cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Journal of Agro Complex
Published by Universitas Diponegoro
ISSN : -     EISSN : 25974386     DOI : -
Core Subject : Agriculture,
Journal of Agro Complex (JOAC) is an open access, peer-reviewed journal that considers articles on all areas of agricultural sciences (Agro complex). Research areas include : plant growth and development, plant production, plant improvement, plant protection, plant ecology, plant physiology, seed production and certification, integrated farming, sustainable agriculture, agribusiness and agro industry.
Arjuna Subject : -
Articles 11 Documents
Search results for , issue "Vol 3, No 3 (2019): Online" : 11 Documents clear
Aplikasi paclobutrazol dan pelapisan lilin lebah terhadap mutu rimpang benih jahe merah (Zingiber officinale var. Rubrum) selama penyimpanan Maulana Azhar Adipraja; Syaiful Anwar; Florentina Kusmiyati
Journal of Agro Complex Vol 3, No 3 (2019): Online
Publisher : Department of Agriculture, Animal and Agricultural Sciences, Diponegoro University, Semara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (163.938 KB) | DOI: 10.14710/joac.3.3.124-131

Abstract

Jahe merupakan tanaman yang bagian rimpangnya memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh aplikasi paclobutrazol dan pelapisan lilin lebah dalam mempertahankan mutu rimpang benih jahe merah selama penyimpanan. Penelitian dilaksanakan pada bulan April – Juli 2018 di Laboratorium Fisiologi dan Pemuliaan Tanaman, Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas Diponegoro, Semarang. Penelitian ini merupakan percobaan faktorial 4x4 dengan 3 kali ulangan dengan dasar Rancangan Acak Lengkap (RAL). Faktor pertama adalah konsentrasi paclobutrazol dengan 4 taraf, terdiri atas 0, 500, 1000, 1500 ppm. Faktor kedua adalah konsentrasi lilin lebah dengan 4 taraf, terdiri atas 0, 4, 6, dan 8 %. Penyimpanan dilakukan pada kondisi ruang simpan dengan suhu 28-30°C selama tiga bulan. Penyemaian dilakukan selama satu bulan setelah masa penyimpanan. Parameter yang diamati adalah jumlah rimpang bertunas, tinggi tunas, susut bobot rimpang dan kadar air rimpang. Data dianalisis menggunakan analisis ragam dan uji lanjut menggunakan Duncan Multiple Range Test (DMRT). Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan diperoleh hasil bahwa perlakuan paclobutrazol dengan konsentrasi 500 ppm dan perlakuan lilin lebah konsenrasi 4% dapat menghambat tinggi tunas, mempertahankan jumlah rimpang bertunas, susut bobot rimpang dan kadar air rimpang hingga akhir masa simpan.Kata kunci: jahe merah, paclobutrazol, lilin lebah.
Keberhasilan sambung samping tanaman durian (Durio zibenthinus M.) akibat konsentrasi IAA (Indole Acetic Acid) dan umur batang bawah yang berbeda Irvan Adi Fitriyanto; Karno Karno; Budi Adi Kristanto
Journal of Agro Complex Vol 3, No 3 (2019): Online
Publisher : Department of Agriculture, Animal and Agricultural Sciences, Diponegoro University, Semara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (143.554 KB) | DOI: 10.14710/joac.3.3.166-173

Abstract

Penelitian ini bertujuan untukmengkaji keberhasilan sambung samping tanaman durian pada berbagai taraf konsentrasi IAA dan umur batang bawah yang berbeda. Penelitian disusun dengan rancangan acak lengkap faktorial dengan faktor pertama adalah konsentrasi auksin IAA (0, 75 da 150 ppm) dan faktor kedua adalah umur batang bawah (6, 9, dan 12 bulan). Masing-masing perlakuan diulang 5 kali. Parameter yang diamati yaitu waktu keberhasilan sambungan, waktu pecah tunas, panjang tunas, jumlah daun terbuka, dan lebar tajuk. Data dianalisis ragam dan dilanjutkan uji DMRT (Duncan Multiple Range Test). Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh pada taraf konsentrasi IAA sedangkan taraf umur batang bawah memberikan pengaruh nyata (P<0,05) terhadap jumlah daun terbuka dan lebar tajuk. Tidak ada interaksi antara taraf konsentrasi IAA dan umur batang bawah yang berbeda terhadap sambung samping durian vaietas bawor. Kata kunci : durian bawor, IAA, sambung samping, umur batang bawah
Peningkatan kualitas planlet tanaman pisang raja bulu (Musa paradisiaca) dengan penambahan bap dan iaa pada media pengakaran kultur in vitro Rizal Try Nofiyanto; Florentina Kusmiyati; Karno Karno
Journal of Agro Complex Vol 3, No 3 (2019): Online
Publisher : Department of Agriculture, Animal and Agricultural Sciences, Diponegoro University, Semara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (157.282 KB) | DOI: 10.14710/joac.3.3.132-141

