cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. sleman,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Majalah Geografi Indonesia
ISSN : 02151790     EISSN : 2540945X     DOI : -
Core Subject : Science,
Arjuna Subject : -
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol 27, No 2 (2013): Majalah Geografi Indonesia" : 6 Documents clear
Pengembangan Sistem Informasi Bahaya Erupsi untuk Pengelolaan Kebencanaan di Lereng Selatan Gunungapi Merapi Sriadi Setyowati; Bambang Saeful Hadi; Arif Ashari
Majalah Geografi Indonesia Vol 27, No 2 (2013): Majalah Geografi Indonesia
Publisher : Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1240.733 KB) | DOI: 10.22146/mgi.15922

Abstract

Kajian Daya Dukung Bioekologikawasan Puncak Kabupaten Bogor Tika Rachmawati; Luthfi Muta’ali; Langgeng Wahyu Santosa
Majalah Geografi Indonesia Vol 27, No 2 (2013): Majalah Geografi Indonesia
Publisher : Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (620.83 KB) | DOI: 10.22146/mgi.13430

Abstract

ABSTRAK Wilayah penelitian adalah Kawasan Puncak di Kabupaten Bogor, meliputi Kecamatan Ciawi, Cisarua dan Megamendung merupakan bagian dari Kawasan Bogor, Puncak, Cianjur (Bopunjur) dan mempunyai fungsi sebagai resapan air dan kawasan lindung (RTRW Kabupaten Bogor Tahun 2005-2025). Tujuan  penelitian ini adalah: (1) menghitung daya dukung bioekologi pada kurun waktu 2005-2010 di Kawasan Puncak, Kabupaten Bogor; (2) mengkaji hubungan perubahan daya dukung bioekologi Tahun 2005-2025; dan (3) merumuskan strategi pengelolaan lingkungan di Kawasan Puncak, Kabupaten Bogor.Penelitian ini bersifat deskriptif kuantatif, dengan mendasarkan pada analisis data sekunder. Analisis matematis dengan pendekatan jejak ekologi (Global Footprint Network (GFN) dan World Wildlife Fund (WWF)), dengan cara menghitung jejak ekologi, nilai biokapasitas dan daya dukung bioekologi yang disajikan secara spasial.Hasil penelitian ini adalah: nilai daya dukung bioekologi dan RTRW Kabupaten Bogor, yaitu: (a) nilai DDE tahun 2010 di wilayah penelitian menurun dari nilai DDE tahun 2005; dan (b) selisih nilai DDE eksisting terhadap nilai DDE RTRW bernilai negatif di hampir seluruh wilayah penelitian. Hal ini mengindikasikan sudah terlalu luas penggunaan lahan eksisting yang tidak sesuai dengan rencana penggunaan lahan pada RTRW Kabupaten Bogor dan sudah tidak layaknya RTRW Kabupaten Bogor Tahun 2005-2025 dalam mengakomodir rencana penggunaan lahan di kawasan Puncak. Rumusan strategi penataan penggunaan lahan paling tepat secara ekologi adalah: (a) mengurangi luasan lahan terbangun di seluruh kawasan puncak terutama pada kawasan lindung dan konservasi, rehabilitasi hutan juga menerapkan sistem pariwisata berbasis ekologi; (b) optimalisasi RTRW dengan konsep perencanaan penataan dan pengendalian pola ruang, pemanfaatan ruang dan kelembagaan yang terpadu, efektif, efiaien dan berkekuatan hukum, serta melibatkan masyarakat dalam monitoring dan pengawasan sehingga pembangunan di kawasan puncak, kabupaten Bogor berkelanjutan. ABSTRACT The area of research is the Puncak area in Bogor Regency, includes sub Ciawi, Cisarua and Megamendung as a part of the Regions Bogor, Puncak, Cianjur (Bopunjur) and as a catchment and protected area (RTRW of Bogor Regency, period on 2005-2025). Purpose of this study were: (1) assess changes land use during the period 2005-2010 in the area of Puncak, Bogor regency, (2) examine the relationship of land use change on the carrying capacity of the environment and spatial planning bioekologi Bogor period on 2005-2025, and (3) formulate a strategy management of ecological land use at Puncak area.This research is descriptive qualitative and kuantatif, using secondary data analysis. The mathematical analysis of the ecological footprint approach (Global Footprint Network (GFN) and the World Wildlife Fund (WWF))  by calculating the value of ecological footprint, biocapacity and the carrying capacity of bioecology presented spatially.The results of this study are: (a) the value of DDE in 2010 in the study area decreased from the value of DDE in 2005, and (b) the difference in value of the existing DDE to the value of DDE RTRW is negative in almost all areas of research. This indicates that it was too broad land uses incompatible with existing land use plans in Bogor regency spatial planning and RTRW of Bogor Regency Year 2005-2025 is not accommodate the land use plan in the Puncak area. Formulation of strategies management the most appropriate use of land ecology are: (a) reduce the area of land up around the summit region, especially in protected areas and conservation, forest rehabilitation also introduced a system of ecology-based tourism, (b) optimizing spatial planning with spatial planning and control concept of spatial patterns, space utilization and integrated institutional, effective, and enforceable efiaien, and involve the community in monitoring and supervision so that the Puncak of development in the region, Bogor regency sustainable.
Dampak Perubahan Penggunaan Lahan terhadap Perubahan Runoff di Daerah Aliran Sungai (DAS) Bedog Yogyakarta Sanggara Yudha; Sudibyakto Sudibyakto; Suprapto Dibyosaputro
Majalah Geografi Indonesia Vol 27, No 2 (2013): Majalah Geografi Indonesia
Publisher : Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1723.972 KB) | DOI: 10.22146/mgi.13426

