Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

MEMAHAMI AKSESIBILITAS SEBAGAI SALAH SATU FAKTOR PENENTU DALAM PEMILIHAN LOKASI TEMPAT TINGGAL DI KOTA CIMAHI Agam, Z. N.; Syafriharti, Romeiza
Jurnal Wilayah dan Kota Vol. 3 No. 02 (2017): Oktober 2017
Publisher : Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34010/jwk.v4i02.2081

Abstract

ABSTRAK Salah satu permasalahan yang kini sedang dihadapi oleh Kota Cimahi adalah laju pertumbuhan penduduk yang cukup tinggi. Peningkatan jumlah penduduk ini berikutnya akan berpengaruh terhadap pertambahan jumlah perumahan. Dalam memilih lokasi tempat tinggal banyak faktor yang mempengaruhi masyarakat, salah satunya adalah aksesibilitas menuju berbagai lokasi aktifitas. Tujuan penelitian ini adalah untuk memahami aksesibilitas sebagai salah satu faktor penentu dalam pemilihan lokasi tempat tinggal di Kota Cimahi, dengan sasaran: (1) Mengidentifikasi tingkat kepentingan aksesibilitas dalam pemilihan tempat tinggal di Kota Cimahi. (2) Mengidentifikasi kesenjangan antara persepsi dan preferensi penghuni perumahan di Kota Cimahi tentang aksesibilitas menuju berbagai lokasi aktifitas. (3) Mengidentifikasi tingkat kepuasan aksesibilitas berdasarkan lokasi aktifitas di Kota Cimahi. (4) Mengidentifikasi pemilihan moda yang digunakan untuk beraktifitas dilihat dari tingkat kepuasan terhadap aksesibilitas dan lokasi aktifitas. Dari keempat sasaran tersebut, untuk sasaran (1), (3) dan (4) menggunakan analisis deskriptif kualitatif sedangkan untuk sasaran (2) menggunakan analisis GAP. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa (1) Diantara 10 faktor yang diuji untuk menilai tingkat kepentingan dalam pemilihan tempat tinggal aksesibilitas merupakan salah satu faktor utama. (2) Dari analisis kesenjangan ditemukan yang memiliki nilai positif hanya aksesibilitas menuju lokasi sarana pendidikan TK dan SD, sedangkan untuk aksesibilitas ke lokasi lainnya memiliki nilai negatif. (3) berdasarkan hasil analisis didapatkan 2 tingkat kepuasan terbanyak di Kota Cimahi berdasarkan lokasi aktifitas menurut responden yaitu tingkat kepuasan 0 dan -1. (4) Tingkat kepuasan terhadap aksesibilitas dan lokasi aktifitas tidak memiliki pengaruh terhadap pemilihan moda yang digunakan oleh masyarakat di Kota Cimahi. Kata Kunci: Pertumbuhan Penduduk, Pemilihan Lokasi Perumahan, Pertumbuhan Transportasi, Aksesibilitas.
PERBANDINGAN AKSESIBILITAS KAWASAN WISATA PANTAI SABANJAR MENGGUNAKAN MODA TRANSPORTASI UDARA, LAUT, DAN PENYEBERANGAN DARI KOTA KUPANG Muskananfola, Yuangke; Syafriharti, Romeiza
Jurnal Wilayah dan Kota Vol. 7 No. 01 (2021): April 2021
Publisher : Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34010/jwk.v8i01.11210

