cover
Contact Name
Hamdan Akbar Notonegoro
Contact Email
hamdan_an@untirta.ac.id
Phone
+62254-395502
Journal Mail Official
flywheel@untirta.ac.id
Editorial Address
Department of Mechanical Engineering, Faculty of Engineering, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Jl. Jend. Sudirman Km. 3 Cilegon,
Location
Kab. serang,
Banten
INDONESIA
FLYWHEEL : Jurnal Teknik Mesin Untirta
ISSN : 24077852     EISSN : 25977083     DOI : https://doi.org/10.36055/fwl.v0i0.
The journal publishes original and (mini)review articles covering the concepts of materials science, mechanics, kinematics, thermodynamics, energy and environment, mechatronics and robotics, fluid mechanics, tribology, cybernetics, industrial engineering and structural analysis. The journal follows new trends and progress proven practice in the mechanical engineering and also in the closely related sciences as are electrical, civil and process engineering, medicine, microbiology, ecology, agriculture, transport systems, aviation, and others, thus creating a unique forum for interdisciplinary or multidisciplinary dialogue.
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Volume II Nomor 1, April 2016" : 10 Documents clear
PERANCANGAN MESIN PEMBUAT POLA KERUPUK DENGAN KAPASITAS 1500 KERUPUK PER 4 JAM Erny Listijorini; Aswata Aswata; Aditya Dwi Saputra
FLYWHEEL : Jurnal Teknik Mesin Untirta Volume II Nomor 1, April 2016
Publisher : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (640.91 KB) | DOI: 10.36055/fwl.v0i1.724

Abstract

Kerupuk merupakan suatu jenis makanan ringan yang sudah lama dikenal oleh sebagian besar masyarakat Indonesia. Kerupuk dapat dikonsumsi sebagai makanan selingan maupun sebagai variasi dalam lauk pauk. Sebagai komoditi dagangan kerupuk termasuk kedalam jenis produk industri yang mempunyai potensi cukup baik. Saat ini pemasarannya berkembang tidak hanya di dalam negeri, tetapi juga di luar negeri. Pencetakan adonan kerupuk dimaksudkan untuk memperoleh bentuk dan ukuran yang seragam. Keseragaman ukuran penting untuk memperoleh penampakan dan penetrasi panas yang merata sehingga memudahkan proses penggorengan dan menghasilkan kerupuk goreng dengan warna yang seragam.  (Koswara, 2009). Mesin pencetak kerupuk ini adalah suatu peralatan yang berfungsi untuk mencetak kerupuk uyel dengan pola kurva lissajous. Kapasitas yang direncanakan adalah satu buah kerupuk dicetak dari satu buah nozzle sehingga diharapkan untuk pencetakaanya per 4 jam adalah 1500 pola, sekitar sembilan detik per satu pola kerupuk dengan dimensi kerupuk yang tercetak berupa persegi dengan panjang 65 mm dan lebar 65 mm dengan berat rata-rata ± 7 gram per kerupuknya dan diameter lubang nozzle yang digunakan 3 mm. Dengan adanya perancangan mesin pembuat pola kerupuk ini diharapkan dapat meningkatkan produktivitas pada proses pencetakan kerupuk yang selama ini dilakukan dengan cara tradisional dan kebersihan produk dapat terjaga selama proses pencetakan.
PENGERINGAN LADA PADA MESIN PENGERING DENGAN VARIASI PUTARAN MOTOR Yudi Setiawan; Eka Sari; Irfan Wahyudi; Ahmad Mustofa
FLYWHEEL : Jurnal Teknik Mesin Untirta Volume II Nomor 1, April 2016
Publisher : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (307.812 KB) | DOI: 10.36055/fwl.v0i1.720

