Pandemi Covid-19 di berbagai Negara termasuk Indonesia mengakibatkan Pemerintah membuat kebijakan lock down dan pembatasan sosial dengan berkerja, belajar dan beribadah dari rumah. Kebijakan school from home membuat remaja yang menempuh pendidikan formal menggantikan metode pembelajaran tatap muka dikelas menjadi pembelajaran online di rumah. Hal ini dinilai dapat memberikan dampak bagi psikologis remaja. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis masalah perilaku remaja siswa SMP di Kota Samarinda saat menjalani School From Home di Era Pandemi Covid-19. Penelitian ini merupakan analitik deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional pada remaja siswa SMP dan sederajat di kota Samarinda yang dipilih secara multi stage cluster random dan pada sekolah yang terpilih diambil sebanyak 122 responden dengan menggunakan teknik simple random sampling. Variabel perilaku remaja diukur dengan menggunakan instrumen Strength and Difficulty Questionare yang memiliki nilai reliabilitas konsistensi internal α Cronbach sebesar 0,77 dan ICC > 0,60. Data dianalisis dengan menggunakan uji chi square dengan taraf signifikansi 95% (α=0,05). Hasil penelitian menunjukkan adanya masalah emosional yang dialami oleh remaja. Terdapat hubungan antara gejala emosional dan perilaku prososial dengan gender remaja (p value < 0,05). Begitu pula dengan aspek kesulitan dan aspek kekuatan yang dimiliki oleh remaja juga memiliki hubungan dengan gender remaja (p value < 0,05).