Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

STRETCHING EXERCISE UNTUK MENGATASI DISMINORHOE PRIMER Hamimatus Zainiyah; Alis Nurdiana
JURNAL PARADIGMA (PEMBERDAYAAN & PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT) Vol 1 No 1 (2019): JURNAL PARADIGMA VOLUME 1 NOMOR 1 APRIL 2019
Publisher : STIKES NGUDIA HUSADA MADURA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Primary dysmenorrhea is a feeling of pain in the lower abdomen that occurs due to hormonal imbalance, without any abnormalities in the pelvic organs. Primary dysmenorrheam will affect 60–75% of young women. In Indonesia, the incidence of dysmenorrhea reaches 64.25%, 54.89% experiences primary dysmenorrhea, and the remaining 9.36% experiences secondary dysmenorrhea (Santoso, 2008). Based on a preliminary study conducted on grade VII students of SMPN 5 Bangkalan, it was found that 87% of students had mild dysmenorrhea, 9% of students had moderate dysmenorrhea, 4% had severe dysmenorrhea. The method used to carry out community service is by collecting data on the number of grade VII students at SMPN 5 Bangkalan, then conducting interviews with students about understanding primary dysmenorrhea and how to overcome it. The activity was continued with abdominal stretching exercise which was held at SMPN 5 Bangkalan. The participants of the activity were 80 students of SMPN 5 Bangkalan who participated in the training activities. While participating in the activities, students were very enthusiastic about the material presented. The students were also able to do abdominal stretching exercises to treat primary dysmenorrhea. The results of the pain scale of 80 respondents found that 20 experienced primary dysmenorrhea with mild pain, mostly 10 students (50%) before training. Meanwhile, after the training, all 20 students were painless (100%).
PEMERIKSAAN KADAR HB DAN PENYULUHAN TENTANG ANEMIA SERTA ANTISIPASINYA PADA SISWA SMA AL HIDAYAH Hamimatus Zainiyah; Yogi Khoirul Abror
JURNAL PARADIGMA (PEMBERDAYAAN & PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT) Vol 1 No 2 (2019): JURNAL PARADIGMA VOLUME 1 NOMOR 2 OKTOBER 2019
Publisher : STIKES NGUDIA HUSADA MADURA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Anemia is a condition in which the components in the blood, namely hemoglobin (Hb) in the blood, are less than normal levels. Determination of anemia can also be done by measuring the hematocrit (Ht), which on average is equivalent to three times the hemoglobin level (Tarwoto, 2010). Based on the World Health Organization (WHO) 2010 states that of all adolescents in developing countries the prevalence of anemia in adolescent girls is 53.7%. The results of the Basic Health Research (RISKESDAS) in 2013, showed that the prevalence of anemia in Indonesia was 21.7%. Anemia patients aged 5-14 years were 26.4% and patients aged 15-24 years were 18.4% (Kemenkes RI, 2014). Based on a survey with interviews with 10 female students, 7 students experienced weakness, fatigue and lack of concentration on learning during menstruation and on physical examination showed pale conjunctiva. This is due to poor diet and insufficient iron intake. The method used to carry out community service is by conducting a preliminary study conducted at Al Hidayah High School, then conducting interviews about the understanding of anemia and how to anticipate it then making a time contract with students. The activity was continued with counseling and training in preparing a balanced menu, then continued with anamnese and examination of HB levels carried out at Al Hidayah High School. Of the 120 students, only 24 students showed signs and symptoms of anemia. Only students who showed signs and symptoms of anemia were tested for HB levels. While participating in the activities the students were very enthusiastic about the material presented, the students were also able to demonstrate compiling a balanced menu. The results of early detection of 24 students showed that 54.2% were not anemic and 45.8% had anemia.
Edukasi tentang stunting pada ibu hamil untuk cegah terjadinya stunting Setiawati, Iin; Daniati, Dana; Zainiyah, Hamimatus
Hasil Karya 'Aisyiyah untuk Indonesia Vol. 4 No. 1 (2024): Oktober
Publisher : Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31101/hayina.3649

