Ni Made Mahastuti
Departemen Patologi Anatomik, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana Denpasar

Published : 12 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

RETRO-ORBITA EXTRAPLEURAL SOLITARY FIBROUS TUMOR Mahastuti, Ni Made; Saputra, Herman; Gotra, I Made
Medicina Vol 46 No 3 (2015): September 2015
Publisher : Medicina

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (296.745 KB)

Abstract

Extrapleural solitary fibrous tumor (SFT) merupakan tumor jaringan mesenkimal tipe fibroblastikdengan gambaran haemangipericytoma-like branching vascular yang menonjol dan sangat jarangdijumpai. Penderita perempuan usia 38 tahun mengeluh mata kanan menonjol sejak 2 tahun yanglalu.  Klinis ditemukan massa menonjol di belakang mata kanan. Pada pencitraan CT scan tampakmassa solid heterogen di cavum orbita kanan, tidak menginfiltrasi bulbus okuli. Makroskopis, massasolid berbatas tegas di regio retro orbita, berukuran 6,5 x 6,5 x 6 cm. Mikroskopis, tumor berbatastegas, sebagian besar tampak hiperselular mengandung proliferasi sel spindel neoplastik diselingidengan haemangipericytoma-like branching vascular yang menonjol. Mitosis sulit ditemukan. Pulasanimunohistokimia CD34 positif kuat dan Ki67 kurang dari 5%.  Pasien didiagnosis retro-orbitaextrapleural SFT  berdasarkan temuan klinis, radiologis, makroskopis, mikroskopis yang khas sertapemeriksaan imunohistokimia.  [MEDICINA 2015;46:195-200].Extrapleural solitary fibrous tumor (SFT) is an ubiquitous mesenchymal tumour of fibroblastic type,which shows a prominent  haemangipericytoma-like branching vascular. A 38 years old woman camewith protruding right eye since 2 years ago. Clinical examination found a protruding mass in the rightretro orbita. Computed tomography scan demonstrated heterogen solid mass in right cavum orbitawithout infiltration into bulbus oculi. Macroscopically, the tumour appeared as well circumscribedsolid mass 6,5 x 6,5 x 6cm. Microscopic examination showed well circumscribed tumour, hypercellular,consist of neoplastic spindle cell proliferation intermingled with  prominent haemangiopericytomalikebranching vascular pattern . Mitoses are rarely found. CD34 stained strongly positive with lowexpressionof  Ki67 (< 5%). The diagnosis was made based on the clinical data, radiologic, histopathologicfindings,and also immunohistochemistry staining. [MEDICINA2015;46:195-200].
Ekspresi Matriks Metalloproteinase-9 Lebih Tinggi pada Adeno-karsinoma Asinar Prostat Derajat Tinggi Dibandingkan dengan Derajat Rendah Ni Made Mahastuti; AAAN Susraini; Herman Saputra
Majalah Patologi Indonesia Vol 26 No 1 (2017): MPI
Publisher : Perhimpunan Dokter Spesialis Patologi Indonesia (IAPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (343.321 KB)