Abstract

Kabuten Alor merupakan salah satu yang masuk dalam Kawasan Strategis Pariwisata Nasional yang diatur dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 50 Tahun 2011 tentang Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Nasional Tahun 2010-2025. Dalam pengembangan pariwisata, aksesibilitas memiliki peran yang penting terutama dengan kondisi Kabupaten Alor yang menjadi kawasan strategis pariwisata nasional. Namun dengan kondisi wilayahnya yang merupakan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil serta menjadi daerah terluar Indonesia menjadikan aksesiilitas pada Kabupaten Alor menjadikan beberapa wilayah memiliki aksesibilitas yang masih buruk seperti ke beberapa destinasi pariwisata di Kabupaten Alor. Salah satu tujuan wisata unggulan di Kabupaten Alor adalah Pantai Sabanjar dengan memiliki keunggulan pasir putih dan taman bawah laut yang indah namun juga memiliki aksesibilitas yang masih kurang baik. Tujuan dalam penelitian ini yaitu untuk membandingkan aksesibilitas kawasan wisata pantai Sabanjar menggunakan moda transportasi udara, laut dan penyeberangan dari kota Kupang. Metode penilitian yang dilakukan yaitu dengan mengumpulkan data yang diperoleh melalui studi dan pengamatan secara langsung pada lokasi penelitian. Metode analisis pada penelitian ini yaitu menggunakan metode deskriptif komparatif. Hasil dari penelitian ini yaitu perbandingan aksesibilitas kawasan wisata pantai sabanjar menggunakan moda trnasportasi udara, laut dan penyeberangan dari kota Kupang : (1) Berdasarkan jarak tempuh, moda transportasi yang memberikan aksesibilitas paling baik yaitu trnasportasi laut dan penyeberangan, (2) berdasarkan waktu tempuh, moda transportasi yang memberikan aksesibilitas paling baik yaitu transportasi udara, (3) berdasarkan biaya perjalanan, moda transportasi yang memberikan aksesibilitas paling baik yaitu transportasi laut (4) berdasarkan frekuensi pelayanan, moda transportasi yang memberikan aksesibilitas paling baik yaitu transportasi udara (5) dengan menggunakan ukuran gabungan, yaitu jarak tempuh, waktu tempuh, biaya perjalanan dam frekuensi pelayanan, moda transportasi yang memberikan aksesibilitas paling baik yaitu transportasi udara.
PERSEPSI PENGGUNA FLYOVER JL. JAKARTA – SUPRATMAN TENTANG TINGKAT PELAYANAN JALAN Pradana, Devan; Syafriharti, Romeiza
Jurnal Wilayah dan Kota Vol. 7 No. 02 (2021): Oktober 2021
Publisher : Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34010/jwk.v8i02.11270

Abstract

Flyover Jl.Jakarta Supratman merupakan Jalan laying yang terletak di Jalan Jakarta, yang melintasi sebuah persimpanagan sebidang yang menghubungkan antara Jalan Jakrta 1 dengan Jalan Supratman Kota Bandung. Sebelum terbangunya Flyover ,Jalan Jakarta 1 merupakan Jalan perkotaan yang mempunyai nilai tingkat pelayanan F, yang diakibatkan oleh kepadatan arus lalu lintas. Dibangunya Flyover Jl. Jakarta – Supratman diharapkan mampu menjawab isu kemacetan pada Jalan Jakarta 1. Metode Pada penilitian ini menggunakan MKJI (Manual Kapasitas Jalan Indonesia) 1997. Dengan menggunakan Hasil survey dari dinas terkait untuk menghitung derajat kejenuhan jalan untuk mengetahui tingkat pelayanan setelah terbangunya Flyover dan juga menyebarkan kuesioner untuk mengetahui presepsi masyarakat pengguna Flyover Jl. Jakarta Supratman. Dari hasil analisa menunjukan pengaruh besar keberadaan Flyover Jl. Jakarta- supratman, terhadap volume kendaraan pada jam puncak, yang mengakibatkan berkurangnya tingkat kepadataan lalu lintas yang sangat signifikan sehingga tingkat pelayanan Jalan setelah terbangunya Flyover mempunyai Nilai B, selain itu presepsi dari masyarakat pun cukup puas akan perubahan yang terjadi pada arus lalu lintas dengan beroprasinya Flyover
PENGGUNAAN DAN PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG LAYANAN ANGKUTAN KOTA (STUDI KASUS: KECAMATAN PARONGPONG) Sandy, Kurniawan; Syafriharti, Romeiza
Jurnal Wilayah dan Kota Vol. 7 No. 02 (2021): Oktober 2021
Publisher : Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34010/jwk.v8i02.11280

