cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota bogor,
Jawa barat
INDONESIA
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol 2, No 3 (2005): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN" : 6 Documents clear
Pengaruh Tinggi Pangkasan lnduk Terhadap Kemampuan Bertunas Tanaman Sukun Pada Kebun Pangkas Dedi Setiadi; Hamdan A. Adinugraha
Jurnal Penelitian Hutan Tanaman Vol 2, No 3 (2005): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (870.823 KB) | DOI: 10.20886/jpht.2005.2.3.109-116

Abstract

Tanaman sukun merupakan tanaman yang bersifat partenocarphy sehingga tidak dapat menghasilkan biji, maka pembiakan tanaman sukun dilakukan secara vegetatif. Penelitian pengaruh tinggi pangkasan terhadap  produktivitas  stek pucuk  sukun pada kebun pangkas  dilakukan  dengan menggunakan rancangan acak lengkap (CRD) dengan 4 perlakuan dan 3 ulangan di mana masing-masing perlakuan 5 bibit sehinggajumlah bibit seluruhnya 60 bibit. Perlakuan yang digunakan dengan tinggi pangkasan masing-masing, yaitu Tl=   50 cm, T2 = 40 cm, T3 = 30 cm dan T4 = 20 cm. Parameter yang diukur adalah tinggi tunas,  diameter tunas, jumlah tunas, jumlah tunas siap stek dan persen hidup 1   bulan. Perlakuan tinggi menyebabkan respon pertumbuhan panjang dan diameter tunas yang berbeda nyata. Pada respon pertumbuhan jumlah tunas, jumlah tunas siap stek dan persentase hidup tidak menunjukkan perbedaan yang nyata. Tinggi pangkasan 50 cm merupakan perlakuan tinggi pangkasan terbaik terhadap pertumbuhan jumlah tunas dengan menghasilkan tunas sebanyak 29,4  tunas dan jumlah tunas siap stek dengan menghasilkan tunas siap stek sebanyak 22,73 stek.
POTENSI TANAMAN REVEGETASI LAHAN REKLAMASI BEKAS TAMBANG BATUBARA DALAM MENDUKUNG SUKSESI ALAM Acep Akbar; Eko Priyanto; Hendra Ambo Basiang Basiang
Jurnal Penelitian Hutan Tanaman Vol 2, No 3 (2005): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1067.906 KB) | DOI: 10.20886/jpht.2005.2.3.131-140

Abstract

Indikatorutamadalamlingkungansetiappembangunantanamanreklamasibekastambangbatubaraadalah adanyainvasitumbuhan  alamidibawahtegakkantanaman  secarasuksesi.  Keberadaan  tumbuhan  bawah dapatmeningkatkan kestabilantanah,kesuburantanahdanproduktivitas  lahankritis menujuhutanaslinya, sertajenisyangtelahditanammemperlihatkankeragamanmorfologiantaralainjenistajukdanfungsiakar. Bentuk  dantebal  tajukmenentukan  besamya  penetrasi cahaya  yangberpengaruh  terhadap  fotosintesis tumbuhanbawahhutantanaman.Regenerasitumbuhanbawah,tegakanA.  mangium,  A.auriculiformis,  P falcataria   diParingin  danPf'alcatariadiBinuang  telahditeliti.Hasilmenunjukkan  bahwa tegakanA. auriculiformis,A.mangium,  P falcataria  diParingindanP falcataria  diBinuangtelahdiinvasimasing• masing14,12,12dan11jenispohontingkatsemaidansemak.JenissemaK didominasi  C.odorata,Melastoma spdan  Glibadium  spsedangkan  jenis  pohondidominasi  Neonauclea  sp,   V.  cofassus,Auuriculiformis, Combretocarpus  sp,Rubiaceae  danLohidion  sp.Indeks  kesamaan  komunitas  daritertinggiketerendah adalahA.   auriculifonnis   dengan  Pfalcataria   (37,0),A.   auriculiformis denganA.mangium  (28,6),  A. auriculiformis  denganPfalcataria Paringin  (28,6),  Pfalcataria  Binuang  denganPfalcataria  Paringin 26,1danA.  mangium  denganPfalcataria   (25,1).
PERBANYAKAN STEK PADA TEKNIK PENYIAPAN BAHAN KLONAL GMELINA Jayusman Jayusman
Jurnal Penelitian Hutan Tanaman Vol 2, No 3 (2005): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1425.071 KB) | DOI: 10.20886/jpht.2005.2.3.103-108

