cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota denpasar,
Bali
INDONESIA
HUMANIS
Published by Universitas Udayana
ISSN : 25285076     EISSN : 2302920X     DOI : -
Core Subject : Humanities, Art,
Jurnal online Humanis adalah jurnal ilmiah yang diterbitkan oleh Fakultas Sastra dan Budaya Universitas Udayana. Salah satu indikator kualitas perguruan tinggi ialah diukur dari seberapa banyak karya ilmiah yang dihasilkan dan telah dipublikasikan. Penulisan karya ilmiah harus mencerminkan budaya ilmiah seperti mengutamakan kebenaran obyektif, kejujuran, tidak memiliki unsur-unsur kecurangan atau plagiat. Penerbitan e-jurnal Humanis ini juga sesuai dengan kebijakan pimpinan Universitas Udayana (Surat Pembantu Rektor I Nomor 1915/UN14 1/DT/2012 tanggal 30 Mei 2012), yang mewajibkan mempublikasikan karya tulis ilmiah sebagai salah satu syarat kelulusan mahasiswa, yang mulai diberlakukan pada wisuda bulan November 2012.
Arjuna Subject : -
Articles 15 Documents
Search results for , issue "Volume 11. No2. Mei 2015" : 15 Documents clear
LEXICAL EQUIVALENCE OF CULTURAL TERMS WHEN CONCEPTS ARE SHARED OR UNKNOWN IN TRANSLATION Luciana Edita Karlina Parasati K. A.
Humanis Volume 11. No2. Mei 2015
Publisher : Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (59.046 KB)

Abstract

Istilah-istilah budaya yang ditemukan di dalam novel Mirah dari Banda diambil dari kebudayaan Maluku dan Jawa. Dua kebudayaan itu banyak diceritakan di dalam novel tersebut. Dua permasalahan mengenai penerjemahan bahasa budaya yang diangkat di dalam studi ini, yaitu: (1) Kategori istilah budaya, dan (2) teknik yang dipakai untuk menemukan kesetaraan leksikal pada istilah-istilah budaya tersebut. Tujuan studi ini adalah untuk menemukan kategori istilah budaya serta untuk menganalisa dan mendeskripsikan teknik yang digunakan untuk mendapatkan kesetaraan leksikal dari istilah-istilah budaya.Metode analisis yang digunakan dalam studi ini adalah metode deskripti fkualitatif, yang dilakukan dengan cara mencari tahu tentang kategori istilah budaya serta dengan menganalisa dan mendeskripsikan teknik yang dipakai untuk mendapatkan kesetaraan leksikal. Metode ini disertai juga dengan metode kepustakaan yang melingkupi teknik membaca dan mencatat.Terdapat 179 istilah budaya di dalam novel yang dibagi ke dalam lima kategori, yaitu: 34 istilah budaya yang berhubungan dengan alam (19%), 71 istilah budaya yang berhubungan dengan benda-benda hasil kebudayaan (39,7%), 38 istilah budaya yang berhubungan dengan kehidupan sosial (21,2%), 16 istilah budaya yang berhubungan dengan organisasi sosial-politik dan administrasi (9%), dan 20 istilah budaya yang berhubungan dengan kebiasaan manusia (11,1%). Kemudian terdapat 148 istilah budaya yang diterjemahkan kedalam novel berbahasa Inggris yang berjudul Mirah of Banda. Dua macam teknik dipakai untuk menemukan kesetaraan leksikal istilah budaya, yaitu: (1) 114 istilah budaya menggunakan teknik kemiripan konsep dalam kesetaraan leksikal (77,1%), dan (2) 34 istilah budaya menggunakan teknik perbedaan konsep dalam kesetaraan leksikal (22,9%)
WACANA KELESTARIAN ALAM CERITA LIPI SELAN BUKIT PADA MASYARAKAT ADAT TENGANAN PEGERINGSINGAN Ni Putu Coryna Ari Mahayu
Humanis Volume 11. No2. Mei 2015
Publisher : Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (42.229 KB)

