cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Pengajaran Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Education,
Arjuna Subject : -
Articles 16 Documents
Search results for , issue " Vol 20, No 2 (2015): Jurnal Pengajaran MIPA - Oktober 2015" : 16 Documents clear
PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN MODIFIED STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (MSTAD) DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN STRUKTUR ALJABAR Sari, Kartika; Suciptawati, Ni Luh Putu
Jurnal Pengajaran Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Vol 20, No 2 (2015): Jurnal Pengajaran MIPA - Oktober 2015
Publisher : Faculty of Mathematics and Science Education, Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18269/jpmipa.v20i2.573

Abstract

The application of Students Team Achievement Division (STAD) model in learning algebra structure indicated that the model is slow on detecting an error in understanding the material and it also need more time to completely delivered all of the course’s material. Therefore, in this study STAD was modified into Modified Students Teams Achievement Division (MSTAD). MSTAD development was carried out through three stages: developing new ideas based on previous research, developing results, and conducting trials. Trials  were performed  on  students taking  Algebra Structure 1  course in  2013/2014  and  2014/2015 academic year in one of the universities in Bali. Results showed that error in understanding the material was detected early, and every material was delivered on time. Statistical analysis also showed that class where MSTAD was applied achieve significantly better learning outcomes compared to STAD class and conventional class for 2013/2014 academic year (t= -9,339 < t0,05(41) = -2,702) as well as 2014/2015 academic year (Z0,5(1-0,01)=0,4950 = 2,57). ABSTRAKPenerapan   model   Student Team Achievement Division (STAD) dalam pembelajaran Struktur Aljabar menunjukkan bahwa kesalahan dalam memahami materi lambat terdeteksi dan perlu tambahan waktu untuk menyelesaikan semua materi. Oleh karena itu, dalam penelitian ini dikembangkan modifikasi model STAD yaitu model pembelajaran Modified Student Teams Achievement Division (MSTAD).Pengembangan dilakukan melalui tiga tahap yaitu mengembangkan ide baru berdasarkan penelitian sebelumnya, mengem- bangkan hasil, dan melaksanakan uji coba. Uji coba dilakukan pada mahasiswa yang mengambil mata kuliah Struktur Aljabar 1 pada Tahun Ajaran 2013/2014 dan 2014/2015 di Jurusan Matematika salah satu Universitas di Bali. Hasil ujicoba menunjukkan bahwa kesalahan dalam memahami materi dapat terdeteksi lebih awal dan materi juga dapat diselesaikan tepat waktu. Hasil analisis statistik juga menunjukkan bahwa kelas yang pembelajarannya menerapkan model MSTAD memiliki nilai hasil belajar yang lebih baik dibandingkan  kelas yang pembelajarannya menerapkan model STAD maupun metode konvensional baik untuk Tahun Ajaran 2013/2014 (t= -9,339 < t0,05(41) = -2,702) maupun untuk Tahun Ajaran 204/2015 (Z0,5(1-0,01)=0,4950 = 2,57).Erata 
STUDENT’S PERCEPTION ABOUT ASSESSMENT RELATED WITH IMPLEMENTATION OF 2013 CURRICULUM Octavianda, Regina P.; Rustaman, Nuryani Y.; Sriyati, Siti
Jurnal Pengajaran Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Vol 20, No 2 (2015): Jurnal Pengajaran MIPA - Oktober 2015
Publisher : Faculty of Mathematics and Science Education, Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18269/jpmipa.v20i2.584

