Geo Media: Majalah Ilmiah dan Informasi Kegeografian
Geomedia is a geography science journal published by the Department of Geography Education, Faculty of Social Sciences, Yogyakarta State University. This journal has been published since 2002 and was introduced for online version in 2016.
Geomedia is a biannually published journal, May and November. In each edition, the journal publishes research articles and scientific study articles which are equal to the research paper in the field of geography and its teaching. However, the research articles are preferabe to be published.
Articles
8 Documents
Search results for
, issue
"Vol 4, No 2 (2006): Geo Media: Majalah Ilmiah dan Informasi Kegeografian"
:
8 Documents
clear
APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK MEMBUAT PETA PENDUDUK DIGITAL (KASUS KECAMATAN TAWANGMANGGU)
Sugiharyanto Sugiharyanto;
Nurhadi Satya
Geo Media: Majalah Ilmiah dan Informasi Kegeografian Vol 4, No 2 (2006): Geo Media: Majalah Ilmiah dan Informasi Kegeografian
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (7042.903 KB)
|
DOI: 10.21831/gm.v4i2.19007
AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk membuat model penyajian peta dalam bentuk digital yang dapat disimpan, diakses, diupdate dan dicetak secara masal. Penelitian ini merupakan penelitian yang merancang dan membuat model peta penduduk digital.Peta penduduk digital dapat dimanfaatkan untuk memantau perkembangan jumlah penduduk suatu kecamatan dan sebagai bahan acuan untuk melakukan kebijakan-kebijakan pengembangan wilayah. Peta Tentatif Rupa Bumi Indonesia shet Tawangmangu dan Poncol serta data monografi Kecamatan Tawangmanggu digunakan sebagai masukan yang terdiri dari informasi tentang jumlah penduduk dan jumlah penduduk usia sekolah. Kecamatan Tawangmangu terdiri dari sepuluh desa yang mempunyai potensi alam dan penduduk yang cukup tinggi sehingga memerlukan informasi yang diakses oleh banyak kalangan karena masih terbatasnya informasi dalam bentuk peta digital. Proses digital on screen dilakukan dengan perangkat lunak AutoCad Map 2000i untuk membuat layer administratif, jalan, sungai, dan permukiman, sedangkan editing, labeling, penghitungan koordinat astronomis dan pembangunan tipologi layer digunakan dengan perangkat lunak Arc View versi 3.5. Layout peta digital menggunakan perangkat lunak Arc View versi 3.3 dan pembuatan halaman muka menggunakan Microsoft Front Page XP yang berbasiskan Hypertext Markup Languange (HTML).Dan hasil perancangan pembuatan peta penduduk digital ini dapat dibuat tiga buah peta digital, yaitu: peta jumlah penduduk, peta jumlah penduduk menurut usia sekolah 13-18 tahun. Dalam penelitian ini peta digital sudah dapat diakses lewat browser internet karena sudah menggunakan protokol Hypertext Markup Languange pada halaman mukanya. Kata kunci : peta digital, digitasi layer, hypertext markup languange
KELESTARIAN GUMUK PASIR PANTAI PARANGTRITIS SEBAGAI PENGHALANG (BARRIER) ALAMI GELOMBANG PASANG DAN TSUNAMI
Nurul Khotimah
Geo Media: Majalah Ilmiah dan Informasi Kegeografian Vol 4, No 2 (2006): Geo Media: Majalah Ilmiah dan Informasi Kegeografian
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (4735.8 KB)
|
DOI: 10.21831/gm.v4i2.19008
