Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

The Relationship Of Ear Picking Habits With The Incident Of Otitis Externa At Roemani Muhammadiyah Hospital Semarang Martono, Wahyu Budi; Nina Anggraeni Noviasari; Reynaldy Aditya Putra; Wahyu Puspita Eka Almira
Ahmad Dahlan Medical Journal Vol. 5 No. 1 (2024): May 2024
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Acute ear canal inflammation, or otitis externa, is brought on by bacterial, fungal, or viral infections. One of factor that cause inflammation of the outer ear is a change in the pH in the ear canal, which is usually normal or acidic. When the pH becomes alkaline, protection against infection decreases. Edema of the squamous epithelium can result from the picking habit's reduction of the protective layer. It can cause local trauma which causes bacteria to enter through the skin, inflate and cause exudate. The aim of this study was to determine the relationship between ear picking habits and the incidence of otitis externa at Roemani Muhammadiyah Hospital. This study uses a cross-sectional design and observational analysis. Using a purposive sampling technique, samples of all ENT polyclinic patients who met the inclusion and exclusion criteria between January 2019 and December 2020 at Roemani Muhammadiyah Hospital in Semarang City, Central Java Province totaled roughly 36 individuals. The responders were asked to fill out a questionnaire. It has several questions that were utilized as study guidelines to gather research data and as note-taking tools. According to the findings, ear plucking and otitis externa were significantly correlated with a prevalence value of 0.000 <0.05. There is a significant relationship between the habit of picking the ears and otitis externa in ENT polyclinic patients, Roemani Muhammadiyah Hospital, Semarang.
Bersih-bersih Telinga Anak Sekolah Dalam Rangka Peringatan Hari Pendengaran Dunia 2024 Primasari, Astin; Martono, Wahyu Budi; Ratnaningrum, Kanti; Novitasari, Andra; Kurniati, Ika Dyah
JURNAL INOVASI DAN PENGABDIAN MASYARAKAT INDONESIA Vol 3 No 4 (2024): Oktober
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jipmi.v3i4.414

Abstract

Latar belakang: Menurut World Health Organization (WHO) gangguan pendengaran pada anak-anak di negara-negara berkembang, 60% disebabkan oleh kurangnya tindakan pencegahan. Hal tersebut berdampak pada pemahaman bicara, bahasa dan perkembangan sosial, yang akan mempengaruhi pencapaian akademik seperti kesulitan membaca, ejaan yang buruk, dan keterampilan menulis. Serumen impaksi berhubungan dengan kejadian gangguan pendengaran. Tujuan: Kegiatan ini bertujuan sebagai upaya preventif untuk menurunkan angka gangguan pendengaran pada anak usia sekolah. Metode: Sasaran kegiatan ini adalah siswa SD Muhammadiyah 08 kelas 3, sebanyak 66 siswa. Seluruh peserta dilakukan pemeriksaan THT secara umum untuk menilai kesehatan telinga. Apabila didapatkan adanya kotoran teinga, maka dilanjutkan dengan tindakan mengambil serumen dengan menggunakan aplikator dengan kapas, serumen spoon ataupun serumen hook serta metode irigasi. Hasil: Berdasarkan hasil pemeriksaan sebagian besar peserta adalah laki -laki 37 orang (56%), serta berdasarkan kebersihan telinganya mayoritas terdapat serumen dengan konsistensi lunak maupun keras, sebanyak 46 orang (70%). Kesimpulan: Mayoritas peserta dilakukan tindakan ekstraksi serumen. Masalah yang dijumpai pada kegiatan ini adalah serumen obsturans. Kata kunci: gangguan pendengaran, ketulian, membersihkan telinga, serumen ______________________________________________________________________ Abstract Background: According to the World Health Organization (WHO), 60% of hearing loss in children in developing countries is caused by a lack of preventive measures.It has an impact on speech understanding, language and social development, which will affect academic achievement such as reading difficulties, poor spelling and writing skills.Impacted cerumen is associated with hearing loss. Objective: This activity aims to be a preventive measure to reduce the rate of hearing loss in school-aged children. Method: The target of this activity is SD Muhammadiyah 08 grade 3 students, totaling 66 students. All participants underwent a general ENT examination to assess ear health. If ear discharge is found, then proceed with the action of collecting cerumen using a cotton applicator, cerumen spoon or cerumen hook as well as the irrigation method. Result: Based on the results of the examination, most of the participants were men, 37 people (56%), and based on the cleanliness of their ears, the majority had cerumen with a soft or hard consistency, as many as 46 people (70%). Conclusion: The majority of participants underwent cerumen extraction procedures. The problem encountered in this activity was cerumen obsturans. Keywords: cerumen, deafness, ear cleaning, hearing disorder
Hubungan Tingkat Kepatuhan Penggunaan Alat Pelindung Telinga Dengan Noise Induced Hearing Loss Pada Pekerja Dyno Test Aguston, Moch Levin Rabah; Martono, Wahyu Budi; Setiawan, Muhammad Riza
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 12, No 8 (2025): Volume 12 Nomor 8
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jikk.v12i8.18944

Abstract

Dyno test merupakan alat yang digunakan untuk mengukur kapasitas maksimal kendaraan. Proses pengoperasiannya menghasilkan kebisingan yang tinggi dan berisiko menyebabkan gangguan pendengaran. Salah satu upaya pencegahan gangguan pendengaran akibat bising adalah kepatuhan dalam menggunakan alat pelindung telinga (APT). Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya penggunaan APT dalam mencegah noise-induced hearing loss (NIHL). Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif analitik observasional dengan desain potong lintang (cross-sectional). Teknik pengambilan sampel total digunakan, dengan jumlah responden sebanyak 45 orang. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner untuk menilai tingkat kepatuhan penggunaan APT dan pemeriksaan audiometri nada murni untuk mendeteksi gangguan pendengaran. Hasil penelitian menunjukkan nilai p sebesar 0,001, yang berarti terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat kepatuhan penggunaan APT dengan kejadian NIHL. Temuan ini mengonfirmasi bahwa kepatuhan yang tinggi terhadap penggunaan APT berhubungan dengan risiko NIHL yang lebih rendah. Oleh karena itu, penggunaan APT merupakan langkah preventif yang efektif dalam mencegah gangguan pendengaran akibat paparan kebisingan.