Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Komunikasi Dalam Al-Qur’an dan Hadis Nabi Muhammad SAW Sati, Ali
Jurnal Pendidikan dan Dakwah Vol 1 No 1 (2024): Jurnal Pendidikan dan Dakwah
Publisher : PT Anugerah Literasi Indomedia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Artikel ini dimaksudkan utuk membicarakan tentang komunikasi dalam al-Qur’an dan Hadis Nabi Saw. Sebagaimana diketahui, bahwa komunikasi ada yang verbal dan non-verbal. Komunikasi verbal ada secara lisan (bi al-lisân) dan tulisan (bi al-kitâbah). Dalam komunikasi tulisan dalam berbagai media, selain dialogis ada juga yang narrative (qissah, hikâyat, cerita) dalam bentuk sejarah. Komunikasi seperti ini sangat banyak diabadikan dalam al-Qur’an dan Hadis Nabi Saw. Di antara surat yang khusus berbicara tentang komunikasi narasi dalam al-Quran adalah al-Qashash. Surat yang ke-28 dari 114 surat ini terdiri dari 88 ayat, 5800 hurup dan jumlah kalimatnya ada sebanyak 1401. Sebagai petunjuk hidup (way of life), dalam al-Qur’an ada beberapa pesan penting yang dapat dikomunikasikan, khususnya dalam surat al-qashash, antara lain: Menghibur (tasliyah) terhadap perjuangan Nabi Saw. dalam menghadapi berbagai tekanan, tantangan, ancaman, bahkan percobaan pembunuhan dalam menegakkan dan menyebarkan al-kalimat al-‘ulya (لا إله إلا الله محمد رسول الله). Selain untuk menghibur dan memotivasi Nabi Saw. dan sahabatnya juga mengkomunikasikan ber-‘ubudiyah hanya untuk mencari ridla Allah Swt. dan Rasul-Nya (li ibtigha’ mardhatil Lâh wa Rasûlih), dan masih banyak lagi pesan yang ingin dikomunikasikan dalam surat tersebut. Demikian juga halnya dalam hadis Nabi Saw., hampir dalam semua riwayat terkait dengan asbâbun nuzûl ayat terkandung pesan yang ingin dikomunikasikan.  Sebagai contoh dapat diperhatikan dalam riwâyat asbâbun nuzûl ayat ke-6 dari surat al-Hujurât yang menceritakan, bahwa Al-Walîd bin ‘Uqbah menyampaikan berita bohong (hoax) yang menyebabkan Nabi Saw. beserta para sahabat hampir saja terpropokasi. Sikap al-Walid tersebut menyebabkan ayat tersebut turun. Dalam riwayat ini ada pesan yang ingin dikomunikasikan; supaya selalu mengkonfirmasi (tabûyun) dalam menerima informasi yang beredar di tengah masyarakat.  
Management of Waqf Assets for the Welfare of the Community in the Perspectives of Maqāṣid al-Sharī’ah: A Case Study on Muhammadiyah Institution Sati, Ali; Tambunan, Syafrianto
Samarah: Jurnal Hukum Keluarga dan Hukum Islam Vol 9, No 1 (2025): Samarah: Jurnal Hukum Keluarga dan Hukum Islam
Publisher : Islamic Family Law Department, Sharia and Law Faculty, Universitas Islam Negeri Ar-Raniry

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/sjhk.v9i1.11839

Abstract

This article aims to analyze the development of the waqf institution in Indonesia, with a particular emphasis on Muhammadiyah, which has experienced significant advancements in waqf governance and asset consolidation throughout the country. Muhammadiyah, as an organization, holds substantial promise for enhancing waqf in Indonesia, given its strategically important assets that carry significant economic value. Nonetheless, in various areas such as Aceh, West Sumatra, and Makassar, there are obstacles that contribute to the stagnation of the Muhammadiyah organization in terms of waqf governance. This study represents an empirical legal examination employing a maqāṣid al-sharī’ah framework. Information was collected via literature reviews and in-depth interviews with relevant participants, such as Muhammadiyah administrators and waqf managers. This analysis indicates that the Muhammadiyah organization has not effectively managed waqf, as demonstrated by numerous unrecorded waqf assets and various legal disputes. This arises from shortcomings in management, challenges related to human resources, and insufficient collaboration between institutions. The Waqf necessitates a legal framework that facilitates its growth and development, rather than one that imposes burdens. Furthermore, the importance of waqf socialization within the society is essential for the progress of waqf through mainstream media. Considering the principles of maqāṣid al-sharī’ah, Muhammadiyah, as an organization focused on enhancing education, social welfare, economics, and health, has significantly impacted the well-being of the Indonesian people.
Literasi Media Pendakwah Dalam Menyampaikan Konten Pembangunan Lingkungan Terhadap Masyarakat Di Kota Padangsidimpuan Dalimunthe, Tua; Sazali, Hasan; Sati, Ali; Lubis, Agus Salim; Fitriani, Desi
Jurnal at-Taghyir: Jurnal Dakwah dan Pengembangan Masyarakat Desa Vol 6, No 2 (2024): Jurnal at-Taghyir: Jurnal Dakwah dan Pengembangan Masyarakat Desa
Publisher : Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24952/taghyir.v6i2.10861