Abstract

ABSTRAK DAS Bedog merupakan salah satu DAS di Yogyakarta yang daerah aliran sungainya mengalami proses pengembangan wilayah perkotaan. Proses perkembangan wilayah perkotaan di DAS Bedog ini terjadi dalam kurun waktu 10 tahun terakhir. Parameter dari adanya proses pengembangan wilayah perkotaan di DAS Bedog adalah terjadinya peningkatan peningkatan tipe penggunaan lahan “permukiman”, yang semula sebesar 15,29% di tahun 2004 menjadi 16,94% tahun 2008 dan 17,72% pada tahun 2010 atau meningkat sebesar 0,4% per tahun.Tujuan utama dari penelitian ini adalah menganalisis dampak perubahan penggunaan lahan terhadap perubahan runoff dan merumuskan simulasi/skenario penggunaan lahan dalam menurunkan runoff di DAS Bedog menggunakan metode Curve Number-USSCS (CN-USSCS). Berdasarkan perhitungan metode CN-USSCS pada tahun 2004, 2008 dan 2010, akibat dampak dari perubahan penggunaan lahan menghasilkan ketebalan runoff sebesar 1.353,0 mm (66% dari jumlah hujan/tahun), 1.277,2 mm (55,5% dari jumlah hujan/tahun), dan 1.536,4 mm (57,6% dari jumlah hujan/tahun). Penggunaan lahan “permukiman” dan “lahan kosong” berkontribusi terbesar dalam peningkatan ketebalan runoff di DAS Bedog, dikarenakan memiliki nilai CN yang tinggi dan berarea luas.Validasi terhadap metode CN-USSCS menggunakan uji statistik, T-test dihasilkan nilai T-test sebesar 0,00 dan 0,092 dibawah nilai T-tabel sebesar 1,67 dan 1,71 serta nilai koefisien determinasi (R2) diatas 0,5 yang berarti metode CN-USSCS dapat diterapkan di DAS Bedog untuk memprediksi ketebalan runoff.Hasil rumusan skenario perubahan penggunaan lahan di DAS Bedog bahwa perubahan penggunaan lahan untuk 6 tahun ke depan (tahun 2016) mengalami perubahan ketebalan runoff sebesar 4% dari tahun 2010 (skenario 1). Penurunan ketebalan runoff di DAS Bedog dapat dilakukan dengan peningkatan luasan hutan berupa kebun campuran dan tumbuhan perdu (semak belukar) di daerah Bantul sebesar > 50% dari luas DAS Bedog (skenario 4). ABSTRACT Bedog watershed is one of the watersheds in the area of Yogyakarta through the process of urban development. The process of urban development in the Bedog watershed this happened in the past 10 years. The parameters of the process of urban development in the Bedog watershed is the increase in land use "settlement" from 15,29% (2004) to  16,94% (2008) and 17,72% in 2010 or an increase of 0.4% per year.The main objective of this research is is to analyze the impact of land use change on runoff and formulate of the simulation / scenarios of land use in reducing runoff in the Bedog watershed using the Curve Number -USSCS (CN-USSCS). Based on the calculation of CN-USSCS in 2004, 2008 and 2010, due to the impact of changes in land use resulted runoff of 1353.0 mm (66% of the amount of rain / year), 1277.2 mm (55.5% of the amount of rain / year), and 1536, 4 mm (57.6% of the amount of rain / year). Settlement and Bareland contributed to the greatest increase in runoff in the Bedog watershed, due to having a high value of CN and has a large area.Validation of the methods of CN-USSCS using statistical test, T-test produced values of 0.00 and 0.092 below the T-table values of 1.67 and 1.71, and the coefficient of determination (R2) above 0.5, which means CN-USSCS method can be applied in the Bedog watershed to predict the runoff.The results of the formulation of land use change scenarios in Bedog watershed that the change in land use for the next 6 years ( 2016) to change the runoff by 4% from the 2010 (scenario 1). Decrease runoff in the Bedog watershed to do with the increase in forest area in the form of mixed garden and herba plants (shrubs) in Bantul for >50% of the total Bedog watershed (scenario 4).
Studi Bahaya Erosi Tanah Dengan Metode Pemetaan Cepat (Rapid Mapping) di Sub DAS Cimanuk Hulu Rahmat Razali
Majalah Geografi Indonesia Vol 27, No 2 (2013): Majalah Geografi Indonesia
Publisher : Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3758.686 KB) | DOI: 10.22146/mgi.13428

