cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota palu,
Sulawesi tengah
INDONESIA
Academica
Published by Universitas Tadulako
ISSN : 14113341     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Social,
Jurnal ilmiah Fakultas Sosial dan Ilmu Politik Universitas Tadulako
Arjuna Subject : -
Articles 22 Documents
Search results for , issue "Vol 2, No 1 (2010)" : 22 Documents clear
DEGRADASI KULTURAL DALAM KEHIDIPAN REMAJA Resmiwaty, Resmiwaty
Academica Vol 2, No 1 (2010)
Publisher : Academica

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (48.227 KB)

Abstract

Degradasi kultural dapat diartikan sebagai bentuk dari adanyapemerosotan nilai-nilai kultural pada suatu kelompok masyarakat.Degradasi kultural selanjutnya melahirkan kultur baru sepertikonsumerisme, nepotisme, sadistis, agresif, hipokrit, materialistis,individualistis, dan hedonistis. Kultur baru ini terwujud melalui perubahansikap dan perilaku. Gaya hidup yang mencintai materi, mengutamakankepentingan pribadi, dan timbulnya konfrontasi yang begitu mudah dikalangan remaja. Semuanya ini mereka konsumsi dari media yangmenyiarkan dan menayangkan hal-hal baru dari luar, yang dianggap lebihbergengsi dan mengikuti trend. Segala bentuk baru yang mereka adopsi initelah melahirkan degradasi kultural dalam kehidupan remaja.Kata kunci: Degradasi kultural, remaja.
TEKNOLOGI FOTOGRAFI : DIALEKTIS ANTARA SUBYEK DAN OBYEK Hendra, Hendra
Academica Vol 2, No 1 (2010)
Publisher : Academica

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (75.06 KB)

Abstract

Perkembangan kelimuwan modern dengan prinsip bahwa buktitentang adanya diri kita tidaklah bisa disangkal lagi, tidak tergoyahkan.Kita bisa saja mengkritik atau menyangsikan pendirian yang semata-mataintrospektif, tetapi kita tidak perlu membungkamnya ataumencampakannya. Tanpa introspeksi, tanpa penyadaran-langsung atasperasaan, keharuan-keharuan, persepsi-persepsi, pikiran-pikiran, kitamalah tidak dapat menentukan lapangan psikologi. Intropeksi takkan penahmampu menyoroti seluruh sektor fenomena manusiawi. Bahkan andaikatakita berhasil mengumpulkan dan menyatukan seluruh data, kita barulahmemiliki gambaran fragmentaristis dan amat tidak lengkap-torso belakadarikodrat manusia. Aristoteles, seorang tokoh Filsafat mengungkapkanbahwa Semua orang secara kodrati ingin tahu. Petunjuknya adalahkegembiraan yang kita alami dalam penginderaan-penginderaan kitakarena terlepas dari kegunaannya, penginderaan-penginderaan itu kitasenangi demi dirinya sendiri, terlebih-lebih penglihatan. Tidak hanyamelihat-lihat sebelum berbuat sesuatu, bahkan bila kita hendak melakukanapa-apa pun kita senang melihat-lihat saja. Alasannya adalah bahwapenginderaan-penginderaan pada umumnya membuat kita tahu berbagaiperbedaan di antara benda-benda. (Cassirer, 1987 : 4)Kata Kunci : Teknologi Fotografi, Dialektis Subyek dan Obyek

Page 3 of 3 | Total Record : 22