cover
Contact Name
habibullah
Contact Email
habibullah@kemsos.go.id
Phone
-
Journal Mail Official
sosiokonsepsia@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kota adm. jakarta pusat,
Dki jakarta
INDONESIA
Sosio Konsepsia
ISSN : 20890338     EISSN : 25027921     DOI : -
Core Subject : Social,
Sosio Koncepsia: Jurnal Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial presents scientific essays in the form of the results of field research on social welfare. Publish three times the April, August and December periods.
Arjuna Subject : -
Articles 7 Documents
Search results for , issue " Vol 4, No 2 (2015): Sosio Konsepsia" : 7 Documents clear
STUDI KEBIJAKAN REFORMULASI ASURANSI KESEJAHTERAAN SOSIAL Habibullah, Habibullah; Jauhari, Ahmad; Nurhayati, Santi
Sosio Konsepsia Vol 4, No 2 (2015): Sosio Konsepsia
Publisher : Puslitbangkesos

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakTujuan dari penelitian kebijakan ini adalah mencari formulasi Askesos pasca diimplementasikan BPJSKetenagakerjaan. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik: 1). Wawancaramendalam, 2). Focus Group Discusion (FGD), 3). Studi Dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkanbahwa Askesos New Initiative jauh dari nilai-nilai sosial dan pemberdayaan. Meskipun secara kemanfaatandana klaim yang diterima ahli waris cukup besar, namun dari konsep penyelenggaraan kesejahteraan sosialtidak menjadikan peserta dan LPA menjadi produktif dan mandiri dalam kepesertaan. Oleh karena itudiperlukan reformulasi Askesos. Usulan kebijakan adalah 1). Askesos berdiri sendiri terpisah dengan BPJSKetenagakerjaan, 2). Askesos tetap bekerjasama dengan BPJS Ketenagakerjaan dan 3). Askesos digabungdengan BPJS Ketenagakerjaan. Penelitian kebijakan ini merekomendasikan alternatif kebijakan Askesosberdiri sendiri terpisah dengan BPJS Ketenagakerjaan menjadi kebijakan prioritas untuk diimplementasikan.Formulasi baru Askesos adalah sasarannya pekerja sektor informal yang berpenghasilan rendah pendudukmiskin atau penduduk rentan miskin yang masuk kelompok usia kerja yang menjadi kepala keluarga,Jumlah hak pertanggungjawaban/klaim dibuat rendah dibanding dengan ketentuan umum asuransi.Pelibatan lembaga pelaksana Askesos (orsos, yayasan, perkumpulan) sebagai lembaga penghubung antarapeserta dengan lembaga jaminan sosial.Kata Kunci: asuransi kesejahteraan sosial, jaminan sosial, pekerja sektor informal
PELAYANAN KESEJAHTERAAN SOSIAL DI DESA TERTINGGAL MELALUI RUMAH SOSIAL Huruswati, Indah
Sosio Konsepsia Vol 4, No 2 (2015): Sosio Konsepsia
Publisher : Puslitbangkesos

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakMasalah kesejahteraan sosial dapat terjadi di daerah manapun dan disebabkan oleh berbagai hal yang salingterkait. Faktor-faktor yang menyebabkan timbulnya masalah kesejahteraan sosial, di samping faktor internalada juga faktor eksternal. Ada kelompok masyarakat yang kurang memiliki akses terhadap kesempatansosial dan ekonomi, sehingga mereka menjadi rentan terhadap masalah sosial ini. Faktor eksternal meliputiintervensi pemerintah dan pihak swasta. Intervensi program pemerintah yang bertujuan baik, menyebabkanorang menjadi tergantung pada pemerintah. Hal ini menimbulkan masalah yang sebelumnya tidak ada.Rumah Sosial dapat menyelesaikan masalah mereka sendiri melalui upaya terkoordinasi di tingkatdesa. Melalui penelitian ini, dapat dilihat seberapa jauh Rumah Sosial berperan dalam meningkatkankesejahteraan masyarakat pedesaan. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif, dandianalisis dengan menggunakan pendekatan partisipatif. Data dikumpulkan melalui observasi partisipan danwawancara mendalam, selain itu dilakukan Focus Group Discussion (FGD) dengan informan kunci sebagaisumber data dan informasi penelitian. Temuan penelitian ini menyatakan bahwa keberadaan Rumah Sosial,dapat membawa program pemerintah kepada masyarakat secara langsung. Rumah Sosial mencerminkantanggung jawab sosial yang tinggi dan kunci keberhasilannya adalah sinergi antara pengelola ‘RumahSosial’.Kata Kunci: Rumah Sosial, penyelenggaraan kesejahteraan sosial.
MODEL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MENTAWAI MELALUI PENGUATAN KELEMBAGAAN LOKAL DI PULAU SIBERUT Erwin, Erwin
Sosio Konsepsia Vol 4, No 2 (2015): Sosio Konsepsia
Publisher : Puslitbangkesos