Abstract

Transportasi merupakan unsur yang penting dalam menunjang pembangunan suatu daerah dan meru- pakan sarana penting untuk menggerakan roda perekonomian, serta mempengaruhi hampir seluruh aspek dalam kehidupan masyarakat. Tranportasi yang handal, aman dan nyaman merupakan alasan masyarakat dalam memilih moda transportasi yang akan mempermudak mereka dalam mencapai tempat tujuannya. Di lihat dari penggunaan angkutan kota di kecamatan Parongpong yang semakin menurun maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana karakteristik masyarakat dalam melakukan perjalanannya, dan bagaimana penggunaan angkutan kota di kecamatan parongpong, serta bagaimana persepsi masyarakat tentang layanan angkutan kota di kecamatan parongpong. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode zdeskriptif kuantitatif menggunakan kuesioner dengan skala likert. Hasil dari penelitian ini bahwa dapat disimpulkan masyarakat kecamatan parongpong melakukan per- jalanan sehari – hari nya untuk bekerja dan sekolah dan mereka lebih memilih menggunakan moda trans- portasi pribadi seperti sepeda motor, dan masyarakat minat untuk menggunakan angkutan kota nya se- makin menurun dapat diihat juga dari persepsi masyarakat tentang layanan angkutan kota bahwa masyarakat berpersepsi kualitas pelayanan angkutan kota kurang baik, maka dari itu masyarakat lebih memilih menggunakan moda transportasi pribadi.
HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN BERJALAN DI LINGKUNGAN TEMPAT TINGGAL DENGAN KONEKTIVITAS JALAN, KETERSEDIAAN FASILITAS DAN KARAKTERISTIK SOSIO EKONOMI – SOSIO DEMOGRAFI DI KECAMATAN SUMUR BANDUNG KOTA BANDUNG Athallah, Muhammad Nawwaf; Syafriharti, Romeiza
Jurnal Wilayah dan Kota Vol. 7 No. 02 (2021): Oktober 2021
Publisher : Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34010/jwk.v8i02.11283

Abstract

Kecamatan Sumur Bandung merupakan wilayah yang berada di pusat Kota Bandung. Kecamatan Sumur Bandung Mempunyai lebih banyak area komersial dibandingkan dengan area permukiman dikarekan berada di pusat Kota Bandung sebagai pusat ekonomi, pemeritahan, dan pariwisata seperti perkantoran, pusat perbelanjaan, hotel, taman dan lainnya. Penelitian ini bermaksud untuk mengetahui apakah orang yang tinggal di Kecamatan Sumur Bandung suka berjalan menuju berbagai tempat di lingkungan tempat tinggal. Dilihat dari ketersediaan fasilitas umum, kepadatan persimpangan, dan sosio ekonomi – sosio demografi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu mengumpulkan data primer melalui penyebaran kuesioner dengan target orang yang sudah bekerja dengan total 206 responden. Setelah itu dilakukan analisis tabulasi silang (Crosstabulation) untuk mengetahui hubungan dari penelitian tersebut dengan menggunakan software SPSS 23.00. Hasil analisis crosstabulation ketersediaan fasilitas umum dan kepadatan persimpangan memiliki hubungan dengan kebiasaan berjalan di lingkungan tempat tinggal. Bisa diartikan bahwa untuk hubugngan kebiasaan berjalan dengan ketersediaan fasilitas ialah pengaruh ketersediaan fasilitas umum cenderung cukup kuat dengan kebiasaan berjalan responden di lingkungan tempat tinggal, untuk hubungan kebiasaan berjalan dengan kepadatan persimpangan bisa diartikan bahwa pengaruh tingkat kepadatan persimpangan di lingkungan tempat tinggal cenderung cukup lemah terhadap kebiasaan berjalan masyarakat di lingkungan tempat tinggal.
HUBUNGAN ANTARA PENGGUNA SEPEDA MOTOR UNTUK BEKERJA DENGAN GENDER, USIA, KEPEMILIKAN KENDARAAN DAN JARAK PERJALANAN DI KOTA BANDUNG Sondakh, Pingkan; Syafriharti, Romeiza
Jurnal Wilayah dan Kota Vol. 7 No. 02 (2021): Oktober 2021
Publisher : Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34010/jwk.v8i02.11284