Abstract

This study discusses the Discourse of Nature Conservation Story Lipi SelanBukit Indigenous In Tenganan Pegeringsingan the study of form, function andmeaning. Lipi Selan Bukit story comes from the village of Tenganan Pegeringsingan.The reasons for selecting this title dianataranya is (1) because the studies have notbeen investigated (2) interesting story (3) because the origin of this story comes fromthevillageitself.Discourse of Nature Conservation Story Lipi Selan Bukit Indigenous InTenganan Pegeringsingan analyzed using structural theory, the theory of semioticsand discourse theory. Structural theory relating to the structure at the level of literaryworks (intrinsic), and the level of the system is contained in the Discourse of NatureConservation Story Lipi Selan Bukit Indigenous In Pegeringsingan Tenganan. Thetheory uses a combination of some of them Wiyatmi literary expert opinion, Sukada,Luxemburg, Damono. The methods used can be divided into three stages, the firststage of data provision, in this first stage is used idiomatically followed the literaltranslation method using read something about assisted with recording techniques.Second, the data processing stage, in this stage used analytical descriptive methodassisted with recording techniques, and the third is the presentation of the results ofthe data analysis stage, in this stage is used informal methods.Disclosure of structure Discourse Nature Lipi Selan Bukit Conservation StoryIn Tenganan Indigenous Pegeringsingan in units of the form include: prose, languagediversity, language style. While the unit structure of narrative disclosures include:character and characterization, plot, incidents, setting, theme, mandate. DiscourseAnalysis of semiotics in Nature Conservation Story Lipi Selan Bukit Indigenous InTenganan Pegeringsingan, includes elements of the function and meaning containedin the discourse. Functions include: natural sustainable, prosperous communities.While meanings include: Tri Hita Karana, Social Institution.
ANALISIS STRUKTUR DAN AMANAT TEKS GEGURITAN NYEPI Luh Mas Wahami Suci
Humanis Volume 11. No2. Mei 2015
Publisher : Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (86.938 KB)

Abstract

This study, entitled "Analysis of the Structure and Mandate Text Geguritan Nyepi". The purpose of this study was to describe the structure and mandate contained in the text Geguritan Nyepi. Text Geguritan Nyepi analyzed using structural theory. The methods and techniques used consist of several stages, namely: (1) the stage of providing data that is read using the reading is done repeatedly to be able to better understand the content of the manuscript Geguritan Nyepi, assisted with literal and idiomatic translation techniques, (2) the stage of data analysis, using qualitative methods, aided by descriptive techniques analytic, and (3) the stage presentation of the results of data analysis using formal and informal methods, aided by inductive deduktif- thought patterns.The results of this intensive search is unfolding Nyepi Geguritan structure includes formal structure and narrative structure. Formal structure includes: a code language and literature, style, and variety of language, while the narrative structure include: incident, plot, character and characterization, setting, theme, and the mandate. Analysis of the mandate contained in the mandate of the Geguritan Nyepi chess initiation ceremonies and retreats, the mandate of the ethics and mandate of the development of literature and culture.
VERBAL AND VISUAL SIGNS OF MEN’ S FRAGRANCE ADVERTISEMENTS IN THE DETAILS MAGAZINE Putu Christiyaningrat Ary Fizziela
Humanis Volume 11. No2. Mei 2015
Publisher : Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (36.28 KB)