Abstract

The main focus of assessment is student, and how assessments are used will contribute to students’ perception. Students’ perception of assessment can be influenced by various types assessment, and Curriculum 2013 facilitate a variety of assessment for learning. Research about perception that involves 36 boys and 46 girls was conducted for identify students’ perception of assessment and the reconciliation with the demands of curriculum assessment in 2013. Data collected through the use of a questionnaire that was developed from perception indicators, i.e. reproducing knowledge, rehearsing, accountability, improving learning, problem solving, and  critical judgement. This study placed improving learning perception in the first position and the rehearsing perception at the sixth position.About 85% of students consider that assessment can develop their knowledge, but only 52% of students consider that the assessment made them practice before the exam. Even though 2013 curriculum demands assessment which strongly supports six perceptions of students, in this study only few assessments criteria have been addressed. Research finding shows that only a few demands of the assessment has been completed. Therefore, high level of improving learning perception in this study is closely related to the reconciliation with the demands of Curriculum assessment in 2013 that involved types of assessments during the learning. ABSTRAKPengguna utama asesmen adalah siswa, dan penggunaan asesmen secara tidak langsung akan membentuk suatu persepsi. Persepsi siswa terhadap asesmen didukung oleh berbagai variasi asesmen, dan Kurikulum 2013 memfasilitasi penggunaan beragam asesmen dalam pembelajaran. Penelitian tentang persepsi ini melibatkan 36 siswa dan 46 siswi bertujuan untuk mengidentifikasi persepsi siswa terhadap asesmen dan kaitannya dengan tuntutan penilaian pada Kurikulum 2013. Data dikumpulkan melalui kuesioner yang telah dikembangkan dari indikator persepsi siswa yaitu reproducing knowledge, rehearsing, accountability, improving learning, dan critical judgment. Penelitian ini menempatkan improving learning pada posisi pertama dan rehearsing pada posisi terakhir. Sebanyak 85% siswa menyatakan bahwa asesmen dapat mengembangkan pengetahuan mereka, namun hanya 52% siswa yang sepakat bahwa asesmen membuatnya menjadi rajin berlatih sebelum menghadapi ujian. Walaupun tuntutan penilaian  Kurikulum 2013 memfasilitasi keenam persepsi siswa terhadap asesmen, namun alam penelitian ini hanya beberapa jenis asesmen saja yang terlaksana. Hasil temuan membuktikan bahwa hanya beberapa tuntutan asesmen yang dilakukan. Oleh karena itu, tingginya persepsi improving learning dalam penelitian ini sangat dekat kaitannya dengan tuntutan penilaian pada Kurikulum 2013 yang digunakan selama pembelajaran.
DAMPAK PEMBELAJARAN INKUIRI BERJENJANG DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS ARGUMENTATIF CALON GURU Probosari, Riezky Maya; Ramli, Murni; Sajidan, Mr.
Jurnal Pengajaran Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Vol 20, No 2 (2015): Jurnal Pengajaran MIPA - Oktober 2015
Publisher : Faculty of Mathematics and Science Education, Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18269/jpmipa.v20i2.579

Abstract

The purpose of this study was to evaluate biology teacher candidates’s argumentative writing skill after they participated in hierarchy of inquiry learning.  The participants of this  action research are the 4th semester students of  Biology Teacher Education Program Faculty of Teacher Training and Education Sebelas Maret University  who took the course of Plant Embryology.  Data were analyzed descriptively through interviews with experts, classroom observations, and student portfolios. The argumentative writing was measured using Toulmin’s Argument Pattern (TAP) with four kinds of argument elements, which include data, warrants, backings, and claims. The results showed that the argumentative writing skill was increased, in every aspect and levels of inquiry.  Biology teacher candidates who had well-experienced in the hierarchy of inquiry outperformed argumentative writing skill, thus it can be concluded that   Hierarchy of Inquiry Learning is suitable in fostering teacher candidates to do some inquiry activities, and positively impacted  argumentative writing skill. ABSTRAKPenelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengevaluasi kemampuan menulis argumentatif calon guru biologi meningkat  setelah mereka mendapatkan pembelajaran inkuiri berjenjang.  Partisipan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah mahasiswa semester 4 di Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta yang menempuh mata kuliah Embriologi Tumbuhan.  Data dianalisis secara deskriptif melalui wawancara, pengamatan kelas dan portofolio.  Kemampuan menulis  diukur menggunakan Toulmin’s Argument Pattern (TAP) yang meliputi empat komponen, yaitu data, warrants, backings, dan claims.   Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada akhir siklus kedua terjadi peningkatan skor keterampilan berpikir argumentatif pada setiap aspeknya  di semua tingkatan jenjang inkuiri.  Calon guru biologi yang telah berpengalaman dalam inkuiri berjenjang menunjukkan kemampuan menulis argumentasi yang lebih baik sehingga disimpulkan bahwa  pembelajaran dengan inkuiri berjenjang sesuai diterapkan untuk mendukung berbagai aktivitas inkuiri  dan  meningkatkan kemampuan menulis argumentatif. Kata kunci: calon guru biologi, inkuiri berjenjang, tulisan argumentatif
PENGARUH ACCELERATED LEARNING CYCLE TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SMP Amelia, Sindi
Jurnal Pengajaran Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Vol 20, No 2 (2015): Jurnal Pengajaran MIPA - Oktober 2015
Publisher : Faculty of Mathematics and Science Education, Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18269/jpmipa.v20i2.574

