Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (PKn) DALAM MENANAMKAN SIKAP NASIONALISME PADA SISWA DI SMK NEGERI 1 BANAWA Nurdamayanti1 Nurdamayanti, Nurdamayanti
EDU CIVIC Vol 4, No 2 (2016): JURNAL EDU-CIVIC
Publisher : EDU CIVIC

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (104.534 KB)

Abstract

Permasalahan  dalam  penelitian  ini  adalah  bagaimana  sikap  nasionalisme siswa di SMK Negeri 1 Banawa dengan indikator: 1) Cinta tanah air; 2) Menghargai jasa-jasa pahlawan; 3) Rela berkorban; 4) Mengutamakan persatuan dan kesatuan; 5)Berjiwa pembaharu dan tidak kenal menyerah; 6) Memiliki sikap tengangg rasa sesama manusia dan bagaimana pengembangan dalam materi, metode serta media pembelajaran PKn yang dapat menanamkan sikap nasionalisme. Penelitian bertujuan mendeskripsikan sikap nasionalisme siswa dan pengembangan pembelajaran PKn yang dilakukan agar nilai-nilai nasionalisme lebih mudah diterapkan. Penelitian menerapkan metode survei.Teknik pengumpulan   data   dengan   angket   dan   wawancara.   Analisis   data   dengan persentase dan reduksi data, penyajian data serta penarikan kesimpulan. Populasi penelitian seluruh siswa SMK Negeri 1 banawa berjumlah 843 dan pengambilan sampel dengan cara kuota random sampling berjumlah 85 orang responden.Hasil penelitian menunjukkan sikap nasionalisme siswa cukup baik di tinjau dari 6 indikator antara lain: 1) Cinta tanah air skor 227 (66,76%-baik); 2) Menghargai jasa-jasa pahlawan skor 235 (69,19%-baik); 3)Rela berkorban skor204 (59,90%-baik); 4) Mengutamakan persatuan dan kesatuan skor 252 (74,12%- baik); 5)Berjiwa pembaharu dan tidak kenal menyerah skor 182 (53,63%-cukup baik); 6) Memiliki sikap tengangg rasa sesama manusia skor 264 (77,65%-baik) dan  hasil  pengembangan  pembelajaran  antara lain:  1)  menanamkan  nilai-nilai pancasila dan budaya disetiap pembelajaran skor 254 (74,56%-baik); 2) menggunakan  metode  dan  media  pembelajaran   yang  bervairiasi  skor  163 (48,04%-cukup  baik);  3)menanamkan  nilai  kepahlawanan  pada  setiap pembelajaran skor 223 (65,44%-baik); 4)melibatkan siswa aktif dalam pembelajaran dan memberikan pengutan, gagasan dan kesimpulan di setiap pembelajaran skor 286(84,12%-sangat baik). Upaya pengembangan pembelajaran PKn   melalui   metode,materi   dan   media   telah   dilakukan   walaupun   belum maksimal. Kata Kunci : Sikap Nasionalisme, Pengembangan Pembelajaran
BRUSHLESS DIRECT CURRENT (BLDC) MOTOR SPEED CONTROL USING FIELD ORIENTED CONTROL (FOC) METHOD Nurdamayanti, Nurdamayanti; Sartika, Linda; Prasetia, Abdul Muis
Jurnal Edukasi Elektro Vol. 6 No. 2 (2022): Jurnal Edukasi Elektro, Volume 6, Nomor 2, 2022
Publisher : DPTE FT UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jee.v6i2.52234

Abstract

ABSTRACTBrushless DC motors or commonly known as BLDC motors are starting to be widely used in the automotive and industrial fields compared to three-phase induction motors. This is because the advantages of BLDC motors are high efficiency, large torque, and easy maintenance. Some drive systems that use BLDC motors require a constant motor speed. However, when the drive system is given more load, the speed will decrease. Therefore, we need a motor speed regulation so that the speed becomes constant even though it is given an overload. There are many ways to adjust the speed of a BLDC motor, one of which is using the Field Oriented Control method because it can adjust the field current and armature current separately. From the simulation results, the speed of the BLDC motor using the FOC method in the loaded condition, showed a better response by producing a steady state of 1494 rpm, a rise time of 0.5192 s, a settling time of 0.6362 s while not being given a load, a steady state of 1504 rpm and, a rise time of 0.533 s and a settling time of 0.64 s.ABSTRAKMotor Brushless DC atau biasa dikenal dengan motor BLDC mulai banyak digunakan pada bidang otomotif dan industri dibandingkan dengan motor induksi tiga fasa. Hal ini disebabkan karena kelebihan dari motor BLDC adalah memiliki efisiensi tinggi, torsi yang besar, dan perawatan mudah. Beberapa sistem penggerak yang menggunakan motor BLDC membutuhkan kecepatan motor yang konstan. Akan tetapi sistem penggerak tersebut ketika diberi beban lebih maka kecepatan akan menurun. Oleh karena itu dibutuhkan suatu pengaturan kecepatan motor agar kecepatan menjadi konstan walaupun diberi beban lebih. Banyak cara untuk mengatur kecepatan motor BLDC salah satunya adalah menggunakan metode Field Oriented Control karena dapat mengatur antara arus medan dan arus jangkar secara terpisah. Dari hasil simulasi didapatkan kecepatan motor BLDC menggunakan metode FOC pada kondisi berbeban, menunjukkan respon yang lebih baik dengan menghasilkan steady state yaitu 1494 rpm, rise time 0.5192 s, settling time 0.6362 s sedangkan tidak diberi beban didapatkan steady state sebesar 1504 rpm dan, rise time sebesar 0,533 s dan settling time sebesar 0,64 s.
Mengubah Konsep dalam Pemahaman Anak SD Syafruddin, Syafruddin; Ahdan, Ahdan; Safitri, Anisa; Nurdamayanti, Nurdamayanti; Gafar, Abdul Afan
Indonesian Research Journal on Education Vol. 4 No. 3 (2024): irje 2024
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/irje.v4i3.725

Abstract

Ketika anak-anak kembali ke sekolah, penting bagi guru untuk mendukung mereka dalam mengidentifikasi apa yang mereka pahami dan apa yang mereka lupakan, serta memberikan pengajaran yang ditargetkan untuk memenuhi berbagai tingkat pemahaman di kalangan siswa (Ismawati & Iisnawati, 2019). Hal ini dilakukan sebagai upaya mengembalikan tingkat pemahaman yang hilang akibat hilangnya waktu belajar. Untuk memastikan tidak ada anak yang tertinggal, terutama mereka yang miskin, tinggal di daerah terpencil, atau penyandang disabilitas, maka penting untuk melakukan penilaian dan menjembatani kesenjangan pembelajaran. Ketika anak-anak mulai kembali ke sekolah, penting bagi guru untuk membantu mereka mengidentifikasi tingkat pemahaman mereka dan apa yang mungkin mereka lupakan. Selain itu, guru harus memberikan pengajaran yang ditargetkan untuk memenuhi tingkat pemahaman yang berbeda di antara siswa.