cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. sleman,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Geo Media: Majalah Ilmiah dan Informasi Kegeografian
ISSN : 14125285     EISSN : 26220792     DOI : 10.21831
Core Subject : Science,
Geomedia is a geography science journal published by the Department of Geography Education, Faculty of Social Sciences, Yogyakarta State University. This journal has been published since 2002 and was introduced for online version in 2016. Geomedia is a biannually published journal, May and November. In each edition, the journal publishes research articles and scientific study articles which are equal to the research paper in the field of geography and its teaching. However, the research articles are preferabe to be published.
Arjuna Subject : -
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol 11, No 1 (2013): Geo Media: Majalah Ilmiah dan Informasi Kegeografian" : 10 Documents clear
USAHA PENINGKATAN PRODUKTIVITAS TANAMAN KAKAO DI DESA BANJARHARJO KECAMATAN KALIBAWANG KABUPATEN KULON PROGO Isna Manistasari; Nurhadi Nurhadi
Geo Media: Majalah Ilmiah dan Informasi Kegeografian Vol 11, No 1 (2013): Geo Media: Majalah Ilmiah dan Informasi Kegeografian
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (533.478 KB) | DOI: 10.21831/gm.v11i1.3572

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mengidentifikasi faktor fisik dan non fisik yang mempengaruhi usaha tani kakao, (2) Mengidentifikasi faktor penyebab penurunan produktivitas tanaman kakao, (3) Mengkaji cara meningkatkan produktivitas tanaman kakao di Desa Banjarharjo. Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 668 petani kakao yang tersebar di 16 Dusun. Sampel dalam penelitian ini diambil dengan cara area sampling. Teknik area sampling ini membagi suatu daerah besar ke dalam daerah-daerah kecil dan dibagi lagi menjadi daerah yang lebih kecil, sehingga didapat 40 sampel petani dari 4 Dusun yang mempunyai tanaman kakao lebih dari 7000 pohon sebagai responden. Pengumpulan data menggunakan metode observari, wawancara, dan dokumentasi. Teknik pengolahan data dalam penelitian ini yaitu editing, koding dan tabulasi. Analisis data menggunakan analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Kondisi fisik dan non fisik yang mempengaruhi usaha tani kakao di daerah penelitian meliputi, kondisi iklim dan tanah di daerah penelitian sesuai dengan syarat tumbuh tanaman kakao. Kondisi non fisik yang berkaitan terhadap usahatani kakao di daerah penelitian adalah modal, tenaga kerja, transportasi, pemasaran, fasilitas kredit, serta teknologi. (2) Faktor penyebab penurunan produktivitas tanaman kakao adalah umur tanaman kakao yang sudah terlalu tua, adanya hama penyakit kakao, kekurangan air, kurangnya modal dan keterbatasan waktu pengelolaan tanaman kakao. (3) Usaha penigkatan produktivitas kakao meliputi usaha teknis dan non teknis, usaha teknis antara lain: pemilihan bibit ungul, sanitasi, pemetikan rutin, sambung samping, sarungisasi kakao. Sedangkan usaha non teknis antara lain: mengikuti penyuluhan, kelompok tani, mencari informasi tentang usaha tani kakao melalui buku maupun media masa.Kata kunci: Usaha Tani, Peningkatan Kakao, Produktivitas
KAJIAN TINGKAT KERAWANAN PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI KECAMATAN BANTUL Eni Yuniastuti; Dyah Respati Suryo
Geo Media: Majalah Ilmiah dan Informasi Kegeografian Vol 11, No 1 (2013): Geo Media: Majalah Ilmiah dan Informasi Kegeografian
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (274.796 KB) | DOI: 10.21831/gm.v11i1.3566

