Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN MINAT PETANI DALAM BERUSAHATANI SINGKONG (Manihot utilissima) DI DESA REBAQ RINDING KECAMATAN MUARA MUNTAI (Factors Determining Farmer's Interest in Farming Cassava (Manihot utilissima) in Rebaq Rinding Village, Muara Muntai District) EFFENDI, MIDIANSYAH; JUITA, FIRDA; DINA, NOR
JURNAL AGRIBISNIS DAN KOMUNIKASI PERTANIAN (Journal of Agribusiness and Agricultural Communication) JAKP, Volume 6, Nomor 2, Oktober 2023
Publisher : Universitas Mulawarman (University of Mulawarman)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35941/jakp.6.2.2023.10313.88-95

Abstract

Cassava (Manihot utilissima) is the dominant commodity in Rebaq Rinding Village.The land in the village tends to be dry with dry weather and erratic rain , but farmers will continue to carry out cassava farming. The aim of this research is to determine the factors that determine farmers' interest in cassava farming. This research was carried out from March to September 2020 in Rebaq Rinding Village, Muara Muntai District. The location determination method was carried out purposively, the data measurement method used a Likert scale, with a total of 32 respondents. The results of this research show that the factors age (68.25%), education (87.50%), and the role of extension workers (100%) do not determine farmers' interest. Meanwhile, land area (81.25%), experience (93.75%) , number of dependents (87.50%), income (100%), and marketing (100) greatly determine the interest of farmers in Rebaq Rinding Village in cultivating cassava.
Strategi Pemasaran Produk Jahe Merah Instan Pada Usaha Ja’m Di Kelurahan Lempake Kecamatan Samarinda Utara Effendi, Midiansyah; Juita, Firda; Galingging, Herwan; S, Chatarina Lidwin
Baselang Vol 4, No 2: OKTOBER 2024
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Muara Bungo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36355/bsl.v4i2.196

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan di Usaha Ja’M Kelurahan Lempake, Kecamatan Samarinda Utara pada Bulan Oktober hingga Desember 2023. Pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling dengan responden yaitu pemilik dan pekerja di usaha Ja’M serta 6 orang konsumen tetap usaha Ja’M. Metode analisis data menggunakan analisis SWOT dengan mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman.Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan hasil perhitungan Internal Factors Analysis Summary (IFAS) memiliki total skor 3,028 dan External Factors Analysis Summary (EFAS) memiliki total skor 3,070, di mana faktor internal kekuatan utama adalah tersertifikasi halal oleh MUI dan faktor eksternal peluang utama adalah adanya dukungan dari instansi. Pada hasil analisis kuadran SWOT, usaha Ja’M berada pada kuadran I yaitu mendukung strategi agresif (strategi S-O), di mana posisi ini menandakan bahwa usaha Ja’M berada di posisi yang menguntungkan karena memiliki kekuatan dan peluang
Strategi Pemasaran Produk Jahe Merah Instan Pada Usaha Ja’m Di Kelurahan Lempake Kecamatan Samarinda Utara Effendi, Midiansyah; Juita, Firda; Galingging, Herwan; S, Chatarina Lidwin
Baselang Vol 4, No 2: OKTOBER 2024
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Muara Bungo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36355/bsl.v4i2.196

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan di Usaha Ja’M Kelurahan Lempake, Kecamatan Samarinda Utara pada Bulan Oktober hingga Desember 2023. Pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling dengan responden yaitu pemilik dan pekerja di usaha Ja’M serta 6 orang konsumen tetap usaha Ja’M. Metode analisis data menggunakan analisis SWOT dengan mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman.Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan hasil perhitungan Internal Factors Analysis Summary (IFAS) memiliki total skor 3,028 dan External Factors Analysis Summary (EFAS) memiliki total skor 3,070, di mana faktor internal kekuatan utama adalah tersertifikasi halal oleh MUI dan faktor eksternal peluang utama adalah adanya dukungan dari instansi. Pada hasil analisis kuadran SWOT, usaha Ja’M berada pada kuadran I yaitu mendukung strategi agresif (strategi S-O), di mana posisi ini menandakan bahwa usaha Ja’M berada di posisi yang menguntungkan karena memiliki kekuatan dan peluang
Model Komunikasi Bisnis Pada Usaha Kecil Menengah Produk Pupuk Organik (Studi Kasus Usaha Pupuk Organik Bena Tani Cerdas) Juita, Firda; Effendi, Midiansyah; Rannu, Agwin Beckham
Jurnal Pertanian Terpadu Vol 13 No 1 (2025): Jurnal Pertanian Terpadu Jilid XIII Nomor 1 Juni 2025
Publisher : Sekolah Tinggi Pertanian Kutai Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36084/jpt..v13i1.591

