cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. sleman,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Jurnal Studi Komunikasi dan Media
ISSN : 19785003     EISSN : 24076015     DOI : -
Core Subject : Education,
Arjuna Subject : -
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol 16, No 1 (2012): Jurnal Studi Komunikasi dan Media" : 6 Documents clear
Literasi Internet dan Partisipasi Politik Masyarakat Pemilih dalam Aktifitas Pemanfaatan Media Baru Bambang Mudjiyanto
Jurnal Studi Komunikasi dan Media Vol 16, No 1 (2012): Jurnal Studi Komunikasi dan Media
Publisher : BPSDMP Kominfo Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (159.903 KB) | DOI: 10.31445/jskm.2012.160101

Abstract

Masalah pokok penelitian ini yaitu menyangkut pemanfaatan media baru untuk kepentingan melakukan partisipasi politik oleh masyarakat pemilih dan menyangkut keterkaitan partisipasi politik dengan faktor literasi internet masyarakat pemilih. Melalui survey pada 100 responden yang diambil dengan menggunakan tehnik sampling acak sederhana dari populasi pemilih yang terdaftar di KPUD Bengkulu berdasarkan Dapil (sub Dapil) yang terambil secara multi stage simple random sampling, hasil penelitian menunjukkan bahwa menyangkut tipologi partisipasi politik, secara over all responden umumnya merupakan para pengguna internet yang masih apatis. Cukup banyak juga di antaranya yang partisipasi politiknya itu sudah bertipologi spektator. Sementara partisipasi politik bertipologi Gladiator hampir tidak ada dan bahkan tidak satupun yang sudah bertipologi politik pengkritik. Berkaitan dengan variable literasi internet, temuan menunjukkan secara over all, sebagian besar responden masih memiliki literasi internet rendah. Sementara mereka yang sudah memiliki literasi internet sedang, jumlahnya sudah cukup banyak juga. Namun, mereka yang sudah memiliki literasi internet tinggi, jumlahnya hampir tidak ada. Kemudian, berhubungan dengan keterkaitan partisipasi politik dengan faktor literasi internet, berdasarkan hasil pengujian hipotesis menunjukkan di antara kedua variabel memiliki hubungan signifikan pada df 4 α  0,05. Akan tetapi pada ukuran keeratan melalui rumus kontingensi Pearson, hubungan tersebut sifatnya sangat lemah
RISET DESAIN DALAM METODOLOGI PENELITIAN Mohammad Mulyadi
Jurnal Studi Komunikasi dan Media Vol 16, No 1 (2012): Jurnal Studi Komunikasi dan Media
Publisher : BPSDMP Kominfo Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (99.299 KB) | DOI: 10.31445/jskm.2012.160106

