cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Diroyah : Jurnal Studi Ilmu Hadis
ISSN : 25409050     EISSN : 25409069     DOI : -
Core Subject : Religion,
Diroyah: Jurnal Studi Ilmu Hadis dengan nomor E-ISSN 2540-9069 dan P-ISSN 2540-9050 adalah jurnal ilmiah yang memuat kajian, hasil penelitian dan publikasi akademik di bidang hadis dan ilmu hadis. Jurnal ini diterbitkan oleh Jurusan Ilmu Hadis Fakultas Ushuluddin Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung bekerjasama dengan Asosiasi Ilmu Hadis (ASILHA) 2 kali dalam setahun yakni bulan Maret dan September.
Arjuna Subject : -
Articles 158 Documents
KIPRAH KYAI HASYIM ASYARI DALAM DISKURSUR HADITS DI INDONESIA Mu'min mu'min
Diroyah : Jurnal Studi Ilmu Hadis Vol 2, No 1 (2017)
Publisher : Prodi Ilmu Hadis Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (293.813 KB) | DOI: 10.15575/diroyah.v2i1.2494

Abstract

"> Tulisan ini ingin menjelaskan bagaimana pemikiran kyai Hasyim Asyari tengtang hadis, sebagai ulamayang banyak menimba ilmu dari berbagai pesantren di tanah jawa dan diakhiri dan di makkah. Denganmenggunakan studi pustaka pada karya-karya kyai Hasyim Asyari kemudian menganalisis arah danpeta pemikirannya ditemukan bahwasanya Kyai Hasyim Asyari mempunyai perhatian lebih terhadaphadis, meskipun kyai Hasyim Asyari tidak menysun satu buku khusus mengenai pembahasan tengtanghadis atau ilmu hadis, namun dalam beberapa karyanya terkadang lebih dominan mengunakan hadissebagai dalil untuk memecahkan satu kasus tertentu. Perlu penelitian lebih mendalam bagaimanamethodologi yang di gunakan kyai Hasyim ‘Asyari dalam menyusun setiap karyanya yang lebihdominan mengunakan hadis.
PENGGUNAAN HADIS DALAM TAFSIR AL-MARAGHI Imas Rosyanti
Diroyah : Jurnal Studi Ilmu Hadis Vol 2, No 2 (2018)
Publisher : Prodi Ilmu Hadis Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (396.808 KB) | DOI: 10.15575/diroyah.v2i2.2502

Abstract

"> Penafsiran Al-Quran telah berlangsung sejak zaman sahabat hingga zaman modern. Berbagai metodedan teori serta teknik penafsiran telah tumbuh berkembang. Seiring dengan mobilitas manusia yangsemakin tinggi, maka penyajan tafsir Al-Quran yang praktis menjadi satu tuntutan. Tafsir Al-Maroghiditulis untuk menjawab tuntutan tersebut sehingga dalam penulisannya disederhanakan denganmenghindari sejumlah langkah penafsiran yang dinilai dapat menghambat pemahaman pembaea terhadappetunjuk al-Quran. Penggunaan hadis dalam Tafsir Al-Maraghi untuk menafsirkan Al-Quran tidak hanyamelibatkan hadis-hadis yang menjelaskan pokok makna suatu Iafal dalam suatu ayat. melainkan jugamelibatkan hadis-hadis tentang asbab al-nuzul dan hadis-hadis yang mendukung keberadaan stukturkalimat atau makna lafal yang tidak secara langsung. Data yang diperoleh dalam panelitian ini adalahbahwa dalam penafsiran surat al-fatihah dan al-Baqarah ditemukan 197 buah hadis dan riwayat denganfungsi yang berbeda-beda. yaitu 27 hadis di antaranya menjelaskan sabab al nuzul. 57 hadis mengenaipokok makna lafal, dan 113 hadis sebagai pendukung atau makna umum. dari aspek teknik pengutipan,92 hadis dikutip dengan disebutkan referensinya secara jelas dan selebihnya tida disebutkan referensinya,sethingga untuk mengetahui referensinya harus ditahrij terlebih dahulu. selanjutnya dari aspek kashahihanhadis yang dikutip; 177 hadis merupakan hadis shahi, 14 hadis belum diketahui keshahihannya atau belumditemukan ulama yang menilainya, 3 hadis dinilai dha‘if, dan 3 riwayat bukan hadis.
Melacak Jejak Pensyarahan Kitab Hadis Sandi santosa
Diroyah : Jurnal Studi Ilmu Hadis Vol 1, No 1 (2016)
Publisher : Prodi Ilmu Hadis Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (648.904 KB) | DOI: 10.15575/diroyah.v1i1.2056