Abstract

UKM Bena Tani Cerdas merupakan produsen pupuk organik yang telah mengimplementasikan berbagai bentuk dan fungsi komunikasi dalam kegiatan bisnisnya sejak awal 2022. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi model komunikasi bisnis yang diterapkan berdasarkan bentuk dan fungsi komunikasi, serta menganalisis hambatan komunikasi yang dihadapi oleh pelaku usaha. Penelitian dilaksanakan pada November 2023 hingga Februari 2024 di Kelurahan Budaya Pampang, Kota Samarinda. Informan dalam penelitian ini terdiri atas satu produsen pupuk organik dan sepuluh konsumen, yang meliputi tiga mitra kerja dan tujuh pengguna akhir, dengan teknik purposive sampling untuk produsen dan snowball sampling untuk konsumen. Data dianalisis secara deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model komunikasi yang digunakan mencakup model linier (100%), interaksional (60%), dan transaksional (40%), dengan dominasi model linier. Bentuk komunikasi yang paling banyak digunakan adalah komunikasi verbal dan melalui media (masing-masing 80%). Fungsi komunikasi yang paling dominan adalah fungsi informatif (100%), diikuti oleh fungsi persuasif (60%) dan kerjasama (40%). Hambatan komunikasi yang dihadapi meliputi hambatan penyampaian, fisik, semantik, dan sosial. Temuan ini menegaskan pentingnya strategi komunikasi yang adaptif untuk meningkatkan efektivitas interaksi bisnis di sektor UKM pertanian organik.
ANALISIS PREFERENSI KONSUMEN DAN KUALITAS ORGANOLEPTIK SATE DARI DAGING BERBEDA DI KOTA SAMARINDA Juita, Firda; Istiqoma, Istiqoma; Haris, Muh Ichsan
Jurnal Penelitian Peternakan Terpadu Vol. 6 No. 2 (2024): Oktober
Publisher : UPPM Politekik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang (Polbangtan Yoma)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36626/jppt.v6i2.1374

Abstract

Faktor yang mempengaruhi preferensi konsumen terhadap sate ayam, sate kambing, sate payau, sate kelinci dan sate buaya serta preferensi konsumen terhadap kualitas organoleptik sate ayam, sate kambing, sate rusa (payau), sate kelinci dan sate buaya. Penelitian ini untuk mengetahui preferensi konsumen terhadap sate ayam, sate kambing, sate rusa (payau), sate kelinci dan sate buaya. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober hingga Desember 2017 di Kota Samarinda. data yang diambil meliputi data primer dan sekunder. Metode penentuan lokasi sampel dilakukan secara sengaja. Metode penentuan jumlah sampel dilakukan secara proporsional dan metode penentuan sampel dilakukan secara insidentil. Metode penelitian menggunakan analisis deskriptif kualitatif dengan menggunakan skala semantik differential. Hasil penelitian menunjukan preferensi konsumen terhadap kebutuhan 13,81, manfaat dan gizi 13,75, pilihan alternatif 11,25, keputusan pembelian 11,88, perilaku setelah pembelian 11,88, faktor kebudayaan11,69, faktor sosial 11,13, pribadi 16,13 psikologi 10,57, kualitas rasa 16,81, kualitas tekstur 14,44, kualitas aroma 12,19 dan kualitas warna 11,26 Penelitian ini menunjukan preferensi konsumen tertinggi terhadap sate adalah karena kebutuhan dengan rata-rata 13,81 termasuk kategori sedang. Faktor yang mempengaruhi preferensi konsumen sate adalah faktor pribadi dengan persentase 32,57%. Preferensi konsumen sate terhadap kualitas organoleptik adalah karena rasa dengan persentase 30,74%. Kata kunci: Preferensi konsumen, Indikator, Organoleptik, Sate
Tingkat Adopsi Inovasi Teknologi Sistem Tanam Jajar Legowo Pada Usahatani Padi Sawah Juita, Firda; Nurhayati, Nurhayati; Effendi, Midiansyah
Jurnal Pengembangan Penyuluhan Pertanian Vol. 22 No. 1 (2025): Juli
Publisher : UPPM Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang (Polbangtan Yoma)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36626/jppp.v22i1.1355

