Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Kandungan Kadar Air (H2O) Dari Jenis Kayu Jati (Tectona grandis) Dan Kayu Sengon (Paraserianthes falcataria) Asal Tobelo Kabupaten Halmahera Utara Kailola, Jacob; Simanjuntak, Radios; Punyia, Kornelius
Agrikan: Jurnal Agribisnis Perikanan Vol 12, No 2 (2019)
Publisher : Sangia Research Media and Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29239/j.agrikan.12.2.311-316

Abstract

Pengetahuan yang terbatas tentang sifat fisika kayu (kadar air dan jenis berat), sementara kayu sangat potensial dengan berbagai jenis dan memiliki karakter dan vareabilitas beragam maka sangat perlu diteliti  sifat-sifat kayu, sehingga kita dapat mengetahui kemampuan kayu untuk penggunaannya menyangkut higrokofisitas (kemampuan) kayu menyerap dan menghilangkan air), kerapatan  sehingga penggunaannya bisa dimanfaatkan secara lebih luas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat penyerapan kadar air  pada pohon jati dan sengon asal Tobelo Kabupaten Halmahera Utara. Hasil penelitian ini diharapkan: 1). Dapat memberikan data dan informasi ilmiah tentang penyerapan kadar dari kayu keras dan kayu lunak kepada dunia akademik, komunitas, pemerintah untuk menambah pengetahuan dan wawasan dalam pengelolaan. 2). Menjadi pedoman untuk menentukan jenis vegetasi yang memiliki tingkat penyerapan H2O yang tinggi untuk melakukan tindakan rehabilitasi di daerah yang sudah mengalami kerusakan. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai rata-rata kadar air pada kayu sengon bagian pangkal 38,485 %, tengah 36,412 % dan ujung 38,162 %. Pada kayu jati  nilai rata-rata pada bagian pangkal  56.406 %, tengah  58,463 % dan ujung 51,045 %. Hasil penelitian menunjukan bahwa yang  memberikan pengaruh nyata terhadap kandungan air yaitu jenis pohon dengan nilai sig sebesar 0,004 lebih kecil dibandingkan dengan α 0,05.
Nest Success of Semi-Natural Hatching Program for Moluccan Scrubfowl (Eulipoa wallacei) in Mamuya Village, North Halmahera Regency Boleu, Fiktor Imanuel; Simanjuntak, Radios; Tuny, Margaretha Tabita; Kailola, Jacob; Lewerissa, Ebedly; Ganna, Melisa Angela; Sudrajat, Tania Ayu; Maatoke, Cornelia Dolfina; Manik, Eppi
Agrikan Jurnal Agribisnis Perikanan Vol. 17 No. 2 (2024): Agrikan: Jurnal Agribisnis Perikanan
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Muhammadiyah Maluku Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52046/agrikan.v17i2.2377

Abstract

Protecting the nesting habitat of the Moluccan Scrubfowl (Eulipoa wallacei) is important to conserve the population of this endemic species in North Maluku. The success rate of semi-natural hatching nests of Moluccan Scrubfowl varies in each hatchery conservation location. This study aims to determine the nest success of semi-natural hatching program of Moluccan Scrubfowl in Mamuya Village, North Halmahera Regency. A field experiment approach was used to estimate nest success in semi-natural (in-situ) incubation treatments. Eggs used for the semi-natural hatching treatment were collected from landowner egg collecting activities at four Moluccan Scrubfowl nesting sites. In semi-natural hatching, each bird egg was placed in 60 cm of sand with a minimum distance of 10 cm between eggs (egg density adjusted to the number of eggs planted). A total of 116 Moluccan Scrubfowl eggs were planted over four planting periods and during the natural incubation period the eggs hatched producing 96 chicks. The nest success of the semi-natural hatching program for Moluccan Scrubfowl in Mamuya Village has a high success value of 0,835 (83,52%). This optimal success indicates that incubation in the chick embryo formation process is stable on the sand substrate. The mean incubation time interval for hatching eggs lasted 74 days (interval 72 - 76 days)