Articles
SMARTPHONE ADDICTION MEMPENGARUHI MOTIVASI BELAJAR SISWA
Rinancy, Hariet;
Putri, Rima Berlian
SEHAT : Jurnal Kesehatan Terpadu Vol. 2 No. 3 (2023): AGUSTUS 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.31004/sjkt.v2i3.17878
Motivasi belajar merupakan salah satu factor yang menetukan keberhasilan siswa dalam proses belajar mengajar. Motivasi akan mendorong siswa untuk belajar dengan giat dan sungguh – sungguh demi meraih keberhasilan dalam pendidikannya. Ada banyak factor yang mempengaruhi motivasi belajar siswa, salah satunya dalah penggunaan smartphone. Seiring dengan perkembangan informasi teknologi menjadikan smarthphone sebagai alat kebutuhan bagi semua orang termasuk siswa, namun penggunaan smrtphone yang berlebihan bisa berdampak buruk bagi siswa. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh pendidikan kesehatan tentang smartphone addiction terhadap motivasi belajar siswa di SMP 5 Bukittinggi. Jenis penelitian adalah quasy eksperimen dengan jumlah sampel 81. Teknik pengambilan sampel dengan musltistage sampling. Instrument yang dugunakan adalah kuesioner motivasi belajar siswa. Data dianalisis dengan menngunak uji T-test. Hasil penelitian didapatkan bahwa ada pengaruh signifikan antara pendidikan kesehatan tentang smartphone addiction terhadap motivasi belajar siswa dengan nilai p value 0,000. Motivasi menimbulkan gairah dan semangat belajar pada siswa sehingga perlu dikendalikan factor – factor yang dapat menurunkan motivasi belajar siswa agar tujuan pendidikan nasional bisa tercapai.
ANALISIS PRAKTIK KEPERAWATAN BERBASIS BUKTI PENGARUH POSISI PRONASI DENGAN PENINGKATAN KADAR OKSIGEN DALAM DARAH PADA PASIEN TUBERKULOSIS DI CIPUTRA HOSPITAL CITRAGARDEN CITY JAKARTA
Garini, Tika ayu;
Putri, Rima Berlian
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 6 No. 1 (2025): MARET 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.31004/jkt.v6i1.31776
TB Paru adalah penyakit menular dan infeksi yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium Tuberculosis yaitu kuman aerob yang bisa hidup pada paru-paru atau organ tubuh lainnya yang mempunyai tekanan parsial oksigen yang tinggi. Hipoksia bisa ditangani dengan tepat sebelum kadar oksigen makin menurun, sehingga kerusakan jaringan organ bisa dihindari atau dicegah. Pasien diberikan asupan oksigen dan perlunya terapi lain selain pemberian oksigen yang mudah diaplikasikan, salah satu nya adalah prone position. Tujuan penelitian ini yaitu dapat memahami, menjelaskan dan menerapkan praktik berbasis bukti dalam keperawatan professional, setelah dilakukan intervensi analisis praktik berbasis bukti pengaruh posisi pronasi dengan peningkatan kadar oksigen dalam darah pada pasien TB. Desain Evidence Base Nurse (EBN) yang digunakan adalah Quasy Experiment khususnya pretest-posttest design, yaitu dengan melakukan pengukuran saturasi oksigen sebelum dan setelah dilakukan posisi pronasi selama 30 menit kepada 4 orang pasien kelompok intervensi, dan melakukan observasi saja pada 4 pasien kelompok kontrol. Pasien kelompok intervensi dilakukan teknik proning dengan 3 posisi (tengkurap, miring kanan atau kiri, dan posisi setengah duduk) dengan durasi setiap posisi selama 30 menit. Hasil distribusi kadar oksigen dalam darah setelah posisi pronasi pada 4 pasien kelompok intervensi meningkat dari 94% menjadi 99% menunjukkan adanya pengaruh posisi pronasi dengan peningkatan kadar oksigen dalam darah pada pasien TB kelompok intervensi dengan nilai p = 0.024. Kesimpulan secara statistik terdapat pengaruh yang bermakna antara posisi pronasi dengan peningkatan kadar oksigen dalam darah pada pasien TB kelompok intervensi.
