cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota denpasar,
Bali
INDONESIA
E-Jurnal Medika Udayana
Published by Universitas Udayana
ISSN : 23031395     EISSN : 25978012     DOI : -
Core Subject : Health,
Majalah ilmiah E-Jurnal Medika Udayana menerima naskah dari mahasiswa PSPD FK UNUD, baik berupa karangan asli atau laporan penelitian, ikhtisar pustaka, laporan kasus, maupun surat-surat untuk redaksi. Naskah yang dikirimkan untuk majalah ilmiah E-Jurnal Medika Udayana adalah naskah belum pernah atau tidak akan dikirim ke majalah lain. Bahasa yang digunakan adalah bahasa Indonesia
Arjuna Subject : -
Articles 18 Documents
Search results for , issue "Vol 9 No 5 (2020): Vol 9 No 05(2020): E-Jurnal Medika Udayana" : 18 Documents clear
VARIABILITAS TEKANAN DARAH PENDERITA HIPERTENSI BERDASARKAN DERAJAT HIPERTENSI: STUDI POTONG -LINTANG PADA PASIEN RAWAT JALAN POLIKLINIK PENYAKIT DALAM RSUP SANGLAH Desak Putu Puteri Diah Rahtini; I Gde Raka Widiana
E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 5 (2020): Vol 9 No 05(2020): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (418.675 KB) | DOI: 10.24843/MU.2020.V09.i5.P07

Abstract

Derajat hipertensi merupakan salah satu faktor penting yang telah umum diketahui berhubungan dengan kerusakan organ pada penderita hipertensi. Namun berbagai penelitian terkini menunjukkan bahwa variabilitas tekanan darah (VTD) memberikan stres tambahan secara independen dan memiliki korelasi yang lebih tinggi terhadap kerusakan organ. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran hubungan VTD dan derajat hipertensi. Penelitian dilakukan dengan metode observasional deskriptif menggunakan data primer melalui anamnesis dan pengukuran tekanan darah sebanyak 3 kali (interval 2 menit), serta data sekunder diperoleh dari rekam medis. Derajat hipertensi ditentukan melalui rerata tekanan darah yang kemudian diklasifikasikan menjadi hipertensi terkontrol (H0), hipertensi tidak terkontrol ringan (H1), dan hipertensi tidak terkontrol sedang-berat (H2). VTD digambarkan melalui median perbedaan tekanan darah dan koefisien cronbach’s alpha. Dari 37 sampel, sebagian besar adalah laki-laki (65%), berusia 51-60 tahun (54%), dengan riwayat hipertensi dalam keluarga (62%), aktivitas fisik rendah (81%) dan tidak bekerja (38%); sedangkan konsumsi rokok (16%), konsumsi garam berlebih (43%), konsumsi kopi (46%), dan konsumsi alkohol (11%) tergolong rendah. Sebagian besar menderita penyakit ginjal kronis (78%), H1 (49%), dan mengonsumsi ?2 obat antihipertensi (81%), sebagian besar golongan ACEI/ARB (84%). VTD sistolik diperoleh: 4mmHg (0,97), VTD diastolik: 3mmHg (0,97), dan variabilitas mean arterial pressure: 2mmHg (0,97). VTD terbesar terjadi pada VTD sistolik H0: 9mmHg (0,75). Hasil penelitian menunjukkan bahwa nampaknya tidak ada hubungan antara VTD dengan derajat hipertensi. Kata kunci: Variabilitas tekanan darah, derajat hipertensi
TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG DIET PADA PENDERITA DIABETES MELITUS DENGAN KOMPLIKASI CHRONIC KIDNEY DISEASE DI RSUP SANGLAH DENPASAR TAHUN 2016 Eti Kurniaty; Made Ratna Saraswati
E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 5 (2020): Vol 9 No 05(2020): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MU.2020.V09.i5.P13

