Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

PEMANFAATAN PANGAN LOKAL MENJADI SNACK SEBAGAI MAKANAN TAMBAHAN BAGI IBU HAMIL Siti Nur Rochimiwati; Hikmawati Mas'ud; Adriyani Adam
Panrita Abdi - Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Vol. 6 No. 1 (2022): Jurnal Panrita Abdi - Januari 2022
Publisher : LP2M Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/pa.v6i1.13119

Abstract

Nutritional problems in pregnant women, such as chronic energy deficiency (KEK), are still high. The results of Riskesdas in 2018 for pregnant women in KEK was 14,5%. This situation is caused by insufficient food intake for a long time and infectious diseases. Snacks as supplementary food can increase nutritional information for the short term. The snack can be made from a variety of local foods, which are relatively affordable and can be made by the family. The community service was conducted two days on 14-15 of July 2020 with 30 pregnant women. The activity was done during the pandemic, so we still paid attention to health protocols by delivery of material directly with relatively short time duration, showing a practical video of making snacks which was the original recording of the servants in making snacks and continued with independent practice at the homes of each pregnant woman. The results of this activity indicate the presence of 100% for pregnant women, knowledge of pregnant women based on a questionnaire with the highest score was 84%, the achievement of skills is evaluated from the response (sending picture) of the results of independent practice at home as much as 51.9%. It is hoped that the same activity will be carried out in other groups of pregnant women to improve the nutritional status of pregnant women. ---  Masalah gizi pada ibu hamil seperti kurang energi kronis (KEK) masih tinggi. Hasil riskesdas tahun 2018 ibu hamil KEK 14,5%. Keadaan ini disebabkan asupan makanan yang kurang yang berlangsung lama serta adanya penyakit infeksi penyerta. Penanggulangan jangka pendek dengan meningkatkan asupan gizi melalui pemberian snack sebagai makanan tambahan pada ibu hamil. Snack ini dapat dibuat dari berbagai pangan lokal dengan harga relative terjangkau dan dapat dibuat sendiri oleh keluarga. Kegiatan ini dilaksanakan selama 2 hari pada tanggal 14 dan 15 juli 2020 dengan peserta 30 orang ibu hamil. Kegiatan ini dilaksanakan pada masa pandemi sehingga tetap memperhatikan protokol kesehatan sehingga penyampaian materi secara langsung dengan durasi waktu relative singkat, menayangkan video praktek pembuatan snack yang merupakan rekaman asli para pengabdi dalam membuat snack dan dilanjutkan dengan praktek mandiri dirumah masing-masing ibu hamil. Hasil kegiatan ini menunjukkan kehadiran 100% bagi ibu hamil,  Pengetahuan ibu hamil berdasarkan kuesioner dengan skor terbanyak yaitu 84%, capaian keterampilan dievaluasi dari respon (pengiriman foto) hasil praktek mandiri dirumah sebanyak 51,9%. Diharapkan kegiatan yang sama dilaksanakan pada kelompok ibu hamil yang lain sehingga dapat meningkatkan status gizi ibu hamil.
DAYA TERIMA DAN KADAR SERAT PADA BROWNIES DENGAN PENAMBAHAN TEPUNG OATMEAL (AVENA SATIVA) Hikmawati Mas'ud
Media Gizi Pangan Vol 28, No 1 (2021): Juni 2021
Publisher : Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (188.899 KB) | DOI: 10.32382/mgp.v28i1.2165