Abstract

Research design is one of the stages that must be passed or made in order that research achieved its objectives.  Research  design  is  a  work  plan  to  make  a  construction  that  every  question  can  be answered.  In  conducting  the  study,  a  researcher  must  have  a  research  paradigm  that  explains researcher’s view in understanding a problem, and the testing criteria as the basis for answering the research  problem.  In  general,  the  research  paradigm is  classified  into  two  groups:  quantitative research (positivist) and qualitative research (phenomenology / postpositivist).  Quantitative approach based on the positivist paradigm, namely how to getto the truth of empirical science by using human senses and keeping track of the outside perspective. Meanwhile, a qualitative approach is based on theparadigm of phenomenology, which states that the essence of meaning or truth can be gained through human interaction; and hence it is not value free. Some designs are typically used in social research is explanatory,  that  examine  the  relationship  or  influence  between  the  hypothesized  variables: descriptive,  which  is  the  research  that  gives  a  clearer  picture  about  social  situations,  and experimental,  the  trials  or  experiments  to  test  the hypothesis  in  conditions  where  one  or  several variables can be controlled. Riset desain merupakan salah satu tahapan yang harus dilalui atau dibuat oleh seorang peneliti agar penelitan yang akan dilakukan dapat terlaksana sesuai dengan tujuan yang akan dicapai. Riset desain adalah  sebuah  rencana  kerja  dengan  membuat  sebuah  konstruksi  agar  setiap  pertanyaan  dapat ditemukan  jawabannya.  Dalam  melakukan  penelitian,  seorang  peneliti  tentu  memiliki  paradigma penelitian yang menjelaskan bagaimana cara pandang peneliti memahami suatu masalah, serta kriteria pengujian sebagai landasan untuk menjawab masalah penelitian. Secara umum, paradigma penelitian diklasifikasikan  dalam  dua  kelompok  yaitu  penelitian  kuantitatif  (positivis)  dan  penelitian  kualitatif (fenomenologi/postpositivis).  Pendekatan  kuantitatif  didasari  oleh  paradigma  positivis,  yaitu bagaimana  cara  mendapatkan  kebenaran  dalam  ilmu  pengetahuan  secara  empiris  dengan menggunakan  indera  manusia  dan  melacak  dari  sudut  pandang  luar.  Sementara  itu  pendekatan kualitatif  didasari  oleh  paradigma  fenomenologi,  yang  menyatakan  bahwa  esensi  makna  atau kebenaran  dapat  diperoleh  melalui  interaksi  manusia;  oleh  karena  itu  tidak  bebas  nilai.  Beberapa desain  yang  biasanya  digunakan  dalam  penelitian sosial  adalah  eksplanasi,  yaitu  menguji  hubungan atau  pengaruh  antar-variabel  yang  dihipotesiskan;  deskriptif,  yaitu  merupakan  penelitian  yang memberi gambaran yang lebih jelas tentang situasi-situasi sosial; dan eksperimental, yaitu percobaan atau eksperimen untuk melakukan tes hipotesis dalamkondisi di mana satu atau beberapa variabelnya dapat dikontrol.
Media dan Konstruksi Realitas Karman Karman
Jurnal Studi Komunikasi dan Media Vol 16, No 1 (2012): Jurnal Studi Komunikasi dan Media
Publisher : BPSDMP Kominfo Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (186.067 KB) | DOI: 10.31445/jskm.2012.160102

Abstract

Ledakan bom terjadi 15 April 2011 di masjid Al Dzikro Polres Cirebon. Ini menarik perhatian media massa termasuk Koran Tempo. Realitas yang disajikan Tempo bukanlah relitas sebenarnya, tetapi realitas yang mengalami proses seleksi, konstruksi dan rekonstruksi. Masalah penelitian yang dikaji adalah bagaimana Tempo mengonstruksi realitas ledakan bom bunuh diri di Cirebon itu serta frame- frame yang muncul dalam pemberitaannya. Mengetahui konstruksi T empo penting karena ia merupakan salah satu media powerfull yang memiliki otonomi redaksi. Penelitian menggunakan metode kualitatif deskriptif melalui analisis framing model Pan and Kosicky. Hasilnya menunjukkan Koran Tempo melihat pelaku ledakan ini sebagai bagian dari aksi bunuh diri, pelakunya bagian dari kelompok jaringan khusunya Aceh. Struktur pemberitaan yang dikaji adalah elemen framing: skematik, skrips, tematik dan retorik. Skematis: Koran Tempo menghubungkan pelaku bom memiliki kaitan dengan aksi teror di tanah air. Sumber utama beritanya adalah kepolisian. Latar informasi yang dimunculkan, aksi teror yang terjadi di tanah air. Skrip: Tempo memosisikan keterangan yang dikutip saling melengkapi serta secara lengkap disampaikan. Tematik: Tempo meyakini bahwa pelaku bom berkaitan dengan jaringan lokal, Aceh pada mana Abu Bakar diduga terlibat. Secara Retoris: Koran Tempo melakukan pemberian aposisi, dan penekanan teks dengan elemen grafis. 
Media Massa, Khalayak Media, The Audience Theory, Efek Isi Media dan Fenomena Diskursif Hasyim Ali Imran
Jurnal Studi Komunikasi dan Media Vol 16, No 1 (2012): Jurnal Studi Komunikasi dan Media
Publisher : BPSDMP Kominfo Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (126.24 KB) | DOI: 10.31445/jskm.2012.160103