Abstract

ABSTRAK Pengetahuan mengenai penyakit sangat penting untuk menunjang kualitas kesehatan masyarakat, terutama tentang penyakit-penyakit dengan tingkat prevalensi yang tinggi.Penyakit diabetes melitus (DM) merupakan salah satunya dan bentuk upaya untuk mengurangi angka kejadian tersebut adalah dengan meningkatkan pengetahuan masyarakat.Kasus DM di Indonesia meningkat 2 kali lipat dari tahun 2007 hingga 2013 menjadi 12 juta kasus. Data di RSUP Sanglah menunjukkan bahwa kejadian DM dengan komplikasi chronic kidney disease (CKD) merupakan kedua terbanyak dibandingkan dengan komplikasi DM lainnya.Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan masyarakat mengenai diet pada DM dengan komplikasi CKD.Metode yang digunakan adalah studi cross-sectional analitik dan pengumpulan data dilakukan dengan wawancara menggunakan bantuan kuesioner pada pasien yang mendapat pengobatan di ruang hemodialisis dan poliklinikdiabetes center RSUP Sanglah.Hasil penelitian yang didapatkan dari 63 responden, 28 orang (44,44%) memiliki tingkat pengetahuan rendah dan 35 orang lainnya (55,56%) memiliki tingkat pengetahuan tinggi. Karakteristik responden yang cenderung memiliki pengetahuan tinggi antara lain usia muda <55tahun (p= 0,107), tingkat pendidikan tinggi (p= 0,91), dan memliki riwayat keluarga DM (p= 0,012). Keseluruhan hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar pasien DM dengan komplikasi CKD yang berkunjung ke RSUP Sanglah telah memiliki pengetahuan yang tinggi tentang diet. Kata kunci: Pengetahuan, Diet, DM, CKD.
PREVALENSI GLAUKOMA SUDUT TERBUKA PRIMER DI RSUP SANGLAH PERIODE JUNI 2017 – JUNI 2018 Gde Aditya Putra Deva; Ni Made Ari Suryathi; I Made Agus Kusumadjaja
E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 5 (2020): Vol 9 No 05(2020): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MU.2020.V09.i5.P14

Abstract

ABSTRACT Primary Open Angle Glaucoma (POAG) is often referred to as "the silent thief of sight" because of an increase in intraocular pressure in patients with POAG is not accompanied by any symptoms (asymptomatic). Quite a lot of people in Bali aged > 40 years, which is one of the risk factors of POAG. Seeing this, the researchers wanted to study the prevalence of POAG at Sanglah Hospital in the period June 2017 - June 2018. The aim of this study is to describe the prevalence of primary open angle glaucoma (POAG) at Sanglah Hospital period June 2017 - June 2018. This study used cross-sectional descriptive study design. The subjects were 56 patients with POAG at Sanglah Hospital period June 2017 - June 2018. Data were collected in July until August 2018 The research data was secondary data obtained from the patient's medical record. The results showed that the prevalence of primary open-angle glaucoma at Sanglah Hospital period June 2017 - June 2018 most often found in the age group 50-59 years (44.6%) greater proportion in male (60.7%), the region with the highest number of POAG was in Denpasar POAG ( 44.6%), did not have a family history (98.2%), has a value of intraocular pressure > 21 mm Hg (60.7%), and most are treated with medical treatment and surgery (53.6%). Keywords: Primary Open Angle Glaucoma, Optic Neuropathy, Intraocular Pressure, Risk Factor
GAMBARAN TATA LAKSANA TERAPI PASIEN OSTEOMIELITIS DI RSUP SANGLAH APRIL 2015 - OKTOBER 2016 : SEBUAH STUDI DESKRIPTIF Anak Agung Gde Bagus Adidharma; Anak Agung Gde Yuda Asmara; I Wayan Suryanto Dusak
E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 5 (2020): Vol 9 No 05(2020): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MU.2020.V09.i5.P15

