cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota adm. jakarta selatan,
Dki jakarta
INDONESIA
Jurnal Riset Industri
ISSN : 19785852     EISSN : 25807366     DOI : -
Core Subject : Engineering,
Journal of Industrial Research is a periodic scientific media to publish the results of research, study, review, and scientific review of industrial areas that have never been published that is not in the process of evaluating and has been approved by the others (if any) published three times a year on each April, August, and December and accredited by LIPI Number: 490 / AU2 / P2MI-LIPI / 08/2012 for three years.
Arjuna Subject : -
Articles 6 Documents
Search results for , issue " Vol 1, No 1 (2007): Jurnal Riset Industri" : 6 Documents clear
PEMISAHAN MAGNESIUM DARI LARUTAN BITTERN DENGAN CARA ELEKTROLISA UNTUK MENGHASILKAN SENYAWA MAGNESIUM HIDROKSIDA ., Marihati
Jurnal Riset Industri Vol 1, No 1 (2007): Jurnal Riset Industri
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Industri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (620.051 KB)

Abstract

ABSTRAK Bittern merupakan larutan induk di meja kristalisasi lading garam yang saat ini masih dibuang atau disirkulasi ke areal penguapan. Telah dilakukan percobaan dengan menggunakan sel elektrolisa 2 kompartemen dengan membran agar-agar yang kemampuan hantaran ionnya ditingkatkan menggunakan asam polikarboksilat, potensial di atur pada 12 volt, sehingga dapat memisahkan ion-ion Mg, K, Na, Cl, SO4 menjadi Mg(OH)2, NaOH, dan KOH dalam ruang katoda serta HCl dan H2SO4 di ruang anoda. Dengan menggunakan kuat arus 125 mA dan waktu elektrolisa 5 menit diperoleh hasil 5,024 g Mg(OH)2/100 g bittern dengan kemurnian mencapai rata-rata 99,54%. Dari hasil percobaan terlihat bahwa elektrolisa pada setiap rentang waktu menunjukkan korelasi linier antara massa Mg(OH)2 dan kuat arus (W-i), sehingga ekstrapolasi ke tingkat kuat arus yang lebih tinggi dapat dilakukan. Dengan demikian hasil percobaan ini dapat diaplikasikan ke skala lapangan yang akan menghasilkan produk bernilai ekonomi tinggi.Kata kunci: Bittern, Magnesium, membrane agar-agar, asam polikarboksilat, elektrolisa.
MODEL AGROINDUSTRI BAWANG MERAH BREBES Herman, Atih Surjati
Jurnal Riset Industri Vol 1, No 1 (2007): Jurnal Riset Industri
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Industri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1490.676 KB)

Abstract

ABSTRAK Model agroindustri bawang merah dirancang untuk Kabupaten Brebes, menggunakan pendekatan kegiatan rantai pasokan tradisional, yaitu pemasaran, pengolahan dan pasokan bahan baku dalam menentukan kelembagaan intinya. Verifikasi model dilakukan melalui analisis financial menggunakan data yang dikumpulkan antara Juli sampai dengan Desember 2003. Kelembagaan yang teridentifikasi untuk anggota agroindustri ini adalah kelompok petani, kolektor yang juga melakukan penanganan pasca panen, industri bawang goreng, industri serbuk bawang dan industri pewarna alam, serta eksportir. Salah satu elemen kunci untuk keberhasilan pembangunan agroindustri adalah fasilitator, yaitu tenaga professional independen yang dilatih khusus untuk memfasilitasi proses membangun jejaring bisnis dan memperkuat kerjasama antar perusahaan. Kapasitas agroindustri dirancang untuk mampu menyerap kelebihan produksi bawang merah sebagai hasil dari proses intensifikasi, yaitu 150.000 ton bawang segar/tahun. Industri bawang merah dan serbuk bawang direncanakan berdasarkan pada daya serap pasar, yaitu masing-masing sebesar 80 ton/hari. Bahan baku bawang dipasok oleh petani dengan lahan pertanian seluas 800 ha. Sebagian besar produk direncanakan dijual di pasar domestik (pabrik mie instan), dan ekspor dirancang untuk menyalurkan kelebihan produksi, yaitu 459 ton bawang merah segar serta masing-masing 80 ton bawang goreng dan serbuk bawang per bulan. Total modal diperkirakan sebesar Rp. 131,231 milyar dan total keuntungan mencapai Rp. 3,140 milyar. Petani akan memperoleh keuntungan sebesar Rp. 36 juta/ha/tahun. Konsep agroindustri merupakan alternatif pemecahan bagi masalah rendahnya harga bawang pada musim panen. Penerapan konsep harus didukung oleh pemerintah, khususnya dalam mengakses pasar dan membiayai fasilitator pada tahap awal pembentukannya.Kata kunci: bawang merah, agroindustri, model.
ALAT UJI PUPUK UNTUK INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH ., Nurkamari
Jurnal Riset Industri Vol 1, No 1 (2007): Jurnal Riset Industri
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Industri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (683.812 KB)

