Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Pendampingan Program Penghijauan Daerah Resapan Bendungan Setu Patok Kabupaten Cirebon Nurdiyanto Nurdiyanto; Akbar Winasis; Heri Mulyono
Syntax Literate Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : CV. Ridwan Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (152.882 KB) | DOI: 10.36418/syntax-literate.v5i4.1081

Abstract

Kegiatan pengabdian dosen dilaksanakan di Desa Setu Patok Kecamatan Mundu Kabupaten Cirebon. Tujuan dari kegiatan ini adalah Meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya lingkungan, menjaga lingkungan dari bencana kekeringan dan menjaga kandungan air daerah resapan melalui penghijauan. Adapun agenda dalam kegiatan pengabdian pada masyarakat adalah: Sosialisasi, Penanaman Bibit Tanaman, Monitoring dan Evaluasi, Pelaporan dan Publikasi. Kegiatan sosialisasi dilaksanakan pada tanggal 23 Januari 2020 di aula Desa Setu Patok Kecamatan Mundu Kabupaten Cirebon. Dalam kegiatan sosialisasi ini dijelaskan tentang manfaat dari penghijauan daerah resapan di sekitar Bendungan Setu Patok. Adapun jumlah peserta yang hadir adalah 23 orang. Bibit tanaman yang ditanam adalah jenis tanaman buah-buahan, dengan jumlah pohon sebanyak 21 buah. Kegiatan monitoring dilakukan 5 hari setelah dilakukan penanaman pohon. Adapun indikator hasil monitoring dan Evaluasi adalah : Sosialisasi dilaksanakan dengan baik, Masyarakat dan stakeholders mengikuti dan merespon kegiatan serta pemahaman materi tentang penghijauan daerah resapan, tanaman hidup dan tumbuh di lokasi penanaman. Kata kunci: Pengabdian Masyarakat, Sosialisasi, Penghijauan, Daerah Resapan
ANALYSIS OF DRAINAGE CHANNEL CAPACITY IN CIREMAI RAYA, LARANGAN SUB-DISTRICT OF CIREBON CITY Akbar Winasis; Ohan Farhan; Heri Mulyono
Journal of Green Science and Technology Vol 5, No 1 (2021): JOURNAL OF SCIENCE AND TECHNOLOGY VOL. 5 NO. 1 MARCH 2021
Publisher : FAKULTAS TEKNNIK UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33603/jgst.v5i1.4907

Abstract

The perumnas gunung area is one of the areas in the Larangan sub-district, Harjamukti Subdistrict, Cirebon City, whose drainage system greatly disturbs the activities of the population in Cirebon City because when heavy rain causes the high volume of water in the drainage so that it comes out to the highway and is very disturbing it can also cause congestion.To solve the problem of inundation and flooding, it requires maximum rainfall data, population density data and hydraulic data from direct observation at the research location. From the rainfall data, the intensity of the rainfall is calculated, then the standard deviation is calculated to get the return period value using the Gumble formula. From the calculation of the Return Period, the calculation of the flood discharge is carried out using a rational method and calculating the discharge of the existing channel. Calculation of the capacity of the existing channel discharge is carried out by calculating the discharge of rainwater and discharge of household wastewater.From the calculation of Hydrology and Hydraulics, the value of Rainfall Intensity is 46.632 mm / day, the overall channel discharge = 0.603 m3 / s, the calculation of the total discharge from household wastewater and rainwater discharge for the 2-year return period is 0.0076 m3 / s. . From the calculation results, the authors conclude that the dimensions of the existing canal can still accommodate the flow of rainwater and household wastewater. The solution to overcome flood inundation on Jalan Ciremai Raya, it is necessary to normalize the drainage channel so that the drainage channel can function properly.
ANALISIS HIDROLOGI WADUK PENJALIN GUNA OPTIMASI D. I. PEMALI Winasis, Akbar
Syntax Literate Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : CV. Ridwan Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (293.887 KB)