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakPenelitian ini didasarkan pada premis bahwa kriteria dan ukuran rumah tangga miskin harus dikembalikankepada masyarakat. Masyarakat memiliki kriteria dan ukuran sendiri, yang dipengaruhi oleh sistemnilai yang berakar pada daya dukung budaya, agama dan lingkungan. Kelembagaan lokal yang dimilikimasyarakat jika diperkuat dan diberdayakan akan dapat menjawab permasalahan yang dihadapi menurutbudaya masyarakat itu sendiri. Penelitian ini bertujuan untuk (1) menganalisis kriteria dan indikatorrumah tangga miskin dalam pandangan publik. (2) untuk menganalisis strategi rumah tangga miskin untukmemanfaatkan pada sumber daya ekonomi, alokasi tenaga kerja dalam rumah tangga. (3) untuk menganalisisprofil program, pola implementasi yang telah dan sedang dilaksanakan oleh pemerintah dan organisasi nonpemerintah.(4) Menganalisis energi sosial kreatif yang mencakup sistem nilai, norma, dan kepemimpinankelembagaan dan modal sosial dapat digunakan untuk mewujudkan potensi inovatif kesejahteraan umum,baik di tingkat unit kekeluargaan atau unit lokalitas masyarakat terpencil adat. Penelitian ini menggunakanpendekatan Antropologi, metode dan teknik pengumpulan data kualitatif; observasi, wawancara dan FocusGroup Discussion (FGD). Informan terdiri dari: kepala desa atau sekretaris desa, kepala pertemuan desadan kepala desa, sedangkan informan biasa sebanyak 30 kepala keluarga yang termasuk dalam kategoripenilaian masyarakat miskin. Temuan penelitian menunjukkan bahwa (a) Masyarakat Mentawai memilikikriteria dan ukuran sendiri tentang kemiskinan dani rumah tangga miskin. (b) Kelembagaan berbasiskekerabatan (suku) memiliki peran strategis, jika diberdayakan untuk memecahkan masalah kemiskinan.(c) Masyarakat Mentawai memiliki modal/energi sosial sosial untuk mengatasi masalah kemiskinan,yang didasarkan pada (i) Tanah sebagai aset komunal yang belum digunakan dan dikelola untuk usahaproduktif. (ii) Solidaritas sosial yang kuat (saling percaya, tolong menolong dan kerjasama yang salingmenguntungkan) di tingkat keluarga dan masyarakat, dalam memenuhi kebutuhan pangan dan perumahan.Model pemberdayaan yang dapat dilakukan, antara lain dengan revitalisasi pertanian lokal (pertanianorganik) kekerabatan kelembagaan berbasis (suku). Pemerintah Daerah diharapkan membangun pasartradisional, lembaga keuangan mikro atau koperasi dan membuka isolasi desa dengan membuka sarana danprasarana jalan yang menghubungkan desa-desa di pedalaman Kabupaten Kepulauan Mentawai.Kata kunci: kemiskinan, kelembagaan lokal, model pemberdayaan.
ANALISIS KEYAKINAN DIRI DAN KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS PEDAGANG DI PASAR TRADISIONAL DARAT DAN PASAR TERAPUNG LOK BAINTAN SUNGAI TABUK MARTAPURA Budiarti, Lia Yulia; Akbar, Sukma Noor; Rachmah, Dwi Nur
Sosio Konsepsia Vol 4, No 2 (2015): Sosio Konsepsia
Publisher : Puslitbangkesos