AbstrakGumuk Pasir di Pantai Parangtritis merupakan bentuklahan oleh angin (eolian) yang dipengaruhi oleh pemasokan pasir, kecepatan angin, dan kerapatan vegetasi. Keberadaan gumuk pasir itu mampu menjadi barrier gelombang pasang atau tsunami (isu: air dan nami: pelabuhan).Mengingat pentingnya keberadaan gumuk pasir maka diperlukan usaha-usaha untuk pelestariannya yaitu pengolahan secara baik lahan gumuk pasir pantai, penertiban bangunan yang tidak sesuai azas sekitar muara Opak-Oyo dan di gumuk pasir pantai. Langkah-langkah yang perlu diambil adalah sosialisasi kelestarian lingkungan hidup terhadap masyarakat sekitar gumuk pasir pantai, gerakan rehabilitasi lahan, dan penertiban terhadap pelaku wisata dan masyarakat yang melanggar PERDA lingkungan hidup. Kata kunci : gumuk pasir, Parangtritis, gelombang pasang, tsunami
PENGENDALIAN EROSI TANAH SEBAGAI UPAYA MELESTARIKAN KEMAMPUAN FUNGSI LINGKUNGAN
Muhammad Nura’ban
Geo Media: Majalah Ilmiah dan Informasi Kegeografian Vol 4, No 2 (2006): Geo Media: Majalah Ilmiah dan Informasi Kegeografian
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (9806.187 KB)
|
DOI: 10.21831/gm.v4i2.19009
AbstrakKetergantungan manusia terhadap tanah terus meningkat. Hal ini menyebabkan terjadinya peningkatan tekanan terhadap lingkungan yang akan mendorong kemerosotan sumberdaya tanah, baik mutu maupun jumlahnya. Kemerosotan ini seperti ditunjukan oleh laju erosi yang semakin meningkat. Oleh karena itu diperlukan upaya-upaya pengendalian erosi yang berlangsung. Upaya ini dapat dilakukan dengan mengetahui besarnya erosi yang terjadi.Besarnya laju erosi dapat diketahui dengan menggunakan pendekatan Universal Soil Loss Equation (USLE). Untuk menghitung besarnya laju erosi yang terjadi, maka kita harus mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi erosi, dampak erosi yang ditimbulkan, klasifikasi erosi, dan batas toleransi erosi. Usaha-usaha untuk mengendalikan erosi, yaitu menggunakan tiga metode, antara lain: metode vegetatif, metode mekanik, dan metode kimiawi. Usaha pengendalian ini dapat digunakan sebagai alternatif pemilihan usaha pengendalian erosi tanah berdasarkan keuntungan dan resiko besarnya erosi yang mungkin terjadi. Selanjutnya para pengola sumberdaya tanah seperti petani dapat diarahkan agar bersedia untuk memilih tanaman dan metode pengendalian erosi yang mampu memberikan keuntungan cukup tinggi serta resiko tumbuhnya erosi serendah-rendahnya. Kata kunci : erosi, pengendalian erosi, tanah
BATAS WILAYAH PADA MASA AMAN DAN GAWAT
Soemantri Wardoyo
Geo Media: Majalah Ilmiah dan Informasi Kegeografian Vol 4, No 2 (2006): Geo Media: Majalah Ilmiah dan Informasi Kegeografian
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (4895.4 KB)
|
DOI: 10.21831/gm.v4i2.17844
AbstrakPada era pembentukan bumi hanya ada perbedaan wilayah menjadi massa darat, perairan dan udara. Massa darat dan perairan dipisahkan oleh garis yang merupakan kedudukan air persentuhan dengan daratan disebut garis pantai. Bulatan bumi di kenal sebagai massa yang utuh, merupakan satu kesatuan. Barbara Ward dan Rene Dobus (1976) menulis buku dengan judul: Hanya Satu Bumi – (Only One Earth). Makna judul tersebut mengisyaratkan bahwa bumi tempat manusia hidup itu terbatas. Pembatas yang dimaksud berkenaan dengan nilai guna untuk kelangsungan hidup manusia. Oleh karena itu perlu ada tindakan penghematan dan pelestarian.Secara alamiah maka bumi dapat dibedakan berdasar kenampakan yang ada padanya. Penanaman kewilayahan ditetapkan berdasar adanya unsur yang dapat memberi tanda pembeda satu wilayah dengan yang lain. Wilayah (region) yang memiliki kesamaan kenampakan dominan dijadikan dasar untuk memberi nama. Pada