Abstract

Mathematical problem solving ability is an ability that is included in Indonesia national education goals, but its achievement is still relatively low. This quasi-experimental research examines the ability of solving mathematical problems through the application of Accelerated Learning Cycle. The subjects were seventh grade students in Riau Province, which were divided into an experimental group and a control group. The research instrument used was mathematical problem solving ability test, and the data were analyzed using Mann-Whitney test and two ways ANOVA. The results of this study indicate that there was a significant effect of Accelerated Learning Cycle on the overall students’ mathematical problem-solving skills (p =0.000, p <0.05) and in all categories of KAM.ABSTRAKKemampuan pemecahan masalah matematis merupakan kemampuan yang termasuk kedalam tujuan pendidikan nasional, tetapi pencapaiannya masih tergolong rendah. Penelitian kuasi eksperimen ini mengkaji kemampuan pemecahan masalah matematis melalui penerapan Accelerated Learning Cycle. Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII salah satu SMP Negeri di Provinsi Riau, yang dibagi menjadi satu kelas eksperimen  dan  satu  kelas kontrol. Instrumen  penelitian  yang digunakan  adalah perangkat tes kemampuan pemecahan masalah matematis, dan data yang diperoleh kemudian dianalisis menggunakan uji Mann-Whitney  dan  ANOVA dua  jalur.  Hasil  penelitian  ini  menunjukkan  bahwa  terdapat  pengaruh Accelerated Learning Cycle terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis untuk keseluruhan siswa (p = 0,000, p < 0,05) dan semua kategori KAM.
PENGEMBANGAN PETUNJUK PRAKTIKUM IPA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMP Wahyuni, Sri
Jurnal Pengajaran Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Vol 20, No 2 (2015): Jurnal Pengajaran MIPA - Oktober 2015
Publisher : Faculty of Mathematics and Science Education, Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18269/jpmipa.v20i2.585

Abstract

This research aims to develop practical guideline of natural science that can improve critical thinking skills in junior high school students. Indicators of students critical thinking skills include interpretation, analysis, evaluation and inference. This study was a Research and Development with Analysis method, Design, Development, Implementation and Evaluation (ADDIE). Validation associated with test format, content/material, and language was done by experts, while the implementation was given to 35 students in one of Junior High Schools in Jember. The instruments used are documentation, validation sheets, observation sheets, pretest and posttest. Written and lab test results showed an increase in students critical thinking skills. Based on indicators of critical thinking skills Ngain value was 0.5, in which it was categorized as moderate. Practical guideline of natural science developed was considered as decent and quite effective in improving students critical thinking skills.ABSTRAKPenelitian ini bertujuan mengembangkan petunjuk praktikum IPA yang valid dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa SMP. Indikator kemampuan berpikir kritis siswa mencakup interprestasi, analisis, evaluasi dan inferensi. Penelitian ini merupakan penelitian Research and Development dengan metode Analysis, Design, Development, Implementation and Evaluation (ADDIE). Validasi ahli dilakukan dengan uji expert terkait dengan format, isi/materi, dan bahasa, sedangkan uji coba produk diberikan kepada 35 siswa di salah satu SMP di Jember. Instrumen yang digunakan adalah dokumentasi, lembar validasi, lembar observasi, pretest dan posttest. Hasil tes maupun praktikum menunjukkan adanya peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa. Berdasarkan indikator kemampuan berpikir kritis diperoleh nilai rata-rata Ngain 0,5 dengan interpretasi sedang. Pengembangan petunjuk praktikum IPA yang dikembangkan dalam kategori layak sehingga cukup efektif dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa.
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS METAKOGNITIF UNTUK MELATIHKAN KETERAMPILAN BERPIKIR REFLEKTIF SISWA SMA Yasir, Mochammad; Ibrahim, Muslimin; Widodo, Wahono
Jurnal Pengajaran Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Vol 20, No 2 (2015): Jurnal Pengajaran MIPA - Oktober 2015
Publisher : Faculty of Mathematics and Science Education, Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18269/jpmipa.v20i2.580