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara keyakinan diri dan kesejahteraan psikologispada pedagang di pasar tradisional darat dan pasar terapung. Selain itu penelitian ini juga ingin mengetahuiperbedaan keyakinan diri dan kesejahteraan psikologis pada pedagang pasar tradisonal darat dan pedagangpasar terapung. Metode penelitian pada penelitian ini adalah menggunakan metode kuantitatif. Analisisdata yang digunakan adalah analisis korelasi product moment Pearson’s dan analisis independent samplet-test. Subjek penelitian ini adalah 30 orang pedagang di pasar tradisional darat dan 30 orang pedagang dipasar terapung Lok Baintan Sungai Tabuk Martapura Kalimantan Selatan dengan menggunakan tekhnikpurposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara keyakinan diri dankesejahteraan psikologis pada pedagang di pasar tradisional darat dan pedagang di pasar terapung, sertaterdapat perbedaan kesejahteraan psikologis pada pedagang di pasar tradisional darat dan pedagang di pasarterapung, tetapi tidak ada perbedaan keyakinan diri pada pedagang di pasar tradisional darat dan pedagangdi pasar terapung.Kata kunci: keyakinan diri, kesejahteraan psikologis, pedagang pasar tradisional darat, pedagang pasarterapung.
PEMBERDAYAAN KOMUNITAS ADAT TERPENCIL MELALUI PELAYANAN TERPADU DI ROTE NDAO, PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR Suyanto, Suyanto; Mujiyadi, B
Sosio Konsepsia Vol 4, No 2 (2015): Sosio Konsepsia
Publisher : Puslitbangkesos

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakBangsa Indonesia merupakan masyarakat yang majemuk, yang terdiri dari lebih dari dua ribu lima ratussuku bangsa dan beberapa dari populasi tersebut mempunyai pola hidup yang spesifik. Beberapa dari sukubangsadimaksud masih dinyatakan sebagai komunitas adat terpencil yang belum sepenuhnya mampumengakses layanan dari Negara oleh karena keterpencilannya. Mereka dihadapkan pada beberapa masalahdalam kehidupannya sebagai konsekuensi dari keterpencilan secara geografis, yang meliputi terbatasnyajangkauan akses layanan sosial, ekonomi, kesehatan, pendidikan serta layanan yang bersifat pemenuhankebutuhan dasar manusia. Kelompok komunitas dimaksud sangat sedikit mendapatkan sentuhan pemenuhankebutuhan dasar baik fisik, psikis, sosial maupun spiritual. Dengan kondisi demikian, komunitas dimaksudseolah belum mendapatkan layanan yang memadai dari Negara. Salah satu komunitas yang dikaji dalamstudi ini adalah komunitas adat terpencil di Rote Ndao. Komunitas ini perlu diberdayakan dan diberikanfasilitas yang memadai agar mampu hidup bermartabat sebagai bagian dari bangsa Indonesia dan terpenuhihak azasinya. Untuk memberdayakan komunitas ini diperlukan kebijakan yang akurat, penanganan yangmemadai dan pelayanan yang dapat mengentaskan mereka dari masalahnya. Dari studi yang dilakukandi lapangan, penanganan yang dilaksanakan selama ini belum mampu mengentaskan mereka darimasalah yang disandangnya. Oleh karena itu diperlukan alternatif kebijakan penanganan yang mampumengantarkan mereka kepada kehidupan yang layak sesuai harkat dan martabat manusia. Penanganan iniperlu dilaksanakan secara sinergis antara Pemerintah (Pusat, Provinsi, Kabupaten) serta unsur masyarakat.Kata kunci: komunitas adat terpencil, pemberdayaan, sinergitas.
PERLINDUNGAN SOSIAL BAGI ANAK MANUSIA PERAHU DI KABUPATEN BERAU, KALIMANTAN TIMUR Setiawan, Hari Harjanto
Sosio Konsepsia Vol 4, No 2 (2015): Sosio Konsepsia
Publisher : Puslitbangkesos