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh penambahan BAP dan IAA pada media pengakaran kultur jaringan terhadap pertumbuhan tanaman pisang raja bulu (Musa paradisiaca). Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Kultur Jaringan Kebun Benih Hortikultura Salaman, Magelang pada bulan Juni hingga Agustus 2018. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial dengan 4 (empat) kali ulangan. Faktor pertama adalah hormon BAP dengan konsentrasi masing-masing 0 ; 0,5 ; 1 ; 1,5 ; dan 2 ppm, faktor kedua yaitu hormon IAA dengan konsentrasi 0, 1, 2, 3, dan 4 ppm. Kombinasi perlakuan sebanyak 25 dengan 4 kali ulangan, sehingga terdapat 100 unit percobaan yang setiap unit percobaan terdiri dari 5 planlet pisang raja bulu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh interaksi perlakuan BAP dan IAA terhadap parameter pertumbuhan planlet pisang raja bulu. Kombinasi BAP 1 ppm + IAA 3 ppm memberikan pengaruh terbaik pada jumlah daun dan diameter batang, sedangkan kombinasi BAP 0,5 ppm + IAA 4 ppm memberikan pengaruh terbaik pada jumlah akar dan panjang akar. Kombinasi BAP 1,5 ppm + IAA 4 ppm memberikan pengaruh terbaik pada tinggi planlet. Kesimpulan dari penelitian ini adalah zat pengatur tumbuh BAP 0,5 – 1,5 ppm + IAA 3 – 4 ppm direkomendasikan untuk media pengakaran kultur jaringan pisang raja bulu. Kata kunci: in vitro, BAP, IAA, plantlet, pisang
Produksi kacang tanah (Arachis hypogaea L. Var. Takar) pada perbedaan waktu inokulasi Rhizobium sp. dan pemberian berbagai mulsa organik di lahan salin Hafidz Fikri Asyari; Eny Fuskhah; Endang Dwi Purbajanti
Journal of Agro Complex Vol 3, No 3 (2019): Online
Publisher : Department of Agriculture, Animal and Agricultural Sciences, Diponegoro University, Semara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (159.338 KB) | DOI: 10.14710/joac.3.3.174-183

Abstract

Tujuan penelitian adalah mengkaji waktu inokulasi terbaik dan pemberian berbagai jenis mulsa organik terhadap produksi kacang tanah (Arachis hypogaea L. Var. Takar) pada lahan salin dengan tingkat salinitas 6,4 dS/m. Penelitian kali ini dilaksanakan di Desa Bulakbaru, Kecamatan Kedung, Kabupaten Jepara. Rancangan yang digunakan adalah RAK Faktorial 4 x 3 dengan 3 kelompok. Faktor pertama adalah perbedaan waktu inokulasi Rhizobium sp. yaitu T0: tanpa inokulasi, T1: inokulasi saat tanam, T2: inokulasi 7 HST, dan inokulasi 14 HST. Faktor kedua adalah berbagai jenis mulsa organik yaitu R0: tanpa mulsa organik, R1: mulsa organik jerami padi, dan R2: mulsa organik sekam padi. Parameter yang diamati adalah tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah polong per petak, bobot polong per petak, jumlah biji per petak, jumlah bintil akar dan bobot 100 biji. Hasil penelitian menunjukkan bahwa R1 menunjukkan peningkatan rerata tinggi tanaman sebesar 62,1 cm dan T1 menunjukkan rerata jumlah bintil akar tertinggi sebesar 1,86/tanaman. Tidak ada pengaruh dan interaksi pad parameter lain. Kesimpulan yang diperoleh adalah mulsa organik jerami mampu meningkatkan tinggi tanaman dan waktu inokulasi saat tanam dapat meningkatkan jumlah bintil akar di lahan dengan tingkat salinitas 6,4 dS/m. Kata kunci : kacang tanah, salinitas, rhizobium sp, mulsa organik. 
Toleransi tanaman kedelai (Glycine max l.) terhadap beberapa konsentrasi ion logam besi (Fe) pada pemberian pupuk kompos Lia Ardiana; Susilo Budiyanto; Sukarjo Sukarjo
Journal of Agro Complex Vol 3, No 3 (2019): Online
Publisher : Department of Agriculture, Animal and Agricultural Sciences, Diponegoro University, Semara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (146.231 KB) | DOI: 10.14710/joac.3.3.96-104