Abstract

Teknologi sistem tanam jajar legowo merupakan salah satu teknologi penanaman padi sawah dengan menentukan jarak tanam antar barisan tanaman menjadi salah satu solusi dalam meningkatkan produksi padi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tahapan-tahapan dan tingkat adopsi petani terhadap inovasi teknologi sistem tanam jajar legowo serta golongan petani dalam adopsi teknologi sistem tanam jajar legowo di Desa Ncera Kecamatan Belo Kabupaten Bima.Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari sampai Maret 2023 di Desa Ncera Kecamatan Belo Kabupaten Bima, menggunakan metode penelitian survei dengan teknik observasi dan wawancara kepada 30 responden., Analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif menggunakan pengukuran dengan skala Likert dan skala Ordinal. Hasil penelitian menunjukkan tahap kesadaran, tahap minat, tahap penilaian; 0% petani tidak ada pada tahap tersebut. Tahap mencoba; 43.3%. Tahap menerima/menerapkan; 56.7%. Tingkat adopsi inovasi teknologi sistem tanam jajar legowo di Desa Ncera Kecamatan Belo Kabupaten Bima adalah sebesar 60% berada pada kategori tinggi, 40% berada pada kategori sedang dan 0% pada kategori rendah. Petani pengguna teknologi sistem tanam jajar legowo berada pada golongan perintis (innovator) sebanyak 36.7%, golongan pengetrap dini (early adopter) sebanyak 13.3%, golongan pengetrap awal (early majority) sebanyak 23.3%, golongan pengetrap akhir (late majority) sebanyak 26.7% dan golongan penolak (Laggard) 0%. Keberhasilan adopsi inovasi teknologi sistem tanam jajar legowo di Desa Ncera tergantung pada kemauan petani untuk mengadopsi inovasi baru dan intensitas penyuluhan petugas mengenai teknologi sistem tanam jajar legowo kepada petani.
Preferensi Konsumen dan Faktor Yang Menentukan Pengambilan Keputusan Pembelian Buah Nanas Madu (ananas comosus l.merr) (Studi Kasus Kios Buah Sarlini Sahril di Kelurahan Bukit Merdeka Kecamatan Samboja Barat, Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur) Juita, Firda; Oktapiana, Hema Tasya; Balkis, Siti
Baselang Vol 4, No 1: APRIL 2024
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Muara Bungo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36355/bsl.v4i1.126