Abstract

Latar belakang Agresivitas adenokarsinoma asinar prostat antara lain ditentukan oleh peningkatan derajat diferensiasi yang dinilai berdasarkan skor Gleason. Peningkatan agresivitas ini diiringi oleh peningkatan kemampuan invasi dan metastasis yang merupakan salah satu penyebab kematian karena kanker.Matriks metalloproteinase-9 merupakan salah satu enzim proteolitik yang terlibat pada proses invasi dan metastasis karsinoma prostat. Beberapa penelitian yang menghubungkan MMP-9 dengan agresivitas karsinoma prostat tampaknya masih menunjukkan ketidaksesuaian hasil. Tujuan penelitian ini untuk membuktikan bahwa ekspresi matriks metalloproteinase-9 lebih tinggi pada adenokarsinoma asinar prostat derajat tinggi dibandingkan dengan derajat rendah. Metode Penelitian ini menggunakan metode analitik potong lintang. Sampel penelitian ialah 18 sediaan blok parafin dari penderita adenokarsinoma asinar prostat derajat tinggi dan 18 derajat rendah yang diperiksa secara histopatologi di Bagian/SMF Patologi Anatomik Fakultas Kedokteran Universitas Udayana/RSUP Sanglah dan Laboratorium RS Prima Medika Denpasar sejak tanggal 1 Januari 2012 sampai dengan 31 Desember 2014. Dilakukan pulasan imunohistokimia MMP-9 pada semua sampel. Hasil penelitian dianalisis dengan uji Mann-Whitney. Hasil Ekspresi MMP-9 pada kelompok derajat tinggi lebih tinggi dibandingkan derajat rendah (p=0,001). Jumlah kasus adenokarsinoma asinar prostat terbanyak berada pada kelompok umur 60-69 tahun (55,55%). Kesimpulan Pemeriksaan ekspresi MMP-9 penting dilakukan untuk menentukan tingkat agresivitas tumor yang berdasarkan pada derajat diferensasi tumor sehingga dapat direncanakan terapi yang lebih efektif Kata kunci: adenokarsinoma asinar prostat, derajat rendah, derajat tinggi, ekspresi MMP-9.
KARAKTERISTIK PASIEN DENGAN GAMBARAN HISTOPATOLOGI APENDISITIS DI RSUP SANGLAH DENPASAR TAHUN 2015 - 2017 Cathleya Fransisca; I Made Gotra; Ni Made Mahastuti
E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 7 (2019): Vol 8 No 7 (2019): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (263.266 KB)

Abstract

Apendisitis merupakan suatu keadaan darurat yang paling umum terjadi di bagian bedah abdomen dansebanyak 621.435 kasus apendisitis terjadi di Indonesia. Pemeriksaan histopatologi merupakan metodediagnosis yang banyak digunakan untuk mendiagnosis apendisitis. Tujuan penelitian ini adalah untukmengetahui data karakteristik pasien dengan gambaran histopatologi apendisitis di RSUP SanglahDenpasar Tahun 2015 – 2017.Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan rancangan penelitiancross sectional. Teknik pengambilan sampel berupa total sampling dimana data penelitian berasal daribuku registrasi hasil pemeriksaan histopatologi di Laboratorium Patologi Anatomi RSUP SanglahDenpasar tahun 2015 – 2017 sebanyak 723 sample yang telah memenuhi kriteria inklusi dan tidak adakriteria eksklusi. Didapatkan bahwa pasien yang melakukan pemeriksaan histopatologi di RSUP SanglahDenpasar terbanyak terjadi pada kelompok dengan diagnosis histopatologi apendisitis phlegmontosasebanyak 250 orang (34,6%), pada kelompok usia remaja akhir dengan rentang usia 41-50 tahun sebanyak212 orang (29,3%), dengan jenis kelamin laki-laki sebanyak 398 orang (54,9%), dan sebagian besardengan keluhan nyeri perut kanan bawah sebanyak 628 orang (86,9%). Kata Kunci: Apendisitis, pemeriksaan histopatologi, usia, jenis kelamin, gejala klinis, RSUP SanglahDenpasar
KARAKTERISTIK KLINIKOPATOLOGI DAN IMUNOHISTOKIMIA PENDERITA KARSINOMA PAYUDARA DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT SANGLAH DENPASAR BALI TAHUN 2017-2018 Kadek Dwi Pradnyawati; I Gusti Ayu Sri Mahendra Dewi; Ni Made Mahastuti; Ni Putu Sriwidyani
E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 6 (2021): Vol 10 No 06(2021): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MU.2021.V10.i6.P03

