cover
Contact Name
Suryani Dyah Astuti
Contact Email
jurnal.biosains@pasca.unair.ac.id
Phone
+6281232977983
Journal Mail Official
jurnal.biosains@pasca.unair.ac.id
Editorial Address
Postgraduate School of Universitas Airlangga Airlangga Street No. 4-6, Campus B of Universitas Airlangga , Airlangga Street, Gubeng District, Surabaya, East Java, Indonesia Postal Code 60286 Telephone 031-5041566, 5041536 Facsimile 031-5029856
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Biosains Pascasarjana
Published by Universitas Airlangga
Jurnal Biosains Pascasarjana is published not only for the publication of research results from graduates, as one of the graduation requirements but also for public that contains a discussion of the natural content, responses of living things, and their environment.
Articles 7 Documents
Search results for , issue "Vol. 18 No. 1 (2016): JURNAL BIOSAINS PASCASARJANA" : 7 Documents clear
Perbedaan Reliabilitas Pola Sidik Bibir dan Pola Ruga Palatal dalam Penentuan Jenis Kelamin Okky Marita Ardy
Jurnal Biosains Pascasarjana Vol. 18 No. 1 (2016): JURNAL BIOSAINS PASCASARJANA
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (893.79 KB) | DOI: 10.20473/jbp.v18i1.2016.79-97

Abstract

AbstrakPenentuan jenis kelamin adalah salah satu faktor utama yang digunakan untuk membantu identifikasi individu, membantu dalam pembentukan profil biologis dari sisa-sisa kerangka dan gigi. Masalah akan timbul dengan berbagai variasi tingkat kesulitan dimana tindakan identifikasi termudah dan sederhana yaitu secara visual tidak lagi dapat digunakan. Identifikasi forensik pada orang hidup atau meninggal dapat menggunakan teknik yang berbeda yang melibatkan berbagai metode penunjang seperti cheiloscopy dan palatoscopy yang unik dan menunjukkan variasi individu. Meskipun ada banyak studi penelitian dengan dua metode tersebut, tetapi studi yang membandingkan dua metode bersama-sama terhadap reliabilitas atau kehandalan dalam penentuan jenis kelamin minimal. Tujuan penelitian ingin mengetahui perbedaan reliabilitas pola sidik bibir dan pola ruga palatal dalam penentuan jenis kelamin. Penelitian ini menggunakan 68 sampel (34 pria dan 34 wanita) mahasiswa Kedokteran Gigi Universitas Airlangga Surabaya kisaran usia 21-30 tahun dengan mengambil sidik bibir dengan menggunakan lipstik dan pembuatan cetakan ruga palatal dengan bahan cetak irreversible hydrocolloid. Analisis reliabilitas pola sidik bibir dan ruga palatal menggunakan Koefisien Cohen’s Kappa. Reliabilitas pola sidik bibir yaitu K = 0,834 dengan kategori sangat baik, sedangkan reliabilitas pola ruga palatal yaitu K = 0,593 dengan kategori sedang. Analisis Chi-Square pola sidik bibir didapatkan nilai p-value sebesar 0,002, sedangkan pola ruga palatal didapatkan nilai p-value sebesar 0,464. Reliabilitas pola sidik bibir lebih tinggi daripada reliabilitas pola ruga palatal dalam penentuan jenis kelamin. Terdapat hubungan antara pola sidik bibir dengan jenis kelamin, tetapi tidak untuk pola ruga palatal.   Kata kunci—sidik bibir, ruga palatal, reliabilitas, penentuan jenis kelamin
Studi Penurunan Logam Berat Cu2+ dan Cd2+ dengan Menggunakan Limbah Kulit Pisang Kepok (Musa acuminate) Abdul Hakim
Jurnal Biosains Pascasarjana Vol. 18 No. 1 (2016): JURNAL BIOSAINS PASCASARJANA
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (372.903 KB) | DOI: 10.20473/jbp.v18i1.2016.24-34