umumnya suatu wilayah diberi nama berdasar kesamaan dan pembedaan yang terdapat di dalamnya.Adanya kesamaan dan perbedaan yang ada pada wilayah tertentu menjadi referensi pemberian nama. Persebaran kesamaan dijadikan batas dari kategori ada sampai tidak ada. Kenampakan yang sama di muka bumi, misal: tinggi tempat, menghasilkan kenampakan: dataran rendah, dataran tinggi, bukit, atau gunung. Pada wilayah yang mengalami peristiwa yang sama menghasilkan kesamaan nama: dataran banjir, daerah pasang surut, dan lainnya. Pembedaan satu wilayah dengan yang lain diperlukan pembeda yang pasti, dari sinilah menghasilkan konsep batas wilayah dengan pernytaan “dari”- “sampai”.Kata kunci : (Persamaan, perbedaan, batas)
DINAMIKA KONSEP DAN PENDEKATAN GEOGRAFI
Hastuti Hastuti
Geo Media: Majalah Ilmiah dan Informasi Kegeografian Vol 4, No 2 (2006): Geo Media: Majalah Ilmiah dan Informasi Kegeografian
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (4842.189 KB)
|
DOI: 10.21831/gm.v4i2.17840
AbstrakGeografi sebagai ilmu mengalami dinamika dalam menentukan konsep dan metode pengembangan keilmuannya. Dinamika tersebut berkaitan dengan perkembangan peradaban cipta, rasa dan karsa manusia untuk mencapai kesejahteraan hidup di muka bumi ini. Geosfer, meliputi: atmosfer, litosfer, hidrosfer, biosfer, dan antroposfer menjadi obyek kajian geografi, tentu saja berdampingan dengan disiplin ilmu lain yang memiliki obyek kajian serupa. Geografi sebagai disiplin ilmu holistik yang memadukan unsur alam dan manusia memiliki pendekatan utama yang membedakan dengan disiplin ilmu lain agar tidak saling bertabrakan. Pendekatan geografi keruangan, kelingkungan dan kewilayahan memerlukan alat bantu pemecahan masalah dan perkembangan ilmu, seperti: peta, citra radar, statistik, matematika, dan Sistem Informasi Geografi. Dinamika pengkajian konsep dan metode geografi senantiasa selalu memerlukan perhatian guna peningkatan kemapuan geografi untuk menjawab semakin kompleksnya permasalahan dimuka bumi ini.
MEMBANGUN ETIKA LINGKUNGAN SEBAGAI BASIS PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
Bambang Syaeful Hadi
Geo Media: Majalah Ilmiah dan Informasi Kegeografian Vol 4, No 2 (2006): Geo Media: Majalah Ilmiah dan Informasi Kegeografian
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (8249.817 KB)
|
DOI: 10.21831/gm.v4i2.19010
AbstrakManusia sebagai bagian dari makhluk hidup penghuni bumi berhubungan timbal balik dengan lingkungan. Dalam rangka mencapai kesejahteraan hidupnya manusia berusaha memanfaatkan sumberdaya lingkungan yang ada. Sebagian dari manusia mempunyai cara pandang yang keliru terhadap sumberdaya (mentalitas frontier), sehingga tindakannya dapat menyebabkan kerusakan lingkungan. Disisi lain terdapat pula kelompok manusia yang berusaha melakukan pembangunan dengan mengejar angka pertumbuhan ekonomi dengan memproduksi sebanyak-banyaknya, sehingga eksploitasi lingungan alam tak dapat dihindarkan. Untuk mengatasi permasalahan krisis lingkungan, maka paradigma pembangunan perlu diubah agar sumberdaya yang ada tidak punah atau hanya dinikmati generasi saat ini, tetapi dapat dimanfaatkan sebagai bekal hidup generasi mendatang. Dengan kata lain pembangunan harus berkelanjutan. Pembangunan Berkelanjutan (sustainable development) memerlukan landasan nilai dan moral, agar setiap oang dapat mendukungnya. Landasan nilai tersebut adalah etika lingkungan. Etika lingkungan dapat memiliki daya kendali yang baik bagi setiap tindakan manusia terhadap lingkungan manakala terjadi perubahan pola pikir (moral thinking), sikap moral (moral affective), dan tindakan (moral action). Bila etika lingkungan telah terbangun dan terinternalisasi dalam diri manusia, maka pembangunan berkelanjutan tidak akan mengalami hambatan dalam pelaksanaannya. Membangun etika dapat dilakukan melalui pendidikan jalur formal/sekolah dan nonformal (keluarga dan masyarakat).Kata kunci : etika lingkungan, lingkungan berkelanjutan
