cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Teknik Sipil
ISSN : 08532982     EISSN : 25492659     DOI : 10.5614/jts
Core Subject : Engineering,
Jurnal Teknik Sipil merupakan jurnal ilmiah yang diterbitkan berkala setiap tiga bulan, yaitu April, Agustus dan Desember. Jurnal Teknik Sipil diterbitkan untuk pertama kalinya pada tahun 1990 dengan membawa misi sebagai pelopor dalam penerbitan media informasi perkembangan ilmu Teknik Sipil di Indonesia. Sebagai media nasional, Jurnal Teknik Sipil diharapkan mampu mengakomodir kebutuhan akan sebuah media untuk menyebarluaskan informasi dan perkembangan terbaru bagi para peneliti dan praktisi Teknik Sipil di Indonesia. Dalam perkembangannya, Jurnal Teknik Sipil telah terakreditasi sebagai jurnal ilmiah nasional sejak tahun 1996 dan saat ini telah terakreditasi kembali (2012-2017). Dengan pencapaian ini maka Jurnal Teknik Sipil telah mengukuhkan diri sebagai media yang telah diakui kualitasnya. Hingga saat ini Jurnal Teknik Sipil tetap berusaha mempertahankan kualitasnya dengan menerbitkan hanya makalah-makalah terbaik dan hasil penelitian terbaru.
Arjuna Subject : -
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol 24, No 2 (2017)" : 10 Documents clear
Nilai Kekuatan Tumpu Baut pada Empat Jenis Kayu Rakyat Indonesia Sadiyo, Sucahyo; Susanto, Dwi; Pratiwi, Nanda Elsa Sara
Jurnal Teknik Sipil Vol 24, No 2 (2017)
Publisher : Institut Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1248.465 KB) | DOI: 10.5614/jts.2017.24.2.6

Abstract

AbstrakKekuatan tumpu baut merupakan salah satu parameter penting yang memengaruhi nilai desain rujukan (Z) pada sambungan tipe dowel. Di Indonesia penentuan nilai kekuatan tumpu baut dapat ditentukan berdasarkan SNI 7973-2013 yang mengadopsi standar NDS. Penelitian ini dilakukan untuk menentukan nilai kekuatan tumpu baut menggunakan tiga ukuran diameter baut (1/2 in, 5/8 in, dan 3/4 in) dan empat jenis kayu rakyat Indonesia yaitu sengon (Paraserianthes falcataria), jabon (Anthocephalus cadamba), manii (Maesopsis eminii) dan nangka (Artocarpus heterophyllus) kemudian membandingkannya dengan SNI 7973. Hasil pengujian menunjukkan nilai kekuatan tumpu baut dipengaruhi oleh kerapatan dan berat jenis kayu. Nilai kekuatan tekan maksimum sejajar serat dapat digunakan sebagai parameter dalam menduga nilai kekuatan tumpu baut yang dihasilkan. Semakin tinggi kekuatan tekan maksimum sejajar serat maka kekuatan tumpu baut yang dihasilkan akan semakin tinggi pula. Nilai kekuatan tumpu baut berdasarkan jenis kayu berturut-turut yaitu sengon 161 kg/cm2, jabon 151 kg/cm2, manii 243 kg/cm2 dan nangka 392 kg/cm2. Baut dengan diameter 1/2 in memiliki nilai kekuatan tumpu baut tertinggi kecuali pada kayu jabon. Perbandingan nilai kekuatan tumpu baut pada kayu sengon dan jabon terhadap SNI 7973 cukup signifikan (16-27%) sedangkan pada kayu manii dan nangka tidak signifikan (2-3%).AbstractThe fasteners bearing strength is one of the properties that affect reference design value (Z) on dowel-type connections. In Indonesia, the value of bolt bearing strength can be determined in theory by SNI 7973 which adopt NDS standard. This study was conducted to determine the bolt bearing strength by using three bolts diameter (1/2 in, 5/8 in and 3/4 in) and four Indonesian woods community species which are sengon (Paraserianthes falcataria), jabon (Anthocephalus cadamba), manii (Maesopsis eminii) and nangka (Artocarpus heterophyllus) compared with SNI 7973. The results showed that bolt bearing strength can be affected by density and specific gravity. Moreover, the compression strength parallel to grain can be used as a parameter to predict bolt bearing strength. The higher compression strength parallel to grain, the higher bolt bearing strength will be. The bolt bearing strength based on wood species were sengon 161 kg/cm2, jabon 151 kg/cm2, manii 243 kg/cm2 and nangka 392 kg/cm2 respectively. Bolt with 1/2 in diameter has the highest bolt bearing strength except for jabon wood. The difference of bolt bearing strength on sengon and jabon versus SNI 7973 was differ significantly by 16-27% while the bolt bearing strength on manii and nangka was not differ significantly by 2-3%.
The Use of Mixed Eulerian-Lagrangian Displacement in Geometrically Nonlinear Analysis of Structural System Hariandja, Binsar
Jurnal Teknik Sipil Vol 24, No 2 (2017)
Publisher : Institut Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1124.35 KB) | DOI: 10.5614/jts.2017.24.2.1

