ABSTRAKVariasi bahasa adalah gejala bahasa yang sering muncul dalam pertunjukan kesenian, seperti pada pertunjukan wayang, dalam hal ini pertunjukan wayang Ceng Blonk. Wayang Ceng Blonk merupakan sebuah pertunjukan wayang dengan mengambil cerita dari epos Mahabrata maupun Ramayana yang kemudian dikemas dengan bentuk baru. Kemasan pertunjukan wayang yang baru ini sesuai dengan perkembangan zaman. Bahasa yang sering dipergunakan dalam pertunjukan wayang Ceng Blonk adalah bahasa Bali, bahasa Bali Kuno maupun bahasa Sansekerta disisipi dengan bahasa Indonesia maupun bahasa asing, misalnya bahasa Inggris. Fenomena ini menjadi sangat menarik untuk diteliti lebih lanjut untuk menemukan fenomena variasi bahasa yang muncul dalam pertunjukan wayang Ceng Blonk.ABSTRACTLanguage variation is one of the language phenomenons what mostly occur in the art performance, especially in the wayang Ceng Blonk performance. Wayang Ceng Blonk is one of the wayang performance that is perform in Bali which is take the Ramayana dan mahabarata Epos for the story line and retell with new style. The new performing of Wayang Ceng Blonk followed the moderenisation era; this is caused the performance lately using more than one language as usually. Wayang performance nowdays are using Balinese, ancient Balinese, Sanskrit and sometime adding with Indonesia and English. This is an interesting phenomenom that is found in the Wayang Ceng Blonk performance and it is become an interesting thing to analyse. The language vatiation that is occur in the wayang Ceng Blonk performance are interesting to analyse.