Abstract

Penelitian ini berjudul “Verbal and Visual Sign of Men’s Advertisment inthe DETAILS Magazine” Tujuan dalam penelitian ini adalah untukmengidentifikasi dan menggambarkan tanda verbal dan visual yang ditemukandalam iklan wewangian. Lebih khusus, hal ini dimaksudkan untuk menganalisisfungsi dan makna tanda untuk membantu pembaca memahami pesan dariwewangian iklan cetak.Data penelitian ini diambil dari majalah DETAILS edisi Juni - Juli 2014yang dianalisis berdasarkan teori sign oleh Chandler. Yang menyatakan bahwatanda sebagai komposisi 'penanda' dan 'bertanda'. Teori kedua makna oleh Leechdalam bukunya yang berjudul "Semantic of Meaning". Secara umum sebuah iklanmemiliki tujuh jenis berarti mereka: makna konseptual, makna konotatif, maknagaya, afektif, reflected, collocative, dan tematik.Analisis ini menunjukkan bahwa tanda-tanda verbal dan visual memilikikorelasi dengan data dan sangat penting untuk membuat iklan yang baik. Analisisini menjelaskan bahwa setiap majalah memiliki cara yang berbeda untukmenyampaikan sebuah iklan, baik dari segi struktur maupun komponen. Dalamhal tanda-tanda verbal dan visual, teks dalam iklan umumnya dalam artikonseptual, karena pembaca dapat memahaminya dengan lebih mudah. Arti lain,seperti makna konotatif juga ditemukan dalam teks. Mereka bertujuan untukmenarik perhatian dan membangkitkan minat pembaca untuk membelinya
SWEARING EXPRESSIONS IN THE CASINO MOVIE SCRIPT I Nyoman Agus Wira Prabawa
Humanis Volume 11. No2. Mei 2015
Publisher : Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (37.459 KB)

Abstract

Penggunaan kata-kata umpatan oleh seseorang atau kelompok sudah sering kita dengardalam suatu percakapan. Penggunaan kata-kata umpatan pada umumnya tidakdiperkenankan dalam sebuah percakapan karena kata-kata umpatan tersebut olehsebagian besar orang dianggap sebagai kata-kata tabu yang jika digunakan bisamenimbulkan kesan buruk terhadap si pembicara maupun lawan bicara. Dalam situasiinformal, kata-kata umpatan biasanya digunakan oleh seseorang untuk mengekpresikanperasaan, meluapkan emosi, bahkan kata-kata umpatan sering digunakan untukmenyakiti perasaan seseorang. Tetapi, tidak semua kata-kata umpatan digunakan untukhal-hal yang tidak layak karena bagi kelompok-kelompok tertentu kata-kata umpatantersebut digunakan sebagai alat atau cara untuk menjaga dan meningkatkan solidaritasdi antara para pengguna dan sekaligus sebagai penunjuk identitas sebuah grup ataukelompok tertentu. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah percakapanpercakapanyang dituangkan ke dalam sebuah skrip film yang berjudul “Casino”.Adapun tujuan dalam penelitian ini ialah untuk mengetahui fenomena kata-kata umpatanberdasarkan teori para ahli yakni, teori yang diusulkan oleh Hughes dan teori yangdiusulkan oleh Liedlich. Setelah melakukan analisis, kata-kata umpatan yang ditemukanmemiliki kategorinya masing-masing dan kata-kata umpatan yang digunakan oleh sipembicara memiliki tujuan dan fungsi yang berbeda dalam konteks tertentu. Selain itu,dalam sejarahnya kata-kata umpatan biasanya digunakan oleh kaum sosial rendahseperti pekerja dan buruh, tetapi kata-kata umpatan yang ditemukan di dalam skrip filmCasino, lebih banyak digunakan oleh kaum sosial yang lebih tinggi.
POLARI ANAYSIS BASED ON THE MEANING AND THE CONTEXT OF SITUATION ON GUS VAN SANT’S MILK Mochammad Fierly Firmansyah
Humanis Volume 11. No2. Mei 2015
Publisher : Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (49.434 KB)