Abstract

ABSTRAK Osteomielitis yakni suatu kondisi peradangan pada tulang yang melibatkan beberapa organisme. Organisme yang dapat terlibat adalah mikobakteri dan bakteri pyogenik. Osteomielitis merupakan suatu kasus gawat darurat bidang orthopaedi. Sehingga, penatalaksanaannya harus segera dilakukan. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui penatalaksanaan pasien osteomielitis di RSUP Sanglah April 2015-Oktober 2016. Desain yang digunakan yakni deskriptif retrospektif. Populasi yang digunakan adalah semua pasien dengan osteomielitis di RSUP Sanglah, Denpasar April 2015-Oktober 2016 dengan menggunakan metode random sampling dan didapatkan 15 sampel. Penelitian ini menggunakan data sekunder berupa rekam medis. Hasil dari analisis rekam medis didapatkan sebagian besar kasus ditemukan pada laki-laki (66,7%), sedangkan lebih sedikit pada perempuan (33,3%). Jumlah terbanyak kelompok usia pada penelitian ini yakni kelompok usia <18 tahun dan 40-49 tahun (26,7%). Onset terbanyak yang ditemukan yakni osteomielitis kronis (53,3%) dengan sebaran organisme terbanyak yakni Staphylococcus aureus (50%) dan 4 pasien osteomielitis (26,7%) memiliki riwayat pasca operatif dengan lokasi terbanyak yang terpapar yaitu pada cruris (26,7%) sedangkan tata laksana yang umum dilakukan yakni adanya kombinasi antara antibiotik, antipiretik serta tindakan operatif (66,7%). Diperlukan pemahaman yang baik terkait apa itu osteomielitis, faktor risiko serta gejala yang dapat terjadi bagi masyarakat umum. Disamping hal tersebut perlu disertakan edukasi mengenai apa saja bahaya yang dapat timbul dari penyakit osteomielitis. Serta secara digital diperlukan pembuatan arsip yang lengkap, sehingga diharapkan pencarian data rekam medis menjadi lebih mudah dan mengurangi insiden kehilangan. Kata Kunci: Osteomielitis, Tata Laksana, Operatif dan Non-Operatif.
EKSTRAK ETANOL DAUN SAMBILOTO (ANDROGRAPHIS PANICULATA) MENURUNKAN HAI (HISTOLOGY ACTIVITY INDEKS)-KNODELL SCORE PADA HEPAR MENCIT (MUS MUSCULUS) JANTAN YANG DIINDUKSI CCL4 Gede Gunawan Mahardika; Ni Wayan Sucindra Dewi; IGM. Aman
E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 5 (2020): Vol 9 No 05(2020): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MU.2020.V09.i5.P16

Abstract

ABSTRACT Hepatitis is all types of inflammation in hepatocytes (liver cells), which caused by: infections (viruses, bacteria, and parasites), drugs, alcohol consumption, toxic substances and autoimmune diseases. Carbon tetrachloride can induce hepatitis. Sambiloto leaves (Andrographis paniculata) contains of flavonoids and andrographolide which have the potential as antioxidants. The aims of this study is to determine the hepatoprotective effect of Sambiloto leaves extract on mice liver that induced by tetrachloride carbon of toxic dose and evaluate using Knodell Score. The design of this study is a post-test only group control on 28 sample of male mice (Mus musculus) which divided into 4 groups; P1 given tetrachloride carbon (0.5,l/kgBB), P2 group was given Sambiloto leaves extract (50mg/kgBB/day), P3(100mg/kgBB/day) and P4 (200mg/kgBB/day). Extract was given during seven days and eight hour after last administration, all mice was given CCl4 toxic dose. On the eight day, the mice was terminated and examine the liver histopathological. Data analysed using One Way ANOVA and Post Hoc LSD. Significant score difference was found between the groups than only given tetrachloride carbon toxic dose and the group that given the extract. The optimal dose is 200mg/kgBB/day. There was an improvement effect of liver histopathology score by giving sambiloto leaves extract to mice that induced by tetrachloride carbon toxic dose. More advanced research is needed to determine the effective dose and toxic effects of giving sambiloto leaf extract. Keywords: Ethanol Extract of Sambiloto Leaf, HAI (Histology Activity Indeks)-Knodell Score, Hepatoprotectif, Mice (Mus musculus), Tetrachloride Carbon
PROFIL SITOLOGI ASITES PADA KASUS KEGANASAN DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT (RSUP) SANGLAH DENPASAR Christel Carissa Christianto; Ni Made Mahastuti; Anak Agung Ayu Ngurah Susraini
E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 5 (2020): Vol 9 No 05(2020): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MU.2020.V09.i5.P12