Abstract

Meningkatnya jumlah kasus penyakit DBD di Kecamatan Bantul pada tahun 2010, karena faktor pertumbuhan penduduk yang cukup pesat, mobilitas penduduk yang cukup tinggi, semakin baiknya sarana transportasi, kurangnya kesadaran masyarakat akan hidup sehat, dan tidak adanya kontrol vektor nyamuk yang efektif. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui distribusi spasial penyakit DBD, (2) mengetahui seberapa besar tingkat kerawanan suatu wilayah terhadap terjangkitnya DBD, dan (3) untuk memetakan kerawanan wilayah terhadap terjangkitnya DBD dengan menggunakan data citra Penginderaan Jauh yaitu Citra IKONOS dan Sistem Informasi Geografi (SIG). Penelitian ini merupakan jenis penelitian survai. Variabel yang dikaji dalam penelitian ini adalah kepadatan penduduk, kepadatan permukiman, jarak terhadap sungai, jarak terhadap lokasi TPS, dan pola permukiman. Data utama dalam penelitian ini citra satelit IKONOS dan Peta RBI, data sekundernya meliputi data angka kejadian penyakit DBD, jumlah penduduk, luas wilayah, dan data lokasi TPS sampah di Kecamatan Bantul. Parameter yang diperoleh dari data utama yaitu kepadatan permukiman, jarak terhadap sungai, dan pola permukiman, sedangkan parameter yang diperoleh dari data sekunder meliputi kepadatan penduduk dan jarak terhadap lokasi TPS. Populasi dalam penelitian ini adalah semua unit lahan permukiman, teknik pengambilan sampel dilakukan dengan stratified random sampling. Metode yang digunakan dalam mengumpulkan data dengan cara observasi, dokumentasi, dan survai lapangan. Teknik analisis data menggunakan analisis SIG yang meliputi analisis buffer, analisis skoring, dan analisis overlay. Hasil dari analisis data menghasilkan peta tingkat kerawanan yang menunjukkan bahwa di Kecamatan Bantul untuk kelas kerawanan agak rawan mempunyai luas 1513,366 (ha) dengan persentase 68,45%, untuk kelas kerawanan rawan mempunyai luas 515,743 (ha) dengan persentase 23,33%, dan untuk kelas kerawanan sangat rawan mempunyai luas 181,773 ha dengan persentase 8,22%. Berdasarkan kelima parameter yang digunakan dalam penelitian ini menunjukkan untuk Kecamatan Bantul didominasi dengan wilayah yang agak rawan terhadap penyakit DBD.Kata kunci: kerawanan, agihan DBD, informasi spasial
WOMEN’S HOUSEHOLD AND POVERTY Sriadi Setyawati
Geo Media: Majalah Ilmiah dan Informasi Kegeografian Vol 11, No 1 (2013): Geo Media: Majalah Ilmiah dan Informasi Kegeografian
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (179.447 KB) | DOI: 10.21831/gm.v11i1.3574

Abstract

Poverty means the unfulfilled basic needs (food, shelter, health and basic education). Nowadays, women can participate freely in society due to their advancement in education and occupation. Therefore, many women whose social status is household head don’t rely on men. Meanwhile, the social status of traditional women is still considered relying on men. The violence tends to occur in a poor woman household. Women have work hard and overtime in a poor woman household. The woman emancipation cannot make the status of man equal to woman. When the woman is oppressed, their creativity comes up. The poor women household tries hard to survive. In the worst condition, they often look for a loan and perform a simple life. This is the strategy to survive.Keywords: household, women, poverty
PEMENFAATAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK EVALUASI KEMAMPUAN LAHAN DAN ARAHAN PENGGUNAAN LAHAN DI KECAMATAN SAMIGALUH KABUPATEN KULON PROGO Janu Eko Herwanto; Agus Sudarsono; Bambang Syaeful Hadi
Geo Media: Majalah Ilmiah dan Informasi Kegeografian Vol 11, No 1 (2013): Geo Media: Majalah Ilmiah dan Informasi Kegeografian
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (208.328 KB) | DOI: 10.21831/gm.v11i1.3567