Abstract

AbstractThe paper deals with the use of mixed Eulerian-Lagrangian displacement in geometrically nonlinear analysis of structural system, in which displacement and deformation are observed from a selected referential configuration, i.e., a configuration once occupied by the system along the loading process. The displacement measured from initial configuration into referential configuration is referred to as Eulerian displacement, and the displacement measured from referential configuration into current configuration is referred to as Lagrangian displacement. Geometrical nonlinearity of structure occurs when the displacement primarily consists of rigid body displacement, in which the choice in referential configuration is of great concern. The same deformation may be observed differently according to the choice in referential configuration. Analysis of continuum system is cast in finite element method and written in matrix formulation. The geometrical nonlinearity is approached by successive incremental steps in which the total loading is divided into several incremental loadings. The process is then linearized and incremental global stiffness matrix is used at every iteration step. The proposed mixed displacement is cast in a computer package program using Fortran language. The program is applied in several structural analysis, in which the conventional Lagrangian displacement may not be appropriate to model the analysis. AbstrakMakalah membahas penerapan perpindahan campuran Euler-Lagrange dalam analisis nonlinier geometri sistem struktur, dalam mana perpindahan dan deformasi diamati dari konfigurasi referensi yang dipilih, yaitu konfigurasi yang pernah dilalui oleh sistem selama proses pembebanan. Perpindahan yang diukur dari konfigurasi awal ke konfigurasi referensi dinamakan perpindahan Euler, dan perpindahan yang diukur dari konfigurasi referensi ke konfigurasi akhir dinamakan perpindahan Lagrange. Nonlinieritas geometri sistem struktur terjadi dalam kasus di mana perpindahan terutama mencakup perpindahan badan kaku, dalam mana pemilihan konfigurasi referensi menjadi suatu langkah penting. Deformasi yang sama dapat diamati berlainan seturut dengan pilihan konfigurasi referensi. Analisis sitem kontinu didekati dengan langkah inkremental berturutan dalam mana beban total dibagi atas beberapa beban inkremental. Proses kemudian dilinierisasi dan matriks kekakuan global inkremental digunakan pada setiap langkah iterasi. Perpindahan campuran yang diusulkan dituangkan dalam program paket komputer yang dituliskan dalam bahasa Fortran. Program diterapkan dalam analisis beberapa sistem struktur, dalam mana perpindahan Lagrange konvensional tidak cukup untuk memodelkan perpindahan dalam analisis.
The Influence of Motorcyclists’ Attitudes on Traffic Accidents and Offences Wedagama, D. M. Priyantha
Jurnal Teknik Sipil Vol 24, No 2 (2017)
Publisher : Institut Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1374.646 KB) | DOI: 10.5614/jts.2017.24.2.2