Abstract

AbstrakPengolahan limbah logam berat umumnya dilakukan menggunakan bahan-bahan biologi sebagai adsorben.. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perbandingan penurunan kadar logam berat tembaga (Cu2+) dan kadmium (Cd2+) menggunakan limbah kulit pisang kepok (Musa acuminate). Hasil penelitian  menunjukkan persentase rata-rata penurunan kadar logam berat Cu2+ masing-masing pada penyaringan pertama dan kedua dengan kulit pisang yang di alkalisasi NaOH sebesar 62,40% dan 47,78%, sedangkan pada kulit pisang tanpa NaOH 25,44% dan minus 8,17%. Pada logam berat Cd2+ untuk masing-masing penyaringan pertama dan kedua dengan kulit pisang yang dialkalisasi dengan NaOH diperoleh persentase penurunan sebesar 99,21 dan 99,18%, sedangkan dengan kulit pisang  tanpa NaOH didapatkan persentase penurunan 99,18% dan 99,08%.   Kata kunci : logam berat, Cu2+, Cd2 +, Musa acuminata, NaOH
Estimasi Usia Anak Etnis Tionghoa di Indonesia dengan Menggunakan Metode Willems Shintya Rizki Ayu Agitha; Mieke Sylvia M.A.R; Haryono Utomo
Jurnal Biosains Pascasarjana Vol. 18 No. 1 (2016): JURNAL BIOSAINS PASCASARJANA
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (667.449 KB) | DOI: 10.20473/jbp.v18i1.2016.35-49

Abstract

AbstrakEstimasi usia merupakan bagian dari ilmu forensic dan merupakan bagian penting dalam setiap proses identifikasi. Maturasi gigi penting dalam estimasi usia kronologis seseorang. beberapa metode dapat digunakan untuk estimasi usia pada anak. Metode Willems merupakan modifikasi dari metode Demirjian yang menggunakan kalsifikasi mahkota dan akar gigi untuk estimasi usia pada anak. Tujua penelitian ini adalah untuk mengetahui bahwa metode Willems dapat digunakan estimasi usia anak Tionghoa di Surabaya. Sebanyak 76 orthopantomogram yang terdiri dari 32 sampel anak laki-laki dan 44 sampel anak perempuan etni Tionghoa usia antara 6 – 13 tahun telah dianalisa. Metode Willems mengestimasi usia dental melalui penilaiaan terhadap tujuh gigi rahang bawah kiri. Usia kronologis diperoleh dari tanggal lahir anak tersebut.Perbedaan antara usia kronologis dan usia dental dianalisa menggunakan Uji Paired T Test. . Hasil penelitian ini menunjukkan pada laki – laki nilai p= 0,126  (p>0.05), pada perempuan nilai p = 0,053 (p>0.05) dan pada keseluruhan sampel laki-laki dan perempuan nilai p=0.843(p>0.05), hal ini berarti bahwa tidak ada perbedaan signifikan antara usia dental dan usia kronologis.  Kesimpulan dari penelitian ini metode Willems dapat digunakan untuk estimasi usia anak etnis Tionghoa di Surabaya. Kata kunci: estimasi usia, metode Willems, etnis Tionghoa,Surabaya
Analisis Kadar IFN-γ dan IL-10 pada PBMC Penderita Tuberkulosis Aktif, Laten dan Orang Sehat, Setelah di Stimulasi dengan Antigen ESAT-6 Heru Setiawan; Jusak Nugraha
Jurnal Biosains Pascasarjana Vol. 18 No. 1 (2016): JURNAL BIOSAINS PASCASARJANA
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (898.066 KB) | DOI: 10.20473/jbp.v18i1.2016.50-63