Abstract

Tujuan penelitian ini mengetahui kelas kemampuan lahan, mengetahui agihan kelas kemampuan lahan dan menentukan arahan penggunaan lahan yang sesuai dengan kemampuan lahan di wilayah Kecamatan Samigaluh Kabupaten Kulon Progo Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Evaluasi kemampuan lahan menggunakan satuan unit lahan sebagai unit analisis evaluasi lahan untuk mengetahui kelas kemampuan lahan. Analisis kemampuan lahan dilakukan dengan metode pencocokan (matching) terhadap 16 varian satuan unit lahan hasil tumpangsusun (overlay) peta bentuk lahan, jenis tanah dan kemiringan lereng. Karakteristik lahan setiap satuan unit lahan diperoleh dari survei di lapangan dan analisis tanah di laboratorium. Arahan penggunaan lahan disesuaikan dengan kelas kemampuan lahan yang terbentuk di daerah penelitian. Hasil penelitian yang diperoleh, yaitu: (1) Wilayah Kecamatan Samigaluh terdapat tujuh kelas kemampuan lahan, yaitu: Kelas II-e, III-ew, IV-ew, VI-e, VI-es, VII-e dan VII-es; (2) Agihan kelas kemampuan lahan di wilayah Kecamatan Samigaluh, yaitu: Kelas II-e di Desa Purwoharjo dengan luas 19,273 Ha atau 0,28% daerah penelitian, Kelas III-ew di Desa Purwoharjo dengan luas 10,639 Ha atau 0,16% daerah penelitian, Kelas IV-ew di seluruh desa wilayah penelitian dengan luas 541,736 Ha atau 8,01% daerah penelitian, Kelas VI-e di seluruh desa wilayah penelitian dengan luas 1.933,980 Ha atau 28,59% daerah penelitian, Kelas VI-es di Desa Purwoharjo, Desa Sidoharjo, Desa Banjarsari, Desa Ngargosari, Desa Gerbosari serta Desa Kebonharjo dengan luas lahan sebesar 576,950 Ha atau 8,53% daerah penelitian, Kelas VII-e di Desa Purwoharjo, Desa Sidoharjo, Desa Purwoharjo, Desa Ngargosari dan Desa Gerbosari dengan luas lahan 269,126 Ha atau 3,98% daerah penelitian, dan Kelas VII-es di seluruh desa wilayah penelitian dengan luas keseluruhan 3.413,599 Ha atau 50,46% daerah penelitian; dan (3) Arahan penggunaan lahan yang sesuai dengan kemampuan lahan di wilayah Kecamatan Samigaluh, yaitu Kelas II-e untuk pertanian intensif, Kelas III-ew untuk pertanian sedang, Kelas IV-ew untuk pertanian terbatas, Kelas VI-e dan VI-es untuk penggembalaan sedang, perkebunan dan hutan produksi, Kelas VI-e dan VII-es untuk penggembalaan terbatas dan hutan produksi terbatas.Kata kunci: SIG, Evaluasi Kemampuan Lahan, Arahan Penggunaan Lahan.
KAJIAN KARAKTERISTIK DAN POTENSI KAWASAN KARST UNTUK PENGEMBANGAN EKOWISATA DI KECAMATAN PONJONG KABUPATEN GUNUNGKIDUL Fahad Nuraini; Heru Pramono
Geo Media: Majalah Ilmiah dan Informasi Kegeografian Vol 11, No 1 (2013): Geo Media: Majalah Ilmiah dan Informasi Kegeografian
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (996.608 KB) | DOI: 10.21831/gm.v11i1.3576