Abstract

The aim of this research was to develop and implement biology learning materials based on metacognitive strategy. The learning material was developed by using 4-D model, including the Definition, Design, Develop phase, whereas the Disseminate phase was not conducted because this research is classified as the development research. This research was conducted in one of the senior high schools in East Java. Validating, observing, and giving questionnaire were implemented to collect various information during implementation of the learning materials. The findings from this research showed that the learning materials are valid, practical, and effective in empowering students both in terms of attention and learning outcomes. There were several obstacles occurred during the implementation of the learning materials, i.e. students were confused of new task and learning strategy and were not accostumed in correcting and acknowledged their own mistakes. Alternative solutions were given by providing guidance and information to students about learning using metacognitive strategy, so that students were expected to follow the learning with ease, as well as to train their reflective thinking skill and using an analogy which easier to understand.ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk menghasilkan dan mengimplementasikan perangkat pembelajaran Biologi berbasis metakognitif. Pengembangan perangkat pembelajaran menggunakan model 4-D, meliputi tahap pendefinisian (Definition), perancangan (Design), dan pengembangan (Develop), sedangkan tahap penyebaran (Disseminate) tidak dilakukan karena penelitian ini tergolong penelitian pengembangan. Penelitian dilakukan di salah satu Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri di Jawa Timur. Observasi, angket, dan tes digunakan untuk mengumpulkan variasi informasi selama implementasi perangkat pembelajaran. Hasil penelitian menunjukkan perangkat pembelajaran ini valid, praktis, dan efektif untuk melatihkan keterampilan berpikir reflektif. Terdapat hambatan yang ditemui selama implementasi perangkat pembelajaran. Beberapa siswa bingung akan tugas dan strategi belajar baru, dan belum terbiasa mengoreksi dan mengakui kesalahan diri sendiri. Alternatif solusi yang diberikan dengan memberikan pengarahan dan informasi kepada siswa tentang pembelajaran menggunakan strategi metakognitif dengan harapan siswa lebih mudah dalam mengikuti pembelajaran, memberikan bimbingan untuk melatih keterampilan berpikir reflektif, dan membuat analogi yang mudah dipahami siswa.
TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) DAN TIPE THINK-PAIR-SHARE (TPS) PADA SISWA SMP Suripah, Mrs.
Jurnal Pengajaran Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Vol 20, No 2 (2015): Jurnal Pengajaran MIPA - Oktober 2015
Publisher : Faculty of Mathematics and Science Education, Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18269/jpmipa.v20i2.575