Abstract

Abstrak Latar Belakang : Tuberkulosis paru disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis, yakni baksil tahan asam yang hidup secara intraseluler dan merupakan penyebab utama kematian penyakit menular. Oleh karenanya, perlu diagnosis dini untuk pencegahan. Sel Th1 sangat berperan pada sistem pertahanan tubuh dalam menghadapi infeksi bakteri intraseluler. Pada tuberkulosis paru, terjadi ketidakseimbangan sistem imun host. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis kadar IFN-γ dan IL-10 pada PBMC (peripheral blood mononuclear cell) penderita tuberkulosis aktif, laten dan orang sehat, setelah stimulasi dengan antigen ESAT-6. Metode Penelitian : Subjek penelitian adalah 10 TB aktif, 10 LTBI dan 10 orang sehat, yang diambil dari RS Paru Karang Tembok Surabaya. Dilakukan pengambilan darah vena kemudian diisolasi PBMCnya dan dikultur dengan ESAT-6. Kemudian supernatan diambil untuk dilakukan pemeriksaan kadar IFN-γ dan IL-10 dengan metode pemeriksaan Enzyme Linked Immunosorbent Assay (ELISA).Hasil : Kadar IFN-γ setelah di stimulasi antigen ESAT-6, pada orang sehat berkisar antara 95,84 – 135,47 pg/mL, pada TB laten 74,6 – 142,2 pg/mL dan TB aktif 72,67 – 154,21 pg/mL. Kadar  IL-10 setelah di stimulasi antigen ESAT-6, pada orang sehat berkisar antara 161,89 – 282,57 pg/mL, pada TB laten 145,28 – 218,64 pg/mL dan TB akti 232,05 – 294,07 pg/mL. Hasil analisis menunjukkan terdapat perbedaan bermakna (p=0,000) kadar IL-10 pada ketiga kelompok.Simpulan : Terdapat perbedaan pola sekresi/ kadar IFN-γ dan IL-10 pada PBMC penderita TB aktif, TB laten dan orang sehat. Kata kunci : IFN-γ, IL-10 , TB aktif.
Pengaruh Pemberian Ekstrak Etanol Umbi Bawang Dayak (Eleutherine palmifolia (L.) Merr.) Secara Oral pada Mencit BALB/c Terhadap Pencegahan Penurunan Diameter Germinal Center pada Kelenjar Getah Bening Serta Kadar IgG Serum Austin Bertilova Carmelita Bertilova Carmelita
Jurnal Biosains Pascasarjana Vol. 18 No. 1 (2016): JURNAL BIOSAINS PASCASARJANA
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (751.731 KB) | DOI: 10.20473/jbp.v18i1.2016.1-12

Abstract

ABSTRAKSalah satu tanaman yang memiliki kandungan imunostimulator yaitu bawang dayak (Eleutherine palmifolia (L.) Merr.). Ekstrak etanol umbi bawang dayak (EEUBD) memiliki kandungan fitokimia yang bersifat sebagai antioksidan antara lain triterpenoid, flavonoid, fenolik, alkaloid dan tanin. Flavonol berpotensi sebagai imunostimulan meningkatkan produksi IL-2 yang terlibat dalam aktivasi dan proliferasi sel T. Flavonoid dapat menginduksi Th1 untuk menghasilkan IFN- γ, IFN- γ berperan untuk menginduksi sel limfosit B memproduksi imunoglobulin. Untuk mengetahui potensi pengaruh pemberian ekstrak etanol umbi bawang dayak dalam pencegahan penurunan diameter germinal center pada kelenjar getah bening serta pencegahan penurunan kadar Ig G serum pada mencit yang diinduksi metilprednisolon oral dilakukan penelitian dengan desain eksperimental. Pada penelitian ini mencit dikelompokkan menjadi lima kelompok yaitu kelompok I (K1) merupakan perlakuan kontrol hanya diberi CMC Na+ 0,5 %. Kelompok II (K2) merupakan model imunosupresi yaitu kelompok perlakuan yang diinduksi metilprednisolon 0,08 mg/30 grBB mencit/ hari terlarut dalam 0,2 ml aquades. Kelompok III (K3) dengan perlakuan metilprednisolon ditambah EEUBD dengan dosis 50 mg/kgBB. Kelompok IV (K4) dengan perlakuan metilprednisolon ditambah EEUBD dengan dosis 100 mg/kgBB dan kelompok V (K5) dengan perlakuan metilprednisolon ditambah EEUBD dengan dosis 200 mg/kgBB, diberikan sekali sehari selama 14 hari bersamaan pemberian induksi metilprednisolon pada sore hari secara per-oral (sonde intragastrik). Kemudian diamati peningkatan diameter germinal center dan kadar Ig G serum. Data hasil penelitian antar kelompok dianalisis dengan menggunakan uji korelasi bivariat koefisien pearson. Hasil penelitian menunjukkan bahwa EEUBD terbukti sebagai imunostimulator terhadap peningkatan diameter germinal center pada dosis 100 mg/kgBB dan peningkatan kadar Ig G serum pada dosis 200 mg/kgBB.Kata-kata kunci : bawang dayak (Eleutherine palmifolia (L.) Merr.), germinal center, imunoglobulin G (Ig G)
Perbandingan Profil Kadar IL-5 dan Jumlah Eosinofil pada Petani yang Terinfeksi Soil Transmitted Helminth di Dusun Sumberagung Kecamatan Gurah dan Dusun Janti Kecamatan Papar Kabupaten Kediri Siska Kusuma Wardani
Jurnal Biosains Pascasarjana Vol. 18 No. 1 (2016): JURNAL BIOSAINS PASCASARJANA
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (876.807 KB) | DOI: 10.20473/jbp.v18i1.2016.64-78