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengkaji pertumbuhan dan toleransi tanaman kedelai akibat pemberian cemaran logam berat besi dengan beberapa konsentrasi dan pemberian pupuk kompos. Penelitian dilakukan di Rumah Kasa dan Laboratorium Terpadu BALINGTAN (Balai Penelitian Lingkungan Pertanian) Pati, Jawa Tengah dari bulan September - Desember 2017. Rancangan dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan acak lengkap pola faktorial 4x2 dengan 3 ulangan. Faktor pertama yaitu perlakuan konsentrasi ion logam besi (Fe) 0, 100, 200, 300 ppm, dan perlakuan pemberian pupuk kompos 0 kg dan 1 kg sebagai faktor kedua. Hasil penelitian menunjukkan bahwa fase pertumbuhan (tinggi tanaman dan waktu berbunga) pada perlakuan pemberian kompos (1 kg) memberikan pengaruh lebih baik di bandingkan dengan tanpa pemberian kompos (0 kg) pada berbagai konsentrasi cemaran besi. Tanaman kedelai dengan perlakuan tanpa pemberian kompos (0 kg) pada semua konsentrasi cemaran logam mati pada saat proses pembentukan polong. Perlakuan pemberian kompos 1 kg dapat mempertahankan produksi kedelai pada konsentrasi cemaran besi 100 ppm tetapi mengalami penurunan pada konsentrasi 200 ppm dan 300 ppm, serta pemberian kompos pada cemaran konsentrasi 100–300 ppm belum mampu menurunkan kandungan besi biji tanaman, nilainya masih diatas batas ambang yang diijinkan. Kata kunci: kedelai, logam besi, kompos
Pertumbuhan dan produksi tanaman sawi Pakcoy (Brassica rapa l.) akibat dibudidayakan pada berbagai media tanam dan dosis pupuk organik Nutri Sri Damayanti; Didik Wisnu Widjajanto; Sutarno Sutarno
Journal of Agro Complex Vol 3, No 3 (2019): Online
Publisher : Department of Agriculture, Animal and Agricultural Sciences, Diponegoro University, Semara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (178.176 KB) | DOI: 10.14710/joac.3.3.142-150