Abstract

AbstractThis study aims at identifying determinants of motorcyclists’s attitudes and analysing their influences on the occurrence of traffic accidents and offences. A self-reported questionnaire survey was distributed in year 2016 among a representative sample of motorcyclists in Denpasar, Bali. The questionnaire consisted variables of socioeconomic factors, the use of motorcycle and riding history, learning method and experience on riding motorcycles, motorcyclist attitudes and involvement in traffic accidents and offences. The results show that age and education level influenced learning method and experiences variables while gender did on motorcyclists’ attitude. In addition, learning method and experience and motorcyclists’ attitudes on the road were two significant factors respectively that negatively affected motorcyclists’ involvement in traffic accidents and offences. In other words, ages, education level and gender have significant indirect influences on motorcyclists’ involvement in traffic accidents and offences. The influence of gender implies that compared to females, male motorcyclists are more likely to fail giving priority and violate parking signs. In comparison with females, male motorcyclists therefore, are more likely to get involved in traffic accidents and offences. Interestingly, this study indicated that motorcyclists with a higher education were not a guarantee not to involve in traffic accidents and offences.AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk identifikasi faktor-faktor penentu sikap pengendara sepeda motor dan pengaruhnya terhadap terjadinya pelanggaran dan kecelakaan lalu lintas. Pengambilan data dilakukan pada tahun 2016 dengan menyebarkan kuesioner kepada pengendara sepeda motor di Denpasar, Bali. Kuesioner memuat variabel-variabel sosial ekonomi, rekam penggunaan sepeda motor, teknik latihan dan pengalaman berkendara dengan sepeda motor, sikap pengendara motor dan keterlibatan terkait pelanggaran dan kecelakaan lalu lintas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa usia dan tingkat pendidikan berpengaruh kepada teknik latihan dan pengalaman berkendara sementara jenis kelamin berpengaruh pada sikap pengendara sepeda motor. Teknik latihan dan berkendara dan sikap pengendara sepeda motor adalah dua faktor penting yang berdampak negatif terhadap keterlibatan pengendara sepeda motor dalam pelanggaran dan kecelakaan lalu lintas. Usia, tingkat pendidikan dan jenis kelamin memiliki pengaruh tidak langsung pada keterlibatan pengendara sepeda motor dalam pelanggaran dan kecelakaan lalu lintas. Pengendara sepeda motor pria, dibandingkan dengan wanita, mempunyai kemungkinan untuk tidak memberikan prioritas kepada pengendara bermotor lainnya dan pelanggaran rambu lalu lintas (parkir). Dengan perkataan lain, pengendara sepeda motor laki-laki di Denpasar, mempunyai kemungkinan terlibat pelanggaran dan kecelakaan lalu lintas. Penelitian ini juga memperlihatkan bahwa pengendara sepeda motor dengan pendidikan tinggi bukan jaminan tidak terlibat dalam pelanggaran dan kecelakaan lalu lintas.
Analisis Kekeringan Menggunakan Metode Theory of Run di DAS Krueng Aceh Syahrial, Asri; -, Azmeri; Meilianda, Ella
Jurnal Teknik Sipil Vol 24, No 2 (2017)
Publisher : Institut Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1162.221 KB) | DOI: 10.5614/jts.2017.24.2.8

Abstract

AbstrakKekeringan adalah kurangnya jumlah curah hujan bulanan dibandingkan dengan rata-rata bulanannya. Analisis kekeringan masih belum banyak dilakukan, khususnya untuk di luar Pulau Jawa. Analisis kekeringan berupa tingkat keparahan kekeringan yang ditunjukkan dengan intensitas kekeringan (mm/bulan) dan durasi kekeringan (bulan) beserta periode ulang kekeringannya perlu dilakukan untuk menunjang kesiap-siagaan dalam menghadapi bencana kekeringan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan durasi dan intensitas kekeringan di DAS Krueng Aceh. Tahapan penelitian ini adalah mengumpulkan data jumlah hujan bulanan dari pos curah hujan di DAS Krueng Aceh; pengisian data curah hujan yang hilang menggunakan Metode Kombinasi (gabungan Metode Normal Ratio dan Metode Inverse Square Distance/Metode Reciprocal); perhitungan intensitas dan durasi kekeringan menggunakan metode Theory of Run. Luas DAS Krueng Aceh adalah 1.681,05 km2 meliputi 23 kecamatan. Intensitas kekeringan terparah untuk kebutuhan air palawija terjadi pada Pos Curah Hujan Seulimum 111,58 mm/bulan; sedangkan untuk kebutuhan air Padi terparah dialami oleh Pos Curah Hujan Indrapuri sebesar 138,84 mm/bulan. Durasi kekeringan terparah untuk kebutuhan air palawija terjadi pada Pos Curah Hujan Padang Tidji dengan sepanjang 14 bulan; sedangkan untuk kebutuhan air Padi terparah dialami oleh Pos Curah Hujan Blang Bintang sebesar 34 bulan. Durasi kekeringan maksimum dialami oleh Pos Lhoong selama 25 bulan pada periode 2012-2014 dan intensitas kekeringan maksimum dialami oleh Pos Lhoong sebesar 247,5 mm/bulan pada Desember 2008.AbstractDrought is the lack of monthly precipitation compared to its monthly average. Drought analysis has not been done lately, especially outside Java Region. Drought analysis of drought severity indicated by drought intensity (mm/month) and duration of drought (month) along with repeated period of drought need to be done to support preparedness in facing drought disaster. The purpose of this study is to determine the duration and intensity of drought in the Krueng Aceh basin. The research stages are collecting monthly rainfall data from rainfall station in Krueng Aceh basin; filling the missing rainfall data by using the combination method (combination of Normal Ratio Method and Inversing Square Distance Method/Reciprocal Method); calculating drought intensity and duration using Theory of Run method. Krueng Aceh basin area is 1681.05 km2 covering 23 districts. The worst intensity of drought for the water needs of crops occurred in Seulimum rainfall station, which is 111.58 mm/month; while the worst water needs of rice is showed by the rainfall station in Indrapuri, which is 138.84 mm/month. The worst duration of drought for the water needs of crops occurred in Padang Tiji Rainfall Station with over 14 months; while the worst water needs of rice is showed by Blang Bintang Rainfall Station for 34 months. The maximum duration of the drought occurred in Lhoong Rainfall Station for 25 months in 2012-2014 and the maximum intensity of the drought is showed by Lhoong rainfall station is 247.5 mm/month in December 2008.
Evaluasi Integritas Sistem Struktur Jembatan Dr. Ir. Soekarno Wijayanto, Ady; Nasution, Amrinsyah; Zarkasi, Iwan
Jurnal Teknik Sipil Vol 24, No 2 (2017)
Publisher : Institut Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (8161.984 KB) | DOI: 10.5614/jts.2017.24.2.3