Abstract

Berkaitan dengan polarisasi fenomena hubungan media massa dengan khalayak, paper ini memfokuskan telaahnya pada: 1) Keterkaitan Media dan Khalayak dengan The Audience Theory; 2) Komponen Audience dan Efek yang Ditimbulkan Isi Media; 3) Fenomena Diskursif dalam Suratkabar dengan kasus pada Harian Rakyat Merdeka. Telaahnya dilakukan dengan mengacu pada teori-teori yang relevan dengan masalah hubungan media massa dengan khalayak serta menggunakan data riset menyangkut praktik diskursif pada rubrik DPRM Harian Rakyat Merdeka. Hasilnya menunjukkan, menyangkut persoalan pertama, dalam perspektif teoritisi ternyata telah memperlihatkan perkembangan. Telaah teoritik bermula diwujudkan dalam bentuk The Hypodermic Needle Model, kemudian disusul model Two-Step Flow,Uses & Gratifications dan terakhir dalam format Reception Theory. Persoalan kedua, hasil pembahasan memperlihatkan ada tiga format: menurut perspektif pengamat; menurut teoritisi berparadigma positivistik, dan menurut teoritisi berparadigma kritikal. Persoalan ketiga, hasil pembahasan mengindikasikan bahwa Harian Rakyat Merdeka yang cenderung mengalami kemajuan pesat secara ekonomi itu justru semakin memfasilitasi individu warga untuk berpartisipasi aktif dalam diskusif melalui rubrik DPRM. Fenomena ini karenanya menjadi tidak relevan dengan kekhawatiran akan munculnya disfungsionalisasi suratkabar sebagai public space yang memfasilitasi terwujudnya public discourse ketika tumbuh menjadi komersil, sebagaimana tercetus dalam perspektif Ekonomi Politik Kritis. 
Praktik Government Public Relations Paska Otonomi Daerah, Sebuah Tinjauan dengan Kasus Penyuluh KB Sebagai Government Public Relations Bidang KB Aizirman Djusan
Jurnal Studi Komunikasi dan Media Vol 16, No 1 (2012): Jurnal Studi Komunikasi dan Media
Publisher : BPSDMP Kominfo Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (90.967 KB) | DOI: 10.31445/jskm.2012.160104

Abstract

Multidimentional crisis that occurred in the late 1990s in Indonesia, has influenced the government management.  In  the  national  level,  it  appeared  a  legal  freedom  of  the  press,  and  changes  on government  Public  Relations  institution.  While  in  the  level  of  local  government,  it  was  applied  a regional  autonomy  through  the  Law  No.22/1999.  These changes  also  affected  other  sectors  of management, including Public Relations, which in government practice is called Government Public Relations.  It  beared  paradigm  shifting  in  the  field of  Public  Relations  after  1999,  as  well  as  the challenges on Government Public Relations practice due to the implementation of decentralization. Krisis  multidimensional  yang  terjadi  akhir  tahun  1990-an  di  Indonesia,  telah   mempengaruhi manajemen  pemerintahan  Indonesia.  Pada  skala  nasional,  terjadi  legalitas  kebebasan  pers  dan berpendapat,  serta  perubahan  institusi  Public  Relations pemerintahan.  Sementara  pada  level pemerintahan  daerah,  diberlakukan  penyelenggaraan  otonomi  daerah  melalui  Undang-Undang No.22/1999.  Perubahan-perubahan  tersebut  ikut  mempengaruhi  sektor  penyelenggaraan  lainnya, termasuk  bidang  Public  Relations,  yang  dalam  pemerintahan  disebut  Government  Public  Relations(Humas Pemerintah). Terjadi pergeseran paradigma bidang Public Relations setelah tahun 1999, serta tantangan praktik Government Public Relationsakibat implementasi desentralisasi.
TALK SHOWISU PUBLIK DI TELEVISI DAN DINAMIKA DEMOKRASI Udi Rusadi
Jurnal Studi Komunikasi dan Media Vol 16, No 1 (2012): Jurnal Studi Komunikasi dan Media
Publisher : BPSDMP Kominfo Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (94.119 KB) | DOI: 10.31445/jskm.2012.160105