Abstract

Brownies merupakan makanan olahan populer cukup menarik minat masyarakat yang mempunyai indeks glikemik tinggi, artinya dengan mengonsumsi brownies, gula darah dapat cepat naik sehingga sesaat setelah mengonsumsi brownies badan akan lebih segar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana daya terima dan kadar serat pada brownies dengan penambahan tepung oatmeal. Jenis penelitian ini yaitu pra eksperimental. Kandungan serat pada brownies dihitung menggunakan Tabel Komposisi Pangan Indonesia, kemudian disajikan dalam bentuk tabel dan narasi. Hasil penelitian menunjukkan daya terima untuk aspek warna dan aroma yang paling disukai adalah penambahan tepung oatmeal 60 gram, aspek tekstur yang paling disukai adalah tanpa penambahan tepung oatmeal, sedangkan aspek rasa yang paling disukai adalah penambahan tepung oatmeal 50 gram. Hasil perhitungan kandungan serat pada konsentrasi terbaik yaitu brownies dengan penambahan tepung oatmeal 50 gram adalah 18,825 gram dalam 1 resep brownies. Kesimpulan penelitian ini adalah daya terima panelis yang paling tinggi untuk aspek warna dan aroma yaitu brownies dengan penambahan tepung oatmeal 60 gram, untuk aspek tekstur yang paling disukai yaitu brownies tanpa penambahan tepung oatmeal sedangkan untuk aspek rasa yaitu brownies dengan penambahan tepung oatmeal 50 gram. Tidak ada pengaruh penambahan tepung oatmeal pada pembuatan brownies terhadap kadar serat. Kata kunci : Brownies, daya terima, serat, tepung oatmeal 
DAYA TERIMA KUE PUKIS DENGAN SUBSTITUSI TEPUNG REBUNG (Dendrocalamus Asper) Hikmawati Masud; A Ayu Lestari
Media Gizi Pangan Vol 27, No 2 (2020): Desember 2020
Publisher : Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (436.097 KB) | DOI: 10.32382/mgp.v27i2.2030

Abstract

Pukis merupakan kue tradisional berasal dari Jawa Tengah, Kabupaten Banyumas. Pukis terbuat dari adonan yang berbahan dasar tepung terigu, telur, gula pasir, santan, dan juga ragi. Untuk memperkaya nilai gizi pada Pukis, tepung dimodifikasi menjadi tepung rebung. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui daya terima dan analisis kandungan serat Pukis dengan melakukan substitusi tepung rebung. Desain Penelitian menggunakan penelitian pra-experimental dengan desain post test group. Hasil yang dicapai berdasarkan uji Chi-Square, segi rasa yang paling disukai pada konsentrasi 10%, konsentrasi 15% untuk aroma dan rasa yang paling banyak disukai, konsentrasi 20% untuk segi tekstur paling disukai. Kandungan serat terbaik pada produk sebanyak 65.1 gram dalam satu resep. Kesimpulan, dari hasil penelitian untuk berat 95,2 gram dalam satu resep menggunakan konsentrasi 15%. Saran penelitian sebaiknya dilakukan penelitian analisis zat gizi pada produk tersebut.
DAYA TERIMA DAN ANALISIS KANDUNGAN PROTEIN SERTA KALSIUM BOBA DENGAN PENAMBAHAN TEPUNG QUINOA Hikmawati Mas'ud; Nana Sabriana; Abdullah Thamrin
Media Gizi Pangan Vol 29, No 1 (2022): Juni 2022
Publisher : Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (428.167 KB) | DOI: 10.32382/mgp.v29i1.2864

Abstract

Boba is a contemporary drink topping that is popular with teenagers made from tapioca flour, Tapioca itself does not have much taste so the sweet taste of boba is partly from palm sugar which is cooked before serving, this preparation is also very popular in 2020 until now. Boba with the addition of quinoa flour is an alternative to boba products that are high in nutritional value of protein and calcium and do not leave the characteristic of boba which tastes unique and chewy. This study aims to determine how the acceptability and protein and calcium content of boba with the addition of quinoa flour. This research is a pre-experimental research. Protein and calcium content using laboratory tests using Micro Kjedhall and Volumetric methods, then presented in the form of tables and narratives. Based on the Kruskal Walis test, the most preferred color aspect was the addition of 50 grams of quinoa flour, the most preferred aroma aspect was the additionof 30 grams and 50 grams of quinoa flour, the most preferred texture aspect was the addition of 50 grams of quinoa flour, the most preferred taste aspect was 30 grams and 50 grams. Laboratory test results showed that the highest protein and calcium content in the addition of 70 gram quinoa flour was 0.0509 for protein content and 0.378 for calcium content. It is recommended for further research to analyze the content of other nutrients and acceptability to the target community. Keywords : Acceptance, Protein, Calcium, Boba, Quinoa Flour
KOMUNIKASI PERUBAHAN PERILAKU “CEGAH STUNTING ITU PENTING” MELALUI PEMANFAATAN E-MODUL Adriyani Adam; Hikmawati Mas'ud
Jurnal Pengabdian Masyarakat Sasambo Vol 3, No 2 (2022): Mei
Publisher : Poltekkes Kemenkes Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32807/jpms.v3i2.882

