Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

PENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER DENGAN PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN STRATEGIC COMPETENCE MATEMATIS SISWA SMP Mellawaty
Mathline : Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika Vol. 1 No. 1 (2016): Mathline
Publisher : Universitas Wiralodra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31943/mathline.v1i1.11

Abstract

Strategic mathematical competence is one focus of mathematical proficiency. But in reality they encountered students who are low mathematical ability of strategic competence. One alternative learning that can improve students strategic competence mathematical is a model Advance Organizer with a concept map. This study aims to determine the increase in strategic mathematical competence capability of students who received Organizer Advance model learning with concept maps and students who obtain teaching expository method. This study used an experimental method. The population in this study were students of class VII SMP Negeri 1 Kroya Indramayu and taken two classes at random according to the class as a sample. Instruments used in this research is test the ability of strategic mathematical competence. Based on the analysis of research data, we concluded that, by enhancing the strategic competence of students who obtain a mathematical model study Advance Organizer to map the concept better than students who received learning expository method.
PENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER DENGAN PETA KONSEP TERHADAP SIKAP SISWA SMP DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA Mellawaty
Mathline : Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika Vol. 2 No. 1 (2017): Mathline
Publisher : Universitas Wiralodra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31943/mathline.v2i1.37

Abstract

Attitude is one focus of learned process. But in reality they have a negative certain attitude to mathematics attented clases. One alternative learning that can improve attitude students is a model Advance Organizer with a concept map. This study aims to determine the increase in mathematics attitude of students who received Advance Organizer model learning with concept maps and students who obtain teaching expository method. This study used an experimental method. The population in this study were students of class VII SMP Negeri 1 Kroya Indramayu and taken two classes at random according to the class as a sample. Instruments used in this research is non-test. Based on the analysis of research data, we concluded that, by enhancing the mathematics attitude of students who obtain a mathematical model study Advance Organizer to map the concept positive than students who received learning expository method.
INTEGRASI MODEL MONTESSORI PADA SISWA TUNAGRAHITA RINGAN: EKSPLORASI, DESAIN DAN IMPLEMENTASI DALAM MATERI PERKALIAN Mellawaty; Lusi Siti Aisah
Mathline : Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika Vol. 4 No. 2 (2019): Mathline
Publisher : Universitas Wiralodra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31943/mathline.v4i2.114

Abstract

Penelitian ini mengintegrasikan Model Montessori pada siswa tunagrahita ringan dengan tujuan untuk mengasumsikan persiapan guru matematika pada materi perkalian. Metode penelitian menggunakan pendekatan ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation, and Evaluation). Tahaan yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari (1) eksplorasi; (2) desain; (3) pengembangan; dan (4) implementasi. Teknik analisis data (1) kualitatif dilakukan untuk studi eksplorasi, menggambarkan desain dan proses pengembangan; (2) kuantitatif dilakukan untuk menyelidiki hasil implementasi Model Montessori pada siswa tunagrahita ringan dalam materi perkalian. Berdasarkan hasil penelitian, menunjukkan bahwa: (1) langkah-langkah Model Montessori dapat digunakan pada pelajaran matematika untuk menjelaskan materi perkalian. (2) tahap desain dan pengembangan terdiri dari merancang konsep integrasi, dan pengembangan sistem pembelajaran. (3) hasil analisis implementasi dapat: (a) membantu meningkatkan kegiatan interaksi pembelajaran; (b) meningkatkan konsep matematika pada materi perkalian; (c) memberikan informasi kepada guru matematika di SLB yang terkait pembelajaran berbasis Metode Montessori.
DESAIN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATERI PELUANG aprilia, vivi; Gunadi, Farid; Mellawaty; Komariah
Asimetris: Jurnal Pendidikan Matematika dan Sains Vol 6 No 1 (2025): Asimetris: Jurnal Pendidikan Matematika dan Sains
Publisher : Pendidikan Matematika Universitas Almuslim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51179/asimetris.v6i1.3274

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengembangkan desain pembelajaran berbasis Problem Based Learning (PBL) untuk meningkatkan pemahaman konsep peluang. Permasalahan utama adalah rendahnya pemahaman peserta didik terhadap konsep dasar peluang akibat pendekatan pembelajaran yang masih konvensional, maka diperlukan desain pembelajaran yang layak, praktis, dan efektif digunakan pada materi peluang. Penelitian ini menggunakan model pengembangan 4D (Define, Design, Develop, Disseminate). Hasil menunjukkan bahwa modul ajar berbasis PBL perlu dibuat berdasarkan analisis kebutuhan dari hasil wawancara. Uji kelayakan menunjukkan nilai Chi-Square Test Asymp. Sig = 0,037 < 0,05, yang berarti modul layak digunakan. Uji kepraktisan menunjukkan respons positif dari siswa dan guru sebesar 87%, melebihi target KKTP 75%, sehingga modul dinyatakan praktis. Uji efektivitas menunjukkan nilai t-test Sig. = 0,000 < 0,05, yang berarti modul efektif meningkatkan pemahaman konsep siswa. Modul disebarluaskan melalui media daring agar dapat digunakan oleh guru dan calon guru. Hasil penelitian ini diharapkan menjadi solusi inovatif untuk pembelajaran matematika yang bermakna dan aplikatif.  
Klana Udeng Mask Dance in the Ethnomathematical Perspective (As a Source of Teaching Materials) Mellawaty; Lestari, Wiwit Damayanti; Taufan, Mochammad; Mufidah, Zuhrotul
Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika Vol. 12 No. 4 (2023): October
Publisher : Department of Mathematics Education Program IPI Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31980/mosharafa.v12i4.1184