Abstract

Jurnal ini difokuskan untuk mentelaah percakapan yang muncul dalam film “Milk” berdasarkan teori Meaning dari Leech dan teori Context of Situation dari Halliday. Data untuk paper ini diperoleh dari satu film “Milk” karya Gus Van Sant dan teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dokumentasi. Sedangkan metode dan teknik analisa data yang digunakan adalah kualitatif. Temuan yang diperoleh dari analisis Polari dalam “Teori Meaning” yaitu Denotative Meaning, Connotatie Meaning, Stylistic Meaning dan Reflected Meaning sedangkan dalam analisis “Context of Situation” yaitu “Field” dari percakapan tersebut adalah tentang pergerakan kebebasan kaum gay, kemudian “Tenor” dari film ini adalah semua karakter didalam percakapan. Dan “Mode” dari percakapan tersebut adalah bahasa lisan (spoken).
BABAD PASEK DUKUH SEBUN: ANALISIS STRUKTUR DAN FUNGSI Putu Edy Hermayasa
Humanis Volume 11. No2. Mei 2015
Publisher : Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (112.52 KB)

Abstract

This study examine the text of thechronicle Pasek Dukuh Sebun with the aim of helfing to foster, preserve, and develop traditional works (chronicle). Theory used is the theory of the sturcture and function theory. Structure theory is a theory os the srtucture used by Teeuw in his book "introduction to the science literature and the theory of function developed by S.O Robson.To simplify the analysis used method consists of several stage, namely : 1) the stage of providing data by using methods and techniques rever to techniques used are the recording and assisted with translation techniques: 2) stages of data analysis using qualitative methods and techniques used are descriptive analytic techniques; 3) stage of data analysis using informal methods and techniques used are inductive dedutive techniques.The results of this research is to build a structure unfolding chronicle text Pasek Dukuh Sebun good farm, content, of functions containded therein. From in this study include the type and variety of language contents include flow, incident, character and characterization, seting: the element and the element of tmie, theme, and mandate. Function include historical, religious function, and sosial fuction
PERIBAHASA BAHASA JEPANG DAN PADANAN MAKNA BAHASA INDONESIA DALAM NOVEL BOTCHAN KARYA NATSUME SOSEKI I Putu Dody Guna Yasa
Humanis Volume 11. No2. Mei 2015
Publisher : Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (199.1 KB)

Abstract

This research entitled “Japanese proverbs and the meaning equivalent in Indonesian in the novel of Botchan written by Natsume Soseki”. The purpose of this study is to understand the meaning of Japanese proverbs and their equivalent meanings in Indonesian. This research used syntactic and contextual meaning theory according to Chaer (2009; 2007), and idiomaticall meaning theory according of Djajasudarma (2008). The methods that used were observation method, mixed methods of qualitative and quantitative method, and at last stage informal method is used. The results shows us that from 22 data founded of 26 sentences, 18 data are idiomaticall phrases and 4 data are yojijukugo (four Chinese characters combination). Japanese proverb has similar meaning in Indonesian. The idiomaticall meaning and contextual meaning of Japaneses proverbs are same without affected of time, place, and situations when we use a proverb in our conversation.
ANALISIS NILAI KAKAWIN RATNA PAUKIRAN Ni Kadek Mirah Pravasta Priyastini
Humanis Volume 11. No2. Mei 2015
Publisher : Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (71.924 KB)

Abstract

Kakawin Ratna Paukiran is one kakawin minor. Kakawin Ratna Paukiran tells of abeautiful princess and a major all-around beauty who likes to be at sea and in the mountains.The princess craze surrounding mountains, it is also called the mountain girl.Inside there Paukiran Ratna Kakawin life values that need to be disclosed in order todetermine the values of what is contained in it. This study resulted in the analysis of valueKakawin Ratna Paukiran include: religious values, ethical values, educational values, andthe value of heroism.
UPACARA MANGOKAL HOLI PADA MASYARAKAT BATAK DI HUTA TORUAN, KECAMATAN BANUAREA, KOTA TARUTUNG SUMATERA UTARA Asfika Yogi Hutapea
Humanis Volume 11. No2. Mei 2015
Publisher : Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (162.38 KB)

Abstract

Batak traditions inherited from their ancestors in the form of ceremony Mangokal Holi, which is a hereditary tradition to honor ancestors by digging and lifting the bones of the ancestors. Through certain ceremonies bones are then placed on the monument. This tradition was inherited from generation to generation and still held to this day.This Holi Mangokal ceremony in addition to functioning as a ritual homage to the ancestors, also has a function as a social integration among families making ceremony. The use of buffalo in this ritual because it gives the impression of a magical religio buffalo has been known as a carrier animal blessing of fertility and prosperity in the society as well as a status symbol Indonesia. Kerbau people who are conducting the ceremony Mangokal Holi.