Abstract

Dalam pengelolaan sumber daya air, pengambil keputusan sering kali dihadapkanpada suatu permasalahan yang kompleks. Dalam pengelolaan daerah irigasi misalnya,penggunaan air terkadang menjadi rumit karena kebutuhan dan ketersediaan tidakselalu dalam kondisi yang stabil. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) menganalisissituasi hidrologi Waduk Penjalin. (2) menganalisis debit potensi Bendung Notog, dan(3) mengoptimalkan ketersediaan air di Waduk Penjalin dan Bendung Notog untukkebutuhan air irigasi pada D.I. Pemali. Metode yang digunakan dalam penelitian iniadalah metode kualitatif dengan sifat yang dipergunakan adalah deskriptif induktifdengan data yang didapat berupa faktor yang mendukung dalam perhitungan analisisyang dituju. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: kebutuhan air irigasi didapatkandari ketersediaan berupa debit potensi yang berada pada Bendung Notog dan jugadebit potensi yang berada pada Waduk Penjalin dengan tingkat persentase terpenuhiberada diatas angka 40% yang berarti bahwa ketersediaan air dapat mencukupikebutuhan air yang diperlukan.Kata Kunci : Analisis, Kinerja, Hidrologi
Model Alat Ukur Debit Untuk Saluran Irigasi Winasis, Akbar; Mulyono, Heri; Nurdiyanto, Nurdiyanto
Syntax Literate Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : CV. Ridwan Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (364.559 KB) | DOI: 10.36418/syntax-literate.v5i2.920

Abstract

Salah satu infrastruktur yang ada pada sistem jaringan irigasi adalah alat ukur debit. Alat ukur debit ini adalah bangunan air yang mengatur debit air ke saluran irigasi atau langsung ke petak sawah. Kebutuhan air di petak sawah tergantung pada pola tanam sehingga perlu pengaturan air yang optimal supaya tepat sasaran, adil untuk semua pengguna air di sawah dan tidak boros dalam penggunaan air. Penelitian ini secara khusus bertujuan untuk mengatur pemberian air irigasi di saluran irigasi dengan membuat model alat ukur debit. Dari hasil survey lapangan, maka dibuat model alat ukur debit. Tahapan metode penelitian terbagi dalam tiga tahapan, yaitu pengumpulan data, pengolahan data dan keluaran berupa tabel debit (Q) terhadap tinggi muka air (H). Data diambil dari hasil percobaan alat ukur dengan tiga model yaitu model pertama dengan kemiringan 1:0,25, model kedua dengan perbandingan 1:0,5 dan model ketiga 1:0,75. Air dialirkan melalui ketiga model tersebut dengan debit pengeluaran yang bervariasi. Hasil dari penelitian menunjukkan untuk debit variasi pengujian pertama bahwa pada model pertama besarnya H adalah 0,015 m dan Q adalah 0,000342 m3/s. Untuk model kedua besarnya H adalah 0,013 m dan Q adalah 0,000276 m3/s. Untuk model ketiga besarnya H adalah 0,015 m dan Q adalah 0,000342 m3/s. Kata kunci : Saluran Irigasi, Model Alat Ukur, Debit, Tinggi Muka Air
Reduksi Limpasan Air Hujan dengan Sumur Resapan Heri Mulyono; Akbar Winasis; Ohan Farhan
Syntax Literate Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : Syntax Corporation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (980.629 KB) | DOI: 10.36418/syntax-literate.v6i1.2091

