Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

Perbandingan Profil Kadar IL-5 dan Jumlah Eosinofil pada Petani yang Terinfeksi Soil Transmitted Helminth di Dusun Sumberagung Kecamatan Gurah dan Dusun Janti Kecamatan Papar Kabupaten Kediri Siska Kusuma Wardani
Jurnal Biosains Pascasarjana Vol. 18 No. 1 (2016): JURNAL BIOSAINS PASCASARJANA
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (876.807 KB) | DOI: 10.20473/jbp.v18i1.2016.64-78

Abstract

ABSTRAK Soil Transmitted Helmint (STH) merupakan cacing tanah golongan nematoda yang penularannya melalui tanah. Cacing yang banyak menginfeksi manusia adalah Ascaris lumbricoides, Trichiuris trichiura, cacing tambang. Insiden tinggi ditemukan pada petani yang langsung berhubungan dengan tanah.Respon imun hospes terhadap infeksi cacing dimulai dengan teraktifasinya Th2 dengan peningkatan yang signifikan dari IL-4, IL-5, IL-9, IL-10 dan IL-13. Sitokin IL-5 yang terbentuk merangsang perkembangan dan aktivasi eosinofil. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui peningkatan kadar IL-5 dan jumlah eosinofil pada petani yang terinfeksi STH di Dusun Sumberagung Kecamatan Gurah dan Dusun Janti Kecamatan Papar Kabupaten Kediri. Telah dilakukan penelitian secara cross sectional terhadap 20 orang yang terinfeksi STH dan 20 orang yang tidak terinfeksi STH. Spesimen feses, darah dan serum dengan pemeriksaan feses secara mikroskopis, kadar IL-5 metode ELISA dan jumlah eosinofil secara hematology analyzer.Data analisis dengan uji t independent dengan hasil statistik bermakna bila p<0,05. Didapatkan kadar kadar IL-5 pada petani yang terinfeksi STH 5,7 pg/ml dan jumlah eosinofil 4,45%. Pada hasil korelasi kadar IL-5 dan jumlah eosinofil pada petani yang terinfeksi STH  di dapatkan hasil p=0,001<0,05 dan jumlah eosinofil p=0,014<0,05 dapat di simpulkan bahwa kadar IL-5 dan jumlah eosinofil berpengaruh terhadap petani yang terinfeksi STH. Pada hubungan jenis spesies dan jumlah spesies dengan kadar IL-5 dan jumlah eosinofil tidak menunjukkan perbedaan pada infeksi tunggal, baik pada A. lumbrocoides, T.trichiura, Hookworm dan juga pada infeksi ganda A. lumbrocoides dan T.trichiura Kata Kunci. Soil Transmitted Helminth (STH), petani, eosinofil, IL-5
FORMULASI DAN UJI MUTU FISIK GEL EKSTRAK TOTAL BLACK GARLIC (Allium sativum Linn.) DENGAN GELLING AGENT (CMC-Na) Lia Agustina Agustina, M.S., Apt.; Siska Kusuma Wardani; Dina Sectio Ficky Aulia
Jurnal Wiyata Penelitian Sains dan Kesehatan Vol 9, No 2 (2022)
Publisher : LP2M IIK (Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Institut Ilmu Kesehatan) Bhakti Wiy