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakPenelitian ini fokus pada permasalahan sosial Anak Manusia Perahu yang ada di Kabupaten BerauKalimantan Timur. Anak-anak tersebut berkembang dan hidup bersama orang tuanya di laut yang tidakmengenal baca tulis serta kurang informasi. Komunitas ini mempunyai adat dan kebiasaan yang berbedadengan kebanyakan orang dan hidup secara turun temurun. Kondisi anak tersebut tidak terpenuhi hakmereka sebagai seorang anak. Tulisan ini menggunakan perspektif Perlindungan sosial terhadap hakanak sebagaimana diamanatkan dalam Undang Undang Nomor 35 tahun 2014 tentang perubahan atasUndang Undang No. 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak. Tujuan penelitian ini adalah mencarijawaban dari berbagai pertanyaan penelitian tentang perlindungan sosial terhadap anak manusia perahu.Secara khusus tujuan penelitian ini adalah menggambarkan kondisi sosial, penanganan pemerintah dankebijakan perlindungan anak manusia perahu di Kabupaten Berau. Metode penelitian yang digunakanadalah kualitatif. Informan dalam penelitian ini antara lain Wakil Bupati, Kepala Dinas Sosial, KasubbidPenanggulangan Bencana pada Dinas Sosial, keluarga manusia perahu (termasuk didalamnya anak-anak)dan masyarakat sekitar. Pengumpulan dilakukan dengan wawancara, observasi dan studi dokumentasi.Informasi wakil bupati didapat pada waktu mengikuti rapat koordinasi dengan SKPD yang terlibat dalampenyelesaian masalah. Sedangkan informan keluarga manusia perahu dilakukan dengan cara wawancarayang diterjemahkan oleh petugas setempat. Penelitian ini menghasilkan suatu model Perlindungan Sosialbagi Anak Manusia Perahu. Model tersebut dikembangkan dari hasil penelitian yang diawali dengan melihatkondisi anak manusia perahu di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur.Kata Kunci : anak manusia perahu, komunitas adat, perlindungan anak
IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM SUBSIDI BERAS UNTUK MASYARAKAT BERPENGHASILAN RENDAH DI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT Sitepu, Anwar
Sosio Konsepsia Vol 4, No 2 (2015): Sosio Konsepsia
Publisher : Puslitbangkesos

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakProgram Raskin yang sudah berlangsung selama 15 tahun hingga saat ini masih belum berjalan optimaldimana, 6 tepat, indikator keberhasilan program belum berhasil dicapai. Tujuan penelitian ini adalah: (1)mengevaluasiapai implementasi kebijakan/program subsidi beras bagi masyarakat berpenghasilan rendah;(2) menganalisis fungsi perlindungan sosial Program Subsidi Beras bagi Masyarakat BerpenghasilanRendah dan (3) mengidentifikasi kendala yang dihadapi dalam implementasi Program. Pengumpulan datadilakukan di Provinsi Nusa Tenggara Barat pada bulan September 2014. Sumber informasi adalah TimKoordinasi Raskin dan Rumah Tangga Sasaran-Penerima Manfaat serta tokoh setempat. Hasil penelitianmenunjukkan bahwa implementasi kebijakan/program Subsidi beras bagi masyarakat berpenghasilan rendahbelum dilakukan dengan konsisten. Penerima raskin bukan hanya ruta yang terdaftar dalam BDT. Jumlahraskin yang diterima kurang dari 15 kilogram. Harga tebus lebih mahal dari yang ditetapkan Rp.1.600 perkilogram; Program Subsidi Beras bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah belum berfungsi secara optimalsebagai perlindungan sosial. Kendala yang dihadapi adalah: (1) Data dalam BDT tidak seluruhnya akurat,terjadi exclusion error dan inclusion error. Musdes/Muskel sebagai mekanisme pemutahiran data tidakcukup efektif. Akibatnya sebagian Raskin salah sasaran. (2) Tim Koordinasi Pelaksana (Tikorlak) Raskinbelum efektif bekerja menyelesaikan permasalah yang muncul; (3) Secara nasional alokasi anggaran untuksubsidi beras belum memadai untuk meng-cover seluruh ruta miskin dan rentan dan untuk memenuhikebutuhan minimal.Kata Kunci : kebijakan, raskin, subsidi, perlindungan sosial.

