cover
Contact Name
Suryani Dyah Astuti
Contact Email
jurnal.biosains@pasca.unair.ac.id
Phone
+6281232977983
Journal Mail Official
jurnal.biosains@pasca.unair.ac.id
Editorial Address
Postgraduate School of Universitas Airlangga Airlangga Street No. 4-6, Campus B of Universitas Airlangga , Airlangga Street, Gubeng District, Surabaya, East Java, Indonesia Postal Code 60286 Telephone 031-5041566, 5041536 Facsimile 031-5029856
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Biosains Pascasarjana
Published by Universitas Airlangga
Jurnal Biosains Pascasarjana is published not only for the publication of research results from graduates, as one of the graduation requirements but also for public that contains a discussion of the natural content, responses of living things, and their environment.
Articles 7 Documents
Search results for , issue "Vol. 19 No. 3 (2017): JURNAL BIOSAINS PASCASARJANA" : 7 Documents clear
Pengaruh Ekstrak Kulit Buah Naga Merah (Hylocereus Polyrhizus) Terhadap Kadar Interleukin-6 Mencit Model Endometriosis Sagita Candra Puspitasari
Jurnal Biosains Pascasarjana Vol. 19 No. 3 (2017): JURNAL BIOSAINS PASCASARJANA
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (589.06 KB) | DOI: 10.20473/jbp.v19i3.2017.197-210

Abstract

ABSTRAK Pada endometriosis terjadi proses inflamasi lokal pada pelvis dengan perubahan fungsi sel-sel imun di lingkungan peritoneum. Respon imun pada zalir peritoneum endometriosis berupa peningkatan aktivitas makrofag dan terjadinya sekresi berlebihan beberapa sikotin seperti IL-1, IL-6, IL-8, dan TNF-⍺ sehingga menyebabkan aktivasi faktor transkripsi NF-KB. Buah naga merah merupakan salah satu tanaman yang mampu menghambat sekresi sitotin NF-κB dari endometriosis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak buah naga merah terhadap kadar Interleukin-6 mencit model endometriosis. Sampel 30 mencit betina dibagi menjadi 5 kelompok yang terdiri dari kelompok kontrol positif, kelompok kontrol negatif dan kelompok perlakuan dosis bertingkat. Kontrol positif dan kelompok perlakuan dijadikan endometriosis selama 14 hari, kemudian 14 hari berikutnya kelompok positif dan kelompok negatif diberi larutan Na-CMC 0,5%, sedangkan kelompok perlakuan diberi dosis bertingkat. Jenis penelitian ini true eksperimental dengan menggunakan rancangan randomized post test only control group design. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pada kadar Interleukin-6 antar kelompok. Pemberian ekstrak kulit buah naga pada mencit model endometriosis dapat menekan kadar Interleukin-6 dengan hasil signifikan p<0,05.  Kata kunci : ekstrak kulit buah hylocereus polyrhizus, endometriosis, IL-6,
Pengaruh Ekstrak Etanol Daun Kelor (Moringa Oleifera Lam.) Terhadap Jumlah Sel Mast Pada Mencit(Mus Musculus) Model Endometriosis Dina Novarita Kusuma Wardani
Jurnal Biosains Pascasarjana Vol. 19 No. 3 (2017): JURNAL BIOSAINS PASCASARJANA
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (478.404 KB) | DOI: 10.20473/jbp.v19i3.2017.260-267