Abstract

Percobaan  penyiapan  bahan  klonal  Gtnelina arborea dilakukan dengan  menggunakan  coppice (trubusan) dari pohon terseleksi. Teknik pengakaran material stek dilakukan dengan cara penambahan hormon Natrium Acetid Acid (NAA) dengan konsentrasi (0 ppm/kontrol; 400 ppm; 1200 ppm; 2400 ppm dan 4000 ppm) pada media perbanyakan modifikasi sistem NMS - Non Mist System (Longman, 1993) yang merupakan teknologi sederhana tanpa berkabut. Tujuan penelitian adalah untuk menentukan perlakuan terbaik dalam kegiatan produksi masal bahan klonal Gmelina. Hasil percobaan menunjukkan bahwa produksi trubusan sangat baik untuk semua pohon yang diuji (7 - 15 tunas per pohon induk). Persentase tumbuh dan berakar stek (54,3 % - 92,3%),jumlah  tunas (2 - 2,67 tunas),jumlah daun stek (15,3 -  19,67), jumlah akar primer (4,3 - 9), panjang akar primer (8, 13 mm - 53, 13 mm) dan nisbah tunas dan akar ( 1,62- 3 ,06). Hasii analisis keragaman menunjukkanbahwa aplikasi NAA menghasilkan pengaruh yang sangat nyata (P = 0,001), dengan nilai terbesar dihasilkan oleh konsentrasi 2400 ppm. Namun secara statistik aplikasi NAA kurang memberikan respon nyata terhadap parameter jumlah tunas, jumlah daun, jumlah akar primer, panjang akar primer dan nisbah pucuk dan akar.
PERBANYAKAN GAHARU MELALUI STEK Jayusman Jayusman
Jurnal Penelitian Hutan Tanaman Vol 2, No 3 (2005): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1147.982 KB) | DOI: 10.20886/jpht.2005.2.3.117-124

Abstract

Perbanyakan stek gaharu telah dilakukan untuk mengidentifikasi bentuk stek dan konsentrasi hormon Rootone-F yang sesuai. Penelitian menguji stek pucuk dan stek batang pada konsentrasi hormon pertumbuhan Rootone yaitu 0 g (kontrol), 0,5 gr/40 ml, 1   gr/40 ml,  1,5   gr/40 ml,  2 gr/40 ml dan bentuk tepung. Hasil pengujian menunjukkan bahwa stek pucuk memberikan nilai terbesar pada persen jadi stek, jumlah daun dan kekokohan semai gaharu masing- masing 56,7% - 76,8%,   12,6  - 2,9 dan 0,012  - 0,042, dibandingkan stek batang dengan nilai 23,4% -  36,7%, 1,53 -  3  dan 0,017 - 0,024. Rootone-F  pada konsentrasi  1,5 gr/40 ml cukup sesuai untuk perbanyakan  stek gaharu  karena menghasilkan nilai terbesar untuk semua parameter yang diuji pada penelitian ini.  Kesimpulan yang dapat dikemukakan bahwa teknik yang digunakan pada penelitian ini dapat dimanfaatkan untuk produksi bibit gaharu secara masal.
PERENDAMAN AIR DINGIN SEBAGAI PERLAKUAN PERKECAMBAHAN BENIH JENIS ARAUKARIA Dedi Setiadi; Susanto Susanto; Alin Maryati
Jurnal Penelitian Hutan Tanaman Vol 2, No 3 (2005): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (515.449 KB) | DOI: 10.20886/jpht.2005.2.3.125-129

Abstract

Araucaria cunninghamii merupakan  salah satu jenis konifer yang tumbuh pada hutan tropis dan sangat potensial sebagai  kayu perdagangan. Penelitian penanganan benih serta pengaruhnya  terhadap  mutu bibitAraukaria dengan menggunakan rancangan acak lengkap  kelompok (CRD) dengan  5 perlakuan dan 3 ulangan,  dengan  masing-masing   perlakuan 15 butir benih sehingga benih  seluruhnya  225 butir benih.  Perlakuan yang digunakan yaitu  Tl  =  Perendaman   dengan  air dingin  selama  24 jam,  T2 = Perendaman   dengan  air dingin selama  18 jam, T3 = Perendaman dengan  air dingin  selama  12 jam, T4 = Perendaman dengan  air  dingin  selama  6 jam dan TO  = Tanpa  perendaman   (kontrol),  kemudian masing-masing   perlakuan  diperam  pada kantong  plastik  hitam selama 48 jam.  Parameter  yang diukur adalah daya kecambah  dan kecepatan berkecambah.  Hasil penelitian  menunjukkan  bahwa perendaman air dingin selama  18 jam merupakan perlakuan  terbaik untuk  meningkatan  daya  kecambah  sebesar 55% dan rata-rata  kecepatan berkecambah selama  16 hari.
TINGKAT INKOMPATIBILITAS BERSILANG SENDIRI PADA TANAMAN KAYU PUTIH Noor Khomsah Kartikawati
Jurnal Penelitian Hutan Tanaman Vol 2, No 3 (2005): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (725.378 KB) | DOI: 10.20886/jpht.2005.2.3.141-147

