Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Manuju : Malahayati Nursing Journal

Analisis Praktik Keperawatan Berbasis Bukti Pengaruh Kompres Air Hangat untuk Menurunkan Demam Tifoid pada Anak Usia Prasekolah di Rumah Sakit X Juriah, Juriah; Yeni, Roza Indra; Iksan, Ricky Riyanto; Putri, Rima Berlian
Malahayati Nursing Journal Vol 7, No 9 (2025): Volume 7 Nomor 9 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mnj.v7i9.18885

Abstract

ABSTRACT Typhoid fever is a disease caused by systemic infection by Salmonella typhi while Salmonella paratyphi can also be caused by infection by animals Objective: The purpose of this nursing care is expected to be able to understand, explain and apply evidence-based practice in professional nursing, whether there is an effect of warm water compresses to reduce typhoid fever in preschool children at Hospital, X. Research Method: The evidence-based clinical practice design used is Quasy Experiment. Namely by conducting intervention and control groups. There are two intervention groups, namely 2 groups that are given warm water compresses to reduce typhoid fever in preschool children for 4 consecutive days and are carried out 2 times a day. Results: The average body temperature after warm compresses showed a significant difference with the control group with a p value (0.032 or <0.05). Conclusion: which means that there is a difference in the effect of giving warm compresses to the intervention group compared to the control group with a p value (0.032), or there is a significant effect of giving warm compresses to children with typhoid fever as indicated by a p value <0.05. Keywords: Warm Water Compress, Typhoid Fever, Preschool Children  ABSTRAK Demam  tifoid merupakan penyakit yang disebabkan adanya infeksi sistemik oleh Salmonella typhi sedangkan Salmonella paratyphi dapat disebabkan juga infeksi oleh hewan Tujuan penelitian ini menerapkan praktik berbasis bukti dalam keperawatan professional, apakah ada pengaruh kompres air hangat untuk menurunkan demam tifoidpada anak usia prasekolah di Rumah  Sakit X. Metode Penelitian mengunakan desain evidence based clinical practiceyang digunakan adalah Quasy Experiment. Yaitu dengan melakukan intervensi dan kelompok kontrol. Terdapat dua kelompok intervensi, yaitu 2 kelompok yang diberikan kompres air hangat untuk menurunkan demam tifoid pada anak usia prasekolah selama 4  hari berturut-turut dan dilakukan 2 kali sehari. Hasil:  rerata suhu tubuh setelah dilakukan kompres hangat menunjukkan perbedaan yang signifikan dengan kelompok kontrol dengan hasil nilai p (0.032 atau < 0.05). Kesimpulan yang artinya ada pengaruh perbedaan pemberian kompres hangat pada kelompok intervensi dibandingkan dengan kelompok kontrol dengan nilai p (0.032), atau terdapat pengaruh pemberian kompres hangat pada anak demam typoid secara signifikan yang ditunjukkan dengan nilai p < 0.05. Kata Kunci: Kompres Air Hangat, Demam Tifoid, Anak Usia Prasekolah 
Analisis Praktik Keperawatan Berbasis Bukti Pengaruh Pemberian Madu terhadap Penyembuhan Luka Diabetes Melitus Tipe 1 dan 2 Pada Lansia di Rumah Sakit X Alfentina Siregar, Meilan Alfentina Siregar; Putri, Rima Berlian
Malahayati Nursing Journal Vol 7, No 9 (2025): Volume 7 Nomor 9 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mnj.v7i9.18883

Abstract

         ABSTRACT Diabetes mellitus is a disease whose number of sufferers continues to increase every year. Diabetic foot ulcer is an open wound on the surface of the skin caused by macroangiopathy resulting in vascular insufficiency and neuropathy. The purpose of this study was to determine nursing care implementing evidence-based practices in professional nursing, whether there is an effect of giving honey on healing diabetes mellitus wounds in the elderly at Hospital X. Research Method: The evidence-based clinical practice design used is Quasy Experiment. Namely by conducting intervention and control groups. There are two intervention groups, namely 2 groups given honey therapy to reduce the degree of blood wounds in patients with Diabetes Mellitus type 1 and 2 for 4 consecutive days and carried out 2 times a day. The results of the control group showed an average degree of wound without intervention of honey administration with a mean value of 2.25 and (SD = 0.500). Meanwhile, in the intervention group after giving honey to the elderly with DM showed a difference in the results of the degree of wounds with a mean value or average degree of wounds of 1.25 (SD = 0.500) with a p-value (0.030) or less than the significance value of p-value <0.05 Conclusion: there is an effect of giving honey on the healing process of DM wounds in elderly patients after intervention. Keywords: Diabetes Mellitus Type 1 and 2, Honey, Wound Healing  ABSTRAK Diabetes melitus merupakan penyakit yang jumlah penderitanya terus meningkat setiap tahunnya. Diabetic foot ulcermerupakan luka terbuka pada permukaan kulit yang disebabkan adanya makroangiopati sehingga terjadi vaskulerinsusifiensi dan neuropati. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi pengaruh pemberian madu terhadap penyembuhan luka diabetes melitus pada lansia  di Rumah Sakit X. Metode Penelitian desain evidence based clinical practice yang digunakan adalah Quasy Experiment. Yaitu dengan melakukan intervensi dan kelompok kontrol. Terdapat dua kelompok intervensi, yaitu 2 kelompok yang diberikan terapi madu untuk menurunkan derajat luka  darah pada pasien Diabetes Mellitus tipe 1 dan 2 selama 4  hari berturut-turut dan dilakukan 2 kali sehari. Hasil kelompok control menunjukkan rerata derajat luka tanpa dilakukan intervensi pemberian madu dengan nilai mean 2.25 dan (SD= 0.500). Sementara pada kelompok intervensi setelah dilakukan pemberian madu pada lansia dengan DM  menunjukkan perbedaaan hasil derajat luka dengan nilai mean atau rerata derajat luka 1.25 (SD=0.500) dengan nilai p-value (0.030) atau kurang dari nilai signifikansi p-value <0.05 Kesimpulan: ada pengaruh pemberian madu terhadap proses penyembuhan luka DM pada pasien lansia setelah dilakukan intervensi. Kata Kunci: Diabetes Melitus Tipe 1 dan 2, Madu, Penyembuhan Luka.