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik konsumen buah nanas madu, menganalisis atribut preferensi konsumen terhadap buah nanas madu dan mengidentifikasi faktor-faktor yang Menentukan pengambilan keputusan pembelian buah nanas madu. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2023 di Kios buah nanas Madu yang terletak di Kelurahan Bukit Merdeka.Pengambilan sample pada penelitian ini dilakukan secara (accidental sampling). Jumlah responden sebanyak 32 orang. Metode analisis data menggunakan metode kualitatif. Analisis tahapan proses pengambilan keputusan pembelian konsumen dalam melakukan pembelian buah nanas madu.Karakteristik konsumen buah nanas madu adalah jenis kelamin laki-laki 68,75%, rentang umur 25-45 tahun sebesar 40,62%, tingkat pendidikan SMA sebesar 46,88%, jumlah pendapatan Rp3.000.000 sebesar 56,25% dan jenis pekerjaan adalah wirausaha sebesar 31,25%. Atribut preferensi diataranya warna daging buah kuning terang dengan 87,50% warna kulit buah hijau kekuningan sebesar 59,38% ukuran buah yang paling diminati adalah buah yang berukuran sedang (10-13cm) dengan persentase sebesar 68,76%. Jenis packing buah yaitu kulit tidak dikupas sebesar 84,38% aroma yang dimiliki buah adalah aroma harum manis 62,50%. Pengambilan keputusan pembelian adalah karena rasa manis 40,63% motivasi membeli nanas madu untuk dijadikan sebagai oleh-oleh 34,38%. mencari informasi sendiri dalam persentase sebesar 53,12%. Pada tahap evaluasi alternatif 81,25% konsumen membeli buah nanas madu karena kualitas, 71,88% konsumen membeli buah nanas madu karena kebiasaan yang telah dilakuikan. Sebanyak 78,12% Pembelian terencana ada sebesar 84,38 % keadaan buah segar atau baru Evaluasi pasca pembelian konsumen 100% puas dan jika harga naik sebesar 71,88% konsumen tetap membeli, dan jika buah tidak tersedia di kios 84,38% pembeli akan mencari buah nanas madu di tempat lain.Hasil dari penelitian ini digunakan oleh penjual untuk memperbaiki strategi pemasaran dan meningkatkan pemahaman terkait tentang preferensi konsumen serta faktor yang dapat Menentukan pengambilan keputusan pembelian.
Peran dan Profil Gender Rumah Tangga Tani dalam Pengambilan Keputusan Pemasaran Bunga Melati Putih (Jasmine sambac) di Kelurahan Bukit Pinang Kecamatan Samarinda Ulu Kota Samarinda Juita, Firda; Effendi, Midiansyah
Jurnal Pertanian Terpadu Vol 6 No 1 (2018): Jurnal Pertanian Terpadu Jilid VI Nomor 1 Juni 2018
Publisher : Sekolah Tinggi Pertanian Kutai Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36084/jpt..v6i1.144

Abstract

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui peran istri dalam rumah tangga tani terkait pengambilan keputusan pemasaran bunga melati putih, aktivitas pembagian kerja pemasaran bunga melati putih dan faktor yang menentukan rumah tangga tani dalam pengambilan keputusan pemasaran bunga melati putih di Kelurahan Bukit Pinang Kecamatan Samarinda Ulu Kota Samarinda. Penelitian ini dilaksanakan selama tiga bulan dimulai dari Mei sampai bulan Juli 2017. Metode pengambilan sampel yang digunakan metode sampel berjatah (quota sampling) dengan jumlah responden adalah 30 petani. Data analisis dengan menggunakan deskriptif dan pengukuran menggunakan skala likert. Hasil Penelitian menyatakan peran istri dalam rumah tangga tani terkait pengambilan keputusan pemasaran bunga melati putih berdasarkan empat indikator termasuk dalam kategori berperan dengan total skor 1237 dan rata-rata 41,23. Aktivitas pembagian kerja pemasaran bunga melati putih pada rumah tangga tani lebih banyak dilakukan oleh istri. Faktor yang menentukan rumah tangga tani berperan dalam pengambilan keputusan pemasaran bunga melati putih adalah 76,67% ditentukan oleh faktor umur dan pekerjaan sampingan.
Peran Penyuluh Pertanian Lapangan Terhadap Tingkat Kepuasan Petani di Wilayah Kerja Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan Barong Tongkok Effendi, Midiansyah; Juita, Firda; Elkana, Veronika
Jurnal Pertanian Terpadu Vol 9 No 1 (2021): Jurnal Pertanian Terpadu Jilid IX Nomor 1 Juni 2021
Publisher : Sekolah Tinggi Pertanian Kutai Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36084/jpt..v9i1.309