Abstract

Pusat Kota Bandung merupakan tempat yang memiliki tingkat mobilitas yang tinggi dan tingkat kepadatan pekerjaan yang cukup tinggi sehingga peneliti memutuskan untuk meneliti penggunaan moda sepeda engine dari tempat bekerja ke tempat tinggal berdasarkan sex, usia, kepemilikan kendaraan dan jarak perjalanan. Adapun metode yang digunakan ialah analisis deskriptif kuantitatif menggunakan perhitungan SPSS dan pemetaan GoogleMap dan ArcGIS. Berdasar metode tersebut maka diperoleh bahwa pemilihan moda di pusat Kota Bandung untuk bekerja Berdasarkan Gender (tidak berhubungan), Umur (Berhubungan) dengan semakin tinggi umur semakin banyak penggunaan Sepeda Motor, Kepemilikan Kendaraan (Berhubungan) dengan semakin banyak Kepemilikan Kendaraan maka semakin banyak penggunaan Sepeda Motor dan Jarak perjalanan (Berhubungan) maka semakin jauh jarak perjalanan semakin sedikit penggunaan Sepeda Motor. Sehingga dapat disimpulkan bahwa dari keseluruhan Variabel yang sangat berpengaruh yaitu berdasarkan kepemilikan kendaraan. Semakin banyak kepemilikan kendaraan Sepeda Motor, Semakin banyak penggunaan Sepeda Motor untuk pergi bekerja dengan semakin jauh perjalanan maka semakin sedikit yang menggunakan kendaraan sepeda motor.
Pengaruh Perubahan Kebiasaan Berjalan dan Persepsi Tentang Walkability pada Niat untuk Berjalan Mahasiswa Pasca Pandemi COVID-19 Syafriharti, Romeiza; Heriandi, Fikri
Jurnal Wilayah dan Kota Vol. 10 No. 01 (2024): April 2024
Publisher : Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34010/jwk.v11i01.12507

Abstract

Mahasiswa merupakan salah satu kelompok yang terdampak pandemi COVID-19, yang rentan terjadi penurunan aktivitas fisik. Berjalan, sebagai salah satu bentuk aktivitas fisik, dapat mengatasi masalah kesehatan fisik dan mental. Penelitian ini merupakan penelitian eksploratif dan kuantitatif. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh struktural persepsi tentang lingkungan terbangun (perceived walkability), dengan indikator keselamatan, keamanan, dan kenyamanan, serta perubahan durasi berjalan selama pandemi COVID-19 dibandingkan sebelumnya (change in walking habit) pada niat meningkatkan durasi berjalan pasca pandemi COVID-19 (intention to walk). Responden adalah mahasiswa Universitas Komputer Indonesia yang berdomisili sejak awal di Kota Bandung. Metode analisis adalah structural equation modeling – part least square dengan menggunakan SmartPLS versi 4. Temuan studi ini adalah bahwa tidak ada perubahan yang berarti pada durasi berjalan mahasiswa selama pandemi COVID-19 dibandingkan sebelumnya, ada niat untuk meningkatkan durasi berjalan pasca pandemic COVID-19, serta keselamatan, keamanan, dan kenyamanan adalah faktor yang menentukan penilaian tentang walkability lingkungan. Change in walking habit dan perceived walkability secara signifikan memengaruhi intention to walk. Perceived walkability juga memengaruhi change in walking habit. Pengaruh langsung perceived walkability pada intention to walk lebih besar daripada pengaruh tidak langsung dengan mediasi change in walking habit. Adanya peran walkability pada perilaku berjalan membutuhkan perhatian pemerintah kota untuk merencanakan kota yang ramah bagi pejalan.
STUDI KELAYAKAN EKONOMI UNDERPASS BUNDARAN CIBIRU Haque, Rifki Dinul; Aulia, Mohamad Donie; Falderika, Falderika; Syafriharti, Romeiza
CRANE: Civil Engineering Research Journal Vol 6 No 1 (2025): CRANE
Publisher : Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Komputer Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34010/crane.v6i1.15679