Abstract

Masalah stunting merupakan salah satu tantangan dalam pembangunan manusia di Indonesia. Prevalensi stunting selama 10 tahun terakhir berdasarkan hasil pengumpulan data secara nasional menunjukkan tidak terjadi perubahan yang signifikan dan hal ini mendeskripsikan bahwa stunting memerlukan penanganan secara cepat dan terintegrasi. Dalam rangka percepatan penurunan prevalensi stunting, Presiden Repubik Indonesia telah mencanangkan target penurunan stunting menjadi 14% pada tahun 2024. Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah untuk mengetahui perubahan pengetahuan calon pasangan usia subur sebagai implementasi model komunikasi perubahan perilaku dengan pemanfaatan E-Modul sebagai salah satu upaya pencegahan stunting. Kegiatan ini dilakukan diawali dengan melakukan assessment berupa pengukuran antropometri kepada calon pasangan usia subur. Kemudian hasil tersebut akan menjadi informasi awal dalam pemberian edukasi tentang stunting. Sebelum dan setelah dilakukan pemberian informasi/edukasi pada calon pasangan usia subur dilakukan pre test dan post test untuk mengukur sejauh mana informasi tentang stunting telah dipahami oleh sasaran kegiatan pengabdian. Setelah itu dilakukan pemberian edukasi mulai dari definisi stunting, penyebab stunting dan pencegahan stunting. Hasil yang diperoleh bahwa assessment status gizi calon pasangan usia subur terdapat 7 orang calon pasangan usia subur yang mengalami kurang energi kronik (KEK), pengetahuan tentang stunting setelah dilakukan pre test dan post test meningkat dari 20% menjadi 85%. Peningkatan pengetahuan yang terjadi dalam pemberian edukasi karena calon pasangan usia subur memiliki ketertarikan dengan informasi yang diberikan dan akan menjadi bekal memasuki kehidupan rumah tangga sebelum memasuki 1000 HPK.
DAYA TERIMA SERTA ANALISIS ZAT BESI DAN PROTEIN BAKPAO SUBSTITUSI TEPUNG KERANG LOKAL (pilsbryoconcha exilis) DENGAN ISIAN PASTA KACANG MERAH (phaseolus vulgaris L) Adriyani Adam; Andini Kamila; Hikmawati Mas'ud
Media Gizi Pangan Vol 29, No 2 (2022): Desember 2022
Publisher : Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (205.442 KB) | DOI: 10.32382/mgp.v29i2.3107