ANALISIS PRAKTIK KEPERAWATAN BERBASIS BUKTI PENGARUH RENDAM KAKI MENGGUNAKAN AIR HANGAT TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA LANSIA HIPERTENSI DI WILAYAH KELURAHAN KALIDERES
Anggraeni, Natalia desi;
Putri, Rima Berlian
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 6 No. 1 (2025): MARET 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.31004/jkt.v6i1.31790
Hipertensi adalah suatu keadaan dimana tekanan darah sistolik lebih dari 120 mmHg dan diastoliknya lebih dari 90 mmHg Tujuan penelitian ini untuk dapat memahami, menjelaskan dan menerapkan praktik berbasis bukti dalam keperawatan professional, setelah dilakukan Analisis Praktik Berbasis Bukti pengaruh rendam kaki menggunakan air hangat terhadap penurunan tekanan darah pada lansia hipertensi Desain evidence base nurse (EBN) yang digunakan adalah Quasy Experiment khususnya pretest-posttest design. Yaitu dengan melakukan observasi sebelum dan sesudah dilakukan intervensi tanpa kelompok kontrol. Terdapat dua kelompok intervensi, yaitu kelompok yang diberikan diberikan terapi Rendam kaki menggunakan air hangat 4 hari berturut-turut dan dilakukan 4 kali sehari. Hasil distribusi hasil rendam kaki air hangat terhadap penurunan tekanan darah pada pasien lansia setelah dilakukan intervensi dan kelompok control menunjukkan hasil dengan nilai p = 0.024 Kesimpulan artinya secara statistic terdapat pengaruh rendam kaki air hangat dengan penurunan tekanan darah.
GAMBARAN KESEHATAN MENTAL PADA REMAJA DI SMPN 15 JAKARTA SELATAN
Andini, Arini Dwi;
Putri, Rima Berlian
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 6 No. 1 (2025): MARET 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.31004/jkt.v6i1.42685
Kesehatan Mental merupakan Kemampuan Seseorang untuk menjadi bahagia, memiliki tingkah laku sosial yang positif, menyesuaian diri dengan seefektif mungkin dengan lingkungannya, dan kemampuan untuk menghadapi dan menerima realitas hidup.Penelitian ini untuk mengidentifikasi gambaran kesehatan mental remaja SMP Negeri 15 Jakarta Selatan Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif non eksperimental dengan studi Deskripstif. pengambilan sampei menggunakan teknik yang berjenis purposive sampling populasi dalam penelitian sebanyak 493 yang berasal dari kelas VIII dan IX dengan jumlah sampel pada penelitian ini sebanyak 83 responden. Insturmen yang digunakan adalah lembar kuisioner kesehatan mental (mental health continum shortform /mhc-cf). Karakteristik respondn diketahui bahwa 83 responden menunjukan bahwa responden kurang dari separuh usia 14 tahun sebanyak 40 Responden (48,2%),. Lebih dari separuh berjenis kelamin Laki Laki sebanyak 42 Responden (50,6%), sebagian besar beragama islam sebanyak 83 Responden (100%). Lebih dari separuh Kelas VIII berjumlah 54 Responden (65,1%). Lebih dari separuh berstatus tinggal bersama Ayah & Ibu Kandung sebanyak 60 Responden (72,3%). Dan sebagian besar tidak ada mempunyai riwayat gangguan jiwa pada keluarga 82 Responden (98,8).Dari 83 responden menunjukan sebagian besar remaja yang memiliki kesehatan mental baik sebanyak 67 Responden (80,7%). Remaja memiliki kesehatan mental buruk Sebanyak 16 Responden (19,3 %). Hasil penelitian ini terdapat gambaran keseh-atan mental yang baik dan buruk pada remaja di SMPN 15 Jakarta Selatan. Berdasarkan hasil penelitian, diharapakan penelitian ini dapat menjadi referensi selanjutnya.