Abstract

ABSTRAK Erosi tanah merupakan salah satu isu ekosistem lingkungan yang banyak menjadi perhatian, dimana manusia berperan merubah lingkungan yang ada di pegunungan seperti kondisi saat ini Sub DAS Cimanuk Hulu cukup memprihatinkan apabila tidak dilakukan penanganan dan pengendalian pemanfaatan ruangnya. Kaitannya dalam memperoleh informasi pendugaan erosi, metode kualitatif dimana dalam analisisanya dibantu menggunakan Sistem Informasi Geografi (SIG) lebih fleksibel dibandingkan model erosi lainnya dan penerapannya dapat disesuaikan dengan karakteristik daerah kajian dan ketersediaan data. Penelitian ini menggunakan Metode Pemetaan Cepat (Rapid Mapping) untuk mengidentifikasi persebaran bahaya erosi berdasarkan faktor-faktor yang mempengaruhi erosi seperti penutupan lahan, prosentase tanah terbuka dan kemiringan lereng diturunkan dari analisis Citra dan DEM. Hasil menunjukkan bahwa dengan memanfaatkan analisis Citra dan DEM cukup efektif untuk mengetahui persebaran bahaya erosi dan dapat digunakan untuk menentukan arahan teknik konservasi tanah. ABSTRACT Soil erosion is one of the issues that many ecosystems of concern, where people act to change the environment in the mountains as the current conditions sub watershed Cimanuk Hulu quite alarming if not the handling and control of the use of space. Relation to erosion prediction information, qualitative methods which aided in analyze using Geographic Information System (GIS) is more flexible than other erosion models and their application can be tailored to the characteristics of the study area and data availability. This study used the Fast Mapping (Rapid Mapping) to identify the distribution of erosion based on factors that affect erosion as land cover, percentage of bareland and slope derived from the analysis of the image and DEM.Results show that by using image analysis and DEM effectively enough to know of erosion hazard and the distribution can be used to determine the soil conservation directive. 
Strategi Penghidupan Rumahtangga Peternak Sapi Perah di Desa Kepuharjo Kecamatan Cangkringan Pra dan Pasca Erupsi Merapi 2010 Eva Alviawati
Majalah Geografi Indonesia Vol 27, No 2 (2013): Majalah Geografi Indonesia
Publisher : Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (524.365 KB) | DOI: 10.22146/mgi.15919