DAMPAK DAN UPAYA PENGENDALIAN SEMBURAN LUMPUR PANAS DI PORONG SIDOARJO
R. Andy Erwin Wijaya
Geo Media: Majalah Ilmiah dan Informasi Kegeografian Vol 4, No 2 (2006): Geo Media: Majalah Ilmiah dan Informasi Kegeografian
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (5473.914 KB)
|
DOI: 10.21831/gm.v4i2.17845
AbstrakThe gas exploration by PT Lapindo Brantas have caused hot mud flow at Porong area. Sidoarjo, East Java. The hot mund flow have flooded some locations i.e. resident, agriculture and industry areas. Contamiation of this hot mud flow have results negative impact to society health, economics and environment. This case of hot mud flow from Banjar Panji-1 well do not be caused by liquid facation after Yogyakarta earthquake but that’s because underground blowout. The hot mud flow efforts controlled can be done by snubbing unit, side tracking and relief well. Up to now the hot mud flow not be able stopped. Kata kunci : (lumpur lapindo, hot mud flow, dampak lumpur Porong)
POLA PEMANFATAN AIR HUJAN DI KECAMATAN PANGGANG GUNUNG KIDUL
Suhadi Purwantoro;
Agus Sudarsono;
U.H. Hadori
Geo Media: Majalah Ilmiah dan Informasi Kegeografian Vol 4, No 2 (2006): Geo Media: Majalah Ilmiah dan Informasi Kegeografian
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (9098.196 KB)
|
DOI: 10.21831/gm.v4i2.17939
AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk (1) mengestimasi besar dan pola curah hujan yang ada di daerah penelitian; (2) mengetahui pola pemanfaatan sumber daya air untuk keperluan rumah tangga dan mengestimasi ukuran bak penampungan air hujan (PAH) yang sesuai untuk mencukupi kekurangan air pada musim kemarau bagi tiap-tiap keluarga; (3) memprediksi besar curah hujan untuk mencukupi kebutuhanair pada musim kemarau.Untuk mengestimasi besar dan pola curah hujan digunakan rerata hitung selama 18 tahun, sehingga diketemukan rerata curh hujan, tipe iklim dan pola curah hujannya. Untuk mengetahui pola pemanfaatan sumberdaya air untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga dilakukan dengan cara wawancara terhadap penduduk. Untuk mengetahui ukuran bak penampungan air hujan (PAH) didasarkan pada kebutuhan air setiap hari dari tiap-tiap keluarga dikalikan jumlah hari pada musim kemarau. Untuk mengetahui potensi air hujan yang dapat ditampung ke dalam PAH dilakukan dengan jalan mengukur luas atap rumah yang dapat membentuk talang, tabel hujan (data sekunder) dan koefisien pengaliran genting (data sekunder).Hasil penelitian menunjukan bahwa curah hujan relatif tinggi, dengan bulan kering hanya 5 bulan dengan 6 bulan basah. Pola kebutuhan air domestik rata-rata memanfaatkan air hujan sebagai air domestik diselingi sumber lain seperti: air telaga, mata air dan air sumur. Bak PAH yang telah ada ternyata telah sesuai dengan tingkat kebutuhan air keluarga. Curah hujan sangat potensial, apalagi disertai dengan pemanfaatan sarana atap untuk mengumpulkan air hujan ke bak PAH. Kata kunci : pemanfaatan, air hujan