Abstract

ABSTRACTAnemia is one of the major nutritional problems in Asia, including Indonesia. According to Rikesdas 2018 data, anemia in young women (27.2%) is higher than in young men (20.3%). The utilization that can overcome anemia is that local shellfish contain protein, one of which can overcome anemia, while red beans contain protein and iron which can increase hemoglobin (Hb) levels in the body of young women. This study aims to determine the results of organoleptic tests and the content of protein and iron in bakpao substitution of local clam flour with red bean paste filling for anemia sufferers in young women. This research was carried out at the Department of Nutrition, Poltekkes, Ministry of Health, Makassar on March 23-31, 2022. The method in this study is Pre-Experiment with a Post Test Group Design research design. The panelists for the hendonic test were 35 panelists of poltekkes students of the Ministry of Health Makassar, for the protein and iron analysis test carried out in the Quality Control laboratory of SMK SMTI Makassar.The results showed that based on the Kruskall Wallis test there was no difference in the aspects of aroma (p = 0.64) and texture (p = 0.131), while for the aspects of color and taste there was a difference between F1, F2 and F3. The protein content in F1 products is (538.5%), while the iron content in F1 products is (111.8 ppm). It is necessary to conduct further studies on the use of steamed bun products to overcome anemia in young women by using other flours and other fillings that contain high levels of protein and iron.Keywords : Steamed Buns, Local Shellfish, Kidney Beans, Anemia, Protein and Iron.ABSTRAKAnemia merupakan salah satu masalah gizi utama di Asia, termasuk Indonesia. Menurut data Rikesdas 2018, anemia pada remaja putri (27,2%) lebih tinggi dibandingkan dengan remaja putra (20,3%). Adapun pemanfaatan yang dapat mengatasi anemia yaitu kerang lokal mengandung protein yang salah satunya dapat mengatasi anemia, sedangkan kacang merah mengandung protein dan zat besi yang dapat meningkatkan kadar hemoglobin (Hb) pada tubuh remaja putri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil uji organoleptik dan kandungan protein dan zat besi pada bakpao substitusi tepung kerang lokal dengan isian pasta kacang merah bagi penderita anemia pada remaja putri. Penelitian ini dilaksanakan di Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Makassar pada tanggal 23 – 31 Maret 2022. Metode dalam penelitian ini adalah Pra Eksperimen dengan desain penelitian Post Test Group Design. Adapun panelis untuk uji hendonik sebanyak 35 panelis mahasiswa Poltekkes Kemenkes Makassar, untuk uji analisis protein dan zat besi dilaksanakan di laboratorium Quality Control SMK SMTI Makassar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan uji Kruskall Wallis tidak ada perbedaan terhadap aspek aroma (p=0,64) dan tekstur (p=0,131), sedangkan untuk aspek warna dan rasa ada perbedaan antara F1, F2 dan F3. Untuk kandungan protein pada produk F1 sebesar (538,5%), sedangkan kandungan zat besi pada produk F1 sebesar (111,8 ppm). Perlu dilakukan studi lanjut mengenai pemanfaatan produk bakpao untuk mengatasi anemia pada remaja putri dengan menggunakan tepung lain dan isian lain yang mengandung tinggi kadar protein dan zat besi.Kata Kunci             : Bakpao, Kerang Lokal, Kacang Merah, Anemia, Protein dan Zat Besi.
Peningkatan Kapasitas Kader Posyandu Dalam Pemanfaatan Diet Banyak Sayur Untuk Menurunkan Berat Badan Wanita Usia Subur (WUS) Obesitas Wilayah Puskesmas Paccerakkang Kota Makassar Hikmawati Masud; Sitti Sahariah Rowa
Media Implementasi Riset Kesehatan Vol 4 No 2 (2023): Media Implementasi Riset Kesehatan (Desember)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/mirk.v4i2.267

Abstract

Masalah obesitas atau kegemukan merupakan masalah yang kompleks. Prevalensi obesitas di Sulawesi Selatan sebanyak 31,6% (Riskesdas, 2018), sedangkan data wanita obesitas umur > 18 tahun sebesar 25,6%. Tujuan kegiatan pengabdian masyarakat ini untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kader posyandu dalam pemanfaatan diet banyak sayur untuk menurunkan berat badan wanita usia subur yang obesitas. Kegiatan ini diikuti 25 kader posyandu, pelaksanaanya selama 2 hari. Hasil pengetahuan maupun keterampilan kader posyandu mengalami peningkatan yaitu 80% untuk pengetahuan dan 88% untuk keterampilan kader posyandu dalam pemanfaatan model diet banyak sayur untuk menurunkan berat badan obesitas wanita usia subur. Kegiatan evaluasi pengabdian masyarakat dilakukan pada bulan Juli-Agustus 2023 pada posyandu yang kadernya telah mengikuti kegiatan pengabdian masyarakat ini dengan melihat bagaimana kader posyandu memberi penyuluhan serta praktik membuat porsi sayur kepada wanita usia subur yang obesitas maupun yang tidak obesitas. Posyandu dan puskesmas merupakan garda terdepan dalam upaya pencegahan dan pengendalian obesitas wanita usia subur, kader kesehatan merupakan mitra dalam pelaksanaan di posyandu yang dapat menjadi agent dalam mentransfer pengetahuan kepada WUS dalam pemanfaatan diet banyak sayur untuk menurunkan berat badan yang mengalami obesitas. KATA KUNCI: Kader Posyandu, Diet Banyak Sayur, WUS, Obesitas.