cover
Contact Name
Muh. Altin Massinai
Contact Email
geocelebes@sci.unhas.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
geocelebes@sci.unhas.ac.id
Editorial Address
Departemen Geofisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam - Universitas Hasanuddin, Gedung MIPA, Kampus Unhas Tamalanrea - Jalan Perintis Kemerdekaan, Makassar - Sulawesi Selatan 90245
Location
Kota makassar,
Sulawesi selatan
INDONESIA
Jurnal Geocelebes
Published by Universitas Hasanuddin
Core Subject : Science,
Jurnal Geocelebes adalah jurnal peer-review yang dipublikasikan oleh Departemen Geofisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Hasanuddin. Jurnal ini terbit dua kali dalam setahun pada bulan April dan Oktober. Jurnal ini diperuntukkan sebagai sarana publikasi ilmiah di bidang geofisika baik teoritik maupun terapan. Artikel yang dimuat merupakan hasil penelitian yang orisinal, tinjauan (review) tentang kemajuan terkini dari suatu topik tertentu, studi kasus aplikasi geofisika atau pun resensi tentang perangkat lunak yang berkaitan dengan geofisika. Fokus dan cakupan topik yang dimuat dalam Jurnal Geocelebes: Geofisika eksplorasi Seismologi Vulkanologi Geofisika lingkungan Hidrometeorologi Oseanografi Dinamika pantai dan lautan Geoinformatika Mitigasi bencana geologi
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol. 1 No. 2: Oktober 2017" : 6 Documents clear
PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN DI KECAMATAN SIRIMAU KOTA AMBON Beatus M. Laka; Uca Sideng; Amal Amal
JURNAL GEOCELEBES Vol. 1 No. 2: Oktober 2017
Publisher : Departemen Geofisika, FMIPA - Universitas Hasanuddin, Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/geocelebes.v1i2.2165

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui luasan masing-masing perubahan penggunaan lahan Kecamatan Sirimau dilihat dari citra satelit tahun 2006-2016, mengetahui agihan perubahan penggunaan lahan Kecamatan Sirimau dilihat dari citra satelit tahun 2006-2016, dan untuk mengetahui Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi terjadinya perubahan penggunaan lahan di Kecamatan Sirimau. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret-April 2016 di Kecamatan Sirimau Kota Ambon. Penelitian ini adalah penelitian survey karena sebagian besar data secara langsung diolah dengan menggunakan metode pengamatan dan pengukuran lapangan. Subjek penelitian ini adalah perubahan penggunaan lahan di Kecamatan Sirimau Kota Ambon. Pengambilan data dalam penelitian ini adalah menggunakan sistem informasi geografi (SIG). Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis menggunakan SIG dan deskriptif, data yang diperoleh dari hasil analisis SIG di sajikan dalam bentuk peta overlay yaitu peta penggunaan lahan tahun 2006-2016 Kecamatan Sirimau Kota Ambon. Peta ini kemudian ditumpang tindih, kemudian menghasilkan peta baru dan tabel perubahan penggunaan lahan kemudian dijelaskan secara deskriptif. Selanjutnya data yang diperoleh dianalisis kembali dengan menggunakan teknik analisis spasial keruangan untuk memaparkan perubahan penggunaan lahan yang terjadi di Kecamatan Sirimau dalam kurun waktu sepuluh tahun dengan menggunakan software arcgis versi 10.3. Setelah itu data yang berupa peta perubahan penggunaan lahan tahun 2006 dan 2016 dianalisis untuk mengetahui berapa besar agihan perubahannya. Berdasarkan hasil penelitian dapat ditarik kesimpulan bahwa perubahan luasan penggunaan lahan Kecamatan Sirimau Kota Ambon 10 tahun terakhir sangat besar untuk permukiman sebesar 1036,1 Ha dari tahun sebelumnya sebesar 966,9 Ha. Agihan perubahan penggunaan lahan Kecamatan Sirimau Kota Ambon 10 tahun terakhir mengarah ke selatan dan timur yaitu ke daerah pesisir pantai dan pegunungan, adapun perubahan penggunaan lahan kea rah timur di dominasi oleh perubahan dari lahan hutan dan lahan pertanian kering berubah ke lahan permukiman. Faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan penggunaan lahan adalah tingginya tingkat laju pertumbuhan penduduk Kecamatan Sirimau yaitu sebesar 5,54% dengan kepadatan penduduk kurang lebih 1.925 orang/Km2.
KARAKTERISTIK FISIK DAN KIMIA MATAAIR PANAS DAERAH BARASANGA KABUPATEN KONAWE UTARA, PROVINSI SULAWESI TENGGARA Jamaluddin Jamaluddin; Emi Prasetyawati Umar
JURNAL GEOCELEBES Vol. 1 No. 2: Oktober 2017
Publisher : Departemen Geofisika, FMIPA - Universitas Hasanuddin, Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/geocelebes.v1i2.2291

Abstract

AbstrakDaerah Barasanga menunjukkan manifestasi panasbumi berupa mataair panas dan endapan travertin. Penelitian ini bertujuan menganalisis karakteristik fisik dan kimia mataair panas Barasanga. Metode yang digunakan adalah studi pustaka dan observasi lapangan seperti pemetaan sebaran mataair panas, pengambilan sampel batuan kemudian dianalisis laboratorium. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tipe dan jenis travertin pada mataair panas di daerah penelitian termasuk ke dalam jenis Incoherent Travertines. Suhu rata-rata 48 oC dan pH 7,85, warna jernih, berbau belerang dan berasa asin. Geokimia tipe mataair panas daerah penelitian merupakan tipe air klorida.Kata kunci: Barasanga, Manifestasi, Mataair panas, Panasbumi, Travertin
ANALISIS SEISMISITAS PADA DAERAH SULAWESI UTARA Bambang Harimei; Muh. Altin Massinai; Mustakin Mustakin
JURNAL GEOCELEBES Vol. 1 No. 2: Oktober 2017
Publisher : Departemen Geofisika, FMIPA - Universitas Hasanuddin, Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/geocelebes.v1i2.2292