Abstract

AbstrakJembatan Dr. Ir. Soekarno merupakan jembatan bentang panjang yang menjadi landmark bagi Kota Manado. Untuk mengetahui kelayakan Jembatan Dr. Ir. Soekarno, maka diperlukan evaluasi yang terintegrasi terhadap keandalan kondisi fisik jembatan. Analisis ini dilaksanakan untuk melakukan pekerjaan review dan evaluasi terhadap integritas struktur Jembatan Dr. Ir. Soekarno secara keseluruhan. Setiap bentuk struktur memiliki karakteristik frekuensi alami yang menggambarkan kekuatan, kekakuan dan integritas struktur. Data rekam getaran (time domain) dibutuhkan untuk mengetahui frekuensi alami. Sumber data rekam getaran adalah data uji beban dinamik dan data rekam sensor sensor accelerometer. Persepsi dan tingkat kenyamanan pengguna jembatan dievaluasi melalui analisis data rekam getaran. Sensor accelerometer merekam getaran pada arah X, Y, dan Z. Analisis Fast Fourier Transform (FFT) digunakan untuk mengubah domain waktu ke domain frekuensi. Grafik domain frekuensi disaring dengan rumus ISO 2631-1. Persepsi dan tingkat kenyamanan para pengguna Jembatan Dr. Ir. Soekarno masih dalam kondisi nyaman, maka jembatan tersebut bisa dikatakan laik guna untuk dilalui kendaraan. Berdasarkan Distribusi Weibull, Jembatan Dr. Ir. Soekarno dapat digunakan hingga 100 tahun sesuai dengan masa layan rencana.AbstractDr. Ir. Soekarno Bridge is the long span bridge which to be the Manado city landmark. To calculate the Dr. Ir. Soekarno Bridge’s feasibility, integrated evaluation need to know the bridge physical condition reliability. The purpose of this analysis is for reviewing and evaluating the entire Dr. Ir. Soekarno Bridge integrity. Every structure has natural frequency characteristic, which describes the structure strength, stiffness and integrity. The vibration record data sources are dynamic loading test and accelerometer sensor records. Perception and comfortable level the bridge users evaluated by the vibration record data. Perception and comfortable level the bridge users evaluated by the vibration record data. The accelerometer sensors records on X, Y, and Z directions. The Fast Fourier Transform (FFT) analysis carries out to exchange time domain to frequency domain. The frequency domain graphics filtered by ISO 2631-1 formula. Perception and comfortable level the Dr. Ir. Soekarno Bridge users are still in the comfort condition, so this bridge is proper to pass through the vehicles. Based on the Weibull Distribution, Dr. Ir. Soekarno Bridge has service life until 100 years as long as the plan service life.
Evaluasi Struktural Perkerasan Kaku Menggunakan Metoda AASHTO 1993 dan Metoda AUSTROADS 2011 Studi Kasus : Jalan Cakung-Cilincing Irawan, Shinta Rahmalia; Subagio, Bambang Sugeng; Hariyadi, Eri Susanto; Gerardo, Faisal
Jurnal Teknik Sipil Vol 24, No 2 (2017)
Publisher : Institut Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1803.803 KB) | DOI: 10.5614/jts.2017.24.2.9