Abstract

Breast carcinoma is a malignant disease with high cases in Indonesia. According to the World Health Organization, 21.4% of total deaths in women due to malignancy in Indonesia are caused by breast cancer. In establishing the diagnosis of breast carcinoma, histopathology and immunohistochemistry examinations are important. The results of histopathological images and immunohistochemistry examinations have significant implications for treatment options and prognosis for breast carcinoma. This research aimed at determining the clinicopathology and immunohistochemistry characteristics of breast carcinoma sufferers at the RS Umum Pusat Sanglah Bali in the period 2017-2018. The study method was conducted with a descriptive cross-sectional studies. Variable sample data were selected from inclusion and exclusion criteria. Data were analyzed using SPSS version 20 software to obtain clinicopathology characteristics based on age, lateralization, histopathology type, grade, and immunohistochemistry characteristics in the form of luminal A, luminal B, HER-2 positive, and triple-negative subtypes. The results showed that most patients with breast carcinoma at RS Umum Pusat Sanglah Bali in the period 2017-2018 occurred in the 41 - 50 years range of 39,1%, with the dominant lateralization being the left breast (52,5%). The most histopathology type was Invasive Carcinoma of No Special Type at 86,6% with the most characteristic grade was grade II at 47,0%, and the most immunohistochemistry subtype was luminal B (49,5%). Keywords: Breast Carcinoma, Characteristics, Clinicopathology, Immunohistochemistry
PROFIL SITOLOGI ASITES PADA KASUS KEGANASAN DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT (RSUP) SANGLAH DENPASAR Christel Carissa Christianto; Ni Made Mahastuti; Anak Agung Ayu Ngurah Susraini
E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 5 (2020): Vol 9 No 05(2020): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MU.2020.V09.i5.P12

Abstract

ABSTRAK Asites karena keganasan diindikasikan sebagai fase lanjut dalam berbagai kondisi keganasan. Pemeriksaan sitologi merupakan salah satu metode yang dapat dilakukan untuk menganalisis cairan asites. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui profil sitologi asites pada kasus keganasan di RSUP Sanglah Denpasar pada bulan Juli 2015-Juni 2018, yakni sistem organ terkait dan ada/tidaknya sel ganas di dalam kandungan asites dari pasien dengan diagnosis kerja keganasan yang disertai asites. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan desain penelitian cross-sectional retrospective (potong lintang restrospektif). Peneliti mendapatkan subjek penelitian sebanyak 203 kasus. Data yang digunakan adalah data sekunder dari rekam medis pasien di bagian Patologi Anatomi RSUP Sanglah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah kasus asites pada setiap periode tahun mengalami peningkatan dengan jumlah kasus asites tertinggi pada periode Juli 2017-Juni 2018, yakni sebanyak 85 kasus dari 203 kasus. Sistem organ ginekologi menyumbang kasus asites terbanyak, yakni 107 kasus. Jumlah kasus asites disertai diagnosis kerja keganasan mengalami peningkatan setiap periode tahun dengan persentase tertinggi sebesar 90,6% (77 dari 85 kasus) pada periode Juli 2017-Juni 2018. Dalam ketiga periode tahun tersebut, persentase hasil negatif pemeriksaan sitologi lebih besar dibandingkan hasil positif (berkisar di atas 80%, dengan rerata 85,5%) dengan perbandingan hasil sitologi negatif terhadap hasil sitologi positif terbesar terdapat pada periode Juli 2016-Juni 2017, yakni sebesar 6,4. Hasil sitologi positif terhadap keganasan terbanyak didapati pada sistem organ ginekologi, yakni sebesar 54,2% (13 dari 24 kasus). Kata Kunci: Asites, Diagnosis Kerja Keganasan, Pemeriksaan Sitologi, RSUP Sanglah Denpasar.
AKURASI SITOLOGI IMPRIN PADA TUMOR TULANG DI RSUP SANGLAH DENPASAR I Putu Gede Putra Darmawan; I Wayan Juli Sumadi; I Made Gotra; Ni Made Mahastuti
E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 12 (2019): Vol 8 No 12 (2019): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (195.133 KB)