Abstract

Bandung merupakan salah satu kota di Indonesia yang sering mengalami kemacetan akibat meningkatnya volume kendaraan dan keterbatasan kapasitas jalan. Salah satu titik rawan kemacetan berada di Bundaran Cibiru, konflik arus kendaraan dari berbagai arah serta desain bundaran yang tidak lagi memadai menyebabkan kepadatan lalu lintas, terutama pada jam sibuk. Untuk mengatasi permasalahan ini, pemerintah mengusulkan pembangunan underpass sebagai simpang tidak sebidang. Penelitian ini mengevaluasi kelayakan ekonomi proyek underpass melalui analisis kinerja lalu lintas dan parameter ekonomi. Analisis lalu lintas membandingkan kondisi eksisting dan simulasi pasca pembangunan dengan meninjau kecepatan rata-rata kendaraan serta tingkat kejenuhan (degree of saturation). Sementara itu, aspek ekonomi dinilai berdasarkan Biaya Operasional Kendaraan (BOK), Nilai Waktu (Time Value), serta perhitungan Benefit Cost Ratio (BCR) dan Net Present Value (NPV). Hasil penelitian menunjukkan nilai BCR sebesar -14 (<1) dan NPV negatif senilai - Rp 16 triliun, yang berarti proyek ini tidak layak secara finansial. Dengan demikian, diperlukan pertimbangan ulang atau alternatif solusi lain untuk mengatasi kemacetan di Bundaran Cibiru.
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DENGAN PENGOLAHAN LIMBAH KACA DI KELURAHAN PELINDUNG HEWAN KOTA BANDUNG Hasti, Novrini; Syafriharti, Romeiza; Sofiani, Ratna Imanira
Majalah Ilmiah UNIKOM Vol. 14 No. 2 (2016): Majalah Ilmiah Unikom
Publisher : Universitas Komputer Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34010/miu.v14i2.4723

Abstract

Kelurahan Pelindung Hewan adalah salah satu kelurahan yang ada di Kecamatan Astana Anyar Kota Bandung. Sebagian besar penduduk Kelurahan Pelindung Hewan masih rendah tingkat pendidikannya, bahkan masih banyak yang tidak lulus SD. Pada umumnya tingkat pendidikan penduduk mempengaruhi tingkat kesejahteraan penduduknya. Sebagian besar penduduk berada pada tingkat Keluarga Sejahtera II ke bawah. Hampir 11 % masih berada pada tingkat Keluarga Pra Sejahtera. Kelurahan Pelindung Hewan mempunyai suatu lembaga yang berusaha membantu penduduk dalam meningkatkan kesejahteraan keluarga. Lembaga ini bernama Paguyuban Pelindung Hewan (P2H) dengan koordinator saat ini Drs. Ise Kodaruddin. Meskipun sarana dan prasarana di Kelurahan Pelindung Hewan relatif lengkap namun kondisi tersebut tidak menjamin seluruh masyarakat di kelurahan tersebut telah sejahtera. Sebaran kepala keluarga miskin di Kelurahan Pelindung Hewan cukup signifikan dari total jumlah penduduknya. Dengan fakta yang ada bahwa warga kelurahan ini tidak mampu meningkatkan pendapatan, dan masih banyaknya warga dengan usia produktif yang tidak mempunyai pekerjaan. Oleh sebab itu, P2H dengan Tim Pengabdian kepada Masyarakat Unikom, sepakat untuk melaksanakan kegiatan pelatihan untuk memberikan keterampilan mengolah limbah kaca menjadi berbagai kerajinan tangan serta membekali masyarakat dengan pengetahuan berwirausaha. Latar belakang pemilihan memberikan pelatihan kewirausahaan kepada masyarakat Kelurahan Pelindung Hewan adalah untuk memberikan motivasi mereka untuk memperbaiki taraf hidup melalui usaha sendiri. Sedangkan pemilihan keterampilan mengolah limbah kaca adalah dengan pertimbangan limbah kaca mudah didapat dan hasil kerajinan tangan dari limbah kaca termasuk unik. Pelatihan dilakukan dalam 2 gelombang (2 kelompok mitra). Masing-masing kelompok terdiri dari 20 orang, mendapatkan 2 minggu untuk pelatihan kewirausahaan, perencanaan bisnis, dan keterampilan limbah kaca, dan masing-masing 3 hari untuk konsultasi dan simulasi perencanaan bisnis. Hasil dari pelatihan ini adalah peserta sudah mendapatkan pengetahuan tentang kewirausahaan dan perencanaan bisnis, peserta sudah mendapatkan keterampilan tentang mengolah limbah kaca menjadi berbagai kerajinan tangan, sebagaian peserta sudah memahami tentang materi yang diberikan, baik mengenai pengetahuan kewirausahaan, perencanaan bisnis, maupun keterampilan tentang mengolah limbah kaca, namun masih ada yang belum paham mengenai materi tersebut. Keywords : kewirausahaan, perencanaan bisnis, keterampilan limbah kaca