Abstract

Stunting adalaj keadaan kurangnya zat nutrien dalam jangka lama yang dialami pada saat genting dimulai dari pertumbuhan dna perkembangan fetus, dari standar WHO untuk hasil pengukuran panjang/tinggi tubuh berdasarkan usia (TB/U atau PB/U) menunjukkan < -2 SD s.d. < -3 SD. Berdasarkan studi pendahuluan didapatkan 32,26% balita mengalami stunting dari 96 jumlah balita di desa Soket Dajah. Adapun tujuan dari kegiatan ini menambah knowladge bumil berkenaan dengan stunting. Tata cra Pelaksanaan Pengabdian masyarakat dimulai dengan pretest, memberikan edukasi tentang stunting dan postest, peserta yang diberikan edukasi tentang stunting sebanyak 10 ibu hamil. Pemberian edukasi tentang stunting menggunakan lembar balik edukasi. Kegiatan di Desa Soket Dajah Puskesmas Trageh. Hasil Rekapitulasi kuesioner didapatkan hampir seluruhnya ibu hamil pengetahuannya mengalami peningkatan sebesar delapan bumil (80%) dan dua bumil (20 %) pengetahuannnya tetap. Pelaksanaan Kegiatan pengabmas di desa Soket Daja wilayah kerja Puskesmas Trageh berjalan dengan lancar dengan diberikan penyuluhan tentang stunting pengetahuan ibu hamil menjadi meningkat terutama tentang apa itu stunting, cara mencegah stunting dan apa saja yang menyebabkan stunting.
Upaya Pemberdayaan Keluarga dalam Pencegahan Penyimpangan Perkembangan Melalui Edukasi Stimulasi Tumbuh Kembang Anak NIKMAH, NURUN; Zainiyah, Hamimatus
Indonesian Journal of Community Dedication in Health (IJCDH) Vol. 3 No. 02 (2023): IJCDH Vol 03 No 02
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30587/ijcdh.v3i02.5361

Abstract

Stimulasi adalah kegiatan merangsang kemampuan dasar anak umur 0 sampai 6 tahun agar anak tumbuh dan berkembang secara optimal. Simulasi yang tepat akan merangsang otak berita sehingga perkembangan kemampuan gerak, bicara dan bahasa, sosialisasi dan kemandirian pada balita berlangsung optimal sesuai dengan umur anak. Kegiatan mencegah penyimpangan perkembangan anak, maka perlu dilakukan kegiatan yaitu peningkatan pengetahuan ibu tentang stimulasi tumbuh kembang anak. Berlatarbelakang fenomena di atas, diharapkan adanya sebuah peningkatan pengetahuan ibu tentang stimulasi pada anak usia 24-36 bulan. Metode yang dilakukan dalam pengabdian masyarakat ini yaitu dengan: Pemberian Leaflet dan Penyuluhan tentang Stimulasi perkembangan motorik halus pada balita usia 24-36 bulan. Hasil pengabdian ini didapatkan bahwa Pengetahuan ibu hamil sebelum dilakukan penyuluhan yaitu pengetahuan baik 2 (6,66%), cukup 11 (36,67%), dan kurang 17 (56,67%). Pengetahuan ibu hamil setelah dilakukan penyuluhan yaitu pengetahuan baik 21 (70,00%), cukup 9 (30,0%), dan kurang 0 (0%). Terjadi peningkatan pengetahuan ibu, yaitu dari pengetahuan baik sebanyak 6,66% menjadi 70,00%). Kata kunci— Perkembangan, stimulasi, motorik halus, Anak, Balita
The Effected of Curcuma to Dysmenorrhea: A Systematic Review Mukhoirotin; Herin Mawarti; Siti Urifah; Hamimatus Zainiyah
Journal Of Nursing Practice Vol. 7 No. 2 (2024): April
Publisher : Universitas STRADA Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30994/jnp.v7i2.494

Abstract

Background: Dysmenorrhea or menstrual pain is a common health problem among reproduction women. The prevalence of dysmenorrhea was high in many countries including in Indonesia. Some previous studies showed that curcumin was effective reduced menstrual pain. Purpose: The aim of this study was to determine the effected of curcumin to dysmenorrhea. Method: This study used systematic review method with Randomize Control Trial (RCT) design. The data was collected by using electronic databases such as Google Scholar, Science Direct, Pubmed, Scopus, Web of Science, SpringerLink and EBSCOhost in last 10 years, or in 2013-2023. The keywords used curcumin, turmeric, curcuma longa, dysmenorrhea, menstrual pain. Results: There were 7 selected articles in this literature study. Curcumin reduced intensity and duration of dysmenorrhea; the increasing of vitamin D; the reducing of serum IgE, serum aspartate transaminase (AST) and direct bilirubin levels among women with dysmenorrhea. Conclusion: Curcumin was affected to reducing the severity and symptoms of dysmenorrhea.