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56710/wiyata.v9i2.619

Abstract

Latar belakang: Hematoma adalah kumpulan darah di luar pembuluh darah yang dapat terjadi karena adanya luka. Selanjutnya, tubuh akan melakukan proses penghancuran hematoma melalui fibrinolisis. Bawang putih (Allium sativum Linn.) mengandung flavonoid yang memiliki aktivitas fibrinolisis dengan cara menstimulasi tissue plasminogen activator (t-PA). Tujuan: Memformulasikan ekstrak total black garlic (BG) dan mengetahui apakah perbedaan konsentrasi ekstrak total BG mempengaruhi mutu fisik sediaan. Metode: BG dibuat dengan memanaskan bawang putih pada suhu terkontrol (50-70°C) selama sepuluh hari. Skrining fitokimia dilakukan untuk mengevaluasi keberadaan flavonoid. Sediaan gel dioptimasi dengan variasi konsentrasi BG. Evaluasi sediaan yang dilakukan meliputi uji organoleptis, uji daya sebar, uji daya lekat, uji pH dan uji stabilitas. Hasil: BG dapat dihasilkan setelah 10 hari pemanasan dan skrining fitokimia menunjukkan bahwa ekstrak total BG mengandung flavonoid. BG diformulasikan menjadi sediaan gel dengan variasi konsentrasi ekstrak total BG (12, 14 dan 16%). Formulasi gel menunjukkan bau khas, konsistensi semi solid dan tekstur homogen. pH sediaan adalah 5,0-5,1, daya sebar 6,5-7,2, daya lekat 2,03-4,48. Uji stabilitas menunjukkan hasil yang stabil. Simpulan: Variasi konsentrasi ekstrak total BG mempengaruhi mutu fisik sediaan. Formulasi ketiga dengan konsentrasi total BG 16% merupakan formula optimal.
Prevalensi Kejadian Infeksi HIV Sebagai Screening Test Deteksi AIDS Dengan Metode Imunokromatografi Pada Komunitas Homoseksual erawati erawati erawati; Siska Kusumawardani; Leni Anggraini Puspita Sari
Journal Syifa Sciences and Clinical Research Vol 5, No 1 (2023): Volume 5 Edisi 1 2023
Publisher : State University of Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37311/jsscr.v5i1.17164

Abstract

Human Immunodeficiency Virus (HIV) is a virus that can cause AIDS by attacking white blood cells, namely Cluster Of Differentiation 4 (CD4) cells so it can damage the human immune system. After several years the number of viruses increases so that the immune system is no longer able to fight the incoming disease. Acquired Immuno Deficiency Syndrome (AIDS) often manifests with various opportunistic infections, malignancies, metabolic disorders and others. Homosexual men have a greater risk of contracting HIV/AIDS than heterosexual men, particularly through risky sexual behavior, namely sex with more than one partner and anal sex. This study aims to determine the presence or absence of HIV antibodies in the Homosexual Community at the Pesantren I Public Health Center, Kediri City. The research design used is descriptive research design with quota sampling technique. In HIV testing using the Immunochromatography method with whoole blood the Homosexual Community of Gay. The principle of the examination is a qualitative test method by looking at the color changes on the test strip. The results of the study of 30 respondents, there were 2 positive results of HIV antibodies with a percentage of 7% and 28 negative results of HIV antibodies with a percentage of 93%. The conclusion of this study is that HIV examination using the immunochromatographic method can be used to detect the presence of HIV antibodies and can be used as a screening test for AIDS detection in the Homosexual Community.
