Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Analisa Tekuk Pada Kapal FERRY RO-RO Wulandari, Amalia Ika; Nurmawati, Nurmawati; Dianiswara, Anggoronadhi
Wave: Jurnal Ilmiah Teknologi Maritim Vol 13, No 1 (2019)
Publisher : Wave: Jurnal Ilmiah Teknologi Maritim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (371.303 KB) | DOI: 10.29122/jurnalwave.v13i1.3460

Abstract

Para perancang struktur kapal dapat menentukan jarak gading  yang optimal dengan batasan resiko tekuk pada pelat. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui beban batas lateral pada masing-masing jarak gading sehingga dapat diketahui resiko tekuk yang terjadi pada pelat. Tekuk adalah suatu ragam kegagalan yang diakibatkan oleh ketidakstabilan suatu elemen struktur yang diepengaruhi oleh aksi beban. Kegagalan yang diakibatkan oleh ketidakstabilan dapat terjadi pada berbagai material. Pada saat tekuk terjadi, taraf gaya internal dapat sangat rendah. Fenomena tekuk berkaitan dengan kekakuan elemen struktur. Kekuatan tekuk pada setiap bagian struktur dapat dievalusi dengan menggunakan konsep tegangan tekuk kritis. Besarnya tegangan tekuk kritis berhubungan dengan persamaan klasik tekuk Euler dan bergantung pada apakah tekuk ini terjadi pada kondisi elastis dan tidak elastis. Penurunan beban berbanding terbalik dengan kenaikan jarak gading,semakin jauh jarak gading maka semakin kecil beban yang dibutuhkan agar pelat mengalami tekuk.
ANALISA TEKUK PADA KAPAL FERRY RO-RO Wulandari, Amalia Ika; Nurmawati, Nurmawati; Dianiswara, Anggoronadhi
Wave: Jurnal Ilmiah Teknologi Maritim Vol 13, No 1 (2019)
Publisher : Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (371.303 KB) | DOI: 10.29122/jurnalwave.v13i1.3460

Abstract

Para perancang struktur kapal dapat menentukan jarak gading  yang optimal dengan batasan resiko tekuk pada pelat. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui beban batas lateral pada masing-masing jarak gading sehingga dapat diketahui resiko tekuk yang terjadi pada pelat. Tekuk adalah suatu ragam kegagalan yang diakibatkan oleh ketidakstabilan suatu elemen struktur yang diepengaruhi oleh aksi beban. Kegagalan yang diakibatkan oleh ketidakstabilan dapat terjadi pada berbagai material. Pada saat tekuk terjadi, taraf gaya internal dapat sangat rendah. Fenomena tekuk berkaitan dengan kekakuan elemen struktur. Kekuatan tekuk pada setiap bagian struktur dapat dievalusi dengan menggunakan konsep tegangan tekuk kritis. Besarnya tegangan tekuk kritis berhubungan dengan persamaan klasik tekuk Euler dan bergantung pada apakah tekuk ini terjadi pada kondisi elastis dan tidak elastis. Penurunan beban berbanding terbalik dengan kenaikan jarak gading,semakin jauh jarak gading maka semakin kecil beban yang dibutuhkan agar pelat mengalami tekuk.
Fatigue Analysis of 5000 GT Ferry Ro-Ro’s Car Deck Using Finite Element Method Wulandari, Amalia Ika; Rahmasari, Nindy widia Devi; Adnyani, Luh Putri; ,, Alamsyah; Ikhwani, Rodlian Jamal
Kapal: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelautan Vol 18, No 3 (2021): October
Publisher : Department of Naval Architecture - Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/kapal.v18i3.39268

Abstract

Ro-Ro Passenger Ship type crossing ship is a ship that is operated to connect 2 (two) ports. On the Ro-Ro ship there is a car deck as one of the vital construction structures, because it is used to support the vehicle load on it. This study aims to determine the value of fatigue life in car deck construction by reviewing hot spot stress areas that are prone to cracking. The value of the fatigue analysis is taken from the greatest stress value and the shortest cycle is taken at each plate thickness variation. The method used is the finite element method (FEM) by varying the thickness of the car deck plate assisted by using finite element based software. The results showed the highest maximum stress was found on car deck 1 with a thickness of 80% (9.6 mm) which was 241.16 Mpa, while the lowest minimum stress was found on car deck 2 with a thickness of 110% (13 mm) which was 103.07 Mpa. The highest value of fatigue life is found in car deck 2 with a plate thickness of 110% (13 mm) of 74.23 years with a stress cycle of 1350000 times, while the lowest fatigue life value is found in car deck 1 with a plate thickness of 80% (9.6 mm) of 7.63 years with a voltage cycle of 220000 times
Getaran Torsional Sistem Propulsi Kapal Tug Boat alamsyah, Alamsyah; Hapsari, Dessy Purwita; Wulandari, Amalia Ika; Setiawan, Wira; Pawara, Muhammad Uswah
Jurnal Penelitian Enjiniring Vol 25 No 2 (2021)
Publisher : Center of Techonolgy (COT), Fakultas Teknik, Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25042/jpe.112021.04