Abstract

AbstrakRuas jalan Cakung-Cilincing Jakarta merupakan salah satu Jalan Nasional yang mempunyai volume lalu lintas yang sangat tinggi dengan tipe perkerasan kaku. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan tebal lapis tambah dan Metoda mana yang baik digunakan untuk penanganan di lapangan. Metoda yang digunakan adalah Metoda AASHTO 1993 dan Metoda AUSTROADS 2011 dengan berdasarkan data lendutan alat Falling Weight Deflectometer (FWD). Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai Modulus Elastisitas Beton mempunyai nilai dibawah 3 juta psi maka perkerasan beton tersebut telah mengalami kerusakan yang cukup parah. Berdasarkan hasil analisis Metoda AASHTO 1993 dibutuhkan 11 cm dan untuk beton rata-rata dibutuhkan 12 cm dengan umur sisa 59% pada lajur 1 dan 53% untuk lajur 2 pada ruas jalan tersebut. Kemudian, pada Metoda AUSTROADS 2011 hanya menggunakan data lendutan dari alat FWD saja, sedangkan untuk perhitungan tebal lapisan tambah pada beton sama seperti perhitungan desain baru perkerasan kaku. Tebal lapis tambah pada aspal didapatkan 24 cm sedangkan tebal lapis tambah pada beton didapatkan 18.50 cm. Perbandingan hasil kedua metoda tersebut menunjukan bahwa tebal lapis tambah yang dibutuhkan dalam Metoda AASHTO 1993 lebih kecil dibandingkan menggunakan Metoda AUSTROAD 2011.AbstractCakung-Cilincing Jakarta National Road Section has very rapid traffic load for rigid pavement. The purpose of this study are determining overlay thickness and choosing suitable method for implementation. AASHTO 1993 and AUSTROADS 2011 method are used in this study and using on Falling Weight Deflectometer (FWD) data. This study shows that value of Concrete Elasticity Modulus less than 3 million, then this rigid pavement is severely damaged. Based on AASHTO 1993 Method analysis, it needs 11 cm for flexible overlay and 12 cm for rigid overlay on lane 1 with 59% remaining life and lane 2 with 53% remaining life. AUSTROADS 2011 Methods use only FWD data and for overlay thickness determination is use new pavement analysis. Analysis using AUSTROADS 2011 Methods shows that flexible overlay requirement is 24 cm and rigid overlay requirement is 18.50 cm. Comparation between these two methods shows that AASHTO 1993 Method Analysis produce less overlay thickness than AUSTROADS 2011 Methods.
Pengaruh Penggunaan Abu Sekam Padi terhadap Sifat Mekanik Beton Busa Ringan -, Triastuti; Nugroho, Ananto
Jurnal Teknik Sipil Vol 24, No 2 (2017)
Publisher : Institut Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (990.533 KB) | DOI: 10.5614/jts.2017.24.2.4

