The impact of the economy on community vulnerability following a disaster is significant. This research aims to evaluate the strengths, weaknesses, opportunities, and challenges of community empowerment programs in areas affected by tidal floods in the Bulak sub-district of Surabaya, as well as the implementation of programs aimed at developing disaster-resilient villages. The study utilizes a combination of quantitative and qualitative methods, including questionnaires and in-depth interviews. The findings indicate a notable increase in people's awareness of the importance of family savings as a means of disaster preparedness, despite some respondents experiencing a decline in income. However, the skills training initiatives conducted by the local government have shown limited effectiveness in empowering the community to establish independent businesses. An analysis of alternative training options offered to the community reveals that the ease of accessing raw materials, modest initial capital requirements, proficiency in the production process, and market opportunities are key factors that attract community interest in entrepreneurial endeavors. Encouraging active participation of village communities in areas impacted by tidal floods, particularly in mitigating disaster risks associated with the local environment, can be achieved through the establishment of self-managed disaster-resilient villages with full government support.. Dampak ekonomi terhadap kerentanan masyarakat pasca bencana sangat signifikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan tantangan dari program pemberdayaan masyarakat di daerah yang terkena banjir rob di Kecamatan Bulak, Surabaya, serta implementasi program-program yang bertujuan untuk mengembangkan desa tangguh bencana. Studi ini menggunakan kombinasi metode kuantitatif dan kualitatif, termasuk kuesioner dan wawancara mendalam. Temuan menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam kesadaran masyarakat akan pentingnya tabungan keluarga sebagai upaya kesiapsiagaan bencana, meskipun beberapa responden mengalami penurunan pendapatan. Namun, program pelatihan keterampilan yang dilakukan oleh pemerintah daerah belum terlalu efektif dalam memberdayakan masyarakat untuk mendirikan usaha mandiri. Analisis terhadap opsi pelatihan alternatif yang ditawarkan kepada masyarakat menunjukkan bahwa faktor-faktor kemudahan akses bahan baku, persyaratan modal awal yang terjangkau, penguasaan proses produksi, dan peluang pasar menjadi faktor kunci yang menarik minat masyarakat untuk berwirausaha. Mendorong partisipasi aktif masyarakat desa di daerah yang terkena banjir rob, khususnya dalam mitigasi risiko bencana yang terkait dengan lingkungan lokal, dapat dicapai melalui pembentukan desa tangguh bencana yang dikelola secara mandiri dengan dukungan penuh dari pemerintah..Keyword: SWOT, disaster resilient villages, tidal flood