Abstract

Kepuasan petani terhadap peran penyuluh pertanian seringkali bertolak belakang, terkadang penyuluh sudah maksimal, tetapi belum mampu memberikan kepuasan kepada petani. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui tingkat kepuasan petani, mengetahui peran penyuluh dan mengetahui upaya-upaya yang dilakukan penyuluh di wilayah kerja Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan Barong Tongkok Kabupaten Kutai Barat. Penelitian ini dilaksakan dari bulan Juli sampai September 2020. Penentuan lokasi penelitian dilakukan secara purposive di Kampung Geleo Asa dan Geleo Baru bertepatan dengan wilayah kerja Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan Barong Tongkok. Penentuan responden dilakukan dengan metode purposive sampling dengan jumlah responden sebanyak 33 jiwa. Peran Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) terhadap tingkat kepuasan petani diukur menggunakan Skala Likert. Serta mengetahui upaya-upaya peran penyuluh pertanian lapangan (PPL) terhadap tingkat kepuasan petani dengan metode deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kepuasan petani di Wilayah Kerja BPP Barong Tongkok termasuk dalam kategori memuaskan dengan skor rata-rata 45,67 dan peran Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) termasuk dalam kategori berperan dengan skor rata-rata 74,26. Hasil dari upaya-upaya yang dilakukan menunjukkan bahwa adanya upaya-upaya untuk meningkatkan kepuasan petani, penyuluh membantu petani dalam memberikan bantuan baik dalam bentuk pupuk kandang, pestisida, insektisida, bibit bervarietas unggul serta alat-alat pertanian yang sangat bermanfaat bagi petani.
ANALISIS EKONOMI PENDAPATAN USAHA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT (Elais gueneensis J) DESA SUKOMULYO KECAMATAN SEPAKU KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA Duakajui, Nella Naomi; Juita, Firda; Anshori, Iqbal Eka
Paradigma Agribisnis Vol 4 No 2 (2022): Paradigma Agribisnis
Publisher : lembaga penelitian universitas swadaya gunung jati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33603/jpa.v4i2.6790

Abstract

ABSTRAKSektor pertanian saat ini menjadi sektor penting di bidang ekonomi Indonesia. Indonesia  penduduknya lebih dominan memilih pertanian untuk memenuhi kebutuhan hidup, sehingga diperlukan adanya pembangunan secara nasional yang tumpuannya pada pembangunan sektor pertanian. Sektor perkebunan memiliki peluang  cukup besar untuk menjadi prioritas. Sektor perkebunan yang dimiliki besar sumbangsihnya dalam meningkatkan  pendapatan petani serta penyediaan bahan baku dalam industri sebagai sumber devisa Negara. Kelapa sawit merupakan salah satu tanaman perkebunan yang mempunyai peran penting bagi subsektor perkebunan. Pengembangan kelapa sawit antara lain memberi manfaat dalam peningkatan pendapatan petani dan masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pendapatan usaha perkebunan  kelapa sawit. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukomulyo Kecamatan Sepaku Kabupaten Penajam Paser Utara Oktober sampai Desember 2019. Metode pengambilan sampel pada penelitian ini adalah (Purposive Sampling).  Berdasarkan hasil penelitian diperoleh penerimaan  untuk usahatani yang dikembangkan dalam usaha perkebunan kelapa sawit dengan luas lahan rata-rata yakni 3 hektar, harga TBS Rp 1.100,00 adalah sebesar Rp70.723.146,00 tahun-1, sedangkan total biaya rata-rata  adalah sebesar Rp35.352.867,00 tahun-1,  total pendapatan yang dihasilkan yakni Rp35.370.279,00,00 tahun-1. Revenue/Cost Ratio yang dihasilkan yakni 2,00 maksudnya usaha perkebunan  kelapa sawit dikategorikan  untung.Kata Kunci: Analisis, pendapatan, usaha,  perkebunan, kelapa sawit Â