Abstract

Mesin pengering lada yang sudah ada masih menggunakan rak diam (posisi statis), sehingga lada dalam rak tidak bisa berbalik dengan sendirinya. Pada penelitian ini mesin pengering lada akan dimodifikasi menjadi mesin pengering lada dengan rak yang bergerak menggunakan poros engkol dan poros eksentrik dengan memanfaatkan putaran motor listrik. Pada saat proses pembalikkan putaran dari motor listrik ditransmisikan oleh pulley belt menuju poros eksentrik, kemudian putaran tersebut dirubah menjadi gaya dorong dan gaya tarik untuk menggerakkan dudukan rak lada agar lada dapat berbalik pada saat proses pengeringan. Tujuan dari penelitian ini adalah mendapatkan waktu pengeringan yang lebih cepat dengan pengeringan yang merata, sehingga hasil lada kering mengandung kadar air yang lebih rendah berdasarkan SNI. Penelitian ini dilakukan dengan tiga variasi yaitu 30 rpm, 40 rpm, dan50 rpm dengan suhu tetap 40o  C. Dari hasil pengujian didapatkan waktu yang lebih cepat dibandingkan mesin pengering lada dengan rak diam, yaitu pada variasi 30 rpm memerlukan waktu selama 10 jam pada rak I, dan 11 jam pada rak II dan rak II dengan kadar air rata-rata sebesar 12,483%. Pada variasi 40 rpm memerlukan waktu waktu selama 9 jam pada rak I, dan 10 jam pada rak II dan rak III dengan kadar air rata-rata sebesar 12,067%, sedangkan pada variasi 50 rpm memerlukan waktu selama 8 jam pada rak I dan 9 jam pada rak II dan Rak III dengan kadar air rata-rata sebesar 11,913%.
PENGARUH PENGGUNAAN ARAK BALI SEBAGAI BAHAN BAKAR PADA MESIN EMPAT LANGKAH DENGAN RASIO KOMPRESI BERVARIASI I Gusti Ketut Sukadana; I Gusti Ngurah Putu Tenaya
FLYWHEEL : Jurnal Teknik Mesin Untirta Volume II Nomor 1, April 2016
Publisher : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (225.238 KB) | DOI: 10.36055/fwl.v0i1.715

Abstract

Arak Bali adalah bahan bakar alternativ dengan kandungan ethanol yang sangat tinggi. Arak Bali dengan kadar ethanol lebih besar dari 80 persen mempunyai nilai oktan 108. Angka oktan yang besar memiliki sifat yang dapat mengatasi terjadinya detonasi, dan dapat bekerja pada rasio kompresi mesin lebih tinggi. Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui pengaruh dari variasi rasio kompresi terhadap unjuk kerja mesin empat langkah dengan bahan bakar arak Bali. Penelitian ini dilaksanakan dengan merubah rasio kompresi mesin (8,8 : 1, 8,9 : 1, 9 : 1 dan 9,3 : 1). Perubahan dilakukan dengan cara memperkecil volume sisa ruang bakar, dengan cara mensekrap kepala silinder. Penelitian ini menghasilkan, dengan menggunaankan arak Bali sebagai bahan bakar pada mesin empat  langkah. Jika rasio kompresi mesin diperbesar dapat berpengaruh pada meningkatnya unjuk kerja mesin dan menurunkan tingkat konsumsi bahan bakar  mesin. Untuk bahan bakar premium, jika rasio kompresi mesin diperbesar dapat menurunkan unjuk kerja mesin dan meningkatkan konsumsi bahan bakar  mesin.
ANALISA KECEPATAN PADA ALAT PERAGA MEKANISME ENGKOL PELUNCUR Yeny Pusvyta
FLYWHEEL : Jurnal Teknik Mesin Untirta Volume II Nomor 1, April 2016
Publisher : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (852.175 KB) | DOI: 10.36055/fwl.v0i1.721

