkan hasil T (jenjang terkecil) = 0 (nilai min (-) tidak diperhitungkan karena harga mutlak) lebih kecil sama dengan dari T? (tabel) = 0 dengan nilai kritis 5 %. Maka dapat disimpukan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima apabila T lebih kecil sama dengan dari T? (tabel). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penerapan multimedia interaktif berbasis Computer Assisted Instruction dapat meningkatkan kemampuan membaca pemahaman literal anak autis. Kata kunci : Multimedia Interaktif, Computer Asssited Instruction ( CAI), Membaca Pemahaman Literal, Anak AutisABSTRACTThis research is motivated by the ability to read literal understanding of autistic children who are still low in inclusive schools, especially in Lemah Putro Sidoarjo Elementary School and Surabaya Experimental Elementary School. Autistic children receive information faster when learning visually with one of them using ICT-based media such as videos or pictures. The purpose of this study is to improve the reading ability of autistic children using CAI-based interactive multimedia.This study uses a quantitative research approach with a research design using pre-experimental research namely one-group pretest - posttest. Technical analysis of data in this study using non-parametric tests using Wilcoxon-marked rank test. Data collected using test techniques (Pre-test and Post-test). The number of subjects used was 6 children with mild autism who were able to operate a computer and were able to read. The results of the analysis of the data above use non-parametric tests using Wilcoxon-marked rank test. Shows the results of T (smallest level) = 0 (min value (-) is not taken into account because the absolute price) is smaller than T? (table) = 0 with a critical value of 5%. Then it can be concluded that Ho is rejected and Ha is accepted if T is smaller than T? (table). Thus it can be concluded that the application of interactive multimedia based on Computer Assisted Instruction can improve the ability to read literal understanding of autistic children. Keywords : Interactive Multimedia, Computer Assisted Instruiction ( CAI), Reading Literal Understanding ,Autistic Children,

Page 1 of 1 | Total Record : 7