Abstract

Tumor tulang termasuk tumor dengan insiden yang relatif jarang namun memiliki angka mortalitas yang tinggi. Diagnosis tumor tulang umumnya menggunakan pemeriksaan histopatologi rutin namun memerlukan proses yang lama. Pemeriksaan sitologi imprin merupakan salah satu metode pemeriksaan yang cepat dan murah. Sitologi imprin telah dibuktikan memiliki akurasi yang tinggi dalam mendiagnosis berbagai jenis tumor. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui akurasi pemeriksaan sitologi imprin pada kasus tumor tulang. Jenis penelitian merupakan uji diagnostik untuk menganalisis tingkat akurasi pemeriksan sitologi imprin pada kasus tumor tulang, yang dilakukan core biopsy dan dari pemeriksaan potong beku di RSUP Sanglah Denpasar selama periode Januari 2013 hingga Agustus 2018. Menggunakan metode consecutive sampling dengan melakukan pencatatan nomor data sekuder yang berisi hasil diagnosis sitologi imprin dan histopatologi tumor tulang. Pada penelitian ini didapatkan 23 kasus tumor tulang yang memenuhi kriteria, yang terdiri dari 11 sampel frozen section dan 12 sampel core biopsy. Pemeriksaan sitologi imprint tersebut memiliki akurasi sebesar 91,3%, dengan sensitivitas 93,3%, spesifisitas 87,5%, nilai prediktif positif 93,3%, nilai prediktif negatif 87,5%, likehood ratio positif 7,4 dan likehood ratio negatif 0,07. Sehingga pemeriksaan sitologi imprin dari spesimen core biopsy dan pemeriksaan potong beku pada kasus tumor tulang dengan menggunakan pemeriksaan histopatologi rutin sebagai baku emas di RSUP Sanglah Denpasar memiliki akurasi yang tinggi. Kata Kunci : Akurasi, Sitologi Imprin, Tumor Tulang, RSUP Sanglah
Constipation that needs attention: late Hirschsprung disease Kristin Agustina; Ni Nyoman Margiani; Pande Putu Yuli Anandasari; Ni Made Mahastuti
Intisari Sains Medis Vol. 12 No. 1 (2021): (Available online : 1 April 2021)
Publisher : DiscoverSys Inc.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (920.816 KB) | DOI: 10.15562/ism.v12i1.845

Abstract

Background: Hirschprung disease (HD) or congenital aganglionic megacolon is an intestinal motor disorder that occurs in approximately 1 in 5000 live births. It makes colon fail to relax, mainly producing the symptoms of constipation. Approximately 90% of cases are diagnosed in the first year of life. Most of the remaining 10% are made in early childhood, with less than 1% being made in teenagers or adulthood.Case report: A 13 years old girl reported to the pediatric surgical outpatient department complaining constipation since birth. There was no history of delayed passage of meconium. A contrast enema study with water-soluble contrast showed high probability of ultrashort segment HD. Histopathological examination revealed neither nerve fibers with ganglion cells nor hypertrophy of nerve fibers were seen confirming the aganglionosis. Surgical treatment was performed with good clinical progression. Conclusion: Despite of its rarity, the possibility of HD should be considered in teenagers with chronic refractory constipation, especially when there was a history of delayed or non-passage of meconium after birth. An accurate diagnosis is mainly based on collective assessment of medical history, clinical examination, contrast enema study, and rectal biopsy as a gold standard. 
Hubungan antara ekspresi Epidermal Growth Factor Receptor (EGFR) dengan berbagai parameter klinik dan patologis Triple Negative Breast Cancer (TNBC) di RSUP Sanglah, Bali, Indonesia Volman Tampubolon; Ni Putu Sriwidyani; Luh Putu Iin Indrayani Maker; I Gusti Ayu Sri Mahendra Dewi; Ni Made Mahastuti; I Made Muliarta
Intisari Sains Medis Vol. 12 No. 3 (2021): (Available online: 1 December 2021)
Publisher : DiscoverSys Inc.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (543.529 KB) | DOI: 10.15562/ism.v12i3.1189