Abstract

AbstrakSaat ini pemanasan global menjadi isu yang menarik bagi para aktivis lingkungan hidup. Dalam bidang konstruksi, terutama bidang bahan bangunan, penggunaan semen Portland dalam pembuatan beton menjadi salah satu penyumbang penyebab pemanasan global. Oleh karena itu, saat ini para peneliti bidang material mencoba untuk mencari alternative bahan penganti semen Portland. Sekam padi yang merupakan salah satu produk dari bidang pertanian yang dihasilkan oleh tanaman padi, banyak sekali ditemukan di negara-negara tropis, seperti di Indonesia. Pemanfaatan abu sekam padi sudah dari dulu digunakan sebagai bahan penganti semen Portland dalam pembuatan beton. Penelitian ini bertujuan untuk memanfaatkan abu sekam padi dalam pembuatan beton busa ringan. Persentase kadar abu sekam padi yang digunakan dalam penelitian ini adalah 0%, 10%, 15% dan 20% dari berat semen. Pengujian yang dilakukan meliputi pengujian berat jenis, kuat tekan dan kuat lentur. Berat jenis yang dihasilkan oleh beton busa ringan sebesar 700 kg/m3. Kuat tekan terbesar didapat pada kadar abu sekam padi sebesar 15% dan 20% yaitu 1.45 MPa. Beton busa ringan tanpa menggunakan abu sekam padi menghasilkan kuat lentur terbesar yaitu sebesar 0.76 MPa.AbstractNowadays, global warming is a big issue for activist of environment. On construction, especially in building material, utilization of Portland cement on concrete material is one of contribution of global warming. Therefore, recently, many researchers of building material try to search material alternative to substitution cement Portland. Rice husk is one of agriculture product which was produced by rice, it can be found in tropic country such as Indonesia. Utilization of rice husk ash has been used a long time ago to substitute cement Portland on concrete. The aim of this research is to use rice husk ash on the lightweight foam concrete. Percentage of rice husk which used in this research are 0%, 10%, 15% and 20% of cement Portland (by weight). The test of characteristic of lightweight foam concrete in this research are the density test, compressive strength test and flexural strength test. The density is less than 700 kg/m3. The highest of compressive strength is 1.45 MPa on 15% and 20% rice husk ash. Then the highest of flexural strength is 0.76 MPa on 0% rice husk ash.
Menentukan Besaran Dukungan Pemerintah dan Dampaknya Bagi Atraktivitas Proyek Infrastruktur Berbasis Kerja Sama Pemerintah-Swasta Wibowo, Andreas
Jurnal Teknik Sipil Vol 24, No 2 (2017)
Publisher : Institut Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1419.529 KB) | DOI: 10.5614/jts.2017.24.2.10

Abstract

AbstrakUntuk menarik pendanaan swasta bagi pembangunan infrastruktur, Pemerintah Indonesia mengeluarkan kebijakan memberikan dukungan bagi proyek-proyek infrastruktur publik yang diselenggarakan menggunakan skema kerja sama pemerintah-swasta (KPS). Dukungan ini termasuk jaminan dan viability gap funding (VGF) yang masing-masing merepresentasikan kewajiban kontijen dan non-kontijen bagi Pemerintah. Isu yang belum pernah didiskusikan sebelumnya adalah tipe dukungan apa dan berapa besar yang dibutuhkan untuk membuat proyek KPS berisiko mampu menarik minat investor swasta. Tulisan ini mengisi kekosongan pengetahuan ini dengan menawarkan model matematis yang mengombinasikan simulasi Monte Carlo dan cumulative prospect theory (CPT) dan pemikiran mengenai keputusan bentuk dukungan. Model ini diaplikasikan pada suatu proyek jalan tol berbasis build-operate-transfer dengan berbagai skenario ekspektasi dan varian arus kas. Sebagaimana diperlihatkan, proyek yang secara pro-forma dianggap layak bisa tidak atraktif bila dievaluasi menggunakan CPT dan membutuhkan dukungan untuk membuatnya atraktif. Model memungkinkan jaminan dan VGF dapat dinilai, dievaluasi dan dibandingkan untuk mendapatkan dukungan yang paling sesuai. Disajikan pula dalam tulisan ini bahwa VGF yang dibutuhkan meningkat sementara nilai jaminan tidak harus meningkat dengan risiko proyek, sebagaimana diprediksikan oleh teori opsi.AbstractTo encourage private financing for infrastructure development, the Government of Indonesia has embarked upon a policy to provide supports for public infrastructure projects implemented under public-private partnership (PPP) scheme. These supports include guarantee and viability gap funding (VGF) that each represents contingent and non-contingent liability for the Government. The issues of interest that have never been discussed elsewhere are types and quanta of support required to attract private sector interest for a risky PPP project. This paper attempts to fill this gap of knowledge by offering a mathematical model that combines Monte Carlo Simulation and cumulative prospect theory (CPT) and insights into government support decision problems. This model was tested on a build-operate-transfer toll road project under different scenarios of cash flow expectations and variances. As demonstrated, a pro-forma viable project can be found unattractive if evaluated under the CPT framework and requires some support to make it attractive. This model enables the guarantee and VGF to be assessed, evaluated, and compared and obtains the most feasible support. It has also been shown that the required VGF increases while the value of guarantee does not necessarily increase with the project risk as the option theory may predict.
Pengaruh Dinding Bata dengan Bukaan (Lobang) terhadap Ketahanan Lateral Struktur Rangka Beton Bertulang -, Maidiawati; Tanjung, Jafril; Medriosa, Hamdeni
Jurnal Teknik Sipil Vol 24, No 2 (2017)
Publisher : Institut Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1270.148 KB) | DOI: 10.5614/jts.2017.24.2.5