Abstract

Sel mast memainkan peran penting dalam respon imun bawaan dan secara signifikanmeningkat pada endometriosis. Protease yang disekresi oleh sel mast memainkanperan penting dalam fibrogenesis. CRH dan akumulasi estrogen dapat mengaktifkan selmast untuk melepaskan tryptase, mengaktifkan PAR-2, yang menyebabkan peningkatansekresi VEGF, IL-8, dan IL-6 dan proliferasi jaringan ektopik. Daun kelor mengandung46 antioksidan dan 36 antiinflamasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untukmembuktikan pengaruh daun kelor terhadap penurunan jumlah sel mast pada mencit(Mus musculus) model endometriosis. Jenis penelitian ini adalah eksperimentallaboratoris. Pembuatan model endometriosis dengan diinduksi oleh siklosporin A,jaringan endometrium, dan etinil estradiol dan dilakukan pada 24 ekor mencit betinaumur 2-3 bulan dengan berat 20-30 gram. Subjek penelitian dibagi menjadi 2 kelompokyaitu kontrol dan perlakuan. Kedua kelompok menjadi model endometriosis pada harike-14. Selanjutnya pada hari ke-15, kelompok kontrol diberi NaCMC 0,5%, sedangkankelompok perlakuan diberikan terapi ekstrak etanol daun kelor dengan dosis 0,35 mg/gBB/ hari. Hari ke-29 mencit diterminasi dengan dislokasio os cervikalis dan melakuaknpemeriksaan jumlah sel mast dengan pewarnaan Hematoxillin Eosin. Hasil penelitianmenunjukkan rerata jumlah sel mast pada kelompok kontrol adalah 8.13 + 2.97kelompok perlakuan adalah 1.90 + 1.88. Pada uji Mann Whitney didapatkan nilai p =0,00. Kesimpulan dari penelitian ini adalah pemberian ekstrak etanol daun kelor(Moringa oleifera Lam.) terbukti dapat menurunkan jumlah sel mast pada mencit (Musmusculus) model endometriosis. Kata Kunci : sel mast, endometriosis, daun kelor, mencit 
Ekstrak Daun Moringa oleifera terhadap Jumlah Folikel Tikus Model Sindroma Ovarium Polikistik Dessy Amelia; Budi Santoso; Bambang Purwanto
Jurnal Biosains Pascasarjana Vol. 19 No. 3 (2017): JURNAL BIOSAINS PASCASARJANA
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (315.531 KB) | DOI: 10.20473/jbp.v19i3.2017.211-223

Abstract

AbstrakSindroma Ovarium Polikistik (SOPK) adalah gangguan endokrin-metabolik yang memberi konsekuensi berat untuk kesehatan wanita, termasuk paling banyak menyebabkan infertilitas. Resistensi insulin merupakan kelainan metabolik yang paling umum pada SOPK. Moringa oleifera terbukti dapat meningkatkan ekspresi insulin dan menurunkan derajat pada diabetes mellitus, sehingga hal ini memungkinkan dapat meningkatkan jumlah folikel pada tikus betina model SOP-resistensi insulin. Tujuan penelitan untuk mengetahui pengaruh ekstrak daun Moringa oleifera dalam berbagai dosis dapat meningkatkan jumlah folikel pada tikus betina model SOPK-resistensi insulin. Metode penelitian menggunakan tikus putih strain Wistar (Rattus norvegicus) 100-130 gram yang dibagi menjadi lima kelompok, yaitu kontrol normal, kontrol SOPK-resistensi insulin, SOPK-resistensi insulin diberi metformin, SOPK-resistensi insulin diberi ekstrak daun Moringa oleifera 250 mg/kgBB dan 500 mg/kgBB. Model SPOK-resistensi insulin dibuat dengan menginjeksi testoteron propionat selama 28 hari, setelah itu dilanjutkan pengobatan selama 14 hari. Penelitian ini menganalisis jumlah folikel pada ovarium tikus. Hasil penelitian menunjukkan kelompok kontrolSOPK-resistensi insulin menunjukkan penurunakan jumlah folikel secara signifikan dibandingkan dengan kelompok kontrol normal (p<0.05).Kelompok metfromin dan ekstrak daun Moringa oleifera menunjukkan peningkatan signifikan jumlah folikel dibandingkan dengan kelompok kontrol SOPK-resistensi insulin (p<0.05). Kesimpulan penelitian menunjukkan ekstrak daun Moringa oleifera meningkatkan jumlah folikel pada tikus betina model SOPK-resistensi insulin.Kata kunci—sindroma ovarium polikistik, Moringa oleifera, jumlah folikel
Stres Kronis Menurunkan Tebal Lapisan Sel Granulosa Folikel Antral Rattus Norvegicus Alifia Candra Puriastuti
Jurnal Biosains Pascasarjana Vol. 19 No. 3 (2017): JURNAL BIOSAINS PASCASARJANA
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (300.549 KB) | DOI: 10.20473/jbp.v19i3.2017.268-275