Abstract

ABSTRAK Untuk mendukung pengendalian mutu produk pada industri kecil dan menengah (IKM) pupuk di Jawa Timur yang jumlahnya mencapai 150 unit, telah dilaksanakan rekayasa alat uji unsure hara pupuk seperti nitrogen (N), fosfat (P) dan kalium (K). Alat uji ini menggunakan prinsip kerja analisa kolorimetri. Sebagai sumber cahaya dipergunakan dioda LED (Light Emiting Diode), untuk sensor cahaya digunakan resistor LDR (Light Dependent Resistor) dan sebagai pengolah sinyal digunakan prinsip kerja pengukuran nilai resistor (jembatan Wheatstone) dimana salah satu lengan jembatannya adalah sensor cahaya LDR tersebut. Sedangkan sebagai keluaran digunakan peraga digital dari LCD (Liquid Crystal Display) yang akan mengubah keluaran jembatan berupa tegangan listrik menjadi bentuk peragaan angka NPK pupuk. Uji coba prototip alat uji pupuk (NPK) ini memberikan hasil yang positif. Dengan menggunakan alat ini potensi penghematan pada IKM pupuk dapat direalisasikan. Pada industri pupuk fosfat alam untuk pertanian, penghematan biaya uji mencapai Rp. 13.410.000,-/tahun. Sedangkan pada industri pupuk NPK padat akan mencapai Rp. 60.810.000,-/tahun. Selain diperoleh penghematan, penggunaan prototip ini sekaligus dapat lebih menjamin konsistensi mutu produk.Kata kunci: uji pupuk, analisa kolorimetri, LDR, LED, jembatan Wheatstone, LCD.
STRATEGI PENINGKATAN DAYA SAING PENGGUNAAN FAKTOR PRODUKSI INDUSTRI PULP INDONESIA Rosadi, Husni Y; Sa, E Gumbira; Sailah, Illah; Syafii, Wasrin; Aman, Amril
Jurnal Riset Industri Vol 1, No 1 (2007): Jurnal Riset Industri
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Industri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1120.588 KB)

Abstract

ABSTRAK Strategi peningkatan daya saing penggunaan faktor produksi digunakan sebagai upaya untuk meningkatkan daya saing industri dengan mengoptimalkan penggunaan faktor tersebut. Stragtegi peningkatan daya saing industri dilakukan diantaranya dengan memperhatikan faktor-faktor kritis dalam penggunaan faktor produksi. Penentuan faktor kritis diperoleh berdasarkan hasi analisa terhadap penggunaan faktor produksi dengan menggunakan metode analisa daya saing non-parametrik, yaitu Data Envelopment Analysis (DEA), Operational Competitiveness Rating Analysis (OCRA) dan Analisa Perbandingan Daya Saing (APD). Berdasarkan analisa terhadap faktor kritis, maka strategi yang diperluka untuk meningkatkan daya saing industri pulp Indonesia diantaranya adalah strategi efisiensi penggunaan dan biaya bahan baku, strategi peningkatan skala produksi industri pulp.Kata kunci: strategi, daya saing, faktor produksi, industri pulp.
PENERAPAN HAZARD ANALYSIS CRITICAL CONTROL POINT (HACCP) DI PABRIK SAUS TOMAT SKALA MENENGAH: STUDI KASUS Sudibyo, Agus; Herman, Atih Surjati
Jurnal Riset Industri Vol 1, No 1 (2007): Jurnal Riset Industri
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Industri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1324.921 KB)

Abstract

ABSTRAK Penerapan sistem Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP) di industri makanan skala menengah dikaji dengan mengambil pabrik saus tomat sebagai studi kasus. Kajian bertujuan untuk mempelajari kesiapan industri skala menengah di Indonesia dalam menerapkan HACCP. Berdasarkan hasil kajian, dirancang model penerapan HACCP yang diharapkan dapat digunakan sebagai panduan untuk pabrik sejenis lainnya (pabrik produk pangan berasam, pH 3,6 – 4,5 , diawet dengan teknologi pasteurisasi). Analisis dilakkan menggunakan metode deskriptif melalui empat modul, yaitu: I. mengkaji kondisi pabrik saus tomat sebelum menerapkan sistem HACCP; II. Mengidentifikasi potensi titik kritis sepanjang alur proses; III. Menyusun program implementasi HACCP; dan IV. Mengevaluasi program penerapannya. Hasil kajian menunjukkan bahwa kondisi pabrik saus tomat studi kasus belum memenuhi persyaratan dasar untuk mengimplementasikan HACCP, begitu pula pengelolaan sistem keamanan pangan yang diterapkannya. Teridentifikasi lima potensi titik kritis yang perlu dikendalikan secara efektif sebagai CCP’s. Program implementasi HACCP yang dirancang mencakup perbaikan dari persyaratan dasar termasuk pembuatan SSOP-nya, pendidikan dan pelatihan karyawan, dan investasi peralatan untuk mendukung beroperasinya sistem HACCP. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa biaya penerapan HACCP mencapai sekitar 180 juta rupiah dan waktu yang diperlukan sejak merancang dan mengoperasikan sistem sampai hasil auditnya memenuhi persyaratan dasar dan sistem HACCP mencapai sekitar 12 bulan. Dari kajian ini disimpulkan bahwa kecukupan pengelolaan sistem keamanan pangan dan penerapan HACCP di industri skala menengah masih memerlukan upaya yang bersifat mendasar untuk memperbaiki kondisi perusahaan. Diperlukan upaya sosialisasi yang lebih intensif untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran para pelaku industri dalam masalah keamanan pangan dan HACCP.Kata kunci: HACCP, saus tomat, keamanan pangan, studi kasus.
PENCEGAHAN KERUSAKAN DINI BETON TAHAN API DALAM KONSTRUKSI TUNGKU ALUMINIUM Pranggono, Purnomo
Jurnal Riset Industri Vol 1, No 1 (2007): Jurnal Riset Industri
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Industri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (961.895 KB)