Abstract

AbstrakMakalah ini menjelaskan serangkaian pengujian pada struktur rangka beton bertulang dengan dinding bata penuh dan dinding bata ada bukaan (lobang) untuk mengetahui konstribusi dinding bata ada bukaan terhadap kekuatan lateral struktur beton bertulang. Empat benda uji struktur rangka beton bertulang dan dinding bata dengan skala 1:4, yaitu satu benda uji struktur rangka tanpa dinding pengisi dan tiga struktur rangka dengan dinding bata, diuji dengan memberikan beban lateral (beban dorong) pada bagian atas balok struktur hingga benda uji mengalami keruntuhan (pushover). Besarnya perpindahan lateral direkam selama pengujian untuk mengontrol peningkatan beban lateral. Retak dan perkembangannya diobservasi selama pengujian untuk mengidentifikasi mekanisme keruntuhan benda uji. Hasil pengujian menunjukan bahwa keruntuhan benda uji didahului dengan keruntuhan pada dinding bata sebelum keruntuhan struktur kolom. Kekuatan dan kekakuan lateral struktur rangka dengan dinding pengisi lebih besar daripada kekuatan dan kekakuan struktur rangka tanpa dinding pengisi. Struktur rangka dengan dinding bata penuh memiliki kekuatan lateral lebih dari dua kali kekuatan lateral struktur rangka tanpa dinding. Dinding bata dengan satu bukaan di tengah seluas 40% dan dinding bata dengan dua bukaan seluas 25% meningkatkan kekuatan lateral struktur rangka beton bertulang masing-masing sebesar 25% dan 47% .AbstractThis paper presents the series of experimental tests of reinforced-concrete (R/C) frame structures infilled with solid brick wall and opening brick walls to evaluate contributions of brick infills with openings to lateral strength of RC frames. Four 1/4-scale single story and single bay RC frame specimens, one bare frame and three infilled frames, were tested by applying the static monotonic lateral load to the upper beam of specimens. During the testing, lateral displacements of infilled structure were monitored to control the incremental lateral loads. The cracks, crack propagation and major cracks were observed throughout the tests to identify the mechanism failure of specimens. As the results, failure of brick wall was prior to the failure of RC columns. The lateral strength and stiffness of infilled frames were always higher than those of bare frame. The solid brick infill significantly increases the lateral strength of overall RC frame more than two times. The brick infill with a center opening of size 40% and the brick infill with 2 (two) openings of size 25% increase the lateral strength of R/C frame by about 25% and 47%, respectively.
Zonasi Hazard Gempa Bumi untuk Wilayah Jakarta -, Delfebriyadi; Irsyam, Masyhur; Hutapea, Bigman M; Imran, Iswandi; -, Asrurifak
Jurnal Teknik Sipil Vol 24, No 2 (2017)
Publisher : Institut Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2561.878 KB) | DOI: 10.5614/jts.2017.24.2.7