Abstract

This study aimed to get empirical evidence about the effectiveness of STAD and TPS cooperative learning on junior high school students’ achievement and interest in mathematics. This study was a quasi- experimental research design with completely randomized factorial design. Sample were seventh grade students from two schools in Kebumen. The research instruments consisted of tests and interest questionnaire which contains questions and statement to determine the effectiveness of the learning model on students’ achievement and interest. The results showed that there was significant difference in achievement for STADA class (p = 0.046), STADB (p = 0.000), TPSA (p = 0.000), and TPSA (p = 0.042). In terms of interest, STAD and TPS significantly differed (p = 0.001, p <0.005). Multivariate analysis results show that there was interaction between learning model with the type of school (p = 0.001, p <0.005). It can be concluded that STAD and  TPS cooperative learning  were effective from the aspect of students achievement and interest in mathematics. ABSTRAKPenelitian  ini  bertujuan  untuk  memperoleh  bukti  empiris  tentang  keefektifan  model  pembelajaran kooperatif tipe STAD dan TPS ditinjau dari aspek prestasi dan minat siswa SMP terhadap matematika. Penelitian ini adalah penelitian kuasi eksperimen dengan desain completely randomized factorial design. Sampel penelitian adalah siswa kelas VII dari dua sekolah yang ada di Kabupaten Kebumen. Instrumen penelitian  terdiri  atas  tes dan  angket  minat  yang berisi  soal-soal  uraian  dan  item pernyataan  untuk mengetahui keefektifan model pembelajaran ditinjau dari aspek prestasi dan minat belajar siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan prestasi yang signifikan untuk kelas STADA (p= 0,046), STADB (p= 0,000), TPSA (p= 0,000), dan TPSA (p= 0,042). Pada aspek minat, kelas STAD dan TPS juga berbeda signifikan (p=0,001,). Hasil analisis Multivariat menunjukkan bahwa terdapat interaksi antara model pembelajaran dengan jenis sekolah  (p=0,001). Dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan tipe TPS efektif ditinjau dari aspek prestasi maupun minat siswa terhadap matematika.
PREFERENSI DAN PERSEPSI PERSONAL PESERTA TERHADAP KONTEN BIOLOGI YANG MENJADI FOKUS PENELITIAN SELAMA MENGIKUTI PENDIDIKAN PROFESI GURU Solihat, Rini; Rustaman, Nuryani Y.; Widodo, Ari; Saefudin, Mr.
Jurnal Pengajaran Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Vol 20, No 2 (2015): Jurnal Pengajaran MIPA - Oktober 2015
Publisher : Faculty of Mathematics and Science Education, Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18269/jpmipa.v20i2.586

Abstract

This paper presents results of study on the development of professional training program participants’ personal perceptions and preferences toward biology content which were used as their research subject along the program. This longitudinal study was carried out in one of universities which conducted professional training program. As many as 23 participants have an undergraduate degree in biology and did have not educational research experience. The main data source for this sequential exploratory research design was participants’ classroom action research document which was analyzed along the program. Questionnaire on biological content capabilities was used as an additional instrument to identify participant’s personal perception. Results showed that biology content themes used are always changing. Personal perception of participants according to biology content also varied. In addition, biology content chosen as research focus was not related with the level of complexity of the content and participants self-efficacy.ABSTRAKArtikel ini menyajikan hasil penelitian tentang perkembangan preferensi dan persepsi personal peserta program pendidikan profesi guru. Penelitian longitudinal ini dilakukan di salah satu universitas penyelenggara pendidikan profesi guru biologi di Indonesia selama satu setengah tahun. Sejumlah 23 peserta program pendidikan profesi guru biologi yang menjadi subyek penelitian ini memiliki latar belakang akademik sarjana biologi dan tidak memiliki pengalaman melaksanakan penelitian pendidikan. Dokumen rancangan dan laporan penelitian tindakan kelas peserta selama mengikuti pendidikan profesi guru merupakan sumber data utama penelitian yang menggunakan desain penelitian campuran tipe eksploratori sekuensial. Kuesioner tentang kemampuan konten biologi merupakan instrumen pendukung yang digunakan dalam penelitian ini. Hasil menunjukkan bahwa preferensi tema konten biologi peserta selalu berubah. Persepsi personal peserta terhadap konten biologi yang dipilihnya sebagai fokus penelitian juga bervariasi. Sebagai tambahan, pemilihan konten yang dijadikan fokus penelitian tidak terkait dengan kepercayaan diri peserta terhadap pemahaman konten yang dimilikinya.
STRATEGI PEMBELAJARAN METAKOGNITIF TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA Khoiriah, Tuti
Jurnal Pengajaran Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Vol 20, No 2 (2015): Jurnal Pengajaran MIPA - Oktober 2015
Publisher : Faculty of Mathematics and Science Education, Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18269/jpmipa.v20i2.581