Abstract

Interaksi yang sering dengan mesin dimana terjadi transformasi gerak dengan pola tertentu, membutuhkan metode pembelajaran yang lebih baik agar lebih mudah dipahami. Alat peraga yang menampilkan simulasi gerak suatu mekanisme tertentu dianggap memadai dan cukup membantu dalam pembelajaran kinematika dan dinamika mesin. Mekanisme engkol peluncur merupakan mekanisme yang umum yang paling sederhana yang terdiri dari 4 batang hubung. Suatu batang hubung mempengaruhi batang hubung lainnya dalam sistem mekanisme, dengan arah dan besar yang berbeda relatif satu sama lain. Suatu studi komparatif mengenai perbedaan antara perhitungan kecepatan teori dengan eksperimen dilakukan, dengan menghitung kecepatan batang hubung 4 secara teoritis dan eksperimen. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa terjadi perbedaan nilai efisiensi yang cukup besar antara kecepatan batang hubung 4 secara eksperimen berbanding teoritis.
STUDI PENGARUH TEKANAN PENGEREMAN DAN KECEPATAN PUTAR RODA TERHADAP PARAMETER PENGEREMAN PADA REM CAKRAM DENGAN BERBASIS VARIASI KANVAS Ambo Intang
FLYWHEEL : Jurnal Teknik Mesin Untirta Volume II Nomor 1, April 2016
Publisher : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (659.943 KB) | DOI: 10.36055/fwl.v0i1.716

Abstract

Pada penelitian ini akan diteliti beberapa variabel yang saling mempengaruhi satu sama lain dengan tiga variasi kanvas, kecepatan putar roda dan tekanan pengereman. Untuk mengetahui hubungan antar variabel pengereman tersebut yaitu mealalui alat uji rem cakram yang sengaja dibuat dalam penelitian ini, dipilihnya rem cakram karena konstruksinya lebih sederhana dan kapasitas pengeremannya lebih tinggi dibandingkan dengan sistem lain. Dari ketiga variasi kanvas tersebut akan diuji waktu pengereman yang dibutuhkan pada putaran dan tekanan tertentu sampai roda berhenti berputar. Berdasarkan waktu pengereman yang didapat tersebut maka akan didapat variabel operasi pengereman yang lain termasuk gaya pengereamn sampai pada angka koefisien gesek, sehingga tingkat efisiensi pengereman termasuk umur kanvas bisa ditentukan pada masing masing kanvas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Efesiensi pengereman, mengikuti kecendrungan Kapasitas, Gaya gesek , koefisien gesek dan Umur pengereman meningkat dengan naiknya tekanan pengereman dan menurun dengan naiknya putaran. Variabel yang sangat berpengaruh pada umur pengereman berdasarkan jumlah kontaknya adalah tingkat koefisen gesek pengereman yang terjadi. Pad I (Pad standar) adalah Pad yang paling dominan dalam menunjukkan berbagai hubungan variabel pengerman yang tersebut diatas
KARAKTERISTIK BAJA ST 41 HASIL PROSES HOT EQUAL CHANNEL ANGULAR PRESSING (HECAP) Slamet Wiyono; Anistasia Milandia; Muhammad Zaky Mubarok
FLYWHEEL : Jurnal Teknik Mesin Untirta Volume II Nomor 1, April 2016
Publisher : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (754.196 KB) | DOI: 10.36055/fwl.v0i1.722

Abstract

Proses ECAP merupakan salah satu proses perlakuan mekanik yang mampu menghasilkan butir material yang sangat halus (ultrafine grained). Baja karbon rendah dengan kandungan 0.16% C berdiameter 11mm dan panjang 65mm diberikan perlakuan mekanik melalui proses ECAP menggunakan cetakan yang memiliki sudut pada sisi dalam, θ = 1200 dan sudut sisi luar, Ψ = 70. Variabel prosesnya adalah jumlah laluan deformasi tanpa mengubah rute setiap laluannya. Dampak dari proses terhadap sampel ditinjau melalui uji kekerasan, densitas, porositas, dan metalografi. Sedangkan untuk mengetahui kekuatan sampel dilakukan dengan pendekatan persamaan Hall-Petch dimana besar butir yang terbentuk diukur menggunakan software Image-J. Hasil pengujian pada sampel menunjukkan adanya peningkatan densitas, penurunan porositas, dan penghalusan butir pada sisi sampel seiring peningkatan jumlal tahapan (laluan) deformasi yang menunjukan peningkatan kekuatan dari baja karbon rendah ST 41.
STUDI KINERJA VENTILASI MEKANIK INSUFLASI UNTUK KUALITAS UDARA DALAM BANGUNAN Yudhy Kurniawan
FLYWHEEL : Jurnal Teknik Mesin Untirta Volume II Nomor 1, April 2016
Publisher : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (582.801 KB) | DOI: 10.36055/fwl.v0i1.717