Abstract

Background: Triple Negative Breast Cancer (TNBC) is a heterogeneous group of breast cancer. Some cases show a good outcome; others show higher recurrence and metastasis. There are several molecular subtypes of TNBC. Basal-like 2 (BL-2) subtype involves Epidermal Growth Factor (EGF) signaling pathway, enriched with many growth factor receptors such as EGFR. This study aims to determine the association between EGFR expression and various clinicopathological parameters in TNBC patients in Sanglah Hospital Denpasar.Methods: This study was an analytical cross-sectional study involving 35 patients TNBC who were examined histopathologically at the Anatomical Pathology Laboratory in Sanglah Hospital Denpasar from January 1st 2016 to December 31st 2020. Re-evaluation of the specimen was conducted to assess histopathological diagnosis, grade, tumor size (T), Lymphovascular Invasion (LVI) and nodal status (N). EGFR expression was evaluated by immunohistochemistry staining and then interpreted based on the intensity and continuity of the stained cell membrane. The association between EGFR expression and clinicopathological parameters was analyzed with a Chi-Square test with a 0.05 significance level.Result: The result of this study showed the age range of TNBC patients was 29-70 years with mean age was 49.7±11.4 years. There were significant association between EGFR expression with T (p=0.008; PR = 2.7; 95%CI 1.4-5.1), LVI (p=0.018; PR = 3.0; CI95% 1.300-7.137) and N (p=0.033; PR=2.7; CI95% 1.121-6.543). There were no significant association between EGFR expression with age (p=1.000), grade (p=0.689) and Ki67 index (0.689).Conclusion: It can be concluded that there are associations between EGFR expression with T, LVI and N. There was no association between EGFR expression with age, grade and Ki67 index.  Latar Belakang: Triple negative breast cancer (TNBC) merupakan kelompok kanker payudara yang heterogen. Sebagian kasus menunjukkan survival yang baik, namun sebagian lainnya dengan rekurensi dan metastasis yang lebih tinggi. Terdapat beberapa subtipe molekuler dari TNBC, salah satunya subtipe Basal-like 2 (BL2) yang melibatkan jalur pensignalan Epidermal Growth Factor (EGF), melalui berbagai reseptor factor pertumbuhan, salah satunya EGFR. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara ekspresi EGFR dengan berbagai parameter klinikopatologi pada kasus TNBC di RSUP Sanglah Denpasar.Metode: Penelitian ini merupakan studi analitik potong lintang dengan besar sampel 35 kasus TNBC yang diperiksa histopatologi di Laboratorium Patologi Anatomi RSUP Sanglah Denpasar dari 1 Januari 2016 hingga 31 Desember 2020. Evaluasi ulang preparat dilakukan untuk menilai diagnosis histopatologi, grade, ukuran tumor (T), Lymphvascular Invasion (LVI) dan status nodal (N). Ekspresi EGFR dinilai dengan pewarnaan imunohistokimia selanjutnya di interpretasi berdasarkan intensitas dan kuntinuitas membran  sel yang terpulas. Hubungan antara ekspresi EGFR dengan parameter klinikopatologi dianalisis dengan uji Chi-Square dengan nilai kemaknaan p<0,05.Hasil: Hasil penelitian ini menunjukkan rentang usia pasien TNBC 29-70 tahun dan rerata 49,7±11,4 tahun. Terdapat hubungan bermakna antara ekspresi EGFR dengan T (p=0,008; RP=2,7; IK95% 1,4-5,1), LVI (p=0,018; RP = 3,0; IK 95% 1,300-7,137), dan N (p=0,033; RP=2,7; IK95% 1,121-6,543). Tidak terdapat hubungan bermakna antara umur (p=1,000), grade (p=0,689) dan indeks Ki67 (p=0,689).Simpulan: Hasil dari penelitian ini adalah terdapat hubungan antara ekspresi EGFR dengan ukuran tumor, LVI dan status nodal (N). Tidak terdapat hubungan antara ekspresi EGFR dengan umur, grade dan indeks Ki67.          
PROFIL PASIEN PAP SMEAR DI LABORATORIUM PATOLOGI ANATOMI RSUP SANGLAH DENPASAR TAHUN 2018 – 2019 Suastini, Kadek Denik; Sriwidyani, Ni Putu; Iin Indrayani Maker, Luh Putu; Mahastuti, Ni Made
E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 1 (2022): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MU.2022.v11.i01.P10