Abstract

Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Ponjong dengan tujuan: (1) mengetahui karakteristik dan potensi kawasan karst untuk ekowisata, (2) merencanakan pengembangan ekowisata sebagai alternatif pengelolaan potensi dan pelestarian kawasan karst.Penelitian ini merupakan penelitian eksploratif. Populasi meliputi seluruh lahan karst (8.226 ha) dan seluruh kepala keluarga (13.787 KK). Sampel diambil pada empat zona yaitu utara, timur, tengah, dan selatan berdasarkan variasi bentuklahan karst. Pengambilan sampel fisik dengan teknik gugus dan purposif, sedangkan sampel masyarakat dengan kuota random. Data dikumpulkan dengan observasi dan wawancara serta dianalisis dengan analisis deskriptif, matching, dan SWOT. Hasil penelitian menunjukkan: (1) Karst Ponjong terbagi dalam kelas I dan II. Kelas I meliputi zona utara dengan nilai lanskap A dan kenampakan didominasi gua dan luweng, serta zona timur dengan nilai lanskap B dan kenampakan didominasi bukit karst tipe kubah. Kelas II meliputi zona tengah dengan nilai lanskap A dan kenampakan didominasi pemunculan air dan polje; serta zona selatan dengan nilai lanskap B dan kenampakan didominasi bukit tipe menara dan dolin. Karakteristik dan potensi non fisik Karst Ponjong antara lain:pada zona utara terdapat petilasan dan atraksi seni budaya;zona tengah berupa nilai sejarah; zona selatan berupa hasil pertanian dan kerajianan; sertazona timur berupa gua bernilai budaya dan pola kehidupan masyarakat tradisional. (2) desain ekowisata diawali dengan perencanaan pembangunan infrastruktur alami, konservasi bekas lahan tambang, perencanaan partisipasi masyarakat, dan ekowisata berkelanjutan. Selanjutnya kegiatan ekowisata diarahkan untuk wisata alam-pengetahuan di zona utara, wisata sejarah-budaya di zona tengah, wisata alam-konservasi di zona selatan, dan wisata rural-budaya di zona timur.Kata kunci: karst, ekowisata, pelestarian karst, pengelolaan karst
KAJIAN GEOMORFOLOGI KOMPLEKS GUA SEPLAWAN KAWASAN KARST JONGGRANGAN Arif Ashari
Geo Media: Majalah Ilmiah dan Informasi Kegeografian Vol 11, No 1 (2013): Geo Media: Majalah Ilmiah dan Informasi Kegeografian
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1081.709 KB) | DOI: 10.21831/gm.v11i1.3568

Abstract

This research aims to study the geomorphology of Seplawan cave in Karst region Jonggrangan. This includes : (1) the type of cave and landform around the cave, (2) the type of cave tunnel, and (3) the existence of speleothem and speleogen in the cave. The geomorphologic study of caves provides useful information to demonstrate a track record of karst development as well as to guide the development of cave tourism. The method employed in this research is a geomorphologic survey by focusing on morphology and morfogenesa. The data was collected through observation, documentation, and literary study. The data analysis was performed using descriptive-morphologic and spatial analysis. The findings show that seplawan cave belongs to the category of pit cave, formed by the widening of the ponor hole in the doline base. The tunnel in the cave have different forms namely, passage eliptical, rectangular passage, canyon, and joint passage. Speleothem in the form of stalactites, stalagmites, and drappery is found near the mouth of the cave. Moreover, the speleogen in the form of a notch solution, solution pocket, pothole, scallops, and Karren anastomoses is found in all parts of the cave.Keywords: karst geomorphology, karst caves, speleothem, speleogen
THE SUITABILITY OF THE LAND USAGE AND THE PRODUCTIVITY OF MELON FARMING IN THE FORMER LAGOON LAND IN PARANGTRITIS, KRETEK DISTRICT, BANTUL REGENCY, DIY 2010 Fenti Rahayu; Suparmini Suparmini; Sugiharyanto Sugiharyanto
Geo Media: Majalah Ilmiah dan Informasi Kegeografian Vol 11, No 1 (2013): Geo Media: Majalah Ilmiah dan Informasi Kegeografian
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/gm.v11i1.3569