Abstract

All Muslims have received understand that the hadith Muhammad Saw is a way of life that is the primary after the Koran . Human behavior is not defined and the laws are still common then no detail later verses of the Koran , then let the solution sought in tradition. And as the Prophet has been around since the beginning of the development of Islam is a fact that can not be doubted. Because the cause and explanation of the hadith is always interesting to be in line with the development of the human mind is increasingly critical . And no wonder then that many parties joined in criticizing the hadith even though they do not understand the science . In this paper the author will explain about Sharh al - hadith, fiqh al - hadith , and the historical development of syarh hadith from time to time.
PEMIKIRAN HADIS ABDURRAUF AS-SINGKILI DALAM KITAB MAWA’IZAT AL-BADI’AH Muhammad Imron Rosyadi
Diroyah : Jurnal Studi Ilmu Hadis Vol 2, No 1 (2017)
Publisher : Prodi Ilmu Hadis Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (375.763 KB) | DOI: 10.15575/diroyah.v2i1.2495

Abstract

erchange-newline"> Tulisan ini ingin menjelaskan pemikiran Abdul Al-Ra’uf As-Singkili, seorang ulama abad XVII yangmempunyai banyak karya, salah satunya dibidang hadis. Sejauh mana perhatian dan peran kitabMawa’izhul Badi’ah karya beliau mengenai hadits. Setelah ditelusuri lebih seksama pemikiran AbdulAl-Ra’uf as-Singkili dalam kitab Mawa’izhul Badi’ah lebih dominan memberikan pemahaman yangbersifat praktis mengenai hubungan antara aqidah syari’at dan hakikat. Selain juga memberikanpengajaran dalam menanggapi perbedaan dalam pemahaman yang sesuai dengan kebutuhan umat(masyarakat Melayu). Juga tidak menutup kemungkinan kecenderungan beliau ketika menuliskan buahpikirannya hanya untuk memberikan pemahaman semata tanpa bermaksud menerangkan hadis secaramendetail. Perlu dilaukan penelitian ulang untuk mengungkap bagaimana perhatian beliau terhadaphadis dengan meneliti semua karya-karyanya.
Pendekatan Antropologis Dalam Pemahaman Hadis: Studi Atas Peziarah di Makam Eyang Mahmud Afghoni Afghoni
Diroyah : Jurnal Studi Ilmu Hadis Vol 1, No 1 (2016)
Publisher : Prodi Ilmu Hadis Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (572.671 KB) | DOI: 10.15575/diroyah.v1i1.2051

