Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

THE MANAGEMENT OF RECURRENT APHTHOUS STOMATITIS WITH GASTROINTESTINAL DISEASE ASSOCIATED WITH HELICOBACTER PYLORI. (Case Report) Yuditha, Solva
Jurnal Ilmiah dan Teknologi Kedokteran Gigi Vol 13, No 1 (2017)
Publisher : Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32509/jitekgi.v13i1.851

Abstract

Latar belakang: Stomatitis Aftosa Rekuren (SAR) merupakan penyakit rongga mulut kronik yang berulang dengan etiopatogenesis yang belum diketahui pasti dan modalitas perawatan yang bermacam-macam. Tujuan: membahas penatalaksanaan pasien dengan SAR dan penyakit saluran pencernaan berkaitan dengan Helicobacter pylori. Kasus: pasien perempuan usia 19 tahun mengalami ulser berulang tiga kali dalam sebulan selama 2 tahun lalu dengan riwayat keluarga disangkal. Pasien menderita gastritis kronik yang disebabkan oleh Helicobacter pylori. Hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan nilai Hb dan MCV yang normal, MCH dan MCHC yang rendah, nilai leukosit yang tinggi. Pemeriksaan intraoral kunjungan pertama ditemukan ulser-ulser bulat, batas kemerahan, dasar kekuningan, ukuran kurang dari 10 mm di mukosa bukal dan 1 mm di mukosa labial bawah. Seminggu kemudian, ulser-ulser ini sembuh namun timbul ulser baru di gingiva dan mukosa bukal kiri. Diagnosis klinis lesi ini adalah SAR minor. Penatalaksanaan Kasus: setelah pemeriksaan dan konsultasi dengan dokter ahli gastroenterologi, instruksi meningkatkan kebersihan mulut untuk menghilangkan H.pylori dan mencegah reinfeksi, berkumur Klorheksidin glukonat 0,2%2x sehari. Obat kumur Tetrasiklin 3x sehari selama 3 hari dan multivitamin mengandung vitamin B1,B6 dan B12 peroral selama 10 hari. Kesimpulan: faktor predisposisi terjadinya SAR harus ditentukan untuk mengurangi rekurensi SAR. Eliminasi Helicobacter pylori akan meningkatkan penyembuhan SAR.
THE MANAGEMENT OF RECURRENT APHTHOUS STOMATITIS WITH GASTROINTESTINAL DISEASE ASSOCIATED WITH HELICOBACTER PYLORI. (Case Report) Solva Yuditha
Jurnal Ilmiah dan Teknologi Kedokteran Gigi Vol 13, No 1 (2017)
Publisher : Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32509/jitekgi.v13i1.851

Abstract

Latar belakang: Stomatitis Aftosa Rekuren (SAR) merupakan penyakit rongga mulut kronik yang berulang dengan etiopatogenesis yang belum diketahui pasti dan modalitas perawatan yang bermacam-macam. Tujuan: membahas penatalaksanaan pasien dengan SAR dan penyakit saluran pencernaan berkaitan dengan Helicobacter pylori. Kasus: pasien perempuan usia 19 tahun mengalami ulser berulang tiga kali dalam sebulan selama 2 tahun lalu dengan riwayat keluarga disangkal. Pasien menderita gastritis kronik yang disebabkan oleh Helicobacter pylori. Hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan nilai Hb dan MCV yang normal, MCH dan MCHC yang rendah, nilai leukosit yang tinggi. Pemeriksaan intraoral kunjungan pertama ditemukan ulser-ulser bulat, batas kemerahan, dasar kekuningan, ukuran kurang dari 10 mm di mukosa bukal dan 1 mm di mukosa labial bawah. Seminggu kemudian, ulser-ulser ini sembuh namun timbul ulser baru di gingiva dan mukosa bukal kiri. Diagnosis klinis lesi ini adalah SAR minor. Penatalaksanaan Kasus: setelah pemeriksaan dan konsultasi dengan dokter ahli gastroenterologi, instruksi meningkatkan kebersihan mulut untuk menghilangkan H.pylori dan mencegah reinfeksi, berkumur Klorheksidin glukonat 0,2%2x sehari. Obat kumur Tetrasiklin 3x sehari selama 3 hari dan multivitamin mengandung vitamin B1,B6 dan B12 peroral selama 10 hari. Kesimpulan: faktor predisposisi terjadinya SAR harus ditentukan untuk mengurangi rekurensi SAR. Eliminasi Helicobacter pylori akan meningkatkan penyembuhan SAR.
PENGGUNAAN Aloe vera (LIDAH BUAYA) SEBAGAI TERAPI ALTERNATIF STOMATITIS AFTOSA REKUREN TIPE MINOR Solva Yuditha; Vini Meilansari
M-Dental Education and Research Journal Vol 1, No 3 (2021): M-Dental Education and Research Journal
Publisher : Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (318.166 KB)