Abstract

This research aims to know the suitability of land usage in the former lagoon plains in Parangtritis for melon cultivation; land border factors; land improvement efforts; the management of melon cultivation and the productivity of melon in the research areas. This research is descriptive quantitative research. The population in this research consists of physical and non-physical population. Physical population includes all former lagoon lands planted with melons or 6,300 m². Moreover, non-physical population consists of all melon farmers in the research areas which consist of 3 farmers. This research employs purposive sampling techniques to take the non-physical research samples i.e. the former lagoon soil from the southern plains in the form of sand and the soil from the former lagoons in the northern part in the form of clay. Moreover, the non-physical population samples were not taken because there are only 3 farmers in the research areas. The techniques of data collection include observation, laboratory testing, interviews and secondary data collection. The data analysis for the physical aspects was performed through laboratory analysis while for the non-physical aspects were conducted through descriptive statistical analysis. The findings show that (1) the southern parts of the research areas have a land suitability level of S3 (marginally suitable), and the northern parts of the research areas have a land suitability level of S2 (quite appropriate); (2) the factors which become the land borders are rainfall, drainage, soil texture, and content of C-organic and the danger of flood; (3) land improvement efforts were performed by planting melons in the dry season to cope with heavy rainfall in the rainy season, fertilizing plants using manure to inhibit drainage and increase the content of C-organic in the soil, making water drainage on farms to prevent from flood; (4) The crop management is performed using modern techniques, planting melon is only done once every year in the dry season so that the plants are not in danger of flooding during the rainy season, and the optimal results can be achieved; (5) The net production of melon per year performed with good management can reach 3.2 tons per 1,000 m² land. The gross income of farmers per 1,000 m² of land is Rp. 6,080,000.00. The production and labor cost for each planting is Rp. 2,348,775.00 per 1,000 m² of land. Therefore, net income of melon farmers in the research area reaches Rp. 3,731,225.00.Keywords: landuse, productivity, lagoon
PEMANFAATAN CITRA SATELIT QUICKBIRD UNTUK EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA YOGYAKARTA 1990 – 2010 (Kasus Bagian Wilayah Kota III) Hayu Ratnaningtyas; Bambang Syaeful Hadi
Geo Media: Majalah Ilmiah dan Informasi Kegeografian Vol 11, No 1 (2013): Geo Media: Majalah Ilmiah dan Informasi Kegeografian
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/gm.v11i1.3564

Abstract

Penelitian ini bertujuan (1) untuk mengetahui seberapa besar penyimpangan penggunaan lahan dan jaringan jalan aktual terhadap Rencana Detail Tata Ruang Kota (RDTRK) Yogyakarta 1990-2010, dan (2) untuk mengetahui tingkat kesesuaian penggunaan lahan dan jaringan jalan tahun 2010 terhadap RDTRK Yogyakarta 1990-2010 berdasarkan hasil interpretasi citra satelit Quickbird. Daerah penelitian meliputi Bagian Wilayah Kota (BWK) III Kota Yogyakarta. Penelitian ini merupakan penelitian terapan teknik penginderaan jauh dengan memanfaatkan citra Quickbird dan Sistem Informasi Geografi. Variabel fisik yang disadap dari citra yaitu bentuk penggunaan lahan dan jaringan jalan. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan metode proporsional purposive sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dokumentasi, interpretasi dan observasi. Analisis data dilakukan dengan cara tumpangsusun antara peta aktual 2010 dengan peta acuan RDTRK 1990-2010. Proses tumpangsusun dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak ArcGIS 9.3 dan menghasilkan tingkat kesesuaian penggunaan lahan dan jaringan jalan dengan kriteria sesuai, tidak sesuai, dan rencana yang tidak terealisasi. Penentuan tingkat kesesuaian dinyatakan dengan persentase yang diperoleh dari perhitungan dan pengolahan tabulasi pada SIG. Hasil evaluasi pada Bagian Wilayah Kota III RDTRK Yogyakarta 2010 menghasilkan: (1) Persentase kesesuaian rencana penggunaan lahan 66,29% dan ketidaksesuaian 33,71%: (2) Persentase kesesuaian rencana jaringan jalan 85,5%, ketidaksesuaian 12,2% dan tidak terealisasi 2,3%. Hasil ini menunjukkan kesesuaian RDTRK mencapai tingkat yang relatif tinggi untuk masing-masing materi rencana.Kata kunci: citra Quickbird, RDTRK, kesesuaianTHE UTILIZATION OF QUICKBIRD SATELLITE IMAGE
DAMPAK RENCANA PENAMBANGAN PASIR BESI TERHADAP KONDISI SOSIAL PETANI LAHAN PANTAI DI DESA BANARAN KECAMATAN GALUR KABUPATEN KULON PROGO Fahmi Isabrin; Suparmini suparmini
Geo Media: Majalah Ilmiah dan Informasi Kegeografian Vol 11, No 1 (2013): Geo Media: Majalah Ilmiah dan Informasi Kegeografian
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/gm.v11i1.3570

