Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri)

PEMBUATAN HAND SANITIZER BERBAHAN DASAR DAUN SIRIH PADA KOMUNITAS GURU SDK AKEL Jediut, Mariana; Madu, Fransiska Jaiman; Ntelok, Zephisius R.E.; Mulu, Marlinda
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 5, No 4 (2021): Agustus
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v5i4.5031

Abstract

Abstrak: Guru selalu berinteraksi dengan banyak orang antara lain dengan peserta didik. Pada masa pandemik Covid 19, maka perlu menyediakan hand sanitizer. Akan tetapi para guru di SDK Akel mengalami kesulitan dalam mempeoleh hand sanitizer yang bermerk. Oleh karena itu, diperlukan kegiatan pelatihan pembuatan hand sanitizer. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan keterampilan guru dalam membuat hand sanitizer berbahan dasar daun sirih. Mitra kegiatan adalah para guru di SDK Akel yang berjumlah 13 orang. Metode yang digunakan adalah ceramah, demonstrasi, dan praktik. Pada akhir kegiatan, guru diminta mempraktikkan ulang langkah-langkah pembuatan hand sanitizer di depan tim. Adapun bahan yang digunakan dalam pembuatan pembuatan hand sanitizer adalah daun sirih, jeruk nipis, dan air bersih. Hasil kegiatan ini menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan dan keterampilan pembuatan peserta dalam membuat hand sanitizer. Hal ini terlihat pada hasil angket dan praktik.  Abstract:  Teachers always interact with many people, including with students. During the Covid-19 pandemic, it is necessary to provide hand sanitizer. However, the teachers at the Akel have difficult in obtaining branded hand sanitizers. Therefore, training activities for making hand sanitizers are needed. The purpose of this activity is to improve the skills of teachers in making hand sanitizers made from betel leaf. The activity partners are 13 Elementary School teachers at Akel. The method used is lecture, demonstration, and practice. At the end of the activity, the teacher was asked to re-practice the steps for making hand sanitizers. The materials used in the manufacture of hand sanitizers are betel leaf, lime, and clean water. The results of this activity indicate an increase in the knowledge and skills of participants in making hand sanitizers. This can be seen in the results of the questionnaire and practice.
PEMBUATAN HAND SANITIZER BERBAHAN DASAR DAUN SIRIH PADA KOMUNITAS GURU SDK AKEL Jediut, Mariana; Madu, Fransisika Jaiman; Ntelok, Zephisius R.E.; Mulu, Marlinda
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 5, No 4 (2021): Agustus
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (295.778 KB) | DOI: 10.31764/jmm.v5i4.5101

Abstract

Abstrak: Guru selalu berinteraksi dengan banyak orang antara lain dengan peserta didik. Pada masa pandemik Covid 19, maka perlu menyediakan hand sanitizer. Akan tetapi para guru di SDK Akel mengalami kesulitan dalam mempeoleh hand sanitizer yang bermerk. Oleh karena itu, diperlukan kegiatan pelatihan pembuatan hand sanitizer. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan keterampilan guru dalam membuat hand sanitizer berbahan dasar daun sirih. Mitra kegiatan adalah para guru di SDK Akel yang berjumlah 13 orang. Metode yang digunakan adalah ceramah, demonstrasi, dan praktik. Pada akhir kegiatan, guru diminta mempraktikkan ulang langkah-langkah pembuatan hand sanitizer di depan tim. Adapun bahan yang digunakan dalam pembuatan pembuatan hand sanitizer adalah daun sirih, jeruk nipis, dan air bersih. Hasil kegiatan ini menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan dan keterampilan pembuatan peserta dalam membuat hand sanitizer. Hal ini terlihat pada hasil angket dan praktik. Abstract:  Teachers always interact with many people, including with students. During the Covid-19 pandemic, it is necessary to provide hand sanitizer. However, the teachers at the Akel have difficult in obtaining branded hand sanitizers. Therefore, training activities for making hand sanitizers are needed. The purpose of this activity is to improve the skills of teachers in making hand sanitizers made from betel leaf. The activity partners are 13 Elementary School teachers at Akel. The method used is lecture, demonstration, and practice. At the end of the activity, the teacher was asked to re-practice the steps for making hand sanitizers. The materials used in the manufacture of hand sanitizers are betel leaf, lime, and clean water. The results of this activity indicate an increase in the knowledge and skills of participants in making hand sanitizers. This can be seen in the results of the questionnaire and practice.
PENDAMPINGAN SISWA USIA SD DALAM PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN MELALUI TEKNIK PEMODELAN Fransiska Jaiman Madu; Mariana Jediut; Marlinda Mulu
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 7, No 3 (2023): Juni
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v7i3.14825

Abstract

Abstrak: Rendahnya kemampuan menulis pada siswa sekolah dasar sudah menjadi masalah umum. Salah satunya di Desa Wae Rií, Manggarai, NTT yang mana siswa usia sekolah dasar memiliki kemampuan yang rendah dalam menulis karangan. Hal ini terbukti pada hasil penjaringan data awal dari 20 orang siswa usia SD yang menunjukkan bahwa siswa tidak mampu menyampaikan gagasan secara runtut dan penggunaan kalimat yang baik dan benar. Oleh karena itu, tim menawarkan solusi untuk memberikan treatmen berupa penggunaan teknik pemodelan. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis karangan. Adapun metode yang digunakan dalam kegiatan PkM ini yakni (1) tim melakukan penjaringan data awal; (2) tim menentukan solusi; (3) tim menjelaskan cara menulis karangan dengan teknik pemodelan; dan (4) tim melakukan refleksi dan evaluasi. Berdasarkan hasil treatmen yang dilakukan, dapat dikatakan berhasil. Hal ini terlihat pada adanya peningkatan kemampuan siswa dalam menulis karangan sebelum siswa menulis menggunakan teknik pemodelan adalah : 57,5 % sedangkan setelah menggunakan teknik pemodelan adalah 75,5%.Abstract: The lack of writing ability in elementary school students has become a common problem. One of these is in Wae Rií Village, Manggarai, NTT where elementary school-age students cannot write essays. This is evident in the results of the initial data screening from 20 elementary age students which showed that students were not able to convey ideas in sequence and use good and correct sentences. Therefore, the team offers a solution by providing treatment using modeling techniques. It aims to improve students' ability to write essays. The methods used in this PkM activity are (1) the team conducts initial data screening; (2) the team determines the solution; (3) the team explains how to write essays using modeling techniques; dan (4) the team reflects and evaluates. Based on the results, it can be said to be successful. This can be seen from the increase in students' ability to write essays. Before students wrote using modeling techniques, they obtained a presentation of 57.5%, while after using modeling techniques, it was 75.5%.