Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Asimilasi dalam Keluarga Perkawinan antar Etnik Perempuan Batak Toba dan Laki-laki Tionghoa di Doloksanggul Sumatera Utara Dinata Lumban Gaol; Ichwan Azhari; Fikarwin Zuska
JUPIIS: JURNAL PENDIDIKAN ILMU-ILMU SOSIAL Vol 11, No 1 (2019): JUPIIS (JURNAL PENDIDIKAN ILMU ILMU SOSIAL) JUNI
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/jupiis.v11i1.12680

Abstract

The purposes of this study are to analyze; (1) the process of mixed marriages or assimilation between the marriages of Toba Batak women and Tionghoa Men in Doloksanggul. (2) the important factors encouraging mixed marriages between Batak Toba women and Tionghoa men in Doloksanggul, and (3) the mixed marriages harmony between Toba Batak women and Tionghoa Men in Doloksanggul. This research is qualitative method. The results of this study are; cultural assimilation: the process of adopting values, beliefs, dogmas, language ideologies and symbol systems of an ethnic group or various groups for the formation of values, beliefs, dogmas, language ideology and symbolic systems of a new ethnic groups. Structural assimilation: the process of penetrating the culture of ethnic groups into other ethnic cultures through primary groups such as family, close friends. In the marriage assimilation, or often called physical assimilation that occurs because of inter-ethnic or inter-racial marriages, produces a new ethnicities or races, which have different cultures, there is an association among individuals or groups intensively and in a relatively long time. People from different cultural backgrounds, interacting directly intensively for a long time which changed their form into elements of mixed culture. Usually, the groups involved in an assimilation process are a majority group and some minority groups that change the specific characteristics of their cultural elements and adapt them to the culture of the majority, so that gradually they lose their cultural personality and produce the majority culture. The conclusion of this field research is that; the interaction between ethnic Tionghoa and Toba Batak in Doloksanggul expressing a pattern of adaptation in an associative social process. The interaction is carried out in the form of accommodation and cooperation and acculturation. The pattern of interaction carried out by Tionghoa ethnic is as their effort to be a part of participating as Doloksanggul community members. Although the adjustment referred to is still more economic in nature, anthropologically it can be seen as a part of the social process towards social harmony and social integration.
The Effect of PKN Lessons in Improving the Students Spirit of Nationalism of the National Awakening in1908 of Eight Grade Students SMP Negeri 4 Siborongborong Dinata Lumban Gaol; Torus M. Sianturi
Jurnal Mantik Vol. 5 No. 3 (2021): November: Manajemen, Teknologi Informatika dan Komunikasi (Mantik)
Publisher : Institute of Computer Science (IOCS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This research is the attitude or behavior shown by students in reflecting the very low spirit of nationalism the lack of students' motives for enthusiasm in learning to increase the spirit of nationalism in these students. This study aims to determine the influence of Civics Subjects in Increasing the Spirit of Nationalism in Students in the Materials. The subject of the study is eight grade Students of SMP Negeri 4 Siborongborong which number of students is 31 people. The data collected was in the form of data from the observations of researchers and the results of questionnaires given to students. The results showed that the attitude or behavior shown by students their statements and knowledge in reflecting the spirit of nationalism increased. From the data analysis in cycle I and cycle II, the percentage of observation results in cycle I was 42% and the percentage of observations in cycle II was 75%. The results of the average value of the questionnaire given in the first cycle is 62 (below the KKM 75) and the average value of the questionnaire given in the second cycle is 86 (above the KKM 75), each with a less good category. Based on the analysis of the data above, it can be concluded that there is an influence of Civics Subjects in Increasing the Spirit of Nationalism in Students on the Main Material "The Spirit of National Awakening 1908".
Efektivitas Penerapan Model Pembelajaran Think, Talk, Write (TTW) dalam Meningkatkan Minat Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Pkn di Kelas X SMA Negeri 1 Pollung Kabupaten Humbang Hasundutantahun Pelajaran 2022/2023 Dinata Lumban Gaol
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 8 No. 1 (2024): April 2024
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jptam.v8i1.13925