Abstract

ABSTRAK Kanker serviks uteri merupakan penyakit keganasan ginekologi yang menimbulkan masalah dalam kesehatan reproduksi yang dihadapi oleh wanita-wanita di dunia termasuk di Indonesia. Kanker serviks diperkirakan menduduki posisi ke-2 dari penyakit kanker yang menyerang wanita di dunia serta posisi ke-1 bagi perempuan di negara berkembang. Pemeriksaan pap smear dapat dilaksanakan guna mengetahui perubahan-perubahan prakanker yang memungkinkan terjadi dalam serviks uteri. Penelitian ini memiliki tujuan guna mengetahui data profil pasien pap smear di Laboratorium Patologi Anatomi RSUP Sanglah Denpasar tahun 2018 – 2019. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif menggunakan rancangan penelitian cross sectional. Teknik pengambilan sampel yaitu total sampling yang mana data penelitian bersumber melalui data sekunder pasien yang tercatat di buku registrasi sitologi hasil pemeriksaan Laboratorium Patologi Anatomi RSUP Sanglah Denpasar periode 1 Januari 2018 – 31 Desember 2019. Data pasien yang dikumpulkan berupa usia, alasan melakukan pap smear, dan hasil pap smear menurut sistem Bethesda 2014. Sampel yang terkumpul pada penelitian ini sebanyak 1501 sampel pasien pap smear, dengan hasil paling banyak di kelompok umur 41 hingga 50 tahun yakni 487 individu (32,4%), memiliki alasan melakukan pap smear paling banyak yaitu skrining dengan jumlah 1285 orang (85,6%), dan hasil sitologi pap smear terbanyak yaitu dengan gambaran Reactive cellular changes associated with inflammation yang tercatat sebanyak 541 orang (36,0%). Kata kunci : Kanker Serviks, Pap Smear, Sistem Bethesda 2014, RSUP Sanglah Denpasar
KARAKTERISTIK KLINIKOPATOLOGI PASIEN TUMOR OVARIUM PADA ANAK TAHUN 2015 –2019 DI RSUP SANGLAH DENPASAR Cahyani, Kadek Cindy Dwi; Sriwidyani, Ni Putu; Mahastuti, Ni Made; Saputra, Herman
E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 1 (2022): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MU.2022.v11.i01.P11

Abstract

Tumor ovarium adalah kondisi dimana ovarium mengalami pertumbuhan yang abnormal sehingga fungsi dari ovarium sebagai tempat folikel dan menghasilkan serta mensekresikan hormon estrogen dan progesteron yang mengatur proses menstruasi serta hormonal wanita terganggu. Usia anak-anak dapat terkena tumor ovarium namun, angka kejadian dari tumor ovarium pada anak-anak dapat dikatakan jarang. Penelitian ini diharapkan dapat mengetahui data karakteristik klinikopatologi pasien tumor ovarium pada anak tahun 2015 –2019 di RSUP Sanglah Denpasar. Penelitian ini ialah penelitian deskriptif dengan rancangan studi cross sectional. Metode pengambilan sampel berbentuk total sampling dimana data penelitian berasal dari data sekunder pasien yang tercatat di buku registrasi hasil pemeriksaan Laboratorium Patologi Anatomi RSUP Sanglah Denpasar periode 1 Januari 2015 – 31 Desember 2019. Terdapat sejumlah 54 sampel, terbanyak terjadi pada usia 19 tahun sebanyak 11 orang, manifestasi klinis yang paling banyak ditemukan yaitu perut membesar dengan jumlah 32 orang (59,3%), untuk lateralisasi tumor paling banyak menyerang ovarium sebelah kiri sebanyak 26 orang (48,1%), tipe histopatologi terbanyak adalah Teratoma Mature yaitu sebanyak 16 kasus (29,6%). Berdasarkan kategori kelompok umur dan tipe histopatologi, baik tipe Surface Epithelial-Stromal Tumors, Sex Cord–Stromal Tumors dan Germ Cell Tumors terjadi terbanyak pada kelompok umur 15-19 tahun. Kata kunci: Tumor Ovarium, Pasien Anak, Tipe Tumor