Page 1 of 1 | Total Record : 7


Filter by Year

2015 2015


Filter By Issues
All Issue Vol 11 No 1 (2021): Sosio Konsepsia Vol 10 No 3 (2021): Sosio Konsepsia Vol 10, No 2 (2021) Vol 10, No 1 (2020): Sosio Konsepsia Vol 9, No 3 (2020): Sosio Konsepsia Vol 9, No 2 (2020): Sosio Konsepsia Vol 9, No 1 (2019): Sosio Konsepsia Vol 8, No 3 (2019): Sosio Konsepsia Vol 8, No 2 (2019): Sosio Konsepsia Vol 8, No 2 (2019): Sosio Konsepsia: Jurnal Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial Vol 8 No 1 (2018): Sosio Konsepsia Vol 7 No 3 (2018): Volume 7 Nomor 3 Tahun 2018 Sosio Konsepsia Vol 8, No 1 (2018): Sosio Konsepsia (Jurnal Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial Vol 7, No 3 (2018): Sosio Konsepsia (Jurnal Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial Vol 7, No 2 (2018): Sosio Konsepsia Vol 7, No 2 (2018): Sosio Konsepsia: Jurnal Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial Vol 7, No 1 (2017): Sosio Konsepsia Vol 7, No 1 (2017): Sosio Konsepsia (Jurnal Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial Vol 6 No 3 (2017): Sosio Konsepsia Vol 6, No 3 (2017): Sosio Konsepsia (Jurnal Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial Vol 6, No 3 (2017): Sosio Konsepsia Vol 6 No 2 (2017): Sosio Konsepsia Vol 6, No 2 (2017): Sosio Konsepsia Vol 6, No 2 (2017): Sosio Konsepsia (Jurnal Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial Vol 6 No 1 (2016): Sosio Konsepsia Vol 5 No 3 (2016): Sosio Konsepsia Vol 5 No 2 (2016): Sosio Konsepsia Vol 5 No 1 (2015): Sosio Konsepsia Vol 5, No 1 (2015): Sosio Konsepsia Vol 4 No 3 (2015): Sosio Konsepsia Vol 4, No 3 (2015): Sosio Konsepsia Vol 4, No 2 (2015): Sosio Konsepsia Vol 4 No 2 (2015): Sosio Konsepsia Vol 4 No 1 (2014): Sosio Konsepsia Vol 4, No 1 (2014) Vol 3 No 3 (2014): Sosio Konsepsia Vol 3 No 2 (2014): Sosio Konsepsia Vol 3 No 1 (2013): Sosio Konsepsia Vol 2 No 3 (2013): Sosio Konsepsia (Jurnal Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial Vol 2 No 2 (2013): Sosio Konsepsia (Jurnal Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial Vol 17, No 3 (2012): Sosio Konsepsia (Jurnal Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial Vol 17 No 3 (2012): Sosio Konsepsia (Jurnal Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial Vol 17 No 2 (2012): Sosio Konsepsia (Jurnal Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial Vol 17 No 1 (2012): Sosio Konsepsia (Jurnal Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial Vol 16 No 3 (2011): Jurnal Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial Vol 16 No 2 (2011): Jurnal Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial Vol 16 No 1 (2011): Sosio Konsepsia (Jurnal Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial Vol 15 No 3 (2010): Jurnal Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial Vol 15 No 2 (2010): Jurnal Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial Vol 15 No 1 (2010): Jurnal Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial Vol 14 No 3 (2009): Jurnal Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial Vol 14 No 2 (2009): Jurnal Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial Vol 14 No 1 (2009): Jurnal Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial Vol 13 No 3 (2008): Jurnal Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial Vol 13 No 2 (2008): Jurnal Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial Vol 13 No 1 (2008): Jurnal Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial Vol 12 No 3 (2007): Jurnal Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial Vol 12 No 2 (2007): Jurnal Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial Vol 12 No 1 (2007): Jurnal Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial Vol 11 No 3 (2006): Jurnal Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial Vol 11 No 2 (2006): Jurnal Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial Vol 11 No 1 (2006): Jurnal Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial More Issue