Menulis sebagai salah satu keterampilan berbahasa memegang peranan sangat penting. Kurikulum bahasa Inggris 2004 mengamanahkan kompetensi dasar menulis yang terdiri dari beberapa indikator. Namun siswa mengalami kesulitan dalam menuangkan ide-ide mereka dalam bentuk tulisan. Hal ini disebabkan karena: (1) siswa bingung darimana harus memulai, kurang bisa mengorganisasikan ide, kekurangan kosakata, memiliki kebiasaan menerjemahkan bahasa Indonesia ke dalam bahasa Inggris; dan (2) pembimbing guru pada proses pembelajaran menulis kurang diupayakan secara maksimal sehingga orientasi penilaian lebih ditekankan pada hasil tulisan. Tujuan dari penelitian tindakan kelas ini, adalah: (1) menganalisa penerapan strategi scaffolding pada proses pembelajaran menulis simple present tense sederhana; dan (2) menganalisis peningkatan kemampuan menulis simple present tense sederhana setelah diterapkan strategi scaffolding. Objek Penelitian Tindakan Kelas adalah siswa kelas VII-C SMP Negeri 15 Tasikmalaya Semester Ganjil Tahun Ajaran 2015-2016 dan penelitian dilakukan dalam dua siklus pembelajaran menulis.Pada pembelajaran menulis pada siklus I dengan tiga kali tatap muka pada penelitian ini belum mencapai target seperti yang diharapkan baik dari sisi proses maupun hasil akhir tulisan siswa. Pembelajaran menulis dilakukan kembali pada siklus II dengan empat kali tatap muka sebagai upaya perbaikan proses pembelajaran berdasarkan hasil evaluasi dan refleksi pada siklus I. Penelitian ini dianggap cukup, ketika evaluasi proses dan hasii pembelajaran menulis pada siklus II sudah mencapai hasil seperti yang ditargetkan pada perencanaan penelitian. Upaya peningkatan intensitas pelaksanaan scaffolding menunjukkan peningkatan sangat signifikan pada proses pembelajaran dan hasil akhir tulisan siswa pada siklus II dibandingkan dengan proses dan hasil akhir tulisan pada siklus I.Dengan demikian, strategi scaffolding dalam pembelajaran menulis direkomendasikan dapat diterapkan pada penulis pemula, dapat diterapkan pada kelas besar, sebagian tahapan dapat dilakukan di luar kelas, dan juga mendorong tumbuhnya rasa kasih sayang, kesabaran, keikhlasan dalam pembimbingan baik secara individual, kelompok dan klasikal.