TINGKAT KEBERSIHAN TELAPAK TANGAN TENAGA PENDIDIK LABORATORIUM KLINIS DENGAN ADANYA BAKTERI Enterobacteriaceae binti muarofah; Siska Kusuma Wardani; Sri Wahyuni; Fiqrian Afaredho
Jenggala : Jurnal Riset Pengembangan dan Pelayanan Kesehatan Vol 2 No 2 (2023): DESEMBER 2023
Publisher : Fakultas Teknologi dan Manajemen Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tenaga Pendidik Laboratorium Klinis adalah seseorang yang bekerja di laboratorium seperti menyiapkan alat, bahan, menyiapkan sampel klinis, tanpa di sadari hal tersebut memiliki resiko bagi kesehatan tubuh. Laboratorium klinis menggunakan sampel klinis dari pasien untuk dilakukannya diagnosa suatu penyakit. Resiko untuk terinfeksi besar melalui udara,cairan maupun kontak langsung dengan sampel atau pasien. Tangan sering kontak dengan pasien maupun sampel klinis. Telapak tangan merupakan bagian tubuh yang mudah ditempati bakteri golongan Enterobacteriaceae merupakan bakteri Gram negatif yang memiliki endotoksin dan eksotoksin yang merupakan syarat bakteri patogen dan bertindak sebagai patogen oportunistik. diantaranya Escherichia coli, Salmonella sp, Pseudomonas sp, Proteus sp, dan Shigella sp Telapak tangan merupakan sarana bakteri untuk masuk ke dalam tubuh. Menjaga kebersihan tangan adalah salah satu bentuk sikap dari tendik yang wajib diterapkan. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui tingkat kebersihan telapak tangan tenaga pendidik laboratorium klinis dengan adanya bakteri Enterobacteriaceae. Metode penelitian yaitu deskriptif dan disajikan dalam bentuk tabel serta diagram, dengan menggunakan teknik pengambilan sampel yaitu accidental. Sampel di Inokulasikan pada media Mac Conky agar, TSIA, IMVC dan Urea agar. Hasil penelitian tingkat kebersihan telapak tangan tenaga pendidik laboratorium klinis dengan adanya bakteri Enterobacteriaceae. dari 12 sampel yang diperiksa yaitu terdapat pertumbuhan koloni bakteri Klebsiella 6 sampel (50%), Escherichia coli 1 sampel (8,3%), Pseudomonas 2 sampel (17%) dan Salmonella paratyphi A 1 sampel (8,3%) dan 2 sampel (17%) tidak ada pertumbuhan koloni bakteri dari sini menunjukan bahwa 10 sampel tingkat kebersihan telapak tangan tenaga pendidik yang kurang baik dan 2 sampel sangat baik tingkat kebersihannya.
PIRING MAKAN KU “MAKAN SEHAT UNTUK TUMBUH KEMBANG ANAK” Wahyuni, Ismiy; Sabban, Indra Fauzi; Wardani, Siska Kusuma; Hermawan, Rizal Aditya; Hasanah, Fathul Hidayatul; Wahyuni, Sri; Rokim, Moch. Abdul; Setiawan, Jessi Suryani
Jurnal Pengabdian Pendidikan Masyarakat (JPPM) Vol 5 No 2 (2024): Jurnal Pengabdian Pendidikan Masyarakat (JPPM), Vol 5 No 2 (2024)
Publisher : LPPM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MUARA BUNGO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52060/jppm.v5i2.2329