Abstract

ABSTRAK Latar Belakang: Stomatitis Aftosa Rekuren (SAR) yang sering disebut sebagai sariawan merupakan ulser pada mukosa mulut yang dapat terjadi secara berulang, sakit dan belum diketahui penyebabnya. Berdasarkan World Health Organization (WHO) sekitar 65% dari penduduk negara maju dan 80% penduduk dari negara berkembang sudah menggunakan obat yang berbahan alami untuk kebutuhan perawatan kesehatan mereka. Tanaman obat yang telah digunakan di berbagai negara adalah Aloe vera (Lidah Buaya). Pada bidang kedokteran gigi, gel Aloe vera sudah digunakan untuk membantu penyembuhan luka. Gel yang berasal dari daun lidah buaya sangat baik untuk penyembuhan berbagai penyakit salah satunya adalah SAR tipe minor. Terdapat perbedaan konsentrasi Aloe vera atau lidah buaya yang dinilai dapat membantu penyembuhan pada penyakit mulut seperti SAR tipe minor. Tujuan: Untuk menganalisis penggunaan Aloe vera sebagai terapi alternatif SAR tipe minor. Metode: Menganalisis 10 jurnal dari database Europe PMC, Hindawi, MDPI, PubMed, ScienceDirect, Ebsco, dan berbagai website jurnal internasional dengan menggunakan kata kunci: Aloe vera, Recurrent Apthous Stomatitis, Ulcer size, Herbal Medicine. Kesimpulan: Ulasan ini mengungkapkan bahwa Aloe vera dapat dijadikan pilihan yang aman dan efektif dimana tidak memiliki efek samping pada saat penggunaan dan dapat ditoleransi sangat baik oleh rongga mulut pasien dalam penggunaan jangka panjang. Kata kunci: Aloe vera, Stomatitis Aftosa Rekuren, Ukuran ulser, Herbal Medicine ABSTRACTBackground: Recurrent aphthous stomatitis (RAS), often referred to as canker sores, is an ulcer on the oral mucosa that can repeatedly occur, is painful, and has no known cause. According to the World Health Organization (WHO), about 65% of developed countries and 80% of developing countries have used medicines made from natural ingredients for their health care needs. The medicinal plant that has been used in various countries is Aloe vera. In dentistry, Aloe vera gel has been used to help wound recovery healing. Gel derived from aloe vera leaves is helpful for various diseases; one of them is a minor type of RAS. There are differences in aloe vera concentrations, which help cure oral diseases such as minor types of RAS. Objective: To analyze the use of Aloe vera as an alternative therapy for RAS. Method: We analyze ten journal databases; Europe PMC, Hindawi, MDPI, PubMed, ScienceDirect, Ebsco, and various international journals websites using the keywords: aloe vera, recurrent aphthous stomatitis, ulcer size, herbal medicine. Conclusion: This review reveals that aloe vera in the treatment of minor types of RAS has shown a significant effect in reducing the size of the ulcer, a reduction in the sensation of pain, and reduction of burning sensation. Aloe vera can be an option that is safe and effective, which does not have side effects at the time of use, and can be tolerated very well by the patient's oral cavity in long-term use.      Keywords: Aloe vera, Recurrent Apthous Stomatitis, Ulcer size, Herbal Medicine 
POTENTIAL INHIBITORY POWER OF "CURCUMA LONGA LINN." EXTRACT AGAINST CANDIDA ALBICANS FUNGUS Solva Yuditha; Aulia Esa Rafana; Lukas Kusparmanto
Moestopo International Review on Social, Humanities, and Sciences Vol. 2 No. 2 (2022)
Publisher : Universitas prof. Dr. Moestopo (Beragama)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32509/mirshus.v2i2.39

Abstract

Oral candidiasis is a fungal infection that often appears on the oral mucosa. These lesions are caused by the fungus Candida albicans. Candida albicans is the most common pathogenic Candida species causing fungal infections of the oral cavity. The use of antifungal drugs is the most common way of giving, but there are many side effects that can be caused. Herbal ingredients that have antifungal effects can be alternative therapies with fewer side effects, one of which is turmeric (Curcuma longa Linn.). Turmeric has various compounds that have the potential as antifungals including curcumin, flavonoids, and essential oils that work by inhibiting the growth of fungi including Candida albicans. The purpose of this literature study is to provide scientific evidence related to the potential inhibition of turmeric extract (Curcuma longa Linn.) against Candida albicans. This writing is a literature study made based on reference sources or references obtained from journals accessed through the databases of Google Scholar, Hindawi, PubMed, Scopus, DOAJ, Research Gate and textbooks. The results of the study stated that turmeric extract had an inhibitory effect on the growth of Candida albicans, the greater the concentration of turmeric extract used, the greater the inhibition caused. Turmeric also has fewer side effects than antifungal drugs.