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) sikap petani lahan pantai terhadap rencana penambangan pasir besi (2) dampak sosial rencana penambangan pasir besi terhadap petani lahan pantai. Penelitian ini merupakan penelitian diskriptif kuantitatif. Metode pengumpulan data menggunakan metode observasi, dokumentasi dan wawancara. Teknik analisis yang digunakan yaitu teknik analisis statistik deskriptif dengan teknik tabel frekuensi berupa angka dan persentase dengan sistem tabulasi. Penelitian ini adalah penelitian sampel, dengan jumlah sampel sebanyak 33 kepala rumah tangga petani lahan pantai. Hasil penelitian menunjukkan (1) Sebanyak 75,76% petani lahan pantai di Desa Banaran menyetujui adanya rencana penambangan pasir besi di pesisir selatan Kulon Progo karena dapat menciptakan lapangan pekerjaan baru sehingga tingkat kesejahteraan mereka akan meningkat. (2) Berdirinya pilot preject di Desa Banaran menurut 75,76 % responden tidak berpengaruh terhadap kenyamanan tempat tinggal, sedangkan 24,24 % responden mengaku debit air sumur warga berkurang. Rencana penambangan pasir besi tidak berpengaruh terhadap kerukunan antar warga dan frekuensi kegiatan sosial, hanya beberapa warga merasa takut mengikuti kegiatan sosial yang diadakan karena takut dicap sebagai warga yang berseberangan dengan masyarakat sekitar. Pilot project di Desa Banaran menurut 69,70% responden tidak berpengaruh terhadap aktivitas sehari-hari penduduk, menurut 24,24% responden berpengaruh karena jalan menuju pilot project rusak, sedangkan sebanyak 6,06% responden menyatakan berpengaruh karena responden bias berdagang di dekat area pilot project.Kata kunci : dampak sosial, rencana, pasir besi, pilot project
INVENTARISASI DAERAH TERKENA DAMPAK BENCANA ANGIN PUTING BELIUNG DI WILAYAH PESISIR SELATAN KABUPATEN PURWOREJO Rudiono Rudiono
Geo Media: Majalah Ilmiah dan Informasi Kegeografian Vol 11, No 1 (2013): Geo Media: Majalah Ilmiah dan Informasi Kegeografian
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/gm.v11i1.3565

Abstract

Pesisir selatan Purworejo merupakan daerah yang sering terlanda angin puting beliung. Pada tahun 2008 angin kencang terjadi hingga merobohkan sejumlah pohon dan menerbangkan atap rumah puluhan warga. Kapasitas masyarakat terhadap bencana angin puting beliung di lokasi penelitian perlu dinilai terlebih dahulu agar dapat menjadi bahan evaluasi kebijakan tentang penanganan bencana. Penelitian ini berupaya untuk melakukan pemetaan daerah terkena dampak dan inventarisasi daerah terkena dampak bencana angin puting beliung. Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah pemetaan partisipatif bersama anggota masyarakat yang dilanjutkan dengan pemetaan berjalan. Interpretasi citra satelit juga dilakukan untuk melihat kondisi wilayah sebelum melakukan pemetaan berjalan. Inventarisasi disusun dalam bentuk sistem informasi kebencanaaan menggunakan perangkat lunak desain web Adobe Dreamweaver CS4, bahasa pemrograman PHP, javascript program googlemap api v3, dan sistem manajemen basis data MySQL. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebaran daerah terlanda angin puting beliung tahun 2008 seluas 0,95 km2 tidak merata, dengan populasi objek terkena dampak terbanyak di Desa Ukirsari. Arah angin berasal dari barat daya ke timur laut. Panjang daerah yang dilintasi angin puting beliung tahun 2008 mencapai 4,30 km. Kekuatan angin mencapai skala Beaufort 9. Hasil penelitian ini juga ditampilkan kedalam basis data sistem informasi berbentuk webGIS yang bernama Sistem Informasi Manajemen Dampak Puting Beliung.Kata kunci: angin puting beliung, pemetaan partisipatif, kapasitas masyarakat