Abstract

ABSTRAK Asites karena keganasan diindikasikan sebagai fase lanjut dalam berbagai kondisi keganasan. Pemeriksaan sitologi merupakan salah satu metode yang dapat dilakukan untuk menganalisis cairan asites. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui profil sitologi asites pada kasus keganasan di RSUP Sanglah Denpasar pada bulan Juli 2015-Juni 2018, yakni sistem organ terkait dan ada/tidaknya sel ganas di dalam kandungan asites dari pasien dengan diagnosis kerja keganasan yang disertai asites. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan desain penelitian cross-sectional retrospective (potong lintang restrospektif). Peneliti mendapatkan subjek penelitian sebanyak 203 kasus. Data yang digunakan adalah data sekunder dari rekam medis pasien di bagian Patologi Anatomi RSUP Sanglah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah kasus asites pada setiap periode tahun mengalami peningkatan dengan jumlah kasus asites tertinggi pada periode Juli 2017-Juni 2018, yakni sebanyak 85 kasus dari 203 kasus. Sistem organ ginekologi menyumbang kasus asites terbanyak, yakni 107 kasus. Jumlah kasus asites disertai diagnosis kerja keganasan mengalami peningkatan setiap periode tahun dengan persentase tertinggi sebesar 90,6% (77 dari 85 kasus) pada periode Juli 2017-Juni 2018. Dalam ketiga periode tahun tersebut, persentase hasil negatif pemeriksaan sitologi lebih besar dibandingkan hasil positif (berkisar di atas 80%, dengan rerata 85,5%) dengan perbandingan hasil sitologi negatif terhadap hasil sitologi positif terbesar terdapat pada periode Juli 2016-Juni 2017, yakni sebesar 6,4. Hasil sitologi positif terhadap keganasan terbanyak didapati pada sistem organ ginekologi, yakni sebesar 54,2% (13 dari 24 kasus). Kata Kunci: Asites, Diagnosis Kerja Keganasan, Pemeriksaan Sitologi, RSUP Sanglah Denpasar.
KARAKTERISTIK PASIEN LIMFOMA MALIGNA DI RSUP SANGLAH TAHUN 2015 I Kadek Adi Paramartha; Renny A Rena
E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 5 (2020): Vol 9 No 05(2020): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MU.2020.V09.i5.P17

Abstract

ABSTRAK Limfoma Maligna adalah salah satu penyakit keganasan yang memiliki insiden yang cukup banyak di RSUP Sanglah. Tujuan studi ini untuk mengetahui karakteristik penderita Limfoma maligna. Desain penelitian ini adalah deskriptif retrospektif menggunakan rekam medis di RSUP Sanglah. Penelitian ini menggunakan metode total sampling. Sampelnya adalah pasien yang didiagnosis dan masih melakukan pengobatan pada tahun 2014-2015. Data yang diperoleh dari rekam medis pasien antara lain karakteristik sosiodemografi meliputi usia,jenis kelamin dan pekerjaan,jenis limfoma maligna,stadium penyakit,keluhan klinis,lokasi tumor,parameter hematologis dan hasil histopatologi. Pada penelitian ini terdapat 50 orang yang memenuhi kriteria inklusi. Dari 50 orang sampel didapat laki-laki sejumlah 27 orang(54%),Kelompok umur paling banyak adalah 20-60 dengan jumlah 36 orang (72%), 15 orang (30%) tidak memeiliki pekerjaan,Jenis limfoma terbanyak adalah limfoma non-Hodgkin dengan jumlah 43 orang (86%),Stadium terbanyak ditemukan adalah stadium IIIB dengan 19 orang (38%),keluhan terbanyak pada limfoma Hodgkin dan non Hodgkin adalah lemas dengan jumlah masing-masing 5 orang (71,4%) dan 23 orang (53,5%).Lokasi tumor terbanyak terdapat pada regio leher dengan jumlah pada masing-masing jenis limfoma yaitu; limfoma Hodgkin 6 orang (85,7%) dan limfoma non-Hodgkin 24 (55,8%).Rerata sel leukosit, hemoglobin dan platelet sebesar 8.15x103/mm3;11,0 g/dl dan 229,72x103/mm3. Pada hasil histopatologis didapat terbanyak adalah tipe diffuse large B cell lymphoma (DLBCL) sejumlah 15 orang (30%).Hasil dari penelitian ini dapat digunakan sebagai data epidemiologi awal untuk penelitian selanjutnya atau dapat digunakan untuk mengambil keputusan klinis bagi klinisi. Kata Kunci: Karakteristik,Limfoma Maligna,Sanglah
PERBEDAAN TINGKAT KONSENTRASI PADA MURID SMA ANTARA DUDUK DAN DUDUK-BERDIRI-STRETCHING PADA PROSES PEMBELAJARAN DI SMA NEGERI 1 SINGARAJA I Komang Bintang Satria Mahaputra; Dr. Luh Made Indah Sri Handari Adiputra, S. Psi. M. Erg; dr. Putu Adiartha Griadhi, M. Fis
E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 5 (2020): Vol 9 No 05(2020): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MU.2020.V09.i5.P18