Abstract

It is hoped that the healthy eating pattern approach will not be carried out with angry or violent actions but rather with a good approach so that children can enjoy eating and support their growth and development. An approach that can be taken to encourage children to consume healthy food is introducing various types of food and their contents as a basis for children's knowledge. With this knowledge, children can assess whether the food content on their dinner plate includes four healthy, five perfect, or not. Based on this, it is important to carry out Community Service (PkM) activities targeting elementary school students at SDN Karanganyar Village, Wates District, Kediri Regency. This PkM activity aims to invite students to become familiar with the contents of foods that are often found in the daily diet as an effort to maintain a healthy diet for children's growth and development. Based on the observations and evaluations, the students were enthusiastic when receiving material about "My Dinner Plate" and guessing the nutritional content of various foods. The results of the T-test show a value of 0.001, which means there is a significant difference between the pre-test and post-test scores and there is an increase in students' knowledge of 70%.
ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS III B DAN III C DI SDN X JAKARTA BARAT Kusumawardani, Siska
Jurnal Holistika Vol 8, No 1 (2024)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/holistika.8.1.38-44

Abstract

This research only focuses on teacher pedagogical competence in teaching thematic for third grade III B and III C of SDN X West Jakarta. Pedagogic competence is an ability that must be mastered by teachers in carrying out their professional duties, namely in managing, implementing, and evaluating learning. The aims of this study were to: (1) describe the pedagogic competence of teachers in thematic learning for class III B and III C, (2) describe the inhibiting factors of teachers in implementing thematic learning for class III B and III C, and (3) describe the supporting factors for teachers in the implementation of thematic learning class III B and III C. The method used is qualitative research using a qualitative descriptive approach. Data collection techniques were carried out by means of observation, interviews and documentation. Data analysis techniques are carried out by collecting data in the field, data reduction, data presentation, and drawing conclusions. The validity of the data is carried out through credibility tests, namely source triangulation and member checking. The results of this study indicate that the pedagogical competence of class III B and III C teachers in the implementation of thematic learning in class as a whole is good. Teachers can understand the characteristics of students, are able to master learning theory and learning principles, teachers carry out curriculum development and educational learning activities, develop students' potential, and carry out assessments and evaluations. From the results, the percentage of teacher competency obtained is still categorized as low, namely 65%. Teachers need to improve the quality of their pedagogical competence in order to become professional teachers. Teachers are expected to be able to maintain and improve their pedagogical competencies so that thematic learning can run optimally.
Antibacterial Effectiveness of Golden Garlic Against Gram-Positive Bacteria from Diabetic Ulcer Patients with High CRP Levels Erawati, Erawati; Imasari, Triffit; Wardani, Siska Kusuma
Journal La Medihealtico Vol. 6 No. 1 (2025): Journal La Medihealtico
Publisher : Newinera Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37899/journallamedihealtico.v6i1.1764

Abstract

The wrong antibiotic therapy in patients with DM results in therapeutic failure and increases the risk of antibiotic resistance. Herbal ingredients can be used as antibacterial alternatives to prevent the growth of Gram-positive bacteria so that there is no resistance and further complications from diabetics. One of the natural antibacterial alternative herbs is Golden garlic or golden coloured garlic extract. Golden garlic contains the bioactive component Allisin as an antibacterial on several pathogenic bacteria, such as Gram-positive bacteria. Based on this, the purpose of the study was to analyze the Antibacterial Effectiveness of Golden Garlic Against Gram-Positive Bacteria From Patients With Diabetic Ulcers With High CRP Levels. Research design with analytical observational method and cross sectional research design, purposive sampling technique. Samples with high CRP from diabetic ulcer swabs were 10 samples with the results of Staphylococcus aureus bacterial growth and tested the effectiveness of golden garlic ethanol extract with concentrations of 100%, 80%, 60% and 40%. The results of the study of golden garlic extract with Cindamycin positive control showed intermediate effectiveness in inhibiting the growth of Gram-positive bacteria with a concentration of 100%, while with concentrations of 80%, 60% and 40% showed more resistance. Analysis with SPSS Anova there is a difference in effectiveness by showing the inhibition zone of Golden Garlic with a concentration of 100%, 80%, 60% and 40% against Gram Positive Bacteria from Diabeticum Ulcer Patients with High CRP Levels of 0.000. The results showed that Golden Garlic extract can be an alternative to antibacterial herbs in diabetic ulcers.
Evaluasi Penggunaan Aplikasi Kahoot Pada Pembelajaran di Sekolah Dasar (SD) Pada Guru Lutfi, Lutfi; Kusumawardani, Siska; Imawati, Sri; Misriandi, Misriandi
International Journal of Community Service Learning Vol. 4 No. 3 (2020): August 2020
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (301.126 KB) | DOI: 10.23887/ijcsl.v4i3.27999