Abstract

Saat ini penggunaan ventilasi berdampak pada kesehatan dan kenyamanan hidup. Perannya dalam menjaga udara segar dan bersih sangat diperlukan. Kurangnya ventilasi yang baik akan berdampak buruk pada kesehatan. Disamping itu permasalahan konsumsi energi juga tidak bisa dibiarkan begitu saja. perubahan udara yang kadang-kadang terlalu rendah atau terlalu tinggi, aliran udara yang tidak merata, memerlukan banyak konsumsi energi. Untuk itu pada perkembangan teknologi ventilasi, perbaikan kinerjanya terus lakukan. Dalam penelitian ini akan dilakukan percobaan untuk mengetahui karakterisasi ventilasi mekanik insuflasi (VMI) yang dilakukan pada rumah di perkotaan. Karakterisasi ini meliputi kualitas udara dalam ruangan, dan kenyamanan. Yang sudah dilakukan saat ini adalah mencoba melakukannya dengan simulasi menggunakan perangkat lunak (software) CONTAM dengan tujuan untuk memprediksi perubahan aliran udara dan perpindahan contaminan polutan dalam bangunan. Metode penelitiannya adalah mendesain model yang kemudian dimasukkan parameter-parameter yang diperlukan, dan setelah itu dilakukan simulasi untuk melihat hasilnya berjalan baik atau tidak. Jika hasil yang diperoleh sesuai dengan yang diinginkan, maka selanjutnya dilanjutkan dengan variasi obyek. Dalam hal ini akan diketahui untuk obyek pengujian pada bangunan yang menggunakan ventilasi model lain, dan dicoba dengan menerapkan untuk daerah tropis. Sehingga diharapkan dari penelitian ini akan dapat dijadikan referensi untuk dilakukan penelitian lebih lanjut.
PENGARUH PENURUNAN VACUUM PADA SAAT BACKWASH CONDENSER TERHADAP HEAT RATE TURBIN DI PLTU Imron Rosyadi; Dhimas Satria; Cecep Cecep
FLYWHEEL : Jurnal Teknik Mesin Untirta Volume II Nomor 1, April 2016
Publisher : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (675.909 KB) | DOI: 10.36055/fwl.v0i1.723

Abstract

Pembersihan pipa Condenser pada unit PLTU sangat  penting dilakukan agar efesiensi dan efektivitas alat penukar kalor condenser tetap terjaga dengan baik. Pola pembersihan yang dilakukan di PLTU Suralaya Unit  5-7 selama ini menggunakan sistem backwash mengingat system ball cleaning sudah tidak berfungsi dengan maksimal. Akibat pola backwashing tentunya berakibat pada perubahan kinerja dari unit pembangkit secara keseluruhan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui effektifitas dan effisiensi dari proses backwash condenser terhadap effisiensi unit dan dapat dijadikan acuan SOP untuk unit yang lain. Hasil kajian memperlihatkan adanya penurunan tekanan vacuum pada condenser yang berakibat pada penurunan efesiensithermal. Efesiensi thermal yang tinggi terjadi pada beban tinggi yaitu 450 MW dan 600 MW yakni diatas 36% sehingga pola backwashing sangat dianjurkan untuk diterapkan pada saat beban tinggi. Penurunan tekanan vacuum akibat backwashing berakibat pada peningkatan heat rate pada pembangkit yang menyebabkan peningkatan biaya operasi.
PERUBAHAN SIFAT MEKANIS DAN BENTUK STRUKTUR MIKRO BAJA AISI 1040 AKIBAT POLARISASI ARUS PADA PENGELASAN SMAW Rihat Sebayang
FLYWHEEL : Jurnal Teknik Mesin Untirta Volume II Nomor 1, April 2016
Publisher : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (880.785 KB) | DOI: 10.36055/fwl.v0i1.719