Abstract

The Torsional Vibration of Propulsion System of the Tug Boat Ship. Vibrations that occur in the ship's propulsion system can cause reduced operating capability and cause damage to the ship's components, one of the vibrations that occur in the ship's propulsion system is torsional vibration. The purpose of this study was to determine the value of torque oscillations in Tugboat Ship propulsion systems and to find out the value of noise radiation following ICES 209 standard with variations of ST 60 steel material, stainless steel, and carbon steel, using analitical methods. The results obtained by the torque oscillation value of the propulsion system from Tugboat Ship BPW 3 with the variation of ST 60 steel material is 0.0004854, while for carbon steel material, the torque oscillation value is 0.0004690 and the propulsion system that uses stainless steel material variation is 0.0004527. The level of noise radiation (SL) that occurs in propulsion systems using variations of ST 60 steel material is 133.22 dB, while for carbon steel material is 133.23 dB and for stainless steel material is 133.25 dB, of the three noise radiation values (SL ) produced, is still included in the ICES 209 noise level standard.
Perancangan Trash Skimmer Boat pada Sungai Karang Mumus Kota Samarinda Setiawan, Wira; Wulandari, Amalia Ika; Renaldy, Muhammad Rafi
Jurnal Penelitian Enjiniring Vol 25 No 2 (2021)
Publisher : Center of Techonolgy (COT), Fakultas Teknik, Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25042/jpe.112021.06

Abstract

Menurut data Dinas Lingkungan Hidup Kota Samarinda pada tahun 2020, sampah yang dihasilkan di kota tepian tersebut mencapai 610 ton dalam sehari. Salah satu Sungai yang terdampak sampah di Kota Samarinda adalah Sungai Karang Mumus. Salah satu solusi untuk mengatasi permasalahan sampah pada sungai tersebut adalah dengan bantuan Trash Skimmer Boat. Kapal ini memiliki jenis lambung monohull dengan ukuran utama sebesar LOA=10 m, B=3 m, H=1 m, T=0.5 m dan dengan kecepatan 4 knots. Proses pengangkutan sampah dilakukan dengan menggunakan bantuan conveyor dengan daya penggerak 3.44 kW. Kapal pengangkut sampah dilengkapi dengan tempat penampungan sampah dengan kapasitas 3,5 ton yang dilengkapi dengan jaring. Adapun rute pembersihan sampah yang dilakukan dari muara Sungai Karang Mumus hingga Sungai yang berada pada jalan Dr. Sutomo dengan jalur pembersihan sepanjang 4.1 km. Adapun tempat pembuangan sampah darat tetap direncanakan sesuai kondisi eksisting yang ditempatkkan pada tepian di jalan jelawat Kota Samarinda
Impact of Hull Breadth Modification on Tugboat Resistance: A Comparative Analysis Using Holtrop and CFD Methods As’ad, Miftachus Surur; Pawara, Muhammad Uswah; Ikhwani, Rodlian Jamal; Wulandari, Amalia Ika
Indonesian Journal of Maritime Technology Vol. 2 No. 1 (2024): Volume 2 Issue 1, June 2024
Publisher : Naval Architecture Department, Kalimantan Institut of Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35718/ismatech.v2i1.1062

Abstract

Estimating resistance experienced by a ship is crucial for determining the required engine power and fuel consumption to maintain a required speed. This study examines the comparative effects of altering the breadth of a tugboat from the approved initial design of 9 meters to a modified design of 8.6 meters, both utilizing the same engine power of 2x1018 HP. The analysis employs the Holtrop method, and Computational Fluid Dynamics (CFD). Using the Holtrop method, the largest differences at a speed of 14 knots were found to be 11.577 kN in resistance, 198.66 HP in engine power, and 0.617 g/kW.h in Specific Fuel Oil Consumption (SFOC), corresponding to a 5.141% difference in engine load. CFD results indicated the largest differences at 10 knots, with 9.009 kN in resistance, 102.47 HP in engine power, and 3.192 g/kW.h in SFOC, translating to a 5.034% difference in engine load. The modification of the breadth by 0.4 meters, while keeping the engine constant, impacts the resistance, engine power, and fuel consumption of the vessels.
Pengaruh Variasi Sudut Bow Flare terhadap Olah Gerak Kapal Bulk Carrier 44000 DWT Setiawan, Wira; Wulandari, Amalia Ika; Nugroho, Muhammad Cahyo
Jurnal Riset & Teknologi Terapan Kemaritiman Vol. 1 No. 1 (2022)
Publisher : Departemen Teknik Sistem Perkapalan, Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25042/jrt2k.062022.02

Abstract

Kemampuan kapal untuk dapat bertahan dalam kondisi ekstrim di laut membutuhkan perancangan kapal yang baik dengan memperhatikan parameter ukuran utama dan bentuk lambung. Memodifikasi bentuk lambung merupakan salah satu hal yang dapat dilakukan untuk menghasilkan olah gerak kapal yang baik untuk menjamin kenyamanan dan keselamatan kru maupun penumpang. Penelitian ini membahas tentang pengaruh sudut bow flare terhadap respon heave dan pitch serta probabilitas deck wetness dan bottom slamming pada kapal bulk carrier 44000 DWT dengan memvariasikan tinggi dan sudut datang gelombang. Metode yang digunakan adalah komputasi numerik dengan bantuan software Maxsurf dan Ansys Aqwa. Berdasarkan hasil simulasi pada gelombang quartering sea dengan ketinggian 4 meter, pitch dan heave yang dihasilkan pada sudut bow flare 30° adalah sebesar 6.63° dan 1.14 meter, sedangkan pada gelombang head sea dengan ketinggian 4 meter, pitch dan heave yang dihasilkan pada sudut bow flare 30° adalah sebesar 5.96° dan 1.04 meter. Respon gerak tersebut merupakan yang terendah dibandingkan dengan variasi sudut bow flare lainnya. Keunggulan bow flare yang besar juga ditunjukkan pada probabilitas deck wetness dan bottom slamming sehingga dapat disimpulkan bahwa semakin besar sudut bow flare, maka respon gerak kapal akan semakin baik dan begitu pula sebaliknya.