Sumaryono, Muhammad
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

POLA SEBARAN ALAMI ANGGREK (Orchidaceae) DI CAGAR ALAM PADANG LUWAY KABUPATEN KUTAI BARAT M, Fitriany; Sumaryono, Muhammad; Suhardiman, Ali
Agrifor : Jurnal Ilmu Pertanian dan Kehutanan Vol 18, No 2 (2019): Oktober 2019
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31293/af.v18i2.4345

Abstract

Cagar  Alam Padang Luway merupakan salah satu habitat anggrek (Orchidaceae)  di Kalimantan Timur. Untuk melakukan kegiatan pelestarian diperlukan data dan informasi dasar tentang faktor–faktor ekologi spesies anggrek yang ada serta pola penyebarannya sehingga dapat menjadi dasar pertimbangan dalam pengelolaannya. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui sebaran Anggrek dan komposisi spesies anggrek dengan menggunakan metode analisis vegetasi. Areal penelitian merupakan pulau-pulau anggrek yang terdapat di Cagar  Alam Padang Luway. Berdasarkan hasil penelitian berdasarkan Indeks Dispersi Morisita Anggrek rata-rata mengelompok dan Quadrat Analysis sebaran anggrek mengelompok. Sedangkan nilai INP tertinggi adalah Coelogyne pandurata Lind 47,675 yang paling rendah adalah Bulbophylum sp. 1,686 dan Dendrobium sp. 1,686. Sebaran jenis–jenis anggrek di Cagar Alam Padang Luway hasil penelitian ini dapat dijadikan dasar pertimbangan dalam pengelolaan Cagar Alam Padang Luway dimasa yang akan datang
PENGELOLAAN KONFLIK DAN PEMETAAN BLOK PEMANFAATAN BERSAMA MASYARAKAT DI KHDTK LOA HAUR, KALIMANTAN TIMUR Rifadi, ELfa; Sumaryono, Muhammad; Rujehan, Rujehan
Agrifor : Jurnal Ilmu Pertanian dan Kehutanan Vol 18, No 2 (2019): Oktober 2019
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31293/af.v18i2.4359

Abstract

Sebagai bagian kawasan yang terletak di KPA Taman Hutan Raya Bukit Soeharto, KHDTK Hutan Pendidikan dan Pelatihan (HPP) Loa Haur memiliki potensi dan ancaman yang sama dalam hal penebangan liar, penambangan liar, kebakaran dan perambahan. Perambahan diantaranya telah menimbulkan konflik kepentingan dalam pemanfaatan ruang di KHDTK Loa haur. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan studi pengelolaan konflik dan menyediakan strategi pengelolaan bersama masyarakat dalam KHDTK Loa HPP Loa Haur. Penelitian dilakukan dalam 5 (lima) tahapan, yaitu pengumpulan peta dasar dan citra SPOT 6 interpretasi citra, pendataan perambahan, identifikasi kebijakan pengelolaan, pengelolaan konflik dan kelembagaan KTH. Pengelolaan konflik diantara dilakukan melalui grup diskusi yang terarah yang dilengkapi dengan analisis terhadap kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan yang tersedia.  Dihipotesakan bahwa konflik dapat diubah menjadi satu kesepakatan yang dapat dipetakan dalam Sistem Informasi Geografis (SIG) dalam bentuk peta blok pemanfaatan ruang bersama masyarakat.  Penelitian ini memberi hasil bahwa jumlah lahan yang dimanfaatkan sebanyak 20 lokasi lahan, dengan luas 43,58 ha dan rata-rata 2,18 ha. Jumlah lahan yang teridentifkasi pernah dimanfaatkan dan lalu ditelantarkan dan tanpa identitas adalah lebih banyak. Diindikasikan lahan-lahan tersebut disimpan (land bank) untuk motif ekonomi dari isu kandungan batubara di KHDTK HPP Loa Haur. Komoditi tanaman yang diusahakan adalah dari jenis karet dan buah-buahan (durian, lai dan rambutan). Jenis  potensial untuk dapat dikembangkan dalam pemanfaatan ruang bersama masyarakat adalah Gaharu, Kopi dan Kakao. Jenis kelembagaan yang diperlukan untuk mendukung program Kemitraan Kehutanan adalah Kelompok Tani Hutan. Disamping itu, Forum Komunikasi KTH perlu diinisiasikan untuk membuka ruang komunikasi antara petani dengan pengelola sehingga menstimulasi kemajuan program ke depan.
ANALISIS SEBARAN Nepenthes spp. DI HUTAN KERANGAS CAGAR ALAM PADANG LUWAY DI KABUPATEN KUTAI BARAT Sulistianto, Sulistianto; Sumaryono, Muhammad; Suhardiman, Ali
Agrifor : Jurnal Ilmu Pertanian dan Kehutanan Vol 18, No 2 (2019): Oktober 2019
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31293/af.v18i2.4354

Abstract

Cagar Alam Padang dengan luas ± 5.000 Ha Luway merupakan kawasan suaka alam yang karena keadaan alamnya mempunyai kekhasan/keunikan jenis tumbuhan dan/atau keanekaragaman tumbuhan seperti berbagai jenis anggrek dan Nepenthes spp. beserta gejala alam dan ekosistemnya berupa hutan kerangas dengan ciri khas lantai hutan berupa pasir (kersik) berwarna putih yang memerlukan upaya perlindungan dan pelestarian agar keberadaan dan perkembangannya berlangsung secara alami, secara administrasi berada di tiga kecamatan yaitu Melak, Damai dan Sekolaq Darat Kabupaten Kutai Barat. Pengelolaannya oleh Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Timur.  Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui sebaran Nepenthes spp. dengan menggunakan indeks Morisita dan Nearest Neighbor Analysis serta untuk mengetahui potensinya dengan menggunakan metode analisa vegetasi. Berdasarkan hasil penelitian ini diketahui terdapat 3 (tiga) jenis Nepenthes yaitu N. Reinwardtiana hijau dan merah, N. Ampullaria dan N. Gracilis hijau dan merah, yang tersebar pada tiga lokasi penelitian yaitu di lokasi Kersik Luway ditemukan 137 individu N. Reinwardtiana yang tersebar di 10 (sepuluh) plot penelitian, di lokasi Kersik Mencege ditemukan 120 individu N. Ampullaria yang tersebar di 5 (lima) plot penelitian dan N. Gracilis di 2 (dua) plot penelitian serta di lokasi Kersik Serai ditemukan 80 individu N. Gracilis hijau pada 2 (dua) plot penelitian dan 162 individu N. Gracilis merah pada 8 plot penelitian. Dari Indek Nilai Penting (INP) diketahui dominasi tertinggi adalah N. Gracilis Merah sebesar 58,420 % dan terendah adalah N. Gracilis Hijau yaitu 15,953 %. Sedangkan hasil Indeks Morisita untuk semua jenis nepenthes  di CA. Padang Luway adalah lebih dari 1 (Id˃1) yang menunjukan pola penyebaran mengelompok, begitu pula hasil pengolahan data dengan menggunakan Nearest Neighbor Analysis dengan hasil mengelompok (Cluster).