Abstract

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian berbagai media tanam serta mengetahui level dosis pupuk kandang kambing yang efektif untuk pertumbuhan dan produksi sawi pakcoy (Brassica rapa L.). Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan acak lengkap pola faktorial (5x3) dengan 3 ulangan. Penelitian mengevaluasi 2 faktor perlakuan, yaitu faktor pertama perlakuan media tanam (M) yaitu M0 = (tanah), M1 = (tanah + arang sekam) (1:1) , M2 = (tanah + sabut kelapa) (1:1). Faktor kedua level dosis pupuk kandang kambing (D) yaitu (D0 = 0 kg N/ha), (D1 = 125 kg N/ha), (D2 = 150 kg N/ha), (D3 = 175 kg N/ha), (D4 = 200 kg N/ha). Parameter yang diamati adalah serapan N, jumlah daun, berat segar dan kering tajuk dan akar. Data yang diperoleh dianalisis dengan ANOVA dan pada perlakuan yang berbeda dilanjutkan dengan analisis lanjut Duncan test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan media tanam (M1) tanam tanah + arang sekam padi dan penggunaan perlakuan level dosis pupuk kandang kambing (D4) 200 kg N/ha memberikan hasil terbaik untuk pertumbuhan dan produksi sawi pakcoy (Brassica rapa L.). Secara keseluruhan perlakuan berpengaruh nyata terhadap parameter yang diamati yaitu serapan N, jumlah daun, berat segar dan kering tajuk dan akar. Kata kunci : media tanam, dosis pupuk kandang kambing.
Respon tanaman kedelai (Glycine max L. Merill) pada berbagai konsentrasi cemaran ion logam Ni2+ dengan pemberian biokompos Ririn Nur Fitriani; Susilo Budiyanto; Sukarjo Sukarjo
Journal of Agro Complex Vol 3, No 3 (2019): Online
Publisher : Department of Agriculture, Animal and Agricultural Sciences, Diponegoro University, Semara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (232.232 KB) | DOI: 10.14710/joac.3.3.184-193

Abstract

  Penelitian bertujuan untuk mengkaji respon pertumbuhan tanaman kedelai, produksi dan kualitas kedelai pada tanah yang tercemar logam nikel yang diberi biokompos.Penelitian dilakukan di Rumah Kasa dan Laboratorium Terpadu BALINGTAN (Balai Penelitian Lingkungan Pertanian) Pati, Jawa Tengah dari bulan November 2018 – Februari 2019. Rancangan dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan acak lengkap pola faktorial 5 x 3 dengan 3 ulangan.Faktor pertama yaitu perlakuan konsentrasi cemarannikel (Ni) 0, 25, 50, 75, 100 ppm dan faktor kedua yaitu perlakuan dosis biokompos 0 ton/ha, 3,5 ton/ha dan 7ton/ha. Data dianalisis dengan analisis ragam dan dilanjutkan dengan uji berganda Duncan (Duncan’s Multiple Range Test). Hasil penelitian menunjukkanbahwa pada tanah yang diberi biokompos kurang dari 7 ton/ha dan semua tingkat cemaran menunjukkan penurunan pertumbuhandan produksi kedelai. Tanah yang diberi biokompos 7 ton/ha pada perlakuan konsentrasi cemaran nikel 25 ppm menghasilkan produksi kedelai (jumlah polong isi) setara atau sama dengan tanah tanpa cemaran nikel. Konsentrasi nikel dalam biji kedelai pada tanah yang tercemar nikel 25 ppm dengan diberi biokompos 7 ton/ha masih berada diatas ambang batas yang diijinkan. Kata kunci: kedelai, cemarannikel, biokompos
Respon pertumbuhan dan produksi bawang merah (Allium ascalonicum L.) terhadap frekuensi dan level mikroorganisme lokal bonggol pisang Lestari Lestari; Sumarsono Sumarsono; Sutarno Sutarno
Journal of Agro Complex Vol 3, No 3 (2019): Online
Publisher : Department of Agriculture, Animal and Agricultural Sciences, Diponegoro University, Semara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (153.127 KB) | DOI: 10.14710/joac.3.3.105-113

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh level MOL bonggol pisang yang sesuai, pengaruh frekuensi serta mengetahui kombinasi level dan frekuensi terhadap pertumbuhan dan produksi bawang merah. Penelitian berlangsung pada bulan Februari – April 2018. Penelitian dilakuan di rumah kaca Balai Perlindungan Tanaman Pangan dan Hortikultura (BPTPH), dilanjutkan dengan menimbang berat basah di Laboratorium Ekologi dan Produksi Tanaman, Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro, Semarang.Rancangan yang digunakan dalam penelitian adalah Percobaan Faktorial 5 x 3 Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan ulangan 3 kali. Faktor pertama adalah level mol (0, 10, 20, 30 dan 40 ml) Faktor kedua frekuensi penyiraman (1 minggu, 2 minggu, 3 minggu). Parameter penelitian yaitu Tinggi tanaman, jumlah daun, bobot segar vegetatif tanaman, jumlah umbi bawang merah. Pemberian level mol 40 ml menghasilkan pertumbuhan tinggi tanaman,bobot segar vegetatif tanaman dan jumlah umbi bawang merah, Kata Kunci : Bawang Merah, Mol, Level dan frekuensi
Pengaruh jumlah ruas stek dan sumber pupuk nitrogen yang berbeda terhadap pertumbuhan dan produksi simplisia tanaman kumis kucing (Orthosiphon aristatus) Astrie Dian Jayanti; Karno Karno; Budi Adi Kristanto
Journal of Agro Complex Vol 3, No 3 (2019): Online
Publisher : Department of Agriculture, Animal and Agricultural Sciences, Diponegoro University, Semara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (144.885 KB) | DOI: 10.14710/joac.3.3.151-158