Abstract

ABSTRAK Proses pembelajaran SMA di Indonesia pada umumnya berlangsung selama delapan jam sehari dengan waktu istirahat sebanyak dua kali. Posisi duduk yang terlalu lama dapat menimbulkan masalah seperti nyeri punggung bagian bawah, kelelahan, dan bisa membuat siswa mengantuk. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan antara duduk dan duduk-berdiri-stretching terhadap konsentrasi belajar. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimental dengan rancangan penelitian two period cross-over pre and post-test group design. Sumber data berasal dari siswa/siswi SMA Negeri 1 Singaraja kelas X pada tahun 2018 yang berjumlah 36 orang. Subjek akan dibagi menjadi dua kelompok dimana setiap kelompok berjumlah 18 orang dan akan menjalani dua kali sesi eksperimen. Setiap kelompok akan bergantian dalam mendapatkan perlakuan dan tidak mendapatkan perlakuan. Dengan metode ini setiap kelompok akan menjalani dua kali eksperimen. Analisis data dibagi menjadi tiga analisis yaitu analasis efek periode dengan uji Mann-Whitney, analisis efek sisa dengan uji Wilcoxon, dan analisis efek perlakuan dengan uji Wilcoxon. Hasil penelitian menunjukan bahwa kelompok duduk-berdiri-stretching memiliki tingkat konsentrasi lebih baik dengan rerata penurunan nilai konsentrasi lebih rendah yaitu -1,19±3,25 dibandingkan kelompok duduk dengan rerata penurunan nilai konsentrasi 1,47±2,19 dengan nilai p = 0,001 yang menunjukan perbedaan yang signifikan antar posisi-belajar. Kata kunci: Konsentrasi belajar, duduk, duduk-berdiri-stretching