Abstract

ABSTRAK Kerusakan yang lebih cepat dari yang diperkirakan, atau kerusakan dini, yang terjadi pada beton tahan api sebagai konstruksi tungku peleburan aluminium seringkali dijumpai. Untuk mengetahui sebab-sebabnya dan sekaligus pencegahannya, telah dilakukan pengamatan pada sebelas tungku peleburan aluminium yang berkapasitas antara 500 ton sampai dengan 1500 ton selama tiga tahun. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa pada prinsipnya kerusakan dini lebih banyak disebabkan pada kesalahan dalam pemasangannya. Kesalahan ini antara lain disebabkan karena tidak diikutinya panduan yang diberikan produsen dan kurang dipahaminya karakteristik dari beton tahan api serta faktor-faktor yang memungkinkan terjadinya kerusakan. Kesalahan yang terjadi dalam pemasangan adalah dalam: penambahan air, pengadukan, penggetaran, pemasangan yang terlambat, dan jadwal pemanasan yang terlalu cepat. Selain meningkatkan pengawasan, untuk mencegah kesalahan dalam penambahan air, perlu dilakukan perubahan disain produk sehingga kelebihan distribusi air dapat merata. Jadwal pemanasan juga perlu dimodifikasi dan kemampuan serta ketrampilan operator dalam teknik pemasangan juga perlu ditingkatkan.Kata kunci: refraktori, kerusakan dini, tungku, peleburan aluminiu

Page 1 of 1 | Total Record : 6


Filter by Year

2007 2007


Filter By Issues
All Issue Vol 10, No 3 (2016): MENINGKATKAN NILAI TAMBAH MELALUI PEMANFAATAN LIMBAH INDUSTRI Vol 10, No 2 (2016): PENINGKATAN DAYA SAING MELALUI PENGEMBANGAN KUALITAS PRODUK Vol 10, No 1 (2016): Peran Teknologi dan Inovasi dalam Meningkatkan Efisiensi dan Efektifitas Produ Vol 9, No 1 (2015): Optimalisasi Nilai Tambah Bahan/Material dan Limbah Industri Dalam Negeri Vol 8, No 3 (2014): Pemanfaatan Bahan Baku/Penolong Raw Material Dalam Negeri Vol 8, No 2 (2014): Teknologi Pengendalian Pencemaran Lingkungan untuk Industri Hijau Vol 8, No 1 (2014): Teknologi Proses Berbasis Efisiensi Energi Vol 7, No 3 (2013): Pengembangan Subtitusi Impor Mendukung Kemandirian Bangsa Vol 7, No 2 (2013): Pengembangan Energi Baru dan Terbarukan Mendukung Ketahanan Energi Nasional Vol 7, No 1 (2013): Peningkatan Nilai Tambah Komoditi Argo Vol 6, No 3 (2012): Pengembangan Industri Berbasis Hasil Tambang Vol 6, No 2 (2012): Minimalisasi dan Pemanfaatan Limbah Vol 6, No 1 (2012): Hilirisasi Industri Berbasis Sumber Daya Alam Lokal Vol 5, No 3 (2011): Peningkatan Nilai Tambah dan Produktivitas Industri Vol 5, No 2 (2011): Penelitian Untuk Meningkatkan Daya Saing Industri Vol 5, No 1 (2011): Industri Kecil Menengah Vol 4, No 3 (2010): Green Industry Vol 4, No 2 (2010): Konservasi Energi Vol 4, No 1 (2010): Standardisasi dan Regulasi Teknik Vol 3, No 3 (2009): Peningkatan Nilai Tambah melalui Inovasi Kemasan Vol 3, No 2 (2009): Vol 3, No 1 (2009): Vol 2, No 3 (2008): Vol 2, No 2 (2008): Vol 2, No 1 (2008): Jurnal Riset Industri Vol 1, No 3 (2007): Vol 1, No 2 (2007): Jurnal Riset Industri Vol 1, No 1 (2007): Jurnal Riset Industri More Issue