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengkaji pengaruh jumlah ruas stek dan sumber pupuk nitrogen yang berbeda pada pertumbuhan dan produksi simplisia tanaman Kumis Kucing(Orthosiphon aristatus). Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap pola faktorial. Faktor pertama adalah jumlah ruas batang stek (3, 5, dan 7 ruas) dan faktor kedua adalah sumber pupuk nitrogen (urea, pupuk kandang ayam, pupuk kandang sapi, dan pupuk kandang kambing). Parameter pertumbuhan yang diamati meliputi panjang tunas total, jumlah daun, dan volume akar. Parameter produksi yang diamati yaitu berat daun (simplisia) segar dan kering. Data dianalisis dengan analisis ragam dan dilanjutkan dengan uji berganda Duncan (Duncan’s Multiple Range Test). Hasil penelitian menunjukkan peningkatan jumlah ruas stek mampu meningkatkan panjang tunas total, jumlah daun, dan volume akar. Penggunaan sumber hara nitrogen yang berbeda hanya meningkatkan parameter volume akar. Kedua perlakuan belum mampu meningkatkan produksi simplisia tanaman kumis kucing, serta tidak menunjukkan adanya interaksi pada seluruh parameter penelitian. Kata kunci : Orthosiphon aristatus, Simplisia, Stek, Sumber Nitrogen. 
Respon pertumbuhan true shallot seed beberapa varietas bawang merah (Allium cepa l.) terhadap aplikasi giberelin Intan Shofa Elshyana; Dwi Retno Lukiwati; Karno Karno
Journal of Agro Complex Vol 3, No 3 (2019): Online
Publisher : Department of Agriculture, Animal and Agricultural Sciences, Diponegoro University, Semara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (158.236 KB) | DOI: 10.14710/joac.3.3.114-123

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon pertumbuhan beberapa varietas benih bawang merah terhadap beberapa dosis GA3 terhadap pertumbuhan bawang merah. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 5 Maret – 6 Juli 2018 di Screen HouseAgroecotechnopark dan Laboratorium Fisiologi dan Pemuliaan Tanaman, Universitas Diponegoro, Semarang. Penelitian ini akan menggunakan Rancangan Acak Lengkap Faktorial 4x3 dengan 4 kali ulangan. Faktor pertama yaitu dosis GA3 terhadap terdiri atas 4 taraf yaitu M0: 0 ppm, M1: 50 pm, M2:100 ppm dan M3: 200 ppm. Faktor kedua yaitubeberapa varietas benih bawang merah terdiri atas 3 taraf yaitu V1: Bima, V2: Tutuk dan V3: Lokananta. Parameter yang diamati yaitu Indek vigor, daya kecambah, potensi tumbuh maksimum, tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah anakan dan berat basah total tanaman. Data dianalisis ragam dan diuji lanjut dengan Duncan’s Multiple Range Test (DMRT). Hasil penelitian menunjukkan perlakuan dosis GA3 100 ppm dengan varietas Lokananta memberikan hasil nyata lebih tinggi dibanding perlakuan lainnya, pada parameter indeks vigor dan daya kecambah. Perlakuan dosis GA3 50 ppm dengan varietas tuktuk memberikan hasil nyata lebih tinggi dibanding perlakuan lainnya, pada jumlah daun dan anakan bawang merah. Kata Kunci : Allium cepa L.,true shallot seed, giberelin, pertumbuhan. 

Page 1 of 2 | Total Record : 11