Abstract

This article describes the audience responses to the role of television talk show participants and their implications for the dynamics of democracy. The article is written based on a audience survey to the talk  show  Apa  khabar  Indonesia Malam in  TVone.  Survey  is  conducted in the city  of  Banjarmasin, South Kalimantan. The research findings show, guestoften emphaisizing self-interest and group and often  to  give  emotional  statement.  Host  has  demonstrated  its  role  as  a  moderator  as  well  as provocateur, trying to dig up and dvelop the conflict as a commodity of media content. Under these conditions confirmed the view that the public sphere as a pillar of democratic played hard by mass media.  Artikel  ini  menggambarkan  tanggapan  khalayak  terhadap   peran  partisipan  talk  show  televisi  dan implikasinya terhadap dinamika demokrasi. Tulisan didasarkan pada hasil survey tanggapan penonton terhadap  talk  show Apa  khabar  Indonesia  Malam  di  TVone.  Lokasi  survey di  wilayah  kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Temuan penelitian  menunjukkan, nara sumber  talk showdirespon penonton  sering  menonjolkan  kepentingan  diri  dan  kelompoknya  serta  pernyataannya  sering emosional.  Host telah  menunjukkan  peranannya  sebagai  moderator  sekaligus  provokator,  berusaha menggali  konflik  sebagai  komoditas  isi  media.  Kondisi  tersebut  mengukuhkan  pandangan  bahwa public spheresebagai pilar demokrasi sulit diperankan media massa.

Page 1 of 1 | Total Record : 6


Filter by Year

2012 2012


Filter By Issues
All Issue Vol 28 No No. 2 (2024): JURNAL STUDI KOMUNIKASI DAN MEDIA (JSKM) Vol 28 No No 1 (2024): JURNAL STUDI KOMUNIKASI DAN MEDIA (JSKM) Vol 27 No 2 (2023): JURNAL STUDI KOMUNIKASI DAN MEDIA (JSKM) Vol 27 No 1 (2023): JURNAL STUDI KOMUNIKASI DAN MEDIA Vol 26 No 2 (2022): JURNAL STUDI KOMUNIKASI DAN MEDIA Vol 26 No 1 (2022): JURNAL STUDI KOMUNIKASI DAN MEDIA Vol 25, No 2 (2021): Jurnal Studi Komunikasi dan Media Vol 25, No 1 (2021): Jurnal Studi Komunikasi dan Media Vol 24, No 2 (2020): Jurnal Studi Komunikasi dan Media Vol 24, No 1 (2020): Jurnal Studi Komunikasi dan Media Vol 23, No 2 (2019): Jurnal Studi Komunikasi dan Media Vol 23, No 1 (2019): Jurnal Studi Komunikasi dan Media Vol 22, No 2 (2018): Jurnal Studi Komunikasi dan Media Vol 22, No 2 (2018): Jurnal Studi Komunikasi dan Media Vol 22, No 1 (2018): Jurnal Studi Komunikasi dan Media Vol 22, No 1 (2018): Jurnal Studi Komunikasi dan Media Vol 21, No 2 (2017): Jurnal Studi Komunikasi dan Media Vol 21, No 2 (2017): Jurnal Studi Komunikasi dan Media Vol 21, No 1 (2017): Jurnal Studi Komunikasi dan Media Vol 21, No 1 (2017): Jurnal Studi Komunikasi dan Media Vol 20, No 2 (2016): Jurnal Studi Komunikasi dan Media Vol 20, No 1 (2016): JURNAL STUDI KOMUNIKASI DAN MEDIA Vol 19, No 2 (2015): Jurnal Studi Komunikasi dan Media Vol 19, No 1 (2015): Jurnal Studi Komunikasi dan Media Vol 18, No 2 (2014): Jurnal Studi Komunikasi dan Media Vol 18, No 1 (2014): Jurnal Studi Komunikasi dan Media Vol 17, No 2 (2013): Jurnal Studi Komunikasi dan Media Vol 17, No 1 (2013): Jurnal Studi Komunikasi dan Media Vol 16, No 2 (2012): Jurnal Studi Komunikasi dan Media Vol 16, No 1 (2012): Jurnal Studi Komunikasi dan Media Vol 15, No 2 (2011): Jurnal Studi Komunikasi dan Media Vol 15, No 1 (2011): Jurnal Studi Komunikasi dan media More Issue