Page 2 of 2 | Total Record : 18


Filter by Year

2020 2020


Filter By Issues
All Issue Vol 13 No 07 (2024): E-Jurnal Medika Udayana Vol 13 No 9 (2024): E-Jurnal Medika Udayana Vol 13 No 8 (2024): E-Jurnal Medika Udayana Vol 13 No 6 (2024): E-Jurnal Medika Udayana Vol 13 No 5 (2024): E-Jurnal Medika Udayana Vol 13 No 4 (2024): E-Jurnal Medika Udayana Vol 13 No 3 (2024): E-Jurnal Medika Udayana Vol 13 No 2 (2024): E-Jurnal Medika Udayana Vol 13 No 1 (2024): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 12 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 11 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 10 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 9 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 8 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 7 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 6 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 5 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 4 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 3 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 2 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 1 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 6 (2022): Vol 11 No 06(2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 12 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 11 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 10 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 9 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 8 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 7 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 6 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 5 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 4 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 3 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 2 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 1 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 12 (2021): Vol 10 No 12(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 11 (2021): Vol 10 No 11(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 10 (2021): Vol 10 No 10(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 9 (2021): Vol 10 No 09(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 8 (2021): Vol 10 No 08(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 7 (2021): Vol 10 No 07(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 6 (2021): Vol 10 No 06(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 5 (2021): Vol 10 No 05(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 4 (2021): Vol 10 No 04(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 3 (2021): Vol 10 No 03(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 2 (2021): Vol 10 No 02(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 1 (2021): Vol 10 No 01(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 12 (2020): Vol 9 No 12(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 11 (2020): Vol 9 No 11(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 10 (2020): Vol 9 No 10(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 9 (2020): Vol 9 No 09(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 8 (2020): Vol 9 No 08(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 7 (2020): Vol 9 No 07(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 6 (2020): Vol 9 No 06(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 5 (2020): Vol 9 No 05(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 4 (2020): Vol 9 No 04(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 3 (2020): Vol 9 No 03(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 2 (2020): Vol 9 No 02(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 1 (2020): Vol 9 No 01(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 5 (2019): Vol 8 No 5 (2019): Vol 8 No 5 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 4 (2019): Vol 8 No 4 (2019): Vol 8 No 4 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 12 (2019): Vol 8 No 12 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 11 (2019): Vol 8 No 11 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 10 (2019): Vol 8 No 10 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 9 (2019): Vol 8 No 9 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 8 (2019): Vol 8 No 8 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 7 (2019): Vol 8 No 7 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 6 (2019): Vol 8 No 6 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 3 (2019): Vol 8 No 3 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 2 (2019): Vol 8 No 2 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 1 (2019): Vol 8 No 1 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 12 (2018): Vol 7 No 12 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 11 (2018): vol 7 no11 2018 E-jurnal medika udayana Vol 7 No 10 (2018): Vol 7 No 10 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 9 (2018): Vol 7 No 9 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 8 (2018): Vol 7 No 8 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 7 (2018): Vol 7 No 7 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 6 (2018): Vol 7 No 6 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 5 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 4 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 3 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 2 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 1 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 6 No 12 (2017): E-Jurnal Medika Udayana Vol 6 No 11 (2017): E-Jurnal Medika Udayana Vol 6 No 10 (2017): E-Jurnal Medika Udayana Vol 6 No 9 (2017): E-Jurnal Medika Udayana Vol 6 No 8 (2017): E-Jurnal Medika Udayana Vol 6 No 7 (2017): E-Jurnal Medika Udayana Vol 6 No 6 (2017): E-Jurnal Medika Udayana Vol 6 No 5 (2017): E-jurnal medika udayana Vol 6 No 4 (2017): E-jurnal medika udayana Vol 6 No 3 (2017): E-jurnal medika udayana Vol 6 No 2 (2017): E-jurnal medika udayana Vol 6 No 1 (2017): E-jurnal medika udayana Vol 5, No 12 (2016): E-jurnal medika udayana Vol 5, No 11 (2016): E-jurnal medika udayana Vol 5 No 10 (2016): E-jurnal medika udayana Vol 5 No 9 (2016): E-jurnal medika udayana Vol 5 No 8 (2016): E-jurnal medika udayana Vol 5 No 7 (2016): E-jurnal medika udayana Vol 5 No 6 (2016): E-jurnal medika udayana Vol 5 No 5 (2016): E-jurnal medika udayana Vol 5 No 4 (2016): E-jurnal medika udayana vol 5 no 3(2016):e-jurnal medika udayana vol 5 no 2(2016):e-jurnal medika udayana vol 5 no 1(2016):e-jurnal medika udayana vol 4 no 12(2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 11(2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 10(2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 9(2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 8(2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 7(2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 6(2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 5(2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 4(2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 3 (2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 2 (2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 1 (2015):e-jurnal medika udayana vol 3 no 12(2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 11(2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 10(2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 9 (2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 8 (2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 7 (2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 6 (2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 5 (2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 4 (2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 3 (2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 2 (2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 1 (2014):e-jurnal medika udayana vol 2 no 12 (2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no 11 (2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no 10 (2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no 9 (2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no 8 (2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no 7 (2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no6(2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no5(2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no4 (2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no3 (2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no2 (2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no1 (2013):e-jurnal medika udayana Vol 1 No 1 (2012): e-jurnal Medika Udayana More Issue