Parental Knowledge and the Incidence of Acute Respiratory Infections in Toddlers: A Cross-Sectional Study at Cilandak Health Center,
Afidatul Muayani, Novia;
Putri, Rima Berlian
Jurnal Keperawatan Komprehensif (Comprehensive Nursing Journal) Vol. 11 No. 3 (2025): JURNAL KEPERAWATAN KOMPREHENSIF (COMPREHENSIVE NURSING JOURNAL)
Publisher : STIKep PPNI Jawa Barat
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.33755/jkk.v11i3.814
Background: Acute Respiratory Infection (ARI) is a leading cause of morbidity and mortality in children under five years, particularly in low- and middle-income countries. In Indonesia, ARI continues to contribute significantly to the disease burden in toddlers. One critical factor influencing ARI incidence is the level of parental knowledge regarding prevention and early detection of symptoms. Objective: This study aimed to determine the relationship between parental knowledge and the incidence of ARI in toddlers in the working area of Cilandak Health Center, South Jakarta. Methods: This study applied a correlational analytic design with a cross-sectional approach. A total of 77 respondents were selected using accidental sampling, consisting of parents with toddlers. Data were collected using structured questionnaires to assess the level of parental knowledge and the incidence of ARI in their children. Statistical analysis used Pearson correlation to test the relationship between variables. Results: The study found that 70.1% of parents had low knowledge about ARI, and 71.4% of toddlers had experienced ARI. The correlation test showed a very strong and significant negative relationship between parental knowledge and ARI incidence (p = 0.001; r = -0.906), indicating that higher knowledge levels are associated with lower ARI incidence in toddlers. Conclusion: There is a significant inverse relationship between parental knowledge and the incidence of ARI in toddlers. Enhancing parental knowledge through health education may help reduce the burden of ARI among young children.
Analisis Praktik Keperawatan Berbasis Bukti Pengaruh Kompres Air Hangat untuk Menurunkan Demam Tifoid pada Anak Usia Prasekolah di Rumah Sakit X
Juriah, Juriah;
Yeni, Roza Indra;
Iksan, Ricky Riyanto;
Putri, Rima Berlian
Malahayati Nursing Journal Vol 7, No 9 (2025): Volume 7 Nomor 9 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.33024/mnj.v7i9.18885
ABSTRACT Typhoid fever is a disease caused by systemic infection by Salmonella typhi while Salmonella paratyphi can also be caused by infection by animals Objective: The purpose of this nursing care is expected to be able to understand, explain and apply evidence-based practice in professional nursing, whether there is an effect of warm water compresses to reduce typhoid fever in preschool children at Hospital, X. Research Method: The evidence-based clinical practice design used is Quasy Experiment. Namely by conducting intervention and control groups. There are two intervention groups, namely 2 groups that are given warm water compresses to reduce typhoid fever in preschool children for 4 consecutive days and are carried out 2 times a day. Results: The average body temperature after warm compresses showed a significant difference with the control group with a p value (0.032 or <0.05). Conclusion: which means that there is a difference in the effect of giving warm compresses to the intervention group compared to the control group with a p value (0.032), or there is a significant effect of giving warm compresses to children with typhoid fever as indicated by a p value <0.05. Keywords: Warm Water Compress, Typhoid Fever, Preschool Children ABSTRAK Demam tifoid merupakan penyakit yang disebabkan adanya infeksi sistemik oleh Salmonella typhi sedangkan Salmonella paratyphi dapat disebabkan juga infeksi oleh hewan Tujuan penelitian ini menerapkan praktik berbasis bukti dalam keperawatan professional, apakah ada pengaruh kompres air hangat untuk menurunkan demam tifoidpada anak usia prasekolah di Rumah Sakit X. Metode Penelitian mengunakan desain evidence based clinical practiceyang digunakan adalah Quasy Experiment. Yaitu dengan melakukan intervensi dan kelompok kontrol. Terdapat dua kelompok intervensi, yaitu 2 kelompok yang diberikan kompres air hangat untuk menurunkan demam tifoid pada anak usia prasekolah selama 4 hari berturut-turut dan dilakukan 2 kali sehari. Hasil: rerata suhu tubuh setelah dilakukan kompres hangat menunjukkan perbedaan yang signifikan dengan kelompok kontrol dengan hasil nilai p (0.032 atau < 0.05). Kesimpulan yang artinya ada pengaruh perbedaan pemberian kompres hangat pada kelompok intervensi dibandingkan dengan kelompok kontrol dengan nilai p (0.032), atau terdapat pengaruh pemberian kompres hangat pada anak demam typoid secara signifikan yang ditunjukkan dengan nilai p < 0.05. Kata Kunci: Kompres Air Hangat, Demam Tifoid, Anak Usia Prasekolah
Analisis Praktik Keperawatan Berbasis Bukti Pengaruh Pemberian Madu terhadap Penyembuhan Luka Diabetes Melitus Tipe 1 dan 2 Pada Lansia di Rumah Sakit X