Abstract

Evaluasi Ekonomi Kawasan Tambak dan Mangrove Pasca Bencana Lumpur di Muara Sungai Porongkabupaten Sidoarjo Jawa Timur Taufik Hidayatullah
Majalah Geografi Indonesia Vol 27, No 2 (2013): Majalah Geografi Indonesia
Publisher : Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (817.371 KB) | DOI: 10.22146/mgi.13429

Abstract

ABSTRAK Kawasan ekosistem mangrove dan budidaya tambak di muara Delta Porong Kecamatan Jabon memiliki risiko untuk mengalami pencemaran yang dibawa oleh adanya banjir pasang akibat adanya pembuangan Lumpur Sidoarjo.Tujuan penelitian ini mengidentifikasi banjir pasang di pesisir sekitar muara Sungai Porong yang diperkirakan terkontaminasi Lumpur Sidoarjo dan melakukan evaluasi ekonomi kawasan tambak dan mangrove di Kecamatan Jabon Kabupaten Sidoarjo.Metode yang digunakan untuk identifikasi adanya genangan banjir pasang menggunakan model banjir dengan menggunakan data ketinggian RBI yang dirubah menjadi Data DEM dan informasi pasang tertinggi yang didapatkan dari masyarakat dalam mengaplikasikannya dalam model genangan banjir. Informasi penutup lahan diekstrak dari citra Landsat dan Geoeye dengan digitasi on-screen. Estimasi ekonomi tambak didasarkan atas nilai usaha budidaya tambak terutama udang windu dan bandeng, sedangkan estimasi nilai ekonomi mangrove berdasarkan metode benefit transfer. Hasil penelitian berdasarkan model genangan menunjukkan adanya penurunan luas tambak produktif dari 5.010,49 Ha menjadi 4.473,05 Ha (skenario tinggi genangan 60 cm) dan 1.630,82 Ha (skenario tinggi genangan 80 cm). Hal ini berakibat pada penurunan nilai ekonomi tambak dari Rp 299.126.432.100,- menjadi Rp 126.139.981.800,- dan Rp 45.989.124.000,-. Sedangkan luas hutan mangrove justru meningkat berdasarkan hasil interpretasi penutup lahan dari estimasi luas 374,58 Ha menjadi 571,30 Ha dengan estimasi nilai ekonomi Rp 35.769.530.456,28,- menjadi Rp 54.554.597.711,07,-. ABSTRACT Mangrove ecosystem and aquaculture in estuaries Delta Porong Jabon sub-district are at risk for experiencing pollution brought by the flooding caused by the disposal Sidoarjo Mud-vulcano. This study aim to identify coastal flooding of  contaminated Sidoarjo Mud-vulcano around the mouth of the River Porong and estimate the economic value of fish-ponds and mangrove areas in the district of Sidoarjo regency Jabon. The method used to identify the inundation flooding using flood models using elevation data RBI converted into DEM data and information obtained from the highest tides in the community to apply in the flood inundation model. Land cover information was extracted from Landsat and Geoeye image through on-screen digitizing. Estimated farm economy is based on the business value of aquaculture, especially shrimp and milkfish, while the economic value of mangrove based on benefit transfer method. The results based on the model showed a decrease of productive fish-pond from 5,010.49 Ha to 4,473.05 Ha (60 cm inundation scenario) and 1,630.82 Ha (80 cm inundation scenario). The effect will decrease the estimated economic value of the fish pond, from Rp 299,126,432,100,- to Rp 126,139,981,800 and Rp 45,989,124,000,-. Meanwhile the mangrove forests area have increased from 374,58 ha to 571.30 Ha based on the interpretation of land cover and it will increase the estimated economic value of mangrove from Rp 35,769,530,456.28,- to Rp 54,554,597,711.07,-