Abstract

Kondisi reproduksi seorang perempuan dapat dinilai dari keberlangsungan siklusovarium dan siklus endometrium. Stres yang terjadi secara kronis dapatmempengaruhi siklus reproduksi tersebut. Folikulogenesis yang merupakanbagian dari siklus ovarium dipengaruhi oleh interaksi antara oosit, sel granulosadan sel teka. Komunikasi ini bertujuan sebagai pemberi nutrisi dan sinyalpengatur yang diperlukan untuk maturasi. Tebal lapisan sel granulosa terutamapada fase folikel antral dapat digunakan sebagai marker homeostasis sel dalammempertahankan keberlangsungan folikulogenesis. Membuktikan stres kronisdengan metode chronic unpredictable mild stress (CUMS) dapat menurunkantebal lapisan sel granulosa pada Rattus novergicus. Unit sampel dibagi menjadidua kelompok yakni kelompok kontrol tanpa stres dan kelompok perlakuandengan CUMS 22 hari. Setelah 24 jam dari perlakuan terakhir, tikus dikorbankandan dibuat preparat ovarium dengan pewarnaan hematoxilin eosin. Pengukuransecara histologi tebal lapisan sel granulosa folikel antral di bawah mikroskopdengan menggunakan mikrometer. Pengujian hipotesis dilakukan dengan uji Independent T-Test. Hasil uji dalam α = 0.05, nilai T = 2.540, nilai ( ), dapat disimpulkan menolak H0hitung (ada perbedaan signifikan). Makadapat diartikan terdapat penurunan signifikan tebal sel granulosa folikel antralantara kelompok kontrol dibanding kelompok perlakuan. Stres kronis dapatmenurunkan tebal lapisan sel granulosa folikel antral.Kata kunci : stres kronis, tebal lapisan sel granulosa, folikel antral 
Kadar Malondialdehid tikus model Sindroma Ovarium Polikistik dengan daun kelor (Moringa oleifera) Lisa Purbawaning Wulandari; Budi Santoso; Bambang Purwanto
Jurnal Biosains Pascasarjana Vol. 19 No. 3 (2017): JURNAL BIOSAINS PASCASARJANA
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (416.6 KB) | DOI: 10.20473/jbp.v19i3.2017.224-236

Abstract

AbstrakSindroma Ovarium Polikistik (SOPK) merupakan endokrinopati paling umum pada perempuan yang sering dikaitkan dengan resistensi insulin, hyperandrogenemia, peradangan kronis, dan oxydative stress. Tingkat oxydative stress pada SOPK diamati secara signifikan berkorelasi dengan obesitas, bahkan ditemukan memainkan peran penting dalam patogenesis kanker. Antioksidan adalah substansi yang diperlukan tubuh untuk menetralisir radikal bebas, penggunaan kelor (Moringa Oleifera) sebagai antioksidan perlu diteliti sebagai alternatif pengobatan terhadap oxydative stress pada SOPK dengan resistensi insulin. Penelitian eksperimen ini menggunakan tikus Rattus norvegicus strain wistar betina berusia 3 bulan dengan berat 100-130 gram dibagi menjadi 4 kelompok (n=8). Tikus model SOPK diberikan injeksi testosteron propionat sebesar 1 mg/100grBB secara intramuskular selama 28 hari, selanjutnya diberikan ekstrak daun kelor (Moringa Oleifera) dengan dosis 250 dan 500 mg/KgBB selama 14 hari. Kemudian dilakukan pengukuran berat badan dan pemeriksaan kadar Malondialdehid (MDA) dalam darah. Hasil penelitian menunjukan bahwa kadar MDA pada kelompok kontrol SOPK naik secara signifikan (p<0.05) dibandingkan dengan kontrol normal. Pemberian ekstrak daun kelor (Moringa Oleifera) 500 mg/KgBB menunjukan penurunan yang signifikan (p<0.05) terhadap kadar MDA dibanding kelompok kontrol SOPK. Pemberian ekstrak daun kelor (Moringa Oleifera) sebagai antioksidan terbukti dapat menurunkan kadar MDA tikus betina model SOPK dengan resistensi insulin. Kata kunci: Kadar Malondialdehid, ekstrak daun kelor (Moringa Oleifera), Sindroma Ovarium Polikistik
Optimalisasi Parameter Bandwidth dan Time Echo untuk Mengurangi Susceptibility Artifacts dan Chemical Shift pada MRI Suryani Dyah Astuti; Nur Vita Indri Astutik; Akhmad Muzamil
Jurnal Biosains Pascasarjana Vol. 19 No. 3 (2017): JURNAL BIOSAINS PASCASARJANA
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1054.071 KB) | DOI: 10.20473/jbp.v19i3.2017.237-245