Abstract

Permasalahan dari penelitian ini adalah rendahnya minat belajar dalam memahami mata pelajaran PKn. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Efektivitas Penerapan Model Pembelajaran Think, Talk, Write (TTW) dalam Meningkatkan Minat Belajar Siswa pada Mata pelajaran PKn dikelas X SMA Negeri 1 Pollung Kabupaten Humbang Hasundutan Tahun Pelajaran 2023/2024. Penelitian ini dilaksanakan di SMA SMA Negeri 1 Pollung Kabupaten Humbang Hasundutan yang berlokasi di Jalan Sisingamangaraja Hutapaung. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa/siswi kelas X SMA Negeri 1 Pollung Kabupaten Humbang Hasundutan, Sampel dari penelitian adalah kelas X-1 SMA Negeri 1 Pollung Kabupaten Humbang Hasundutan berjumlah 36 orang sebagai perwakilan yang akan diteliti yang dipilih secara acak/Random. Teknik pengambilan data yang dilakukan adalah melalui pengamatan dan angket dengan lembar observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses belajar mengajar dilakukan di kelas X-1 SMA Negeri 1 Pollung Kabupaten Humbang Hasundutan dengan menerapkan model pembelajaran Think, Talk, Write (TTW) dapat meningkatkan minat belajar siswa dalam mata pelajaran PKn pada standard kompetensi Menganalisis Hubungan Dasar Negara dengan Konstitusi. Cara yang dilakukan oleh peneliti untuk meningkatkan minat belajar pada mata pelajaran PKn dengan menggunakan model pembelajaran Think, Talk, Write (TTW) tersebut dengan merancangnya agar lebih menarik dan interaktif serta komunikatif dengan melibatkan siswa secara langsung untuk berpartisipasi dalam proses belajar-mengajar. Pada pelaksanan siklus I, keseluruhan aspek minat belajar siswa dengan jumlah persentase 52,88 % dan pada pelaksanaan pembelajaran pada siklus II minat belajar siswa mengalami peningkatan yang dapat dari perolehan hasil observasi dengan persentase 85,41% sehingga dapat disimpulkan bahwa minat belajar siswa mengalami peningkatan.
Implementasi Pendidikan Demokrasi dalam Pembelajaran PPKn di SMA Negeri 1 Paranginan Tahun Ajaran 2023/2024 Torus Manusun Sianturi; Dinata Lumban Gaol
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 8 No. 2 (2024)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jptam.v8i2.14823

Abstract

Penelitian ini adalah Untuk mengetahui bagaimana implementasi pendidikan demokrasi pada mata pelajaran PPKn di SMA Negeri 1 Paranginan Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan naturalistik. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Paranginan. Sumber data yang digunakan yaitu sumber data primer berupa hasil wawancara dan sumber data sekunder berupa dokumen-dokumen. Populasi dalam penelitian adalah seluruh siswa kelas X SMA Negeri 1 Paranginan. Sampel penelitian ini yaitu kelas X IPS1. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa Implementasi Pendidikan Demokrasi Pada Mata Pelajaran PPKn di SMA Negeri 1 Paranginan sudah terimplementasikan dengan baik dengan nilai-nilai demokrasi yang ditanamkan yaitu toleransi, kerjasama, kebebasan berpendapat, kebebasan berpartisipasi, kebebasan berkelompok, menghormati orang lain, kepercayaan diri dan kesadaran akan perbedaan yang dilaksanakan melalui metode diskusi, ceramah, tanya jawab, Dan penugasan, Faktor-Faktor Pendukung Pada Implementasi Pendidikan Demokrasi Dalam Proses Pembelajaran IPS di SMA Negeri 1 Paranginan yaitu Sarana dan Prasarana pendukung yang dimanfaatkan guru antara lain LCD, Laptop, dan beberapa buku referensi pendukung menjadi faktor penunjang keberhasilan proses pembelajaran, dan Faktor-Faktor Penghambat Pada Implementasi Pendidikan Demokrasi Dalam Proses Pembelajaran IPS di SMA Negeri 1 Paranginan yaitu Perbedaan individual, perbedaan kemampuan antar siswa menjadi sesuatu yang tidak terhindarkan, karena setiap siswa memiliki kemampuan yang berbeda.