Abstract

Page 1 of 1 | Total Record : 10


Filter by Year

2017 2017


Filter By Issues
All Issue Vol 32 No 2 (2025): Jurnal Teknik Sipil - Edisi Agustus Vol 32 No 1 (2025): Jurnal Teknik Sipil - Edisi April Vol 31 No 3 (2024): Jurnal Teknik Sipil - Edisi Desember Vol 31 No 2 (2024): Jurnal Teknik Sipil - Edisi Agustus Vol 31 No 1 (2024): Jurnal Teknik Sipil - Edisi April Vol 30 No 3 (2023): Jurnal Teknik Sipil Vol 30 No 2 (2023): Jurnal Teknik Sipil Vol 30 No 1 (2023): Jurnal Teknik Sipil Vol 29 No 3 (2022): Jurnal Teknik Sipil Vol 29 No 2 (2022): Jurnal Teknik Sipil Vol 29 No 1 (2022): Jurnal Teknik Sipil Vol 28 No 3 (2021): Jurnal Teknik Sipil Vol 28 No 2 (2021): Jurnal Teknik Sipil Vol 28 No 1 (2021): Jurnal Teknik Sipil Vol 27 No 3 (2020) Vol 27 No 2 (2020) Vol 27 No 1 (2020) Vol 27, No 1 (2020) Vol 26, No 3 (2019) Vol 26 No 3 (2019) Vol 26, No 2 (2019) Vol 26 No 2 (2019) Vol 26, No 1 (2019) Vol 26 No 1 (2019) Vol 26, No 1 (2019) Vol 25 No 3 (2018) Vol 25, No 3 (2018) Vol 25, No 3 (2018) Vol 25 No 2 (2018) Vol 25, No 2 (2018) Vol 25 No 1 (2018) Vol 25, No 1 (2018) Vol 24 No 3 (2017) Vol 24, No 3 (2017) Vol 24, No 2 (2017) Vol 24 No 2 (2017) Vol 24, No 2 (2017) Vol 24, No 1 (2017) Vol 24 No 1 (2017) Vol 23, No 3 (2016) Vol 23 No 3 (2016) Vol 23 No 2 (2016) Vol 23, No 2 (2016) Vol 23, No 1 (2016) Vol 23 No 1 (2016) Vol 22 No 3 (2015) Vol 22, No 3 (2015) Vol 22, No 2 (2015) Vol 22 No 2 (2015) Vol 22 No 1 (2015) Vol 22, No 1 (2015) Vol 21 No 3 (2014) Vol 21, No 3 (2014) Vol 21, No 2 (2014) Vol 21 No 2 (2014) Vol 21 No 1 (2014) Vol 21, No 1 (2014) Vol 20 No 3 (2013) Vol 20, No 3 (2013) Vol 20, No 2 (2013) Vol 20 No 2 (2013) Vol 20 No 1 (2013) Vol 20, No 1 (2013) Vol 19, No 3 (2012) Vol 19 No 3 (2012) Vol 19 No 2 (2012) Vol 19, No 2 (2012) Vol 19, No 1 (2012) Vol 19 No 1 (2012) Vol 18, No 3 (2011) Vol 18 No 3 (2011) Vol 18 No 2 (2011) Vol 18, No 2 (2011) Vol 18 No 1 (2011) Vol 18, No 1 (2011) Vol 17, No 3 (2010) Vol 17 No 3 (2010) Vol 17 No 2 (2010) Vol 17, No 2 (2010) Vol 17, No 1 (2010) Vol 17 No 1 (2010) Vol 16 No 3 (2009) Vol 16, No 3 (2009) Vol 16, No 2 (2009) Vol 16 No 2 (2009) Vol 16 No 1 (2009) Vol 16, No 1 (2009) Vol 15, No 3 (2008) Vol 15 No 3 (2008) Vol 15, No 2 (2008) Vol 15 No 2 (2008) Vol 15, No 1 (2008) Vol 15 No 1 (2008) Vol 14 No 4 (2007) Vol 14, No 4 (2007) Vol 14, No 3 (2007) Vol 14 No 3 (2007) Vol 14 No 2 (2007) Vol 14, No 2 (2007) Vol 14, No 1 (2007) Vol 14 No 1 (2007) Vol 13 No 4 (2006) Vol 13, No 4 (2006) Vol 13 No 3 (2006) Vol 13, No 3 (2006) Vol 13, No 2 (2006) Vol 13 No 2 (2006) Vol 13, No 1 (2006) Vol 13 No 1 (2006) Vol 12 No 4 (2005) Vol 12, No 4 (2005) Vol 12, No 3 (2005) Vol 12 No 3 (2005) Vol 12 No 2 (2005) Vol 12, No 2 (2005) Vol 12 No 1 (2005) Vol 12, No 1 (2005) Vol 11, No 4 (2004) Vol 11 No 4 (2004) Vol 11, No 3 (2004) Vol 11 No 3 (2004) Vol 11, No 3 (2004) Vol 11 No 2 (2004) Vol 11, No 2 (2004) Vol 11 No 1 (2004) Vol 11, No 1 (2004) Vol 10, No 4 (2003) Vol 10 No 4 (2003) Vol 10, No 3 (2003) Vol 10 No 3 (2003) Vol 10 No 2 (2003) Vol 10, No 2 (2003) Vol 10 No 1 (2003) Vol 10, No 1 (2003) More Issue