Abstrak Air Susu Ibu (ASI) merupakan nutrisi penting bagi bayi, namun ada beberapa ibu mengalami masalah dalam produksi ASI yang mencukupi. Salah satu penyebab yang memengaruhi lancarnya produksi ASI adalah hormon oksitosin, yang memiliki peran penting dalam proses pengeluaran ASI. Tujuan untuk mengkaji sejauh mana pengaruh perlakuan masase oksitosin bagi peningkatan pengeluaran Air Susu Ibu. Pemijatan oksitosin salah satu cara memijat dengan lembut pada daerah punggung serta bahu sehingga bisa merangsang hormon oksitosin terlepas. Metode ini memakai rancangan kuasi-eksperimental serta melakukan mekanisme tes awal-evaluasi akhir control group design. Sample yang digunakanadalah seluruh i u menyusui di TPMB Yeny sebanyak sebanyak 20 responden, kemudian dibagi menjadi dua kelompok: kelompok perlakuan (n=10) yang mendapatkan pijat oksitosin dan kelompok mendapatkan pijat oksitosin (n=10). Pengeluaran Air Susu Ibu diukur sebelumnya dan setelah melakikan masase oksitosin. Analisa data menggunakan uji t- test berapasangan untuk melihat apakah ada ada perbedaan sebelm dan sesudah mendaptkan perlakuan. Hasil diperoleh (p=0,000) dengan kesimpulan pijat ositosin dengan peningkatan produksi ASI.Asi mengalami peningkatan dari 68,5 mll naik menjadi 125,3 ml pada ibu menyusui yang dilakukan pijat oksitosin sedangkan ibu yang tidak dilakukan pijat oksitosin hanya mengalami sedikit kemajuan dari produksi ASI 70,4 ml naik menjadi 78,2 ml. Hal ini mengindikasikan bahwa pijat oksitosin efektif dalam meningkatkan produksi ASI. Penelitian ini merekomendasikan pijat oksitosin sebagai salah satu terapi non-farmakologis yang dapat diterapkan secara rutin di fasilitas kesehatan untuk mendukung keberhasilan program menyusui eksklusif. Kata kunci: Pijat oksitosin, produksi ASI, Ibu Menyusui