Abstract

Pemahaman Kehadiran teknologi dalam berbagai kegiatan belajar mengajar menjadi lebih inovatif serta membuat suasana tidak monoton atau jenuh. Sama halnya pada dunia pendidikan memiliki tujuan mencapai efektifitas pembelajaran. Kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan kepada guru-guru SD se-Sukabumi membekali pengenalan evaluasi penggunaan aplikasi kahoot sebagai alat ukur berbasis online. Pengenalan materi meliputi pemberian materi kahoot yang terdiri atas game, kuis, diskusi dan survey. Melakukan pelatihan dalam bentuk memberi tugas dan bimbingan kepada guru-guru dalam membuat soal menggunakan software kahoot untuk membuat soal evaluasi berbasis online. Melakukan diskusi dengan guru-guru untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi dalam menggunkan kahoot. Dalam hal ini metode ceramah, praktik dan tanya jawab digunakan pada pengbdian masyarakat ini. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini menfokuskan pada pengenalan aplikasi kahoot. Berdasarkan hasil wawancara dan pengamatan langsung yang dilakukan oleh tim pengabdian bahwa guru-guru belum pernah mendapatkan materi ini dan mempraktikkan penggunaannya di kelas atau kepada peserta didik nantinya.
EDUKASI DAN DETEKSI DINI PENYAKIT ASAM URAT DAN RHEUMATOID ARTRITIS PADA GAPOKTAN DI KABUPATEN KEDIRI Erawati, Erawati; Nela, Frieti Vega; Wardani, Siska Kusuma; Imasari, Triffit; Kurniasari, Mia Ashari; Restuaji, Ibnu Muhariawan; Mulyati, Tri Ana; Pujiono, Fery Eko; Mu`arofah, Binti
Journal of Community Engagement and Empowerment Vol 7, No 1 (2025)
Publisher : Institut Ilmu Kesehatah Bhakti Wiyata Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penduduk Indonesia terutama didaerah pedesaan sebagian besar berprofesi sebagai petani, Petani merupakan profesi seseorang dengan aktivitas cocok tanam pada tanah pertanian bertujuan memperoleh keuntungan. Pekerjaan sebagai petani yang berat dapat menimbulkan nyeri di persendian, punggung serta pegal di bagian kaki dan tangan, penyakit yang diakibatkan nyeri seperti Rheumatoid Arthritis (RA) dan asam urat. RA adalah penyakit sistemik kronik yang menyerang tulang sendi distruksi, asam urat adalah penyakit yang menyerang sendi dengan gejala penyakit mirip RA. Kegiatan petani yang cukup berat dirasakan memerlukan sosialisasi dan pemeriksaan bagi petani. Tujuan Pengmas memberikan edukasi dan mengetahui hasil pemeriksaan RA menggunakan  pemeriksaan Rheumatoid Factor (RF) pada petani dan tergabung dalam Gapoktan di desa Bulu, Semen Kabupaten Kediri. Kegiatan pengabdian masyarakat dilakukan dengan pembagian Kuisoner mengenai RF dan asam urat, pemaparan materi dan pemeriksaan RF dan asam urat. Waktu pelaksanaan tanggal 28-30 April 2024. Hasil pemeriksaan pada 23 responden didapatkan hasil RF positif Rheumatoid Arthritis 1 orang, pemeriksaan Asam Urat didapatkan hasil tertinggi 12,5 mg/dL sedangkan hasil terendah 3,7 mg/dL dengan rincian kadar normal 8 orang dan tinggi 15 orang. Hasil Quisioner menunjukan bahwa pengetahuan gapoktan mengenai Rheumatoid Arthritis dan asam urat masih rendah.
Personal Hygiene of Farmers in Besuk Village, Gurah District, Kediri Regency, 2018 Nugraheni, Reny; Wardani, Siska Kusuma
Journal of Global Research in Public Health Vol. 3 No. 2 (2018): December
Publisher : Universitas STRADA Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30994/jgrph.v3i2.55

Abstract

Background: In carrying out their work, farmers in Besuk Subdistrict, Gurah District, do not wear footwear and work in the fields without using gloves. Personal hygiene is still lacking. This can be seen from the habits of farmers who after working do not wash their hands before eating. Such conditions can facilitate the emergence of helminthiasis in farmers. Objective: Personal hygiene of farmers in Besuk Subdistrict, Gurah District, Kediri Regency Method: The type of research used is analytical survey method using cross sectional approach data collection using questionnaires and in-depth interviews. Results: Based on interviews and direct observations made in the village of Besuk, that the Personal Hygiene of the Besuk Village Farmers is not good as many as 58 respondents (96.67%) Conclusions and suggestions: Personal hygiene of Besuk Village farmers is not good. So it is necessary to conduct counseling for farmers to maintain personal hygiene especially after work and before eating by washing their hands and feet.