Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Pelatihan Pembuatan Organic Pesticide & Fertilizer (OPF) Ramah Lingkungan Pada Petani Di Desa Paya Gaboh Aceh Utara Baidhawi, Baidhawi; Zuriani, Zuriani; Fadli, Fadli; Safitri, Sekar; Sulistianto, Sulistianto; Taufiqurrahman, Taufiqurrahman; Akbar, Khairul
Jurnal Malikussaleh Mengabdi Vol. 2 No. 2 (2023): Jurnal Malikussaleh Mengabdi, Oktober 2023
Publisher : LPPM Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jmm.v2i2.13700

Abstract

Pestisida adalah substansi kimia dan bahan lain yang digunakan untuk mengendalikan berbagai hama. Bagi petani jenis hama yaitu tungau, tumbuhan pengganggu, penyakit tanaman yang disebabkan oleh fungi (jamur), bakteria, dan virus, nematoda (cacing yang merusak akar), siput, tikus, burung dan hewan lain yang dianggap merugikan. Pengendalian secara kimiawi menggunakan pestisida kimia merupakan salah satu teknik pengendalian OPT yang paling banyak dilakukan oleh petani di desa Paya Gaboh. Paya Gaboh merupakan salah satu gampong yang ada di kecamatan Sawang, Kabupaten Aceh Utara, provinsi Aceh, Indonesia. Petani di desa ini cenderung melakukan budidaya tanaman sawah dan hortikultura (sayuran). Dalam aktivitas budidaya nya, petani sering kali mengalami kegagalan panen karena adanya serangan hama dan penyakit tanaman. Solusi yang tepat adalah dengan pembuatan pestisida organik yang terbuat dari bahan nabati dan hewani. Lokasi pengabdian masyarakat diambil pada daerah Kabupaten Aceh Utara mengingat lokasi Fakultas Pertanian Universitas Malikussaleh yang terletak di Kabupaten Aceh Utara, maka diharapkan dapat memberikan kontribusi langsung terhadap masyarakat. Jenis Luaran dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah: (1) laporan pengabdian dengan status submitted, (2) jurnal pengabdian internasional published artikel di media massa cetak/online dengan status published, (3) video kegiatan dengan status uploaded, (4) HKI dengan status granted, (5) peningkatan skill mitra dengan status completed, (6) produk olahan kopi dengan status completed.
ANALISIS SEBARAN Nepenthes spp. DI HUTAN KERANGAS CAGAR ALAM PADANG LUWAY DI KABUPATEN KUTAI BARAT Sulistianto, Sulistianto; Sumaryono, Muhammad; Suhardiman, Ali
Agrifor : Jurnal Ilmu Pertanian dan Kehutanan Vol 18, No 2 (2019): Oktober 2019
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31293/af.v18i2.4354

Abstract

Cagar Alam Padang dengan luas ± 5.000 Ha Luway merupakan kawasan suaka alam yang karena keadaan alamnya mempunyai kekhasan/keunikan jenis tumbuhan dan/atau keanekaragaman tumbuhan seperti berbagai jenis anggrek dan Nepenthes spp. beserta gejala alam dan ekosistemnya berupa hutan kerangas dengan ciri khas lantai hutan berupa pasir (kersik) berwarna putih yang memerlukan upaya perlindungan dan pelestarian agar keberadaan dan perkembangannya berlangsung secara alami, secara administrasi berada di tiga kecamatan yaitu Melak, Damai dan Sekolaq Darat Kabupaten Kutai Barat. Pengelolaannya oleh Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Timur.  Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui sebaran Nepenthes spp. dengan menggunakan indeks Morisita dan Nearest Neighbor Analysis serta untuk mengetahui potensinya dengan menggunakan metode analisa vegetasi. Berdasarkan hasil penelitian ini diketahui terdapat 3 (tiga) jenis Nepenthes yaitu N. Reinwardtiana hijau dan merah, N. Ampullaria dan N. Gracilis hijau dan merah, yang tersebar pada tiga lokasi penelitian yaitu di lokasi Kersik Luway ditemukan 137 individu N. Reinwardtiana yang tersebar di 10 (sepuluh) plot penelitian, di lokasi Kersik Mencege ditemukan 120 individu N. Ampullaria yang tersebar di 5 (lima) plot penelitian dan N. Gracilis di 2 (dua) plot penelitian serta di lokasi Kersik Serai ditemukan 80 individu N. Gracilis hijau pada 2 (dua) plot penelitian dan 162 individu N. Gracilis merah pada 8 plot penelitian. Dari Indek Nilai Penting (INP) diketahui dominasi tertinggi adalah N. Gracilis Merah sebesar 58,420 % dan terendah adalah N. Gracilis Hijau yaitu 15,953 %. Sedangkan hasil Indeks Morisita untuk semua jenis nepenthes  di CA. Padang Luway adalah lebih dari 1 (Id˃1) yang menunjukan pola penyebaran mengelompok, begitu pula hasil pengolahan data dengan menggunakan Nearest Neighbor Analysis dengan hasil mengelompok (Cluster).
Program Edu-Coffeepreneur Untuk Meningkatkan Minat Remaja Putus Sekolah Menjadi Pencipta Lapangan Kerja Di Desa Tingkeum Kecamatan Nisam Kembaren, Emmia Tambarta; Yuslida, Desvina; Tanjung, Ade Firmansyah; Safitri, Sekar; Sulistianto, Sulistianto
Jurnal Pengabdian Masyarakat Bangsa Vol. 1 No. 9 (2023): November
Publisher : Amirul Bangun Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59837/jpmba.v1i9.483