Abstract

This study aims to determine the effect of metacognitive learning strategies on student learning outcomes in the concept of the human digestive system. This study was conducted in one of the SMA in Tangerang. The method used was a quasi-experimental design using pretest-posttest control group design. Samples were students of class XI IPA-4 totaling 35 people as classroom control and class XI IPA-1 experiment class. Instruments used were multiple choice tests, students worksheets and student learning activity observation sheet. Results showed that there were significant differences in learning outcomes between classes to learn metacognitive strategies to control class (tvalue= 2.19 and t table 2.03, tvalue> ttabel.) ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh strategi belajar metakognitif terhadap hasil belajar siswa pada konsep sistem pencernaan pada manusia. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2015 di salah satu Sekolah Menengah Atas di  Tangerang. Metode yang digunakan adalah kuasi eksperimen yang menggunakan desain pretest-posttest control group design. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik random sampling. Sampel penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 4 berjumlah 35 orang sebagai kelas kontrol dan kelas XI IPA 1 berjumlah 35 orang sebagai kelas eksperimen. Instrumen yang digunakan berupa tes yang berbentuk pilihan ganda dan nontes berupa lembar kerja siswa dan lembar observasi aktivitas belajar siswa. Hasil menunjukkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar yang signifikan antara kelas dengan strategi belajar metakognitif dengan kelas kontrol (thitung 2,19 dan ttabel 2,03, thitung > ttabel.)Erata
STRATEGI PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING (CPS) BERBASIS EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF DAN KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF Busyairi, Ahmad; Sinaga, Parlindungan
Jurnal Pengajaran Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Vol 20, No 2 (2015): Jurnal Pengajaran MIPA - Oktober 2015
Publisher : Faculty of Mathematics and Science Education, Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18269/jpmipa.v20i2.576

Abstract

This study aimed to get an idea related to the development of cognitive abilities and creative thinking skills in problem solving student after being given treatment with CPS-based experimental learning and conventional learning. The method used in this research is a quasi-experimental design with the randomized pretest-posttest control group design. The research sample group of 58 high school students who are divided into two classes (class 29 experimental and 29 control group). The collected data was then analyzed using N-gain calculation, t-test, and the calculation of effect size. The result showed that the students cognitive abilities for both classes equally increased by the moderate category. For the creative thinking skills of students in problem solving, experimental class increased by categories was increased while the control class with low category. Based on the test results show that the application of learning hypothesis-based experiments CPS can significantly improve the cognitive abilities and skills of creative thinking in solving problems of students compared to the application of conventional learning. In addition, based on the calculation of effect size indicates that the application of experiment-based learning CPS effective in improving cognitive ability and creative thinking skills in problem solving students with moderate category.ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran terkait peningkatan kemampuan kognitif dan keterampilan berpikir kreatif dalam pemecahan masalah siswa setelah diberikan perlakuan dengan pembelajaran CPS berbasis eksperimen dan pembelajaran kovensional. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen dengan desain the randomized pretest-posttest control group design. Sampel penelitian sebanyak 58 siswa SMA yang dibagi ke dalam dua kelas (29 kelas eksperimen dan 29 kelas kontrol). Data yang terkumpul kemudian dianalisis dengan menggunakan perhitungan N-gain, Uji-t, dan perhitungan effect size. Hasil analisis data menunjukkan bahwa kemampuan kognitif siswa untuk kedua kelas sama-sama mengalami peningkatan dengan kategori sedang. Untuk keterampilan berpikir kreatif dalam pemecahan masalah siswa, kelas eksperimen mengalami peningkatan dengan ketegori sedang sedangkan kelas kontrol meningkat dengan kategori rendah. Berdasarkan hasil uji hipotesis  menunjukkan bahwa penerapan pembelajaran CPS berbasis eksperimen secara signifikan dapat lebih meningkatkan kemampuan kognitif dan keterampilan berpikir kreatif dalam pemecahan masalah siswa dibanding penerapan pembelajaran konvensional. Selain itu, berdasarkan hasil perhitungan effect size menunjukkan bahwa penerapan pembelajaran CPS berbasis eksperimen efektif dalam meningkatkan kemampuan kognitif dan keterampilan berpikir kreatif dalam pemecahan masalah siswa dengan kategori sedang.

Page 1 of 2 | Total Record : 16