Page 1 of 1 | Total Record : 10


Filter by Year

2013 2013


Filter By Issues
All Issue Vol. 23 No. 1 (2025): Geo Media: Majalah Ilmiah dan Informasi Kegeografian Vol. 22 No. 2 (2024): Geo Media: Majalah Ilmiah dan Informasi Kegeografian Vol. 22 No. 1 (2024): Geo Media: Majalah Ilmiah dan Informasi Kegeografian Vol. 21 No. 2 (2023): Geo Media: Majalah Ilmiah dan Informasi Kegeografian Vol. 21 No. 1 (2023): Geo Media: Majalah Ilmiah dan Informasi Kegeografian Vol 20, No 2 (2022): Geo Media: Majalah Ilmiah dan Informasi Kegeografian Vol 20, No 1 (2022): Geo Media: Majalah Ilmiah dan Informasi Kegeografian Vol 19, No 2 (2021): Geo Media: Majalah Ilmiah dan Informasi Kegeografian Vol 19, No 1 (2021): Geo Media: Majalah Ilmiah dan Informasi Kegeografian Vol 18, No 2 (2020): Geo Media: Majalah Ilmiah dan Informasi Kegeografian Vol 18, No 1 (2020): Geo Media: Majalah Ilmiah dan Informasi Kegeografian Vol 17, No 2 (2019): Geo Media: Majalah Ilmiah dan Informasi Kegeografian Vol 17, No 1 (2019): Geo Media: Majalah Ilmiah dan Informasi Kegeografian Vol 16, No 2 (2018): Geo Media: Majalah Ilmiah dan Informasi Kegeografian Vol 16, No 1 (2018): Geo Media: Majalah Ilmiah dan Informasi Kegeografian Vol 15, No 2 (2017): Geo Media: Majalah Ilmiah dan Informasi Kegeografian Vol 15, No 1 (2017): Geo Media: Majalah Ilmiah dan Informasi Kegeografian Vol 14, No 2 (2016): Geo Media: Majalah Ilmiah dan Informasi Kegeografian Vol 14, No 1 (2016): Geo Media: Majalah Ilmiah dan Informasi Kegeografian Vol 13, No 1 (2015): Geo Media: Majalah Ilmiah dan Informasi Kegeografian Vol 11, No 2 (2013): Geo Media: Majalah Ilmiah dan Informasi Kegeografian Vol 11, No 1 (2013): Geo Media: Majalah Ilmiah dan Informasi Kegeografian Vol 10, No 1 (2012): Geo Media: Majalah Ilmiah dan Informasi Kegeografian Vol 7, No 2 (2009): Geo Media: Majalah Ilmiah dan Informasi Kegeografian Vol 6, No 2 (2008): Geo Media: Majalah Ilmiah dan Informasi Kegeografian Vol 5, No 2 (2007): Geo Media: Majalah Ilmiah dan Informasi Kegeografian Vol 5, No 1 (2007): Geo Media: Majalah Ilmiah dan Informasi Kegeografian Vol 4, No 2 (2006): Geo Media: Majalah Ilmiah dan Informasi Kegeografian More Issue