Abstract

Tingginya jumlah remaja putus sekolah di Desa Tingkeum Kecamatan Nisam dapat meningkatkan potensi kriminalitas di daerah ini. Mereka sulit mendapatkan pekerjaan karena tidak memenuhi kualifikasi pendidikan.. Jika hal ini dibiarkan, akan memunculkan permasalahan lanjutan seperti kemiskinan, pengguna narkoba, dan stunting. Permasalahan inilah yang menjadi alasan bagi pengusul untuk merubah paradigma pencari kerja menjadi pencipta lapangan kerja. Solusi yang ditawarkan untuk menyelesaikan permasalahan mitra adalah meningkatkan minat remaja putus sekolah sebagai pencipta lapangan kerja/wirausaha melalui Progran Edu-Coffeepreneur. Metode kegiatan dirancang dalam bentuk pelatihan dan pedampingan melalui pendekatan partisipasif dan mangacu pada proses pembelajaran orang dewasa (adult-learning) dengan sistem Oriented-Project Planning (OPP).Tahapan Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat terbagi menjadi 4 tahapan yakni: (a) pemberian motivasi, (b) pelatihan pengenal jenis sarana produksi pengolahan kopi, (c) pelatihan proses pengolahan kopi yang terdiri dari sortasi, cupping test, pengemasan, pengepakan, dan (d) pelatihan cara memilih segmentasi pasar. Jenis Luaran kegiatan pengabdian ini adalah: (1) laporan pengabdian dengan status submitted, (2) jurnal pengabdian internasional published artikel di media massa cetak/online dengan status published, (3) video kegiatan dengan status uploaded, (4) HKI dengan status granted, (5) peningkatan skill mitra dengan status completed, (6) produk olahan kopi dengan status completed.
Modifikasi Acuan Sepatu Berbahan Kayu Secara Manual Restu Aji, Abimanyu Yogadita; Nugraha, Sanjaya; Sulistianto, Sulistianto
Corak Vol 13, No 1 (2024): Mei 2024
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/corak.v13i1.9716

Abstract

AbstractShoe last is an artificial foot object used in the shoe making process. Traditionally making shoe last uses wood as a raw material. Shoe last with wood raw materials that are less dry will experience shrinkage if used for a long time. Shrinkage that occurs in the shoe last needs to be overcome by modifying the shoe last. The purpose of this study was to determine the process of modifying the shoe last, the materials used in the process of modifying the shoe last and the hardness level of the modification of the shoe last. The method used in this research is descriptive qualitative with the stages of data collection, data processing and data analysis. The result of this research is to know the shoe last modification process. The shoe last modification process starts with analyzing the parts that are experiencing shrinkage, marking the parts to be modified, and manually modifying the shoe last. The material used in the modification process uses fine sawdust combined with G glue to attach the powder to the shoe last. The results of the shoe last modification process can meet the hardness characteristics of the shoe last.Abstrak Acuan merupakan sebuah benda tiruan kaki yang digunakan dalam proses pembuatan sepatu. Pembuatan acuan secara tradisional menggunakan kayu sebagai bahan bakunya. Acuan dengan bahan baku kayu yang kurang kering akan mengalami penyusutan jika digunakan dalam jangka waktu yang lama. Penyusutan yang terjadi pada acuan perlu diatasi dengan cara dilakukan modifikasi pada acuan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui proses modifikasi acuan, bahan yang digunakan dalam proses modifikasi acuan dan tingkat kekerasan dari hasil modfikasi acuan sepatu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan tahapan pengumpulan data, pengolahan data dan analisis data. Hasil dari penelitian ini adalah dapat diketahui proses modifikasi acuan. Proses modifikasi acuan dimulai dari kegiatan menganalisa bagian yang mengalami penyusustan, pemberian penandaan bagian yang akan dimodifikasi, dan modifikasi acuan sepatu secara manual. Bahan yang digunakan dalam proses modifikasi menggunakan serbuk kayu halus yang dikombinasikan dengan lem G untuk menempelkan serbuk ke acuan. Hasil dari proses modifikasi acuan dapat memenuhi karakteristik kekerasan pada acuan,