Abstract

Dalam proses pengelasan kekuatan hasil lasan dipengaruhi oleh besar arus, kecepatan pengelasan, besarnya penembusan dan jarak pengelasan serta polaritas arus listrik. Penentuan besarnya arus dalam penyambungan logam menggunakan las busur mempengaruhi efisiensi pekerjaan dan bahan las. Kekuatan hasil lasan dipengaruhi oleh tegangan busur, besar arus, kecepatan pengelasan, besarnya penembusan dan polaritas listrik. Penentuan besarnya arus dalam penyambungan logam menggunakan las busur mempengaruhi efisiensi pekerjaan dan bahan las. Pengaruh dari polaritas arus pengelasan yaitu AC dan DC mampu berdampak pada perubahan sifat mekanis material. Dari pengujian komposisi diketahui bahwa terdapat perubahan persentase dalam jumlah yang relatif kecil pada beberapa unsur yang terkandung pada Baja AISI 1040. Kekuatan mekanis berupa kekerasan diketahui bahwa material yang dilas dengan polaritas arus AC memiliki kekerasan yang cukup tinggi dibanding material yang dilas dengan polaritas arus DC yaitu sebesar 276 VHN, dan terendah pada logam induk sebesar 156 VHN. Kekuatan impak yang tertinggi terdapat pada material yang dilas dengan  polaritas arus DC yaitu  sebesar 68,7  Joule dan  pada  material  yang  dilas dengan polaritas arus AC sebesar 60,3 Joule. Struktur fase Ferrite dan Pearlite terlihat pada logam las, HAZ kasar dan Haz halus, serta pada logam induk pada material yang dilas dengan polaritas arus AC dan DC
PERUBAHAN SIFAT MEKANIS DAN BENTUK STRUKTUR MIKRO BAJA AISI 1040 AKIBAT POLARISASI ARUS PADA PENGELASAN SMAW Rihat Sebayang
FLYWHEEL : Jurnal Teknik Mesin Untirta Volume II Nomor 1, April 2016
Publisher : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (880.785 KB) | DOI: 10.36055/fwl.v0i1.718

Abstract

Dalam proses pengelasan kekuatan hasil lasan dipengaruhi oleh besar arus, kecepatan pengelasan, besarnya penembusan dan jarak pengelasan serta polaritas arus listrik. Penentuan besarnya arus dalam penyambungan logam menggunakan las busur mempengaruhi efisiensi pekerjaan dan bahan las. Kekuatan hasil lasan dipengaruhi oleh tegangan busur, besar arus, kecepatan pengelasan, besarnya penembusan dan polaritas listrik. Penentuan besarnya arus dalam penyambungan logam menggunakan las busur mempengaruhi efisiensi pekerjaan dan bahan las. Pengaruh dari polaritas arus pengelasan yaitu AC dan DC mampu berdampak pada perubahan sifat mekanis material. Dari pengujian komposisi diketahui bahwa terdapat perubahan persentase dalam jumlah yang relatif kecil pada beberapa unsur yang terkandung pada Baja AISI 1040. Kekuatan mekanis berupa kekerasan diketahui bahwa material yang dilas dengan polaritas arus AC memiliki kekerasan yang cukup tinggi dibanding material yang dilas dengan polaritas arus DC yaitu sebesar 276 VHN, dan terendah pada logam induk sebesar 156 VHN. Kekuatan impak yang tertinggi terdapat pada material yang dilas dengan  polaritas arus DC yaitu  sebesar 68,7  Joule dan  pada  material  yang  dilas dengan polaritas arus AC sebesar 60,3 Joule. Struktur fase Ferrite dan Pearlite terlihat pada logam las, HAZ kasar dan Haz halus, serta pada logam induk pada material yang dilas dengan polaritas arus AC dan DC

Page 1 of 1 | Total Record : 10