Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : Likhitaprajna: Jurnal Ilmiah Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan Universitas Wisnuwardhana Malang

BIMBINGAN KONSELING NILAI DAN KESEJAHTERAAN MANUSIA Suarniati, Ni Wayan
Jurnal Likhitaprajna Vol 16 No 2 (2014): September 2014
Publisher : FKIP Universitas Wisnuwardhana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (160.009 KB) | DOI: 10.37303/likhitaprajna.v16i2.40

Abstract

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menuntut tanggung jawab dari ilmuwan dan pengguna untuk tidak hanya memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi bagi perkembangannya sendiri, tetapi yang lebih penting adalah bagaimana menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi secara tepat untuk peningkatan martabat dan kesejahteraan manusia. Perdebatan tentang apakah ilmu pengetahuan itu bebas nilai atau tidak menjadi keniscayaan untuk ditelaah, khususnya dalam ilmu pendidikan termasuk Bimbingan dan Konseling. Bimbingan dan Konseling tidak bebas nilai berdasarkan analisis terhadap pemahaman tentang Bimbingan Konseling, kedudukan BK dalam pendidikan, penelitian-penelitian maupun praktek-praktek yang dilakukan BK. Dalam prakteknya, Bimbingan dan Konseling adalah pekerjaan berbasis nilai, layanan etis normatif, dan bukan layanan bebas nilai. Seorang konselor perlu memahami betul hakekat manusia dan perkembangannya sebagai makhluk sadar nilai dan perkembangannya ke arah normatif-etis untuk kesejahteraan manusia.Kata kunci: Bimbingan dan Konseling, nilai dan kesejahteraan
PENERAPAN MODEL MORAL REASONING UNTUK MENINGKATKAN KEBERANIAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT DAN MENGAMBIL KEPUTUSAN PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN KELAS VIII SMP NU NURUL HUDA PAKIS KABUPATEN MALANG Suarniati, Ni Wayan
Jurnal Likhitaprajna Vol 19 No 1 (2017): April 2017
Publisher : FKIP Universitas Wisnuwardhana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (261.82 KB) | DOI: 10.37303/likhitaprajna.v19i1.51

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas guru dalam mengelola pembelajaran dengan model Moral Reasoning dan untuk mengetahui peningkatan keberanian mengemukakan pendapat dan mengambil keputusan setelah menggunakan model Moral Reasoning pada siswa SMP NU NURUL HUDA Pakis Kabupaten Malang. Pada penelitian ini populasi yang digunakan adalah siswa kelas VIII di SMP NU NURUL HUDA Pakis Kabupaten Malang yang berjumlah 38 siswa. Dengan menggunakan tahapan Penelitian Tindakan Kelas yang meliputi aspek (1) Perencanaan (2) Pelaksanaan (3) Pengamatan (4) Refleksi. Pada tahap pengumpulan data, peneliti melakukan langkah-langkah yang digunakan yaitu teknik observasi, teknik wawancara, dan teknik dokumentasi. Hasil belajar yang diperoleh dari siklus I masih dikategorikan kurang, bahwa dari 36 siswa yang memiliki kemampuan mengemukakan pendapat 6 siswa, kemampuan mengambil keputusan 7 siswa, kemampuan menghargai orang lain 13 siswa, dan kemampuan bekerja sama 15 siswa. Pada siklus II ada peningkatan dan dikategorikan cukup, bahwa dari 36 siswa yang memiliki kemampuan mengemukakan pendapat 13 siswa, kemampuan mengambil keputusan 15 siswa, kemampuan menghargai orang lain 20 siswa, dan kemampuan bekerja sama 19 siswa. Pada siklus III juga meningkat dan dikategotikan baik, bahwa dari 36 siswa yang memiliki kemampuan mengemukakan pendapat 22 siswa, kemampuan mengambil keputusan 20 siswa, kemampuan menghargai orang lain 27 siswa, dan kemampuan bekerja sama 30 siswa. Dengan demikian Penelitian Tindakan Kelas tentang penerapan model Moral Reasoning untuk meningkatkan keberanian mengemukakan pendapat dan mengambil keputusan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan sehingga kompetensi dan hasil belajar siswa juga meningkat.Kata kunci: moral reasoning, mengemukakan pendapat, mengambil keputusan
PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS PEMECAHAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KECAKAPAN MENYAMPAIKAN PENDAPAT SISWA SMPK WIGNYA MANDALA TUMPANG Suarniati, Ni Wayan; Kristianingsih, G. Niken Sri; Suprastowo, Agus
Jurnal Likhitaprajna Vol 21 No 1 (2019): April 2019
Publisher : FKIP Universitas Wisnuwardhana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (226.245 KB) | DOI: 10.37303/likhitaprajna.v21i1.135

Abstract

This study aims to describe the improvement of skills in expressing opinions of junior high school students through the use of PBL on PPKn subjects. Skills to express opinions are accuracy, choice of words (diction), fluency, relevance, clarity, performance and respect for others. The success of the action is indicated by 75% completeness criteria. The research design used is Classroom Action Research (CAR) which includes the stages of planning, implementation, observation and reflection. The method of data collection consists of observation sheets, interviews and documentation. Data analysis techniques use qualitative analysis techniques with percentages. The results of the analysis prove that PBL can improve the ability to express the opinions of junior high school students with an average value of very good and good criteria which is 78.23%, which means that PBL can improve the skills of expressing opinions of SMPK students through civic education subjects. Keywords: problem based learning, skills, student opinions
Persepsi Generasi Muda terhadap Budaya Maren dalam Bingkai Bhineka Tunggal Ika Rumheng, Pieter; Suarniati, Ni Wayan; Pribadi, Nukhan Wicaksana
Jurnal Likhitaprajna Vol 23 No 2 (2021): September 2021
Publisher : FKIP Universitas Wisnuwardhana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37303/likhitaprajna.v23i2.196

Abstract

Maren culture is a tradition of the people of the Kei archipelago, especially in the community in Ohoi Ur-Island, in the form of mutual cooperation, please help fellow citizens. This culture has existed since their ancestors. However, in this era of modernization and globalization, Maren culture has begun to fade. Thisi studyi aimsi are: (1) toi determinei the younger generation's perceptioni of Maren culture, (2) to know how to develop Maren cultural values to support the values of Bhineka Tunggal Ika through a qualitative approach. The resultsi showedi ithat: (1) The younger generation's perception of Maren culture is that it is a habit or way of life of the community to relieve the help of others by working together, (2) How to develop Maren culture to support the value of Bhineka Tunggal Ika, namely (a). The local government, namely the Regent and Mayor of Tual in Southeast Maluku Regency, must be able to issue a regional regulation that can build public awareness of the importance of Maren culture, (c). For parents or traditional leaders and the community, they are re-applying the real Maren culture so that it can be seen and passed on by the younger generation.