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsep matematika yang ada dalam tari topeng klana udeng, mulai dari alat musik pengiring, dan kostum, yang akan menjadi sumber untuk bahan ajar. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan etnografi. Penelitian ini dilakukan di Sanggar Mulya Bhakti Tambi. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini yaitu dengan obsevasi, wawancara, dan dokumentasi. Hal tersebut akan menghasilkan catatan lapangan, transkip wawancara, dan dokumen. Subyek penelitian yaitu satu observer dan beberapa narasumber, yakni maestro tari topeng, penari lain, ahli kebudayaan dinas pendidikan dan kebudayaan, nayaga, ahli musik, dalang wayang, guru matematika dan budayawan. Teknik analisis data yaitu mengumpulkan data, pemeriksaan keabsahan data, reduksi data, penyajian data, analisis, pengambilan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa terdapat konsep-konsep matematika pada bentuk alat musik, dan bentuk ornamen kostum. Konsep matematika yang muncul dalam alat musik tari topeng klana udeng adalah garis, sudut, bangun datar, bangun ruang sisi datar, bangun ruang sisi lengkung, lingkaran, barisan aritmetika. Konsep matematika yang muncul dalam kostum tari topeng klana udeng adalah garis, sudut, bangun datar, bangun ruang sisi datar, bangun ruang sisi lengkung, lingkaran, barisan aritmetika, kesebangunan dan kekongruenan, perbandingan. This study tries to identify the mathematical ideas present in the klana udeng mask dance, including the musical accompaniment devices and costumes. This study uses an ethnographic method and is qualitative. The site of this study was Sanggar Mulya Bhakti Tambi. In this study, observation, interviews, and documentation were used as data collection methods. Field notes, interview transcripts, and documents will result from this. One observer and a number of resource people, including the master of mask dance, other dancers, cultural experts from the education and culture department, nayaga, music experts, puppeteers, mathematics teachers, and cultural observers, served as the research subjects. Data collection, validity checks, data reduction, data presentation, analysis, and conclusion-making are all data analysis procedures. The findings of this study suggest that mathematical ideas can be represented by both musical instruments and costume accessories. Lines, angles, flat shapes, flat side spaces, curved side spaces, circles, and arithmetic sequences are examples of mathematical ideas that can be seen in the klana udeng mask dancing instrument. Lines, angles, flat shapes, flat side spaces, curved side spaces, circles, arithmetic sequences, similarity and congruence, and comparisons are examples of mathematical principles that can be seen in the klana udeng mask dancing costume.
DESAIN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATERI PELUANG Aprilia, Vivi; Gunadi, Farid; Mellawaty; Komariah
Asimetris: Jurnal Pendidikan Matematika dan Sains Vol. 6 No. 1 (2025): Asimetris: Jurnal Pendidikan Matematika dan Sains
Publisher : Pendidikan Matematika Universitas Almuslim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51179/asimetris.v6i1.3274

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengembangkan desain pembelajaran berbasis Problem Based Learning (PBL) untuk meningkatkan pemahaman konsep peluang. Permasalahan utama adalah rendahnya pemahaman peserta didik terhadap konsep dasar peluang akibat pendekatan pembelajaran yang masih konvensional, maka diperlukan desain pembelajaran yang layak, praktis, dan efektif digunakan pada materi peluang. Penelitian ini menggunakan model pengembangan 4D (Define, Design, Develop, Disseminate). Hasil menunjukkan bahwa modul ajar berbasis PBL perlu dibuat berdasarkan analisis kebutuhan dari hasil wawancara. Uji kelayakan menunjukkan nilai Chi-Square Test Asymp. Sig = 0,037 < 0,05, yang berarti modul layak digunakan. Uji kepraktisan menunjukkan respons positif dari siswa dan guru sebesar 87%, melebihi target KKTP 75%, sehingga modul dinyatakan praktis. Uji efektivitas menunjukkan nilai t-test Sig. = 0,000 < 0,05, yang berarti modul efektif meningkatkan pemahaman konsep siswa. Modul disebarluaskan melalui media daring agar dapat digunakan oleh guru dan calon guru. Hasil penelitian ini diharapkan menjadi solusi inovatif untuk pembelajaran matematika yang bermakna dan aplikatif.