Abstract

ABSTRAK Soil Transmitted Helmint (STH) merupakan cacing tanah golongan nematoda yang penularannya melalui tanah. Cacing yang banyak menginfeksi manusia adalah Ascaris lumbricoides, Trichiuris trichiura, cacing tambang. Insiden tinggi ditemukan pada petani yang langsung berhubungan dengan tanah.Respon imun hospes terhadap infeksi cacing dimulai dengan teraktifasinya Th2 dengan peningkatan yang signifikan dari IL-4, IL-5, IL-9, IL-10 dan IL-13. Sitokin IL-5 yang terbentuk merangsang perkembangan dan aktivasi eosinofil. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui peningkatan kadar IL-5 dan jumlah eosinofil pada petani yang terinfeksi STH di Dusun Sumberagung Kecamatan Gurah dan Dusun Janti Kecamatan Papar Kabupaten Kediri. Telah dilakukan penelitian secara cross sectional terhadap 20 orang yang terinfeksi STH dan 20 orang yang tidak terinfeksi STH. Spesimen feses, darah dan serum dengan pemeriksaan feses secara mikroskopis, kadar IL-5 metode ELISA dan jumlah eosinofil secara hematology analyzer.Data analisis dengan uji t independent dengan hasil statistik bermakna bila p<0,05. Didapatkan kadar kadar IL-5 pada petani yang terinfeksi STH 5,7 pg/ml dan jumlah eosinofil 4,45%. Pada hasil korelasi kadar IL-5 dan jumlah eosinofil pada petani yang terinfeksi STH  di dapatkan hasil p=0,001<0,05 dan jumlah eosinofil p=0,014<0,05 dapat di simpulkan bahwa kadar IL-5 dan jumlah eosinofil berpengaruh terhadap petani yang terinfeksi STH. Pada hubungan jenis spesies dan jumlah spesies dengan kadar IL-5 dan jumlah eosinofil tidak menunjukkan perbedaan pada infeksi tunggal, baik pada A. lumbrocoides, T.trichiura, Hookworm dan juga pada infeksi ganda A. lumbrocoides dan T.trichiura Kata Kunci. Soil Transmitted Helminth (STH), petani, eosinofil, IL-5
Pengaruh Pemberian Ekstrak Etanol Umbi Bawang Dayak (Eleuthrine Palmifolia (L.) Merr) Secara Oral pada Mencit BALB/c Terhadap Pencegahan Penurunan Jumlah NK Sel dan CD 8+ Nelly Meiliana
Jurnal Biosains Pascasarjana Vol. 18 No. 1 (2016): JURNAL BIOSAINS PASCASARJANA
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (597.905 KB) | DOI: 10.20473/jbp.v18i1.2016.13-23

Abstract

ABSTRAK Penentuan kemampuan ekstrak etanol umbi bawang dayak (Eleutherine Palmifolia (L.) Merr) sebagai imunoprotektor dan imunomodulator terhadap mencit BALB/c melalui pengamatan jumlah sel pengekspresi CD 56+ dan CD 8+ dengan menggunakan metode Imunohistokimia. Analisis statistik dengan Anova satu arah dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) menunjukkan bahwa ekstrak etanol umbi Bawang Dayak menunjukkan hasil beda bermakna (signifikan) pada sel pengekspresi CD 8+ sedangkan sel pengekspresi CD 56+ menunjukkan hasil tidak berbeda (nonsignifikan). Hal ini berarti ekstrak etanol umbi Bawang Dayak berpotensi sebagai imunomodulator dan imunoprotektor pada sel sitotoksik (CD 8+) untuk imunitas seluler. Ekstrak etanol umbi Bawang Dayak  berdasarkan jumlah rerata meningkat pada sel pengekspresi CD 56+, namun masih sangat rendah sehingga hasil uji tidak signifikan. Kata kunci : imunomodulator, imunoprotektor, bawang dayak, ekstrak etanol

Page 1 of 1 | Total Record : 7