Abstract

Penelitian  ini bertujuan  untuk  mengetahui  tingkat inkompatibilitas  pada tanaman  kayu putih. Penyerbukan terkendali dilakukan pada kebun benih uji keturunan kayu putih di Paliyan, Gunungkidul, Yogyakarta. Sembilan pohon plus dipilih sebagai pohon induk berdasarkan potensi pembungaannya. Pohon induk disilangkan secara resiprokal dengan menggunakan desain full diallel. Penyerbukan sendirijuga dilakukan untuk mengetahui tingkat inkompatibilitas bersilang sendiri pada tanaman ini. Hampir semua buah basil penyerbukan sendiri gugur sedangkan hasil penyerbukan silang berhasil. Hasil penelitian menunjukkan tingkat inkompatibitasbersilang sendiri pada tanaman kayu putih sangat rendah, yaitu 0.05 sehingga termasuk tanaman yang tidak kompatibel bersilang sendiri. Ini menggambarkan  usaha peningkatan produksi benih hasil penyerbukan  terbuka sudah  aman dari kemungkinan selfing sehingga tidak ada penurunan kualitas akibat kawin kerabat.

Page 1 of 1 | Total Record : 6


Filter by Year

2005 2005


Filter By Issues
All Issue Vol 20, No 1 (2023): Jurnal Penelitian Hutan Tanaman Vol 19, No 2 (2022): Jurnal Penelitian Hutan Tanaman Vol 19, No 1 (2022): Jurnal Penelitian Hutan Tanaman Vol 18, No 2 (2021): Jurnal Penelitian Hutan Tanaman Vol 18, No 1 (2021): Jurnal Penelitian Hutan Tanaman Vol 17, No 2 (2020): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 17, No 1 (2020): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 16, No 2 (2019): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 16, No 1 (2019): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 15, No 2 (2018): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 15, No 1 (2018): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 14, No 2 (2017): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 14, No 1 (2017): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 13, No 2 (2016): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 13, No 1 (2016): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 12, No 3 (2015): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 12, No 3 (2015): Jurnal Penelitian Hutan Tanaman Vol 12, No 2 (2015): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 12, No 2 (2015): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 12, No 1 (2015): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 12, No 1 (2015): Jurnal Penelitian Hutan Tanaman Vol 11, No 3 (2014): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 11, No 3 (2014): Jurnal Penelitian Hutan Tanaman Vol 11, No 2 (2014): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 11, No 1 (2014): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 1, No 1 (2014): JPHT Vol 10, No 4 (2013): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 10, No 4 (2013): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 10, No 3 (2013): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 10, No 2 (2013): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 10, No 2 (2013): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 10, No 1 (2013): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 10, No 1 (2013): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 9, No 4 (2012): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 9, No 4 (2012): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 9, No 3 (2012): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 9, No 3 (2012): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 9, No 2 (2012): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 9, No 2 (2012): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 9, No 1 (2012): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 9, No 1 (2012): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 8, No 5 (2011): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 8, No 5 (2011): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 8, No 4 (2011): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 8, No 4 (2011): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 8, No 3 (2011): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 8, No 3 (2011): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 8, No 2 (2011): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 8, No 2 (2011): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 8, No 1 (2011): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 8, No 1 (2011): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 7, No 5 (2010): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 7, No 4 (2010): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 7, No 3 (2010): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 7, No 2 (2010): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 7, No 1 (2010): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 6, No 5 (2009): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 6, No 4 (2009): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 6, No 3 (2009): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 6, No 2 (2009): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 6, No 1 (2009): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 5, No 3 (2008): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 5, No 2 (2008): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 5, No 1 (2008): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 4, No 2 (2007): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 4, No 1 (2007): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 3, No 3 (2006): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 3, No 2 (2006): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 3, No 1 (2006): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 2, No 3 (2005): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 2, No 2 (2005): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 2, No 1 (2005): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 1, No 1 (2004): JPHT More Issue