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pemahaman, keterampilan dan strategi yang diterapkan oleh pendakwah dalam menyampaikan pesan pembangunan lingkungan melalui berbagai media. Metode penelitian yang digunakan bersifat kualitatif dengan menggunakan teknik wawancara, observasi, dan analisis konten media yang digunakan oleh pendakwah. Responden utama penelitian ini terdiri dari beberapa pendakwah yang aktif di Kota Padangsidimpuan beserta masyarakat yang menjadi target audiens mereka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa literasi media pendakwah memiliki dampak positif dalam menyampaikan konten pembangunan lingkungan kepada masyarakat. Pendakwah menggunakan berbagai media, termasuk media sosial, radio, dan ceramah langsung untuk mencapai audiens mereka. Strategi komunikasi yang diterapkan melibatkan penggunaan bahasa yang mudah dipahami, pemanfaatan gambar dan audiovisual, serta interaksi langsung dengan masyarakat.
Strategi Komunikasi Organisasi Pengurus Dalam Merekrut Kader Penggerak Nahdlatul Ulama Di Kabupaten Padang Lawas Daulay, Siti Permata; Sati, Ali; Sri Rizki, Juni Wati
Hikmah Vol 19, No 2 (2025): JURNAL ILMU DAKWAH DAN KOMUNIKASI ISLAM
Publisher : IAIN Padangsidimpuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24952/hik.v19i2.17100

Abstract

An organization must have the ability to implement its work programs effectively. To execute an organization's work programs, a significant number of people are needed. Therefore, the Nahdlatul Ulama Branch Leadership (PCNU) of Padang Lawas conducts member recruitment through kader penggerak (mobilizing cadres). Member recruitment is essential to ensure the continuity of an organization so that it remains active and operational. The recruitment strategy is a series of fundamental decisions and actions made by the organization's management to help formulate policies and organizational goals. The theories used in this thesis include the constructivist paradigm, organizational culture theory, and persuasive communication theory. The objective of this study is to identify the strategies used in the participant recruitment process. This research employs the ethnomethodology approach, which is a set of methods within qualitative research that focuses on the interpretation of practical reality. Ethnomethodological research is classified as qualitative research because it produces descriptive data obtained through the observation of speech, writing, and the behavior of the research subjects. Within the framework of qualitative research, ethnomethodology serves as a theoretical foundation for a research method. Based on the research conducted by the author, the Nahdlatul Ulama of Padang Lawas Regency has implemented three strategies in recruiting kader penggerak participants. The first strategy is through engaging messages, the second is through social media outreach on platforms such as Facebook, and the third is utilizing mass media by broadcasting on Namora FM 99.5 radio and inviting influential figures.
Penggunaan Jilbab: Pandangan Islam dan Relevansinya terhadap Pendidikan Moral di Indonesia Dalam Bingkai Media Harahap, Salmah Sahari; Sati, Ali; Ritonga, Anas Habibi
Ittishol: Jurnal Komunikasi dan Dakwah Vol 1, No 2 (2023): Ittishol: Jurnal Komunikasi dan Dakwah
Publisher : Universitas Islam Negeri Syekh Ali Hasan Ahmad Addary Padangsidimpuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Education is one of the forums for developing the character of the nation's children, who have morals and are in line with the state's expectations. Various pioneers in the world of education have emerged along with the times, especially in attribute issues. The hijab is one of the identities and obligations that women must obey to use the hijab in the school environment. As a democratic country, the use of the hijab is considered as a right to freedom of use or not under the pretext of a democratized state. As a result, the use of the hijab in schools in Indonesia raises pros and cons. Coercion of the use of the hijab is considered intolerance and violates human rights. Viewed from an Islamic point of view, the hijab is a protector for every woman and an attribute in shaping good morals.