Page 1 of 2 | Total Record : 15


Filter by Year

2015 2015


Filter By Issues
All Issue Vol 28 No 4 (2024) Vol 28 No 3 (2024) Vol 28 No 2 (2024) Vol 28 No 1 (2024) Vol 27 No 4 (2023) Vol 27 No 3 (2023) Vol 27 No 2 (2023) Vol 27 No 1 (2023) Vol 26 No 4 (2022) Vol 26 No 3 (2022) Vol 26 No 2 (2022) Vol 26 No 1 (2022) Vol 25 No 4 (2021) Vol 25 No 3 (2021) Vol 25 No 2 (2021) Vol 25 No 1 (2021) Vol 24 No 4 (2020) Vol 24 No 3 (2020) Vol 24 No 2 (2020) Vol 24 No 1 (2020) Vol 23 No 4 (2019) Vol 23 No 3 (2019) Vol 23 No 2 (2019) Vol 23 No 1 (2019) Vol 22 No 4 (2018) Vol 22 No 3 (2018) Vol 22 No 2 (2018) Vol 22 No 1 (2018) Vol 21 No 1 (2017) Vol 20 No 1 (2017) Vol 19 No 1 (2017) Vol 18 No 1 (2017) Vol 17 No 3 (2016) Volume 17. No. 2. Nopember 2016 Volume 17. No. 1. Oktober 2016 Volume 16. No. 3. September 2016 Volume 16. No. 2. Agustus 2016 Volume 16. No. 1. Juli 2016 Volume 15. No.3. Juni 2016 Volume 15. No.2. Mei 2016 Volume 15. No.1. April 2016 Volume 14. No.3. Maret 2016 Volume 14. No.2. Pebruari 2016 Volume 14. No.1. Januari 2016 Volume 13. No.3. Desember 2015 Volume 13. No.2. Nopember 2015 Volume 13. No.1. Oktober 2015 Volume 12. No.3. September 2015 Volume 12. No.2. Agustus 2015 Volume 12. No.1. Juli 2015 Volume 11. No3. Juni 2015 Volume 11. No2. Mei 2015 Volume 11. No 1. April 2015 Volume 10. No 3. Maret 2015 Volume 10. No 2. Februari 2015 Volume 10. No 1. Januari 2015 Volume 9. No. 3. Desember 2014 Volume 9. No. 2. November 2014 Volume 9. No. 1. Oktober 2014 Volume 8. No. 3. September 2014 Volume 8. No. 2. Agustus 2014 Volume 8. No. 1. Juli 2014 Volume 7. No. 3. Juni 2014 Volume 7. No. 2. Mei 2014 Volume 7. No. 1. April 2014 Volume 6. No. 3. Maret 2014 Volume 6. No. 2. Februari 2014 Volume 6. No. 1. Januari 2014 Volume 5. No. 3. Desember 2013 Volume 5. No. 2. November 2013 Volume 5. No. 1. Oktober 2013 Volume 4. No. 3. September 2013 Volume 4. No. 2. Agustus 2013 Volume 4. No. 1. Juli 2013 Volume 3. No. 3. Juni 2013 Volume 3. No. 2. Mei 2013 Volume 3. No. 1. April 2013 Volume 2. No. 3. Maret 2013 Volume 2. No. 2. Pebruari 2013 Volume 2. No. 1. Januari 2013 Volume 1. No. 2. Desember 2012 Volume 1. No. 1. November 2012 More Issue