Alfentina Siregar, Meilan Alfentina Siregar;
Putri, Rima Berlian
Malahayati Nursing Journal Vol 7, No 9 (2025): Volume 7 Nomor 9 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.33024/mnj.v7i9.18883
ABSTRACT Diabetes mellitus is a disease whose number of sufferers continues to increase every year. Diabetic foot ulcer is an open wound on the surface of the skin caused by macroangiopathy resulting in vascular insufficiency and neuropathy. The purpose of this study was to determine nursing care implementing evidence-based practices in professional nursing, whether there is an effect of giving honey on healing diabetes mellitus wounds in the elderly at Hospital X. Research Method: The evidence-based clinical practice design used is Quasy Experiment. Namely by conducting intervention and control groups. There are two intervention groups, namely 2 groups given honey therapy to reduce the degree of blood wounds in patients with Diabetes Mellitus type 1 and 2 for 4 consecutive days and carried out 2 times a day. The results of the control group showed an average degree of wound without intervention of honey administration with a mean value of 2.25 and (SD = 0.500). Meanwhile, in the intervention group after giving honey to the elderly with DM showed a difference in the results of the degree of wounds with a mean value or average degree of wounds of 1.25 (SD = 0.500) with a p-value (0.030) or less than the significance value of p-value <0.05 Conclusion: there is an effect of giving honey on the healing process of DM wounds in elderly patients after intervention. Keywords: Diabetes Mellitus Type 1 and 2, Honey, Wound Healing ABSTRAK Diabetes melitus merupakan penyakit yang jumlah penderitanya terus meningkat setiap tahunnya. Diabetic foot ulcermerupakan luka terbuka pada permukaan kulit yang disebabkan adanya makroangiopati sehingga terjadi vaskulerinsusifiensi dan neuropati. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi pengaruh pemberian madu terhadap penyembuhan luka diabetes melitus pada lansia di Rumah Sakit X. Metode Penelitian desain evidence based clinical practice yang digunakan adalah Quasy Experiment. Yaitu dengan melakukan intervensi dan kelompok kontrol. Terdapat dua kelompok intervensi, yaitu 2 kelompok yang diberikan terapi madu untuk menurunkan derajat luka darah pada pasien Diabetes Mellitus tipe 1 dan 2 selama 4 hari berturut-turut dan dilakukan 2 kali sehari. Hasil kelompok control menunjukkan rerata derajat luka tanpa dilakukan intervensi pemberian madu dengan nilai mean 2.25 dan (SD= 0.500). Sementara pada kelompok intervensi setelah dilakukan pemberian madu pada lansia dengan DM menunjukkan perbedaaan hasil derajat luka dengan nilai mean atau rerata derajat luka 1.25 (SD=0.500) dengan nilai p-value (0.030) atau kurang dari nilai signifikansi p-value <0.05 Kesimpulan: ada pengaruh pemberian madu terhadap proses penyembuhan luka DM pada pasien lansia setelah dilakukan intervensi. Kata Kunci: Diabetes Melitus Tipe 1 dan 2, Madu, Penyembuhan Luka.
HUBUNGAN POLA PEMBERIAN MAKAN DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KECAMATAN PASAR REBO JAKARTA TIMUR
Lestari, Ratih;
Putri, Rima Berlian;
Iksan, Ricky Riyanto
Menara Medika Vol 8, No 1 (2025): VOL 8 NO 1 SEPTEMBER 2025
Publisher : Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.31869/mm.v8i1.6609
Pendahuluan: Suatu keadaan dimana balita mempunyai tinggi serta panjang yang tidak sesuai dibandingkan pada usianya disebut dengan stunting. Berdasarkan penilaian WHO, anak yang terkena stunting biasanya mempunyai tinggi atau badan yang lebih kecil dari standar pertumbuhannya. Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo memiliki kejadian stunting sebanyak 44 balita pada tahun 2023. Pemberian pola makan merupakan salah satu dari berbagai faktor penyebab stunting. Tujuan: penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi mengenai hubungan stunting pada balita dengan pemberian pola makan di kawasan kerja Puskesmas Kecamatan Pasar Revo Jakarta Timur. Metode: penelitian ini berjenis kuantitatif menggunakan pendekatan cross sectional dengan tehnik cluster sampling. Hasil: Penelitian ini didapatkan hasil bahwa lebih dari setengah responden dengan pola pemberian makan yang sesuai dan balita tidak terkena stunting sebanyak 68 orang (68,7%). Responden dengan pola pemberian makan tidak sesuai dan balita tidak stunting yaitu berjumlah 9 orang (9,1%). Sebanyak 15 orang (15,2%) didapati responden dengan pola pemberian makan tidak sesuai dan balita yang terkena stunting. Sementara responden dengan pola pemberian makan sesuai dan balita terkena stunting berjumlah 7 orang (7,1%). Berdasarkan uji statistic chi square didapatkan nilai p=value sebesar .001 yang mana nilai tersebut lebih rendah dari 0,05. Diskusi: Sehingga pada penelitian ini bisa disimpulkan bahwa secara signifikan terdapat hubungan antara pola pemberian makan dengan kejadian stunting di wilayah kerja puskesmas Kecamatan Pasar Rebo Jakarta Timur.