Abstract

AbstrakTelah di lakukan penelitian yang berjudul Optimalisasi Parameter Bandwidth dan Time Echo untuk Mengurangi Susceptibility  Artifacts dan Chemical Shift. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh Bandwidth (BW) dan Time Echo (TE) pada MRI Shoulder serta mengetahui nilai variasi Bandwidth dan Time Echo yang optimal untuk mengurangi Susceptibility  Artifacts dan Chemical Shift. Penelitian ini di lakukan di RSU Haji Surabaya  dengan Pesawat MRI 1,5 Tesla,  parameter Bandwidth 170 Hz/Px, 190 Hz/Px dan 210 Hz/Px dengan  variasi TE 16s dan 20s pada pembobotan T2 Medic potongan axial terhadap 4 pasien. Analisa data dilakukan secara kuantitatif dengan menggunakan metode Region of Interest (ROI) pada komputer MRI kemudian dilakukan analisis Signal to Noise Ratio (SNR) dan Contrast to Noise Ratio (CNR) serta analisis terhadap Susceptibility  Artifacts dan Chemical Shift. Variasi Time Echo dan bandwidth berpengaruh signifikan terhadap nilai SNR dan CNR pada hasil citra T2 Axial Gradient Echo MRI Shoulder. Pengaruh kedua variasi tersebut adalah semakin kecil nilai TE dan BW didapatkan SNR yang meningkat. Jika TE diperbesar maka didapatkan CNR yang meningkat. Kualitas citra optimal yang dapat menghasilkan keadaan patologis ditentukan dengan meningkatnya nilai CNR dan nilai artefak yang menurun. Sehingga Pada penelitian ini kombinasi antara 2 variabel tersebut dapat menentukan citra optimal pada TE 20ms dan BW 210 Hz/Px. Kata Kunci: Bandwidth, TE, Susceptibility Artifacts, Chemical Shift, MRI Shoulder
Ekstrak Etanol Moringa Oleifera Lam Terhadap Folikulogenesis Pada Mencit Model Endometriosis Rila Rindi Antina
Jurnal Biosains Pascasarjana Vol. 19 No. 3 (2017): JURNAL BIOSAINS PASCASARJANA
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (372.766 KB) | DOI: 10.20473/jbp.v19i3.2017.246-259

Abstract

Endometriosis didefinisikan sebagai adanya jaringan endometrium di luar rahim.Peningkatan konsentrasi sitokin inflamasi dan faktor pertumbuhan di dalam cairanperitonium berkontribusi pada pembentukan lesi peritonium. Faktor pertumbuhanberperan selama folliculogenesis. Moringa oleifera kaya akan flavonoid. Kuercetin dankaempferol adalah flavonoid, senyawa dengan gugus hidroksil fenolik dengan aksiantioksidan yang memiliki kegunaan potensial terapeutik. Penelitian ini untukmembuktikan adanya pengaruh pemberian ekstrak etanol daun kelor (Moringa oleiferaLam) terhadap folikulogenesis pada mencit (Mus musculus) model endometriosis.Metode penelitian menggunakan mencit (Mus musculus) 20-25g yang dibagi menjadi duakelompok, yaitu kelompok kontrol endometriosis dan kelompok perlakuan diberi ekstraketanol daun kelor 0,35 mg/gBB selama 14 hari. Jaringan ovarium dilakukan pemeriksaanhistopatologi dengan pengecatan hematoxylin-eosin. Hasil penelitian menunjukkanterdapat perbedaan yang signifikan (ρ<0,05) jumlah folikel primer, jumlah folikelsekunder, jumlah folikel tersier, jumlah folikel de graaf pada kelompok kontrol dankelompok perlakuan. Kesimpulan Penelitian menunjukkan ekstrak etanol daun kelormeningkatkan folikulogenesis pada mencit model endometriosisKata kunci—Ekstrak etanol daun kelor, folikulogenesis, endometrosis 

Page 1 of 1 | Total Record : 7