Abstract

Telah dilakukan penelitian tentang seismisitas daerah Sulawesi Utara. Penelitian bertujuan untuk menentukan nilai-a (seismisitas) dan nilai-b (kerapuan batuan) Data yang digunakan berasal dari aktivitas lempeng Sulawesi Utara dimulai dari tahun 1980 berakhir 2015. Metode yang digunakan dalam mencapai tujuan adalah maximum Likelihood dengan variabel nilai kerentanan batuan yang diberi lambang huruf b, nilai seismisitas yang diberi lambang a dan periode ulang (T) dari magnitudo momen yang besarnya 6 SR ke atas dengan lambang (Mw). Adapun hasilnya nilai-a berkisar antara 5.5 – 9.5, nilai-b berkisar antara 0.75 – 1.5 dan periode ulang (Mw = 6) berkisar 2 - 10 Tahun, (Mw = 7) berkisar 10 – 60 Tahun, (Mw = 7.5) berkisar 35 – 150 Tahun, (Mw = 8) berkisar 95 – 360 tahun.
RELATIONSHIP BETWEEN SEQUENCE STRATIGRAPHY AND RELATIVE SEA-LEVEL CHANGES Jamaluddin Jamaluddin; Romuald Sohores; Muhammad Fawzy Ismullah Massinai
JURNAL GEOCELEBES Vol. 1 No. 2: Oktober 2017
Publisher : Departemen Geofisika, FMIPA - Universitas Hasanuddin, Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/geocelebes.v1i2.2293

Abstract

The continuous sea-level rise will result in conditions where the level of accommodation space is greater than that of sediment supply produced undertransgression conditions. When the sea level reaches its maximum point, the sedimentation rate will exceed the sea level rise and aggrades becomes more dominant progradation will result in new Highstand System Tract (HST) condition. Keyword: Accommodation, Sea level changes, Sedimentation, Sequence, Stratigraphy
PENENTUAN POTENSI SUMBERDAYA HIPOTETIK TIMAH PRIMER DI DAERAH AIR INAS KEPULAUAN BANGKA BELITUNG Andi Darmawansyah; Makhrani Makhrani; Syamsuddin Syamsuddin
JURNAL GEOCELEBES Vol. 1 No. 2: Oktober 2017
Publisher : Departemen Geofisika, FMIPA - Universitas Hasanuddin, Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/geocelebes.v1i2.2792

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menentukan zona lemah yang diindikasikan sebagai vein dan menentukan besar sumberdaya hipotetiknya. Data penelitian merupakan data sekunder, terdiri dari 5 lintasan dengan spasi 10 meter dengan panjang lintasan bervariasi. Interpretasi dilakukan dengan menganalisis model penampang 2D dan 3D hasil pengukuran resisitivitas dan chargebilitas bawah permukaan. Hasil interpretasi menunjukkan bahwa persebaran zona lemah yang diindikasikan sebagai tempat terakumulasinya mineral yang mengandung timah cendrung mengarah ke Timur Laut, dimana nilai resistivitas yang rendah letaknya dekat permukaan dengan geometri berbentuk cekungan yang diinterpretasikan sebagai alluvial sedangkan nilai resistivitas rendah yang letaknya jauh dari permukaan diinterpretasikan sebagai zona struktur yang kaya akan rekahan. Dugaan potensi vein yang mengandung timah berada pada nilai resistivitas 500 Ohm – 5000 Ohm dan nilai Chargebilitas 5 – 100 msec. Besar sumberdaya hipotetik daerah penelitian adalah ton.
IDENTIFIKASI BIJIH BESI (Fe) MENGGUNAKAN METODA GEOLISTRIK RESISTIVITAS KONFIGURASI WENNER- SCHLUMBERGER DI KABUPATEN LUWU Wira Sunarya; Hasanuddin Hasanuddin; Syamsuddin Syamsuddin; Maria Maria; Erfan Syamsuddin
JURNAL GEOCELEBES Vol. 1 No. 2: Oktober 2017
Publisher : Departemen Geofisika, FMIPA - Universitas Hasanuddin, Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/geocelebes.v1i2.2793

Abstract

Telah dilakukan penelitian untuk mengidentifikasi sebaran bijih besi di Kecamatan Walenrang, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan dengan menggunakan metoda geolistrik tahanan jenis konfigurasi Wenner-Schlumberger. Hasil survey resistivity berupa penampang 2-D dan blok model 3-D yang memberikan informasi mengenai sebaran bijih besi, dimana penyebaran terbesar berada di sebelah barat daerah penelitian dengan arah timur laut - barat daya. Data resistivitas dari penampang resistivitas 2-D yang diperoleh dari pengukuran lintasan 1 sampai dengan pengukuran lintasan 4 di lapangan yaitu zona lapisan bijih besi magnetite berada pada resistivitas &rho; < 40 &Omega;m, zona pelapukan batuan andesit dengan resistivitas 40 &Omega;m < &rho; < 250 &Omega;m dan zona batuan basalt dengan resistivitas tinggi &rho; > 250 Ωm yang sesuai dengan yang ditemukan bagian barat daerah penelitian yaitu di lembah buntu Mario dan buntu Sikuku hingga ke buntu Andulan bagian utara ada boulder magnetis yang tersebar di aliran sungai lamasi diperkirakan berasal dari zona potasik.

Page 1 of 1 | Total Record : 6