PENGARUH CHAIR BASED EXERCISE TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH PADA LANSIA PENDERITA DIABETES MELITUS DI PANTI WERDHA MARFATI TANGERANG BANTEN
Lestari, Puji Ardi;
Iksan, Ricky Riyanto;
Putri, Rima Berlian
Menara Medika Vol 8, No 1 (2025): VOL 8 NO 1 SEPTEMBER 2025
Publisher : Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.31869/mm.v8i1.6208
Pendahuluan: Diabetes Melitus memiliki masalah yaitu tingginya kadar gula darah di dalam tubuh atau hiperglikemia. Penyakit diabetes melitus jika tidak ditangani dengan baik dan tepat dapat menimbulkan berbagai komplikasi akut dan kronik. Diabetes melitus dapat mengakibatkan berbagai macam komplikasi atau kegagalan beberapa organ tubuh terutama pada ginjal, syaraf, jantung dan pembuluh darah. Tujuan: penelitian ini bertujuan mengindetifikasi pengaruh intervensi Chair Based Exercise terhadap penurunan kadar glukosa darah pada lansia Diabetes Melitus di Panti Werdha Marfati Tangerang Banten tahun 2023. Metode: Metode penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif desain penelitian eksperimental dengan metode pre ekperimental dan rancangan pre and post test control group desain. Analisis statistik yang digunakan adalah deskriptif. Hasil: Sebelum diberikan CBE dengan rata-rata 253,76 dan setelah diberikan CBE dengan rata-rata 160,29. Pada Uji Wilcoxon didapatkan hasil bahwa p=0,000, dimana a0,05. Diskusi: Ada pengaruh Chair Based Exercise terhadap kadar gula darah pada lansia penderita diabetes melitus di Panti Werdha X Tangerang Banten.
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TERHADAP PENCEGAHAN DBD PADA ANAK DI PUSKESMAS JAKARTA SELATAN
Febiyarti, Hizah Tri;
Yeni, Roza Indra;
Putri, Rima Berlian
Menara Medika Vol 8, No 1 (2025): VOL 8 NO 1 SEPTEMBER 2025
Publisher : Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.31869/mm.v8i1.6488
Latar Belakang: Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus Dengue dan ditularkan kepada manusia melalui gigitan nyamuk Aedes, khususnya Ae. aegypti dan Ae. Albopictus.Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan ibu terhadap pencegahan DBD pada anak di puskesmas pembantu Cipete Utara wilayah kerja puskesmas Kebayoran Baru Jakarta Selatan tahun 2024. Metode: Desain Penelitian menggunakan kuantitatif dengan metode cross sectional. Teknik pengambilan sampel menggunakan Accidental Sampling yang berjumlah 100 responden. Analisis data yang dilakukan berupa univariat dan bivariat dengan menggunakan uji chi square. Hasil: Hasil yang diperoleh pada data demografi responden, dengan usia 25-35 tahun sebanyak 70 orang (70%), Pendidikan menengah sebanyak 72 orang (72%), sedangkan mayoritas responden tidak bekerja 78 orang (78%). Tingkat pengetahuan baik 58 orang (58,0%), tingkat pengetahuan responden kurang 42 orang (42%). Responden yangg menjawab pencegahan DBD baik 38 orang (38,0%), responden dengan pencegahan DBD kurang sebanyak 62 orang (62,0%). P value 0,002 0,05 sehingga terdapat hubungan pada kedua variabel. Diskusi: Tingkat pengetahuan ibu terhadap pencegahan DBD pada anak memiliki hubungan yang signifikan. Berdasarkan hasil penelitian, diharapkan peneliti ini dapat menambah wawasan dan menjadi sumber informasi untuk mencari tentang penyakit DBD, serta pengetahuan tentang pencegahan DBD.