Page 1 of 1 | Total Record : 6


Filter by Year

2013 2013


Filter By Issues
All Issue Vol 39, No 2 (2025): Majalah Geografi Indonesia Vol 39, No 1 (2025): Majalah Geografi Indonesia Vol 38, No 2 (2024): Majalah Geografi Indonesia Vol 38, No 1 (2024): Majalah Geografi Indonesia Vol 37, No 2 (2023): Majalah Geografi Indoenesia Vol 37, No 1 (2023): Majalah Geografi Indonesia Vol 36, No 2 (2022): Majalah Geografi Indonesia Vol 36, No 1 (2022): Majalah Geografi Indonesia Vol 35, No 2 (2021): Majalah Geografi Indonesia Vol 35, No 1 (2021): Majalah Geografi Indonesia Vol 34, No 2 (2020): Majalah Geografi Indonesia Vol 34, No 1 (2020): Majalah Geografi Indonesia Vol 33, No 2 (2019): Majalah Geografi Indonesia Vol 33, No 1 (2019): Majalah Geografi Indonesia Vol 32, No 2 (2018): Majalah Geografi Indonesia Vol 32, No 1 (2018): Majalah Geografi Indonesia Vol 31, No 2 (2017): Majalah Geografi Indonesia Vol 31, No 1 (2017): Majalah Geografi Indonesia Vol 30, No 2 (2016): Majalah Geografi Indonesia Vol 30, No 1 (2016): Majalah Geografi Indonesia Vol 29, No 2 (2015): Majalah Geografi Indonesia Vol 29, No 1 (2015): Majalah Geografi Indonesia Vol 28, No 2 (2014): Majalah Geografi Indonesia Vol 28, No 1 (2014): Majalah Geografi Indonesia Vol 27, No 2 (2013): Majalah Geografi Indonesia Vol 27, No 1 (2013): Majalah Geografi Indonesia Vol 26, No 2 (2012): Majalah Geografi Indonesia Vol 26, No 1 (2012): Majalah Geografi Indonesia Vol 25, No 2 (2011): Majalah Geografi Indonesia Vol 25, No 1 (2011): Majalah Geografi Indonesia Vol 24, No 2 (2010): Majalah Geografi Indonesia Vol 24, No 1 (2010): Majalah Geografi Indonesia Vol 23, No 2 (2009): Majalah Geografi Indonesia Vol 23, No 1 (2009): Majalah Geografi Indonesia Vol 22, No 2 (2008): Majalah Geografi Indonesia Vol 22, No 1 (2008): Majalah Geografi Indonesia Vol 20, No 2 (2006): Majalah Geografi Indonesia Vol 20, No 1 (2006): Majalah Geografi Indonesia Vol 19, No 2 (2005): Majalah Geografi Indonesia Vol 19, No 1 (2005): Majalah Geografi Indonesia Vol 18, No 2 (2004): Majalah Geografi Indonesia Vol 18, No 1 (2004): Majalah Geografi Indonesia Vol 17, No 2 (2003): Majalah Geografi Indonesia Vol 17, No 1 (2003): Majalah Geografi Indonesia Vol 16, No 2 (2002): Majalah Geografi Indonesia Vol 16, No 1 (2002): Majalah Geografi Indonesia Vol 15, No 2 (2001): Majalah Geografi Indonesia Vol 15, No 1 (2001): Majalah Geografi Indonesia Vol 14, No 1 (2000) Vol 14, No 1 (2000): Majalah Geografi Indonesia Vol 10, No 17 (1996): Majalah Geografi Indonesia Vol 6, No 9 (1992) Vol 6, No 9 (1992): Majalah Geografi Indonesia Vol 2, No 3 (1989) Vol 2, No 3 (1989): Majalah Geografi Indonesia Vol 1, No 2 (1988) Vol 1, No 2 (1988): Majalah Geografi Indonesia Vol 1, No 1 (1988): Majalah Geografi Indonesia Vol 1, No 1 (1988) More Issue