Abstract

Grave pilgrimage is one recommendation contained in the Hadith, grave pilgrimage itself aims to remind people to death. Hadith’s that talks about grave pilgrimage contained in the books of hadith, especially kutub al-sittah (principal six books of Hadith). As a whole, the quality of Hadith’s who discussed grave pilgrimage is authentic. The intention in revealing the content of a Hadith, then it can be achieved with the Hadith’ comment concerned. In this activity against a Hadith can use some other disciplines as an approach, as long as a branch of science that is used has been linked to the theme of the Hadith which will disyarah. One approach that can be used is an anthropological approach, which can be used to uncover the values of tradition that lives according to the times, circumstances and culture of a society. One of the grave phenomenon is a bustling pilgrimage at the tomb of Mahmud grandparents who were on home Makam Mahmud, Mekar Rahayu, District Marga Asih Bandung regency. The pilgrims at the tomb of Mahmud own grandparents still pay attention to prescriptions and prohibitions when pilgrimages grave contained in the Hadith
Metode Dewan Hisbah Persis Dalam Ber- Istidlâl Dengan Hadis: Studi Fatwa Tentang Tambahan Raka’at Makmum yang Masbuq Solehudin Solehudin; Widiana Rismawati Rismawati
Diroyah : Jurnal Studi Ilmu Hadis Vol 1, No 2 (2017)
Publisher : Prodi Ilmu Hadis Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (927.339 KB) | DOI: 10.15575/diroyah.v1i2.2062

Abstract

Istidlâl adalah meminta petunjuk atau mencari petunjuk (dalil) dari sumber-sumber yang telah disepakati yaitu Alquran, Sunnah, Ijma’ dan qiyas maupun yang masih ada pertentangan di dalamnya. Dewan Hisbah adalah lembaga yang berada dalam tubuh organisasi Persatuan Islam (Persis) yang bertugas  meneliti masalah yang membutuhkan keputusan. Lembaga ini selalu memberi jawaban  dengan dalil-dalil landasannya, yang di pandang selalu berbeda dengan oraganisasi yang lainnya yang ada di Indonesia. Penelitian ini bersifat deskriptifkualitatif dengan sumber data buku Thuruq Al-istinbath Dewan Hisbah Persatuan Islam, serta tehnik pengumpulan data dari berbagai sumber untuk  kemudian diolah. Berdasarkan hasil penelitian penulis, dapat diambil kesimpulan bahwa Pandangan Dewan Hisbah terhadap hadis, adalah bahwa hadis atau sunnah dapat di jadikan hujjah dalam menentukan suatu hukum, dan dapat berfungsi seperti Alquran dalam menentukan halal dan haram, dan wajib atau sunnah. Dewan Hisbah menentukan rumusan metodologi istinbath-nya yaitu ber-Istidlâldengan Hadisyang di dalamnya disebutkan qaidah-qaidah yang diterima dan yang tidak diterima oleh Dewan Hisbah dalam menentukan kualitas hadis untuk sebuah keputusan. Dan Dewan Hisbah tidak memakai hadis tentang makmum masbuq mendapat ruku’ imam di hitung satu raka’at, karena dinilai dha’if, dan makmum yang ketinggalan al-fatihah tidak dihitung satu raka’at, artinya harus di tambah raka’at yang tertinggalnya tersebut
Genealogi Konsep ‘Ishmah dalam Tradisi Sunni-Syi’i serta Pengaruhnya dalam Kajian Kritik Matan Hadis Muhammad Ridwan Nurrohman
Diroyah : Jurnal Studi Ilmu Hadis Vol 2, No 2 (2018)
Publisher : Prodi Ilmu Hadis Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/diroyah.v2i2.2499

Abstract

ge-newline"> Tujuan dari tulisan ini adalah untuk menguraikan pemahaman konsep ‘ishmah dalam dua madzhabbesar pemikiran Islam, Sunni-Syi’i. Selain itu, tulisan ini menilik pula sejauh mana pengaruh pemahamantersebut dalam ranah naqd al-mutun Hadis. Melalui penelusuran terhadap berbagai literatur baik dikalangan Sunni maupun Syi’i yang memperbincangkan permasalahan ini, yang lama maupun yangbaharu. Setelah dilakukan pengkajian, ditemukan sebuah kesimpulan bahwa kesucian para Nabi (‘ishmah)selalu diperlakukan dengan tiga sikap; ifrat (berlebihan), tafrit (meremehkan), dan adil. Dan hal tersebutamat berpengaruh terhadap penilaian ke-shahih-an suatu matan hadis.
HADIS TENTANG DOSA BESAR (Telaah Terhadap Matan Hadis Riwayat al-Bukhari) Ahmad Lutfi Fathullah
Diroyah : Jurnal Studi Ilmu Hadis Vol 2, No 2 (2018)
Publisher : Prodi Ilmu Hadis Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/diroyah.v2i2.2501

Abstract

Dosa Besar termasuk wacana yang bermuatan akidah dan bersifat dogmatik. Sehingga perludikemukakan bagaimana teks hadits yang ada memberi gambaran pada kategorisasi dosa besar tersebut.ditemukan bahwasanya status hadis al-Bukhari tentang dosa besar adalah sahih baik secara sanad danmatan. Kriteria kesahihannya tampak melalui pengujian ketersambungan sanad, keadilan dan kedabitanrawi serta terhindar dari unsur syaz| dan illah, bahkan Studi kritik matan terhadap hadis al-kaba>irmengindikasikan validitas hadis yang baik. penyebutan empat jenis dosa besar, yakni berbuat syirik,durhaka kepada orangtua, membunuh jiwa dan memberi kesaksian palsu. Ketika dibandingkan denganriwayat lain yaitu tujuh dosa besar, menyiratkan adanya kategorisasi dosa besar yang dimaksud olehrasulullah dalam jumlah yang banyak. kategorisasi dosa besar yang disebutkan oleh rasulullah diatashanyalah sampel saja. Artinya masih banyak jenis jenis dosa yang bisa dikategorikan sebagai dosabesar, memberi peluang pemaknaan al-kaba>ir yang tidak terbatas pada mantu>q (redaksional) matanhadis.
STUDY SYARAH SHAHIH AL-BUKHARI; AT-TAUDHIH LI SYARHI AL-JAMI ASH-SHAHIH IBN AL-MULAQQIN Mumin, Mumin
Diroyah : Jurnal Studi Ilmu Hadis Vol 3, No 1 (2018): september
Publisher : Prodi Ilmu Hadis Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (144.633 KB) | DOI: 10.15575/diroyah.v3i1.3728

Abstract

This study discusses the Sahih Sahih Al-Bukhari At-Taudhih Li Syarhi Al-Jami Ash-Sahih Ibn Al-Mulaqin, using the historical approach and literature study (Research library). It was found that Syarah Ibn Al-Mulaqin was one of the very thick Sahih books of al-Bukhari, containing a lot of information, and was rich in approaches from various disciplines that were compiled for 22 years. The method used by Ibn Mulaqin is by explaining grammar, stretching the interrelationship of the subtitles with the title, then explaining the narrator and then discussing the contents of the hadith in detail, by explaining the history, the rijal of hadith, and Fiqh.
PANJI HITAM DARI ARAH TIMUR; Senjata Makan Tuan (studi kritik analisis hadis-hadis tentang kedatangan imam mahdi membawa panji hitam dari arah timur) Herdiansah, Dadi
Diroyah : Jurnal Studi Ilmu Hadis Vol 3, No 1 (2018): september
Publisher : Prodi Ilmu Hadis Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (144.632 KB) | DOI: 10.15575/diroyah.v3i1.3729

Abstract

One of the information spread about the arrival of the Mahdi priest was that he led the war troops by carrying a black banner from the east. This information comes from several histories in several hadith books. Pro kotra has occurred in response to this history. The Muslim groups who believe in the truth of this black banner tradition have flocked from all corners of the world to the Middle East conflict area which is believed and believed there is a group of mujahids carrying black banner as mentioned by the hadith. Even in the conflict area there was mutual claim between the factions that their faction was mentioned by the hadith carrying its black banner, so that even from one another, civil war was not inevitable in some places. But what is the origin of the hadith? This note is the adoptive writer to criticize the hadith by issuing all of his paths with the takhrīj al-hadīth method, Jarh wa tadīl and ‘Ilalu al-hadīth.

Page 3 of 16 | Total Record : 158