Abstract

Kawasan Perumnas Kota Cirebon sebenarnya dulu diperuntukan untuk tempat daerah resapan air, akan tetapi masyarakat tetap melakukan pembangunan di wilayah tersebut. Oleh karena itu sangat wajar sekarang kawasan tersebut tergenang banjir. Genangan yang terjadi di kawasan Perumnas merupakan hal yang cukup memprihatinkan karena hampir setiap musim penghujan datang selalu tergenang banjir. Data-data yang digunakan pada penelitian ini adalah data curah hujan (15 tahun), peta lokasi, dan data pengukuran laju resapan air di kawasan perumahan. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisa besarnya reduksi limpasan dari air hujan di lokasi penelitian, sehingga dapat mengurangi beban saluran drainase yang ada dan sebagai salah satu suplesi air tanah yang ada dilokasi penelitian. Tahapan olah data mencakup analisis hidrologi dengan mencoba beberapa metode dalam menentukan debit banjir rencana. Dari beberapa metode yang dicoba, maka dipilih Metode Gumbel. Hasil yang diperoleh dilakukan analisa hidrologi didapat curah hujan 2, 5 dan 10 tahun sebesar 0,0034 m3/det; 0,0046 m3/det dan 0,0053 m3/det untuk analisa geoteknik pada lokasi fasum didapat 14,25% lempung; 83.75% lanau dan 2% pasir dan untuk lokasi rumah warga didapat 24,60% lempung; 63,40% lanau dan 12% pasir dan dari 1 buah sumur resapan yang dibuat di lokasi fasum dapat mereduksi air limpasan sebesar 12,81 % untuk periode ulang 2 tahun, 9,47% untuk periode ulang 5 tahun dan 8,22% untuk periode ulang 10 tahun. Reduksi air limpasan dengan menggunakan sumur resapan diharapkan dapat mengurangi beban saluran drainase yang ada dilokasi penelitian, sehingga peluang genangan/banjir pada saat hujan tidak terjadi/berkurang.
Application of Mud Suction Technology to Lakes in Kaduela Village, Pasawahan District, Kuningan Regency Nurdiyanto; Akbar Winasis; Ramlah Puji Astuti; Rendy Yogista Wihardi; Ghisya Siti Rochmah
ETHOS: Jurnal Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 12 No. 1 (2024): (Januari, 2024) Ethos: Jurnal Penelitian Dan Pengabdian Kepada Masyarakat (Sai
Publisher : UPT Publikasi Ilmiah UNISBA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/ethos.v12i1.3066

Abstract

A decrease in water potential, both in quality and quantity, will become a problem if it is not managed properly by paying attention to aspects of conservation, utilization, and control. This community empowerment carried out from July to November 2023 is an effort to increase awareness of water resources through preserving water sources to meet the needs of living creatures. The urgency of the main problem is that the water source in Telaga Biru Cicerem, Kaduela Village, Pasawahan District, Kuningan Regency, has been naturally covered with mud, whereas this spring is used as clean water for the village community. The second problem is that clean water sources become cloudy because of mud. The clean water system in this village relies solely on the lake's spring water. These activities of community empowerment are carried out by applying the method of SEPUR (Mud Suction) Technology to improve water quality as well as increase the income of village-owned enterprises in Kaduela Village, Pasawahan District, Kuningan Regency. The results show that mud can be lifted by machines so that the lake water becomes clear, while the resulting mud residue can be used as material for making paving blocks.
ANALYSIS OF DRAINAGE CHANNEL CAPACITY IN CIREMAI RAYA, LARANGAN SUB-DISTRICT OF CIREBON CITY Akbar Winasis; Ohan Farhan; Heri Mulyono
Journal of Green Science and Technology Vol 5 No 1 (2021): JOURNAL OF SCIENCE AND TECHNOLOGY VOL. 5 NO. 1 MARCH 2021
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Swadaya Gunung Jati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33603/jgst.v5i1.4907

Abstract

The perumnas gunung area is one of the areas in the Larangan sub-district, Harjamukti Subdistrict, Cirebon City, whose drainage system greatly disturbs the activities of the population in Cirebon City because when heavy rain causes the high volume of water in the drainage so that it comes out to the highway and is very disturbing it can also cause congestion.To solve the problem of inundation and flooding, it requires maximum rainfall data, population density data and hydraulic data from direct observation at the research location. From the rainfall data, the intensity of the rainfall is calculated, then the standard deviation is calculated to get the return period value using the Gumble formula. From the calculation of the Return Period, the calculation of the flood discharge is carried out using a rational method and calculating the discharge of the existing channel. Calculation of the capacity of the existing channel discharge is carried out by calculating the discharge of rainwater and discharge of household wastewater.From the calculation of Hydrology and Hydraulics, the value of Rainfall Intensity is 46.632 mm / day, the overall channel discharge = 0.603 m3 / s, the calculation of the total discharge from household wastewater and rainwater discharge for the 2-year return period is 0.0076 m3 / s. . From the calculation results, the authors conclude that the dimensions of the existing canal can still accommodate the flow of rainwater and household wastewater. The solution to overcome flood inundation on Jalan Ciremai Raya, it is necessary to normalize the drainage channel so that the drainage channel can function properly.
ANALISIS KINERJA DAERAH IRIGASI PADA BENDUNG MEJAGONG SUNGAI COMAL Hamdan Ali Khapid; Saihul Anwar; Akbar Winasis
Jurnal Konstruksi dan Infrastruktur : Teknik Sipil dan Perencanaan Vol 9 No 1 (2020): JURNAL KONSTRUKSI (JANUARI 2020)
Publisher : Civil Engineering Department, Faculty of Engineering, Universitas Swadaya Gunung Jati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33603/jki.v9i1.3249

Abstract

Bendung Mejagong ini masuk Wilayah Kecamatan Randudongkal Kabupaten Pemalang Jawa Tengah. Bendung Mejagong  ini memiliki saluran Induk Bendung Mejagong  atau yang di namakan D.I Mejagong yang mengairi kurang lebih 2,049 hektare yang kemudian di manfaatkan untuk sistem irigasi dan sebagai pengendali banjir yang sering melanda daerah muara sungai comal dan sekitarnya.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif bersifat deskriptif – induktif. Sifat penelitian deskriptif ini dimaksudkan untuk dapat memberikan uraian dan penjelasan data dan informasi yang diperoleh selama penelitian, sedangkan pendekatan induktif berdasarkan proses bepikir / pengamatan di lapangan / fakta - fakta empirik. Metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif-induktif, dimana dalam pemecahan masalahnya menggambarkan subjek dan atau objek  penelitian berdasarkan fakta – fakta yang diperoleh selama penelitian dalam kinerja sistem irigasidan usaha mengemukakan hubungan secara mendalam dari aspek – aspek yang diteliti.Kata Kunci: Kinerja Irigasi, Bendung Mejagong, Kabupaten Pemalang.ABSTRACTMejagong Dam is included in the District of Randudongkal, Pemalang Regency, Central Java. Mejagong Dam has a Mejagong Dam main channel or what is called D.I Mejagong which irrigates approximately 2,049 hectares which are then used for irrigation systems and as a flood controller that often strikes the comal river estuary and surrounding areas.The method used in this research is the descriptive qualitative method - inductive. The nature of this descriptive study is intended to be able to provide a description and explanation of data and information obtained during the study, while the inductive approach is based on thought processes/observations in the field / empirical facts. A qualitative method with a descriptive-inductive approach, in which problem-solving illustrates the subject and / or object of research based on the facts obtained during the research in the performance of the irrigation system and attempts to express a deep relationship of the aspects studied.Keywords: Irrigation Performance, Mejagong Dam, Pemalang Regency.
Analisis Kinerja Sistem Daerah Irigasi Bendung Cikeusik Kabupaten Kuningan Iyep Inayatullah; Akbar Winasis
Jurnal Konstruksi dan Infrastruktur : Teknik Sipil dan Perencanaan Vol 7 No 4 (2018): JURNAL KONSTRUKSI (APRIL 2018)
Publisher : Civil Engineering Department, Faculty of Engineering, Universitas Swadaya Gunung Jati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33603/jki.v7i4.3902

Abstract

ge-newline"> ABSTRAKBendung Cikeusik ini masuk wilayah Kecamatan Cidahu Kabupaten Kuningan Jawa Barat,Areal layanan Daerah Irigasi Bendung Cikeusik adalah ± 7.126 Ha pada tahun 2002/2003, telahmengalami alih fungsi dan areal yang ada sekarang seluas 6.899 Ha mencakup 61 Desa dan 7 Kecamatan.Analisis ini bertujuan untuk dijadikan sebagai acuan evaluasi dari kinerja daerah irigasi padaBendung Cikeusik dengan cara menganalisis kondisi fisik jaringan irigasi DI Bendung Cikeusik,menganalisis debit dari DI Bendung Cikeusik, menganalisis pola tanam DI.Cikeusik, menganalisis tenagapengelola DI Bendung Cikeusik dan Biaya OP DI Bendung Cikeusik.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif, dimana dalam pemecahanmasalahnya menggambarkan subjek dan atau objek penelitian berdasarkan fakta – fakta yang diperolehselama penelitian dalam kinerja sistem irigasi dan usaha mengemukakan hubungan secara mendalam dariaspek – aspek yang diteliti.Berdasarkan kondisi saluran, dapat diketahui bahwa kondisi banguan dan saluran pada DaerahIrigasi Bendung Cikeusik sedikit mengalami kerusakan, kerusakan untuk kondisi bangunan mencapai rata– rata 33,89%. Dan untuk Kondisi saluran irigasi mencapai rata – rata 0,87%. Yang berdampak padamenurunya fungsi jaringan irigasi sehingga pelayanan air pada Daerah Irigasi Cikeusik menjadi kurangoptimal. Perlu adanya perbaikan atau pergantian alat-alat yang ruksak, sedangkan untuk kondisi saluranirigasi perlu adanya pemeliharaan rutin dan berkala.Kata Kunci : Analisis Sistem Kinerja, Daerah IrigasiABSTRACTCikeusik dam is located on Cidahu sub district, Kuningan regency, West Java. On 2002/2003,Cikeusik dam served ± 7.126 as its service area, but it has function shifting nowadays with nearly 6.899Ha where including 61 villages and 7 sub districts.This analysis was aimed at becoming performance evaluation of Cikeusik dam irrigation areaby analyzing physical appearance of irrigation system in Cikeusik dam, examining debit and cultivationpattern in Cikeusik dam, as well as evaluating controller staff and operational cost in Cikeusik dam.Qualitative method was used in this research where it describes the research object or subjectbased on the facts that were gained during the research was taken place about irrigation performancesystem and the efforts on revealing the relation among the aspects which are being studied.Based to canal condition, it can be seen that Cikeusik dam’s canal and its constructions weredamaged. Building damage rate reached to 33,89% in average, while irrigation canal damage extendedto 0,87% in average. The damages affected to the water services which are less maximal. It is needed theimprovement or replacement the damage parts, meanwhile for irrigation canal condition, it needs theroutine and periodic maintenance.Keywords: Performance Analysis System, Irrigation Area
ANALISIS PENGENDALIAN BANJIR SUNGAI CONDONG KABUPATEN CIREBON JAWA BARAT Bagas Ramadhan; Saihul Anwar; Akbar Winasis
Jurnal Konstruksi dan Infrastruktur : Teknik Sipil dan Perencanaan Vol 8 No 2 (2019): JURNAL KONSTRUKSI (APRIL 2019)
Publisher : Civil Engineering Department, Faculty of Engineering, Universitas Swadaya Gunung Jati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33603/jki.v8i2.3922

Abstract

ABSTRAKDaerah Aliran Sungai (DAS) Condong adalah salah satu daerah aliran sungai yang terletak diGunung Jati Kabupaten Cirebon Jawa barat, dan melintasi 5 kecamatan yang ada di cirebon. Sungaicondong meluap dan menggenangi 5 kecamatan yang ada di Cirebon, penyebabnya adalah karena sungaiini tidak dapat menampung debit banjir yang ada dan banyaknya sedimentasi baik dihulu maupundipertengahan sungai.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menemukan solusi dari bencana banjir yang terjadi padasungai condong. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode pengumpulan dan analisis data.Pengumpulan data primer dan sekunder adalah langkah awal dari penelitian ini. kemudian di analisis gunamendapatkan parameter untuk menentukan debit banjir dan metode pengendaliannya.Berdasarkan hasil analisis diperoleh debit banjir puncak HSS Nakayasu untuk periode ulang 25tahun sebesar Q25 = 200,129 m3/det pada t = 1,94 jam, sedangkan kapasitas tampungan sungai condongsebesar Q = 188,409 m3/det, sehingga dapat disimpulkan bahwa sungai condong berpotensi banjir. makaperlu di cari solusi untuk pengendalian banjir sungai condong, yaitu berupa normalisasi sungai,Pembuatan Tanggul dan pembuatan kolam retensi. Adapun volume kolam retensi dapat menampung3,037,500 m3 dan dibantu dengan menggunakan pompa dengan kapasitas 1,2 m3/det sebanyak 14 buahuntuk pembuangan air didalam tampung kolam retensi.Kata